[44]

87.3K 11.2K 275
                                    

Hehehehe

Yang belom pernah vote pdhl udh sampe part 44, cung!!!

Happy reading!

Masih dalam keadaan terkungkung, Catrionna memandang orang berlalu lalang dari dalam gang dengan putus asa. Ia sudah berhenti menangis karena merasa frustasi tidak bisa membuang ingusnya hingga hidungnya tersumbat. Di tengah kekalutan itu, sebuah ide brilian melintasi kepalanya.

Yup!

Catrionna mengangkat satu kakinya diam-diam, lalu mengayunkannya ke belakang hingga mengenai tulang kering sosok di belakangnya.

"Akh!"

Merasa mendapatkan kesempatan, Catrionna segera mengenyahkan tangan yang berada di mulutnya. Setelah berhasil melepaskan diri, ia menyempatkan berbalik sebelum melarikan diri. Tetapi melihat langsung perawakan sosok yang sedari tadi menyandranya membuat kedua bola matanya terbelakak tak percaya.

"Kau.." lirih Catrionna.

Laki-laki itu membuka topeng yang menutupi wajahnya dengan tersenyum samar, lalu mengangguk dengan sopan, "Nyonya.."

Catrionna merasa linglung untuk sejenak. Sederet kata-kata sudah berada di ujung lidahnya, tetapi tidak sanggup terucap. Wanita itu mematung di tempatnya berdiri.

"Nyonya, saya------"

"Apa yang kau lakukan padaku?" potong Catrionna langsung.

Laki-laki di depannya menundukkan kepalanya, "Saya hanya menjalankan perintah Tuan, Nyonya."

"Maksudmu apa Leo? Apakah Kenard yang menyuruhmu?" tanya Catrionna masih tidak mengerti.

Leo mengangguk pasti, "Tuan memerintahkan saya untuk memantau keadaan secara diam-diam. Saya memang sudah sedari awal mengawasi dari jauh, Nyonya."

"A-ah.. lalu kenapa kau menyekapku?"

"Untuk menyelamatkan anda, Nyonya. Saya harus bertindak cepat saat melihat orang yang sedari tadi mengikuti anda dan Tuan Kenard berniat mendekati anda saat Tuan Kenard sedang memesan tempat," jelasnya lagi. Saat mendapati keraguan di wajah Catrionna, Leo segera menambahkan penjelasannya, "Jika saya membawa anda secara tiba-tiba, anda pasti akan lebih dulu berteriak sebelum mengikuti saya. Dan hal itu tidak boleh terjadi karena hanya akan menarik perhatian mereka."

Wajah Catrionna tampak terperangah, tetapi kemudian mengangguk mengerti, "Apakah orang itu sudah pergi?"

"Sudah, Nyonya. Mari, saya antarkan anda pada Tuan Kenard kemb-----"

"Cat!" panggil Kenard dari ujung gang. Laki-laki itu berlari mendekat dan segera merengkuh tubuh istrinya. "Kau ke mana saja? Aku mencarimu."

Catrionna membalas dekapan Kenard tidak kalah erat. Bola matanya kembali memanas saat teringat kejadian yang baru saja menimpanya, "Ken.. aku ingin pulang."

Kenard menarik diri dari pelukan, tetapi kedua tangannya masih berada di kedua bahu Catrionna, "Apa yang terja-------" ucapan Kenard terpotong saat netranya menangkap keberadaan Leo di tengah-tengah mereka. "Leo?"

Leo menganggukkan kepala.

"Ada apa?" tanya Kenard dengan kedua tangan kembali menarik tubuh Catrionna ke dalam dekapannya. Sorot matanya menajam tetapi tangannya mengusap kepala Catrionna dengan lembut.

"Saya terpaksa menarik Nyonya ke sini, Tuan. Ada orang asing yang mengikuti Tuan dan Nyonya sedari awal," jawab Leo dengan lugas.

Dengan alis terangkat sebelah, Kenard bertanya dengan nada dipenuhi keheranan, "Siapa?"

Ken & Cat (END)Where stories live. Discover now