Take to the SKY [ON GOING]

By mutheahra

10.5K 5.3K 7.1K

[REVISI SETELAH TAMAT] •Romance spiritual• Masa SMA itu ga harus punya cerita tentang cinta. Tapi, kalau keb... More

sambutan🎙️
•Aneh•
•MISI•
•Terjerat•
•Terungkap•
•bonus• #photoshotsofsabna
•jadi wasit•
•dandelion•
•bonus• #edisiremembering
•sebuah makna•
•misteri Tiara•
Heart
luka resa
luka resa (2)
terima?
pemaksaan cinta
argumen
don't be crazy
shafwan
•tentang rasa•
tuduhan
soal hati bro!
rahasia cinta
•Balance•
•Regrets Always Comes Late•
•ada apa?•
•Ayah kenapa si?•
•misi kedua•
•menguak informasi•
•talk
•telponan• yuhu!
Queen of JOMBLO
35. backstreet
36. UKS
37. About Tiara
38. kecewa!
39. Nyesek?
40. Jujur!
after rain
42. pertemuan.
43. H-1
44. keberangkatan
45. welcome back friend!

tante linda

199 129 111
By mutheahra

Hanna ragu menjawab pertanyaan leo, dan sempet ngelirik ke Athaya dan Athaya, seperti biasa.

"Jadi?"

Leo memecah lamunan Hanna yang bimbang.

"Duluan aja, aku bareng Athaya." Balas Hanna.

"Gak usah." sanggah Athaya.

Hanna menatap matanya, ada apa dengan anak ini.

"Gue ga mau lo telat!, bareng aja sana." jawab Athaya.

Hanna gak tega, masa ninggalin adeknya sendiri, walaupun Hanna tau mustahil Athaya diculik.

"Kalau lo telat Gimana?" Hanna kembali menatap Athaya.

"Gue ga pernah telat, tenang aja, pasti udah beres ni motor." jawab athaya santai lalu kembali mengecek motornya, membuat Hanna jadi lebih tenang akan kekhawatirannya.

Hanna pergi masuk kedalam mobil leo, tapi duduk dibelakang kayak penumpang.

Ada sedikit rasa sakit ketika mengingat leo mengatakan putus, tepatnya belum lama.
Hanna coba ikhlas, tapi seolah ini pertemuan pertama Hanna sama Leo, mereka saling canggung.

Le, jangan buat gue berharap lagi sama Lo, tolong.

Hanna terus menatap jendela, sesekali melihat kaca depan dan leo sama sekali ga ada natap balik bahkan satu katapun yang terucap diantara mereka.


Hanna merindukan posisi duduk disamping kursi leo.

"Lo mau pindah ke depan?"

Hanna kaget ngedenger pertanyaan leo yang bisa baca isi pikirannya.

"Kalau tau begitu lebih baik ga usah mikirin pake acara rindu2an segala" batin sabna.

"Gak usah." Hanna udah berusaha cuek dan dingin ke leo dan itu sulit.

Cinta gue terlalu dalem sama Lo le, jadi ini akhirnya, sakit.

Leo POV

Hanna maafin gue yang udah bikin lo nyaman, tapi gue hadir bukan karena suka.

Gue memandang ke kaca, ngeliat Hanna yang sama sekali ga mau lirik kearah gue.

Pasti gara2 lepas hubungan, jadi Hanna ga bawel kayak biasanya, "kudu gue yang buka topik gitu?"

"Lo mau pindah didepan?"

"Gak usah." balasnya ketus.

Gue si maklumin Hanna kayak gini ke gue.

Setelah itu gue lebih memilih untuk diam, dari pada buat hati Hanna jadi makin sakit.

***

"Bob, lo kenapa dah kok tumbenan." Kesal Athaya.

"5 menit lagi, demi apa!, gue naik apaan. kalo gue tinggalin Bob dicolong orang."

Motor Athaya titipan dari ayahnya untuk sekolah, bahkan harus sampai kuliah nanti.

Dan yang mengejutkan adalah, Athaya ga pernah ngasih tumpagan ke cewek manapun selain Kaka perempuannya hanna.

"Sekolah juga kga boleh bawa hp."

SMA LASKAR emang memiliki aturan-aturan yang sedikit membankan bagi sebagian siswa tapi kalau lagi terdesak kayak gini, bisa apa.

Athaya frustasi gak ada nemu cara lain.

"Ah..." Sampai mukul kasar jok si Bob.

"Disini kga ada bengkel yang deket apa."

Pas banget ada warung yang baru buka dan terpaksa Athaya nitipin si Bob diwarung.


Dan berjalan kesana sambil nuntun si bob.

"Permisi bu,"

Si ibu noleh,

"Iya kenapa ganteng."

Athaya garuk alis, sambil senyum nyengir bukan karena geer, tapi takut ditaksir emak2.

"Saya boleh nitip motor ga Bu?, soalnya mogok dan saya harus kesekola." ujar memberikan penjelasan.

"Jangankan motor, hati juga boleh kang." balas ibunya sembari ngedipin mata.

"Makasi deh bu, saya pamit ya! jagain ya Bu tolong." pinta Athaya lalu berjalan menjuh dan bergegas pergi ngejar waktu.

Athaya gak mau masuk ruang BK gara2 telat sekolah mending tauran lebih etik.

"Athaya..."
Gue berhenti ngeliat jendela mobil yang ngebuka tepat ada disamping gue.

"Motor lo kemana? kok jalan? Sini naik bareng gue."

Itu Jena, Athaya sempat menyesal bisa punya urusan sama Jena, tapi kalau bukan nyadarin raja Athaya ogah nyari tau tentang Jena.

"Duluan. gue masih bisa jalan." Athaya memelankan langkahnya.

"Athaya... sekali aja!" Jena akhirnya keluar dari mobilnya.


"Gue bilang gak usah atau, lo pilih jujur sama raja dan bilang lo itu siapa!"

"Tapi, ath." Jena mengurungkan niatnya untuk menghampiri Athaya.

Athaya jalan cepet ninggalin jena yang masih nangkring didepan pintu mobilnya.


Gue bakal bilang ke raja.. siapa Lo sebenarnya jen, pinter2nya lo nyembunyiin bakal gue ungkap semuanya. See the time Jena.


Mobil Jena melaju disamping Athaya dan sempet ngelakson, athaya cuma buang muka ogah harus liat Jena lagi.

Akhirnya Athaya bisa pergi kesekola dengan aman.

"Tolong... tolong..."

Athaya mencari suara lirih kesakitan dan menemukan perempuan yang duduk dibawah pohon.

Jiwa empati bermain kini tengah bermain dengan waktu, sekarang athaya lagi ngejar waktu biar ga telat.

Tapi ga tega juga kalau ngebiarin orang minta tolong.

Athaya nyamperin itu perempuan, keliatannya masih muda,

"Maaf Tante, kenapa ya?"

Dia natap Athaya, wajahnya rada blasteran.

"Al..."


Athaya mengkerutkan alis, heran tau dari mana panggilan itu, cuman ka Hanna yang memanggil dengan sebutan itu.


"Sorry tante, kaki tante kenapa ya?" Athaya mangalihkan rasa penasarannya ketika melihat kondisi kaki kanan yang berlumuran darah.

Athaya memperhatikan kakinya yang Tante itu pegangi.


"Tante habis ketabrak motor..." tente itu kemudian ngusap2 kakinya.

"Tabrak lari tan?" tanya Athaya.

Tante itu hanya mengangguk,

"Siapa yang nabrak ga tanggung jawab banget."  Athaya jadi prihatin sembari membantu Tante itu duduk yang benar.

Masa ia harus gue gendong. gue ga pernah gendong2 ginian, jangan kan tante2 sama cewe, gendong bayi aja ogah. Athaya jadi binggung harus apa.

"Kamu Alankar kan?"
Tante itu natep athaya lekat banget.

"Alankar siapa?" tanya Athaya heran.

"Kamu Alankar..."

Tante itu kekeh banget nyebut Athaya jadi 'Alankar',

Alankar aja gue ga tau, athaya garuk2 kepala yang jelas gak ada ketombe apalagi kutu karena udah pake shampo Head and Shoulder. Haha😂

"Saya athaya." Athaya memperkenalkan diri.

"Kamu Alankar!"

Athaya makin ga ngerti kenapa malah makin kekeh, apa ini Tante mau nyari anaknya yang ilang.

Sampai matanya menemukan sabna yang lagi jalan terburu2.

"Sabna..!" Athaya teriak manggil dia.

1% kemungkinan dia mau nyamperin gue.

Dan nyatanya emang gitu, sok'an. cih, kalau orang lain yang gue liat duluan gue ga bakal manggil sabna. Batin Athaya.

"Tente bentar ya, saya mau panggil temen dulu."

Athaya lari ngejar sabna dan sabna berhenti saat jarak tercipta 2 meter.

"Jangan deket2, kenapa?"

Sabna balik badan.

Athaya langsung cepet2 inget soal Tante tadi.

"Tolongin gue dong."

"Athaya. kita udah mau telat sekolah, jangan main-main!"

"Lo liat dulu dong tente itu," Athaya nunjuk kerah tente tadi.

"Jadi korban tabrak lari." sambung athaya

Sabna emang punya jiwa empati yang besar, karna langsung nyamperin tanpa basa-basi.


Sabna POV

Mata gue tertuju pada tangan Athaya kearah perempuan yang duduk dibawah pohon, mendengar pengakuan Athaya gue langsung nyamperin itu  perempuan.

Pengen manggil ibu tapi masih muda, jadi gue inisiatif manggil Tante.

"Tante mau dibawa kedokter?"

"Kamu siapa?, kamu pacar nya Alankar?"

"Alankar?"

Gue natep athaya, heran..itu maksud tatapan gue, Karna cuma ada athaya disana.

Athaya cuma ngangkat bahu,

"Tante... emang nya mau kemana?" Gue kembali bertanya ke Tante.

"Tante... pengen nyarin Alankar, dia Alankar kan?"

"Dia athaya tante... bukan Alankar." gue menegaskan.

Athaya ngedeket kearah kuping gue dan bisikin sesuatu.

Gue menajauhkan kepala gue biar ga terlalu deket dari athaya.

"Tantenya stres kali."

"Sok tau."

"Nama Tante siapa kalau sabna boleh tau?"

"Linda.." jawabnya ramah.

***

Sementara diSMA laskar.
Semua murid telah masuk kekelas masing2 setelah 3 kali bunyi bel.

Kelas Athaya

"Woy, pada liat Athaya kga?" Rakha yang baru dari toilet masuk nanyain athaya.

"Tumbenan amat athaya telat" batin Rakha.

"Kakanya bareng ka leo tau tadi."

"Masa? Bukannya ka leo sama kakanya athaya udah putus ya?"

"Serius?, kesempatan gue dong buat deketin ka leo."

"Idih pede bgt Lo!, ka leo sebenarnya ada apa si sama kakanya athaya, ko bisa sampe mutusin cewek sebaik ka hanna"

"Gara2 si athaya kali gak suka sama ka leo..."

"Iya kali ya."

Rakha yang heran kenapa pertanyaanya jadi bahan rumpian anak perempuan cuma bisa garuk2 kepala, berhubung kepalanya juga gatel, karena ga pake head and Shoulder kayak athaya.

"Yeuh... kenapa jadi pada arisan si." Saut rakha.

Cewek2 pada natep sinis, sekarang Rakha menatap raja dan tertakap basah oleh raja.

"Apa Lo! Nuduh gue macem2 hah?" Raja bangun dari tempat duduknya.

Ngebuat seisi kelas jadi salfok sama suara raja,
Sambil menunggu reaksi raja dan Rakha apa mereka bakalan berantem.

Secara athaya jagoan nya pas barantem, tapi beda dengan Rakha yang lebih tenang dan santai.

"Gue cuma pengen nanya bang." jawab Rakha lebih merendahkan suaranya, bukan soal takut. Karena Rakha punya sifat dewasa.

"Ada apa ini pagi-pagi!" Pa Bambang muncul, semuanya merapihkan posisi duduknya.

"Gak ada apa2 pa." raja sebagai ketua kelas bicara dan duduk kembali, Rakha juga sedang berjalan ketempat duduknya.

"Athaya mana?"

"Gak tau pa. tumben anak itu belum dateng." jawab salah satu murid.

"Sakit kali pa."
"Ketiduran paling."
"Athaya ga mungkin bolos."
"Athaya gue mah rajin."
"Athaya
"Mager berangkat kali"

Semua menjawab tidak ada kepastian yang sebenarnya, sampai pa Bambang nanya ke temen sebangku athaya.

"Rakha,dimana athaya?"

"Kalau saya tau saya jawab pa.."jawab Rakha.

"Kenapa emang pa?" Jena membuka suara.

"Ini loh bapa..mau ngomong sama athaya dan sabna, tapi mereka pada samaan ga ada"ujar pa Bambang.

Beberapa teman dekat Jena bersautan menggil nama jena pelan.

Continue Reading

You'll Also Like

492K 37.4K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
6.8M 288K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.6M 43K 19
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3M 212K 37
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...