๐“๐‡๐ˆ๐‘๐ƒ | ๐ฐ๐จ๐จ๐ฌ๐š๐ง ๐Ÿ๏ฟฝ...

็”ฑ snowietears

80.1K 9.6K 1.9K

ยฐBiasanya, orang ketiga selalu menang diawal..ยฐ ____________________ ๐ŸŒ™ wooyoung /;b... ๆ›ดๅคš

OO. ๐ŸŒ™ P R O L O G
O1. ๐ŸŒ™ k e t e m u
O2. ๐ŸŒ™ k a n t i n
O3. ๐ŸŒ™ s p e c i a l
O4. ๐ŸŒ™ m o b i l
O5. ๐ŸŒ™ j e a l o u s
O6. ๐ŸŒ™ a s i n g (?)
O7. ๐ŸŒ™ fake'stagram
O8. ๐ŸŒ™ g a s k e u n
O9. ๐ŸŒ™ a w a l a n
1O. ๐ŸŒ™ w h a t ?!!
11. ๐ŸŒ™ r u m i t
12. ๐ŸŒ™ j a d i a n ?
13. ๐ŸŒ™ d i m u l a i
14. ๐ŸŒ™ j o d o h
15. ๐ŸŒ™ h i l a n g
16. ๐ŸŒ™ k a k c a n t i k ?
17. ๐ŸŒ™ k e d a t a n g a n
18. ๐ŸŒ™ k a g e t
19. ๐ŸŒ™k e j u t a n
2O. ๐ŸŒ™ p e n s i
21. ๐ŸŒ™ g a s e n g a j a
22. ๐ŸŒ™ n t a h l a h
23. ๐ŸŒ™ a n e h
24. ๐ŸŒ™ f i g h t
25. ๐ŸŒ™ m o o n l i g h t
26. ๐ŸŒ™ l i e d
27. ๐ŸŒ™ k n o w
28. ๐ŸŒ™ m a m p u s
29. ๐ŸŒ™ p e t r o s
3O. ๐ŸŒ™ s a k i t
31. ๐ŸŒ™ l u p a i n
32. ๐ŸŒ™ m u a l ๐Ÿ™ˆ
33. ๐ŸŒ™ g a b e r e s
34. ๐ŸŒ™ p e r i k s a
35. ๐ŸŒ™ f r u s t a s i
36. ๐ŸŒ™ i n s i d e n
37.๐ŸŒ™ b a r u
38. ๐ŸŒ™ a n a k s i a p a ?
39. ๐ŸŒ™ tanggung jawab
4O. ๐ŸŒ™ b a b y y y
42.๐ŸŒ™ s t r a i g h t e n o u t
43. ๐ŸŒ™ p e n j e l a s a n
44. ๐ŸŒ™ o u r b a b y โ€ผ๏ธ
45. ๐ŸŒ™ s e n s i
46. ๐ŸŒ™ p e r s i a p a n
47. ๐ŸŒ™ Choi Tanara
๐Ÿ’• bonus; minjoong life (goes to married)๐Ÿ’
โœจ thanks toโœจ
โ— comeback! โ—

41. ๐ŸŒ™ j u m p a

965 137 28
็”ฑ snowietears

. . .
────────────────────────
be patient

- s a n -

────────────────────────
. . .

.












.











.













Saat ini San sedang menatap dirinya dari pantulan cermin disamping lemari kamarnya. Ia sudah bersiap siap untuk menemani ibunya pergi. Tampak jelas pantulan dirinya yang terlihat sedikit lebih kurus dari biasanya. Ditambah lagi kantong mata yang menghitam dikarenakan kurangnya jam tidur pemuda Choi ini karena terlalu mengkhawatirkan Wooyoung.

"San.. yuk berangkat" San melihat ibunya sedang menatapnya didepan pintu entah kapan, kemudian mereka langsung berangkat.

Didalam mobil terasa sekali suasana yang tidak seperti biasanya. San yang berubah lebih pendiam sekarang semakin membuat khawatir ibunya. Sorot matanya juga berubah menjadi lebih dingin dan kosong.

Jika dipikir lagi. Mana bisa San berdiam diri begini ketika dirinya menyadari bahwa bayi yang ada dikandungannya Wooyoung itu adalah anaknya. Ia harus bertanggung jawab dan meluruskan semua kesalahannya.

"San, kamu baik baik aja?" San yang lagi menyetir menoleh kearah ibunya.

San mengangguk lantas tersenyum "Iya ma aku baik baik aja" lalu Ia kembali mengahadap depan. Tak ingin membuat ibunya ikut khawatir melihat kondisinya.

Helaan nafas kasar terdengar dari mulut sang ibu "San San, Mama ini yang ngelahirin kamu lohh.. jangan dikira mama gatau kamu lagi gak baik baik aja—mikirin apa sih?"

San tak langsung menjawab. Beberapa kali dirinya menghela nafas sebelum mengatakan pada ibunya.

"San mikirin Wooyoung Ma" jujurnya. Sorot mata itu tampak sangat jujur dimata sang ibu. Wanita paruh baya itu hanya bisa mengelus bahu putra sulungnya.

"Kamu harus ikhlas.. sebentar lagi Wooyoung nikah"

"Nggak! Wooyoung ga boleh nikah!" sang ibu membelalakan matanya menatap putra sulungnya. Dirinya sama sekali tidak mengerti apa yang baru saja diucapkan sang anak.

Sedangkan San. Ia sendiri juga tidak paham apa yang Ia katakan barusan. Melarang Wooyoung menikah? Tentu saja! tapi sayangnya masalah ini masih belum diketahui siapa pun. Hanya dirinya.

Sesampainya di supermarket San mengambil troli yang diparkikan kemudian didorongnya mengikuti ibunya yang berjalan duluan didepannya.Sesekali matanya melirik kanan kiri mencari mencari objek yang menurutnya menarik untuk dilihat ataupun yang diperlukannya. Sampai mata itu menangkap sosok yang sangat amat dikenalnya sedang berbelanja tak jauh tepat didepannya.

San menajamkan penglihatannya melihat orang yang dikenal sedang memunggunginya. Dan benar itu memang makhluk yang dicari carinya. Dan.. apa?! seorang pria dan anak kecil?

"San ayok!" Suara sang ibu memerintahkannya untuk membelokan troli kearah kiri mengikuti sang ibu, sedangkan sosok Wooyoung itu berada dibilik sebelah kanan. Dan San harus cepat menemuinya sebelum kehilangan jejak.

"San, kamu kenapa" putranya memutar mutar alasan yang tepat didalam kepalanya untuk pergi dari situ sebentar untuk menghampiri Wooyoung.

"Ma, aku ke toilet dulu ya" alasan itu keluar begitu saja dari mulutnya, tanpa mendengar persetujuan ibunya, San dengan cepat berlalu dan mencari cari dimana sosok Wooyoung itu. Ia pun memilih untuk kebilik rak sebelah kanan. Dan ternyata disana sudah tidak ada.

San tak berhenti mencari sampai situ, Ia pun pergi ke bilik rak rak lainnya. Sesampainya dibilik rak bagian keperluan bayi. Disana, San melihat Wooyoung sedang memilih beberapa bedak dan sabun bayi.

San yang posisinya berada dibelakang Wooyoung pun berjalan diam diam untuk menarik Wooyoung sedikit menjauh dari Jimin dan Cio. Ketika Jimin dan Cio sedang lengah sibuk memilih barang barang. Dengan gerakan cepat San menarik pergelangan Wooyoung untuk mengikutinya.

"Eeh!.. " Wooyoung yang kaget tiba tiba dirinya tak sempat berteriak memanggil Jimin.

Ketika kedua manik itu bertubrukan, Wooyoung hanya bisa terdiam. Ia tak menyangka akan bertemu dengan San ditempat dan situasi seperti ini.

"Wooyoungie.. "

"S-san.. "

grep!

San segera memeluk Wooyoung dengan erat seolah sudah bertahun tahun tak bertemu. Betapa rindunya San dengan Wooyoung hingga rasanya semua rasa sakit yang ada ditubuhnya hilang semua. Pelukan yang terasa pas didekapan tubuhnya. Yang berubah hanyalah Wooyoung yang sedikit lebih berisi.

Wooyoung yang masih terpatung, awalnya belum membalas pelukan San. Dirinya sama rindunya pelukan hangat San yang masih terasa sama dan tak pernah berubah seperti dulu. Seakan ada sesuatu yang membuat keduanya melekat. Kebetulan yang luar biasa.

"Eummm... Wooyoung?"











•••













"Gimana sih?! gitu aja kalian ga ketemu ketemu!!.. argh! sudahlah, kalian saya pecat!"

Teriakan dan makian terdengar dari sambungan telfon antara Yunho dan bodyguardnya yang diperintahkan untuk mencari Wooyoung. Namun nihil, Ia tak kunjung mendapat laporan mengenakan dari para bodyguardnya.

"Aargh! Wooyoung kamu kemana sih.. nyusahin tau gak" tubuh jangkung itu dihempaskannya kesofa yang ada dikamar tidurnya. Lama kelamaan Yunho sedikit jengkel dengan kelakuan Wooyoung yang menurutnya sedikit kekanak kanakan dengan cara kabur kaburan seperti ini.

"Yunho-ah" sang papa sudah berdiri diambang pintu si anak yang sedang memijit mijit pelipisnya. Dengan perlahan Ia pun duduk disebelah Yunho.

"Kamu, cepat cari Wooyoung.. perasaan papa ga enak"












•••













San menarik Wooyoung untuk membawanya ke taman yang berdekatan dengan supermarket, setelah Ia meminta izin pada Jimin.

Sekarang mereka berdua telah sampai ditaman dan keduanya tampak sedang duduk disalah satu bangku yang tersedia disana. Yang sedikit jauh dari keramaian.

"Wooyoungie.. " panggil San setelah beberapa lama mereka berdiaman. Wooyoung hanya menolehkan kepalanya menatap San dengan kedua tangan yang tampak memilin kedua ujung lengan hoodienya.

Grep!!

San berhamburan kepelukan Wooyoung setelah begitu lama dirinya tak memeluk Wooyoung semenjak terakhir kalinya mereka bertemu.

Semuanya tampak berbeda. Wooyoung kini tampak lebih gembul dari yang dulu. Jelas sekali memang, karena didalam sana terdapat jabang bayi mereka yang sedang tumbuh.

Wooyoung sempat kaget akibat serangan pelukan San tiba tiba padanya. Tak lama kemudian dirinya membalas pelukan San tak kalah eratnya hingga tanpa sadar kedua matanya telah mengalir bulir bulir kristal bening yang membasahi kedua pipi merahnya.

"S-san... awkh!!.." jerit Wooyoung meringis lantas melepaskan pelukannya pada San lalu memegangi perutnya. Membuat San ikut panik dan dengan sigap ikut memeriksa keadaan perut Wooyoung.

"Lo kenapa?! mana yang sakit?!" San memeriksa setiap sisi perut Wooyoung. Namun Wooyoung hanya diam seraya mengelus ngelus perut buncitnya. Dan tak lama kemudian Ia berhenti meringis.

"Sakit~ jangan kuat kuat meluknya~" ucapnya menatap San sambil mengerecutkan bibir.

Dengan perlahan, Wooyoung pun memajukan tubuhnya untuk memeluk batang leher San. Ya walaupun sebenarnya Ia ingin sekali menyantap bibir San, namun perihal ini pertama kalinya mereka bertemu setelah sekian lama. Kan mungkin saja Wooyoung malu untuk menyosor duluan.

San tak kaget lagi dengan perlakuan Wooyoung padanya. Dengan sigap Ia pun membalas pelukan Wooyoung dengan merengkuh pinggang Wooyoung.

Saling menyalurkan rindu yang menumpuk pada diri mereka sampai membuat mereka tersiksa dengan rindu yang terpendam terlalu lama.

( eyakk!! apaan ih thor :"v )

Setelah puas melepaskan rindu. San dengan lembut melepaskan pelukannya pada Wooyoung lalu menangkup kedua pipi chubby manusia manis didepannya ini.












.












.













"Ada yang hal penting yang harus dibicarakan"












.












.











___________________________
to be continued . . .
part 42 . . .
____________________

pandai menghargai penulis 🌹
terima kasih 💃

Yuk ditamatin :)

็นผ็บŒ้–ฑ่ฎ€

You'll Also Like

61K 6.5K 40
(SELESAI) Hari demi hari akan menghapus rasa takut dari masa lalumu, kecuali jika kau ingin tetap hidup di dalam masa lalu.
Lies ; Meanie โœ”๏ธ ็”ฑ naeun

ๅŒไบบๅฐ่ชช

280K 29.9K 52
Book 1: Lies Book 2: Truth Mingyu membunuh seseorang, Wonwoo tidak sengaja melihatnya. Berbohong adalah jalan ninja Wonwoo, tapi siapa sangka dia mal...
De Luna ; Meanie โœ”๏ธ ็”ฑ naeun

ๅŒไบบๅฐ่ชช

144K 13.8K 40
Bulan yang bersinar ditengah gelapnya malam, itulah Kim dimata mantan mafia Jeon setelah ia menyelamatkan pria itu dari maut. โ€ขBxB โ€ขTop!Gyu ; Bot!Won...
Rioncaine | become a lead caracter ็”ฑ frlly

ๅŒไบบๅฐ่ชช

219K 23.5K 26
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...