Prolog

360K 20.2K 1.1K
                                    


"Jadi kau ternyata sudah mempunyai istri?" tanya Hena dengan tak sabaran.

"Maafkan aku Hena," balas Bayu smbil menatap Hena dengan pandangan yang sangat amat menyesal.

"Tega sekali," lirih Hena sambil memegang dadanya yang mulai terasa sesak.

"Membohongiku selama lima tahun, oh kau sudah membohongiku selama lima tahun!" ucap Hena yang diakhiri dengan teriakan murka.

"He-Hena, ma-maaf tolong maafkan aku Hena," mohon bayu segera memegang kedua tangan Hena.

"Apakah kau masih merasa pantas untuk mendapatkan maaf," desis Hena menatap Bayu dengan pandangan terlukannya.

"Jika aku bisa memaafkan kesalahanmu ini, maka itu hanyalah kebohongan semata."

"Kau tau aku rasanya tidak bisa memaafkanmu," lanjut Hena yang segera pergi menuju kamarnya dilantai dua.

Mengunci rapat pintu kamarnya, secara perlahan air mata yang sedari tadi dirinya tahan saat ini sedang berlomba-lomba mengalir dari mata idahnya.

Raungan tangisan pun mulai dikeluarkan Hena karena tidak sanggup lagi menahan sesak yang terasa sangat menyiksa dirinya.

Melihat kunci mobil yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya, Hena pun mengambilnya dengan tujuan pergi meninggalkan Bayu, karena dirinya.

"Sangat butuh ketenangan," lirih Hena, lagi.

"Hena, kau ingin pergi kemana Hena," cerca Bayu yang melihat Hena membawa kunci mobil di tanggannya.

"Kemanapun aku pergi, asal tidak melihat wajah mu," sarkas Hena kepada Bayu.

Mengendarai dengan kencepatan penuh, membuat Hena bisa sedikit meluapkan emosinya. Hatinya benar-benar sakit saat mengetahui sang Suaminya yang ternyata memiliki istri selain dirinya.

"Bayu sialan!" erang Hena frustasi.

"Aku kurang apa Bayu, kurang apa?" lirih Hena miris terhadap dirinnya sendiri.

"Aku benci, aku benar-benar sangat membenci!" marah Hena yang terdengar pilu.

"Aku benci diriku, yang tidak bisa membuat Bayu hanya mencintaiku hiks... hiks..."

"Sakit Bayu, sakit. Hatiku sangat sakit hiks..." erang Hena sambil memukul kencang dadanya.

Karena terlalu terpaku dalam kesakitan batin, Hena tidak sadar jika didepan sana ada satu unit mobil truk yang sedikit lagi akan menabraknya.

Melihat cahaya silau dari lampu mobil truk di depannya, Hena hanya bisa berpasrah diri. Dalam hatinya dia meminta maaf kepada anaknya Cici dan Ayahnya, karena dia tidak bisa lagi bersama dengan mereka.

Brakk

"Aku sangat membencimu, Bayu."

Lalu Semuanyapun gelap.

_______________

Sumpah ini tu hasil ngayal, ga tau pen publish aja, wkwkwk.

Ga untuk dibaca, ini cuman untuk nyenangin hati sendiri sih😆

Okey dada!

Menjadi Selir [Selesai]Where stories live. Discover now