36

77.1K 9.5K 758
                                    


Selamat membaca ya👀

"Yang Mulia," sapa beberapa Dayang yang menyadari keberadaan Kaisar Bai didepan ruangan Hena.

"Apa Selir Agung Chu berada didalam?" tanya Kaisar Bai sekedar berbasa-basi.

"Yang Mulia Selir Agung tidak keluar dari ruangan dan makanan yang kami antarkan pun juga tidak dimakan habis, jika terus dibiarkan maka hal buruk akan terjadi," adu salah seorang Dayang.

"Aku akan mengurusnya," balas cepat Kaisar Bai yang langsung masuk kedalam ruangan Hena, membuat Dayang yang berada disana merasa senang.

"Yang Mulia," ujar Kasim Jo menyerahkan sebuah nampan yang diatasnya terdapat satu mangkuk tonik dan salep.

"Kau bisa keluar," balas Kaisar Bai setelah menerima nampan tersebut.

"Oh ya kembali saja kekediaman, aku akan bermalam disini," sambungnya lagi.

"Baik Yang Mulia," jawab patuh Kasim Jo yang kemudian berlalu dari ruangan Selir Agung Chu.

Duduk didekat Hena yang tertidur diatas tempat tidurnya, Bai Huan Su menghembuskan napas perlahan.

"Aku sudah menduga anak itu pasti mencekik kencang lehermu," cetus Bai Huan Su sambil mengoleskan lembut salep tersebut disekitar leher Hena yang terlihat membiru.

"Pantas saja aku susah menelan makanan," cicit Hena yang memang sudah bangun dari tidurnya.

"Pelan-pelan," perhatian Bai Si Yu membantu Hena bangun dari tidurnya dan menyusun beberapa bantal untuk sandarannya.

"Dayang diluar mengatakan kau belum memakan makananmu," kata Bai Si Yu menatap sekilas mangkuk bubur yang terlihat belum disentuh sama sekali.

"Aku sudah bilang leherku sakit," balas Hena.

"Aku membawakan obat untukmu, tapi sebelum itu kau harus memakan makananmu," papar Bai Si Yu mengambil semangkuk bubur didekat meja tempat tidur Hena.

"Ayo buka mulutmu," kata Bai Si Yu mengarahkan sesendok bubur didepan mulut Hena.

"Apa kau tidak mengerti juga," kesal Hena padahal dirinya sudah dua kali mengatakan bahwa lehernya sakit.

"Ini bubur kau bisa mudah menelannya," jelas Bai Si Yu.

"Aku tidak mau," tolak Hena.

"Ayolah Mei'er jika begini tubuhmu akan semakin lemas," gemas Bai Si Yu menjawab penolakan Hena. Entahlah semenjak Chu Xi Mei tidak menunjukkan ketertarikan kepada dirinya Bai Huan Su malah berkeinginan memberikan perhatian kepada Hena.

"Aku tidak berselera," alasan Hena lagi.

"Jadi kau ingin yang berselera," sahut Bai Si Yu dengan nada sedikit menggoda.

"Apa!" balas galak Hena saat menyadari tatapan Bai Si Yu yang tertuju pada bibir-nya.

"Hmm," gumam Bai Si Yu yang mendapat delikan kesal dari Hena.

"Sudahlah, ayo makan makananmu, mei'er," tutur Bai Si Yu yang menyuapi Hena.

"Huh," keluh Hena yang kemudian memakan makanan yang disuapi oleh Bai Si Yu.

Menjadi Selir [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang