Wedelia banyak belajar dari tokoh Rivajun, bahwasanya wajah tenang seseorang menyimpan bom yang sewaktu-waktu akan meledak, menghancurkan mental dan kehidupannya sendiri. Rivajun adalah laki-laki yang hidupnya terlihat tenang seolah tidak pernah ada rintangan yang perlu dilaluinya, Di mata Wedelia Rivajun sosok pendiam yang tidak memiliki masalah hidup yang besar, faktanya semua penilaian Wedelia itu salah. Senyuman Rivajun hanya sandiwara, Rivajun adalah laki-laki yang memalsukan hidupnya sendiri agar terlihat baik-baik saja. Rivajun berjuang di kehidupan yang kejam ini, seorang laki-laki pelukis dengan imajinasi yang kuat dan leukimia yang disandangnya. Rivajun hanya lah seekor semut kecil yang di keliling burung-burung pemakan serangga. Ini kisah Wedelia dan laki-lakiku pencinta seni yang menghabiskan waktunya untuk melukis, bernyanyi dan bermain gitar. Wedelia yang berisik sangat berambisi untuk mengenal Rivajun yang hidupnya monoton dan tertutup, berawal dari Wedelia yang merusak buku sketsa adalah awal pertemuan mereka dan kedekatan mereka mulai melahirkan perasaan yang Wedelia sendiri tidak mengerti. Berniat melukis ulang karya Rivajun sebagai tanggung jawab Wedelia karena telah merusak buku sketsa itu malah berakhir mencintainya dalam diam, apakah bisa Wedelia mengetuk pintu hatinya atau kah selamanya menjadi pengagum rahasia?