Meet Again ; Ketika Kisah Bel...

由 kinantiii26

4.1K 1K 16

[COMPLETED] "Ayla gue itu perhatian engga kayak lo yang cuek, Ayla gue itu orang nya sabar engga kayak lo yan... 更多

Prolog
Sekolah
Tawaran Pertemanan
Nayla, Namanya
Teman?
Nayla bukan Ayla
Insiden UKS
Boomerang?
Di Bonceng
Gue bukan Ayla!
Seperti Hilang Arah
Nayla Nacaella Putri
Kenyataan
Masih Sama
Sakit
Bukan Siapa-Siapa
Masalah
Bakso Mercon
Deska Naekafa Erland
Sahabat
Sebelum Aku Pergi?
Awal atau Akhir?
Mundur?
Cerita Masa Lalu
Apa yang Terjadi?
Mantan, I Love You
Peduli
Ikat Pinggang
Kembali Menjauh
Kecewa
Akhir Penantian?
Ikatan Batin
Pergi
Harapan Tahun Lalu
Sedikit Layu
Menata Hati
Sebuah Harapan?
Hikmah
Perihal Waktu
Meet Again (Versi Nayla)
Dear, Mantan Pacar
Meet Again (Versi Langit)
Epilog
[Extra Part]

Sudah Biasa

130 38 0
由 kinantiii26

"Terbiasa dimulai dari yang tidak biasa, lalu menjadi terbiasa"

~Nayla Nacaella Putri~
***

Banyak tatapan memuja dari kaum adam pada gadis yang baru saja melewati mereka dengan tatapan kosong. Dari sekian banyak nya yang membicarakan, dia bahkan tidak peduli. Disamping banyak yang memujanya karena kecantikannya ada juga yang masih membicarakannya karena dingin nan sifat tak tersentuhnya itu. Banyak kaum adam yang mencoba meluluhkan hatinya namun dapat dipastikan bahwa semua nya gagal total.

"Nay" suara itu, ya Nayla mengenalnya. Pemilik suara yang sejak kemarin sudah resmi jadi temannya. Nayla masih berjalan dengan santai nya tanpa mempedulikan panggilan itu.

Nayla berjalan menuju kamar mandi terlebih dahulu sebelum memasuki kelasnya. Kamar mandinya tak jauh letaknya dari ruang kelas, yang berarti dekat dengan kelas XI MIPA 3.

Sudah tidak terdengar lagi panggilan dari teman sebangkunya, Reyhan. Karena Reyhan lebih memilih masuk kelas. Nayla mulai membasuh mukanya didepan kaca yang ada didalam kamar mandi. Terdengar suara gosip dari luar kamar mandi, yang sedang membicarakan dirinya. Ya membicarakan Nayla, yang katanya tidak memiliki teman ini.

"Gue heran, kenapa anak kelas sebelah masih betah sekolah disini?" ucap seorang murid SMA ini yang sepertinya teman satu angkatan dengan Nayla.

"Anak kelas sebelah siapa?"

"Itu lho XI MIPA 1"

"Yang mana si, Anggi?"

"Nayla, Nayla itu lho Rin. Tau kan?" Tanya Anggi pada temannya. Siapa si disekolah ini yang satu angkatan dengan Nayla, tapi tidak kenal Nayla? Nayla, perempuan dengan sejuta pesona yang mampu menggaet hati setiap siswa yang mengenalnya. Perlu diketahui, selain cantik, Nayla juga pintar. 

"Oh yang pendiam itu" pertanyaan itu dibalas anggukan oleh sang lawan bicara.

"Eh, tapi maksud lo yang masih betah itu apa si?" tanyanya lagi.

"Ya secara dia kan tidak punya teman, sekalinya punya teman tetap aja di cuekin"

"Iya si. Gue aja merasa gitu, sombong"

"Ya udah yuk masuk kelas" Lalu mereka pergi dari depan pintu kamar mandi, yang mereka tidak tau jika didalamnya ada orang yang baru saja dibicarakan nya.

Sedangkan didalam kamar mandi, Nayla membasuh muka nya lagi dengan air. Menatap dirinya sendiri secara intens didepan kaca yang bisa dibilang cukup besar didalam kamar mandi sana. Terdengar helaan nafas dikamar mandi, menutup matanya sebentar lalu mulai menyemangati dirinya sendiri.

Tinggal kelas dua belas terus lo udah lulus dari sekolah ini.

Ia membuka matanya perlahan menatap dirinya didepan kaca lagi dan yang selanjutnya terjadi adalah meneteskan air mata yang sejak tadi sudah ditahannya.

Nayla lebih suka menangis dalam diam, daripada harus menjelaskan pada orang tentang hidupnya. Yang orang lain tidak tau tentang hidupnya, hanya lah omong kosong yang mereka keluarkan dari bibir mereka. Sungguh mereka tidak tau apa-apa tentang Nayla, yang mereka pikirkan tentangnya adalah salah besar.

Perlahan Nayla membasuh muka nya lagi lalu dikeringkan dengan tisu yang dia bawa didalam tasnya. Nayla menghembuskan nafasnya pelan lagi sebelum kakinya melangkah untuk keluar dari dalam kamar mandi.

Sepanjang koridor banyak yang menatapnya dengan tatapan yang sudah biasa Nayla terima, Nayla hanya menatap kearah depan dengan muka nya yang datar. Tidak ada senyum, ataupun tidak ada sapaan lainnya. Menoleh pun tidak ia lakukan.

"Itu anak aura dinginnya kuat banget" ucap laki-laki yang baru saja dilewati oleh Nayla, Nayla yang mendengarnya hanya tersenyum tipis bahkan tidak terlihat.

"Siapa?" tanya teman disebelahnya.

"Itu yang barusan lewat. Nayla" tanggapnya lalu membuka ponsel karena baru saja ada notifikasi pesan masuk diponselnya.

"Emang dia selalu gitu dari dulu?" tanyanya masih penasaran. Yang ditanya mengangguk dengan santai sambil bermain game cacing yang ada diponselnya.

"Udah biasa, dia dari dulu emang kaya gitu orangnya. Gue aja bingung, eh tapi emangnya lo ga tau gosipnya tentang Nayla, Lang?" Langit menggeleng pelan menanggapi pertanyaan Arif.

"Jangan deketin dia, lo bakal patah hati kayak orang-orang yang naksir dia" nasehatnya dengan tertawa lalu meninggalkan Langit sendiri didepan kelas.

"Hebat banget lo Ay" gumam nya lirih sambil menggelengkan kepalanya pelan. Langit hanya masih tidak menyangka jika Aylanya yang begitu ramah dulunya, berubah menjadi seseorang yang begitu asing dimata Langit.

Pikiran laki-laki itu kembali melayang pada masa lalu.

"FAEZA" panggilan itu terdengar nyaring ditelinga laki-laki yang bernama Faeza.

Faeza tidak menanggapinya, bahkan ia tetap berjalan ditengah lapangan tanpa berniat berhenti menunggu perempuan yang memanggilnya itu sampai di hadapannya. Dengan sedikit lari akhirnya perempuan dengan rambut dikepang dua itu dapat menyamakan langkah laki-laki yang di sukainya itu.

Mereka berjalan bersebelahan, sepanjang jalan perempuan itu tak henti - hentinya bercerita mulai dari pengalaman nya sekolah disini, bahkan makanan kesukaannya juga dia ceritakan. Namun itu semua tidak ditanggapi oleh Faeza. Itulah Faeza yang pendiam, Faeza yang cuek, Faeza yang dingin.

"Ayla" didepan kelas VIII A ada yang memanggil namanya,

"Hey" Balasnya sambil melambaikan tangan dan jangan lupa senyum yang mengambang dibibirnya. Ayla adalah orang yang periang, orang yang mudah membawa senyum orang lain.

Kelas Faeza adalah VIII F yang berarti itu dekat dengan kelas Ayla, ya perempuan yang selalu membuntutinya itu bernama Ayla. Mereka sudah sampai didepan kelas Ayla, namun Ayla tidak masuk kedalam kelas nya dan malah mengikuti Langit sampai ke kelasnya. ya karena kelas Langit itu paling pojok. Dekat dengan kamar mandi. Ayla ikut masuk kedalam kelas Faeza lalu ikut mendudukan bokongnya disamping Faeza.

"Lo ngapain disini Ay?" mendengar ada yang menyebut namanya lalu ia segera menoleh dan membalas nya dengan cengiran.

"Eh, Karin. Aku mau pindah kekelas ini boleh nggak?" tanya nya melantur.

"Aneh lo Ay, ya ga boleh lah" sambil menggelengkan kepalanya dan tertawa melihat kelakuan temannya dari tk itu.

"Ya udah, gimana kalau kita tukeran kelas?" tanya nya lagi lalu dibalas jitakan yang dilakukan oleh Karin.

"Udah sana masuk kelas, udah mau bel ni"

"Iya iya, ck. Yaudah Faeza aku pamit kekelas dulu ya. Mau minta izin buat pindah kelas sama bu wali kelas" ucapnya sambil tertawa.

Sedangkan Faeza, dia hanya diam menyaksikan tingkah Ayla tanpa mau membalas setiap perkataan yang keluar dari mulut gadis periang itu.

"FAEZA LANGIT DERMANTARA!, UDAH BEL MASUK KE KELAS!" suara melengking dengan  intonasi tinggi itu membuyarkan lamunan laki-laki yang bernama Langit itu.

"Ck. Iya" dengan langkah malas ia berjalan menuju kelasnya,

Laki-laki bernama Langit itu mendudukkan dirinya dibangku. Kini dia mulai memikirkan hal yang sulit ia dapatkan jawabannya. Pikirannya kembali teringat pada kata temannya yang bernama Arif tadi.

"Jangan deketin dia, lo bakal patah hati kayak orang-orang yang naksir dia"

Perkataan temannya membuat ia bingung,

Kemana Ayla yang periang?

Kemana Ayla yang dulu?

Apa dia memang bukan Ayla-nya ?

Lalu kenapa hatinya bilang bahwa dia itu Ayla?

Tbc.

***

Purworejo,

繼續閱讀

You'll Also Like

396 86 53
"Kurasa aku mulai jatuh cinta..." Dia Eliza, anti akan namanya cinta karena suatu peristiwa yang pernah di alaminya. Hingga ia dipertemukan dengan se...
1.6K 176 52
Duta bingung ketika tiba-tiba diadang seorang cewek yang minta dilamar. "Please, kamu harus lamar aku!" todongnya tanpa basa-basi. Duta pikir cewek i...
16.7K 801 21
Masih bagian dari #kisahReina dan #kisahAdam..Kali ini, sudah saatnya dunia mengenal Fahri, Sang Penjaga Hati
14.8K 841 32
[Chapter Completed] {Melodrama x Teenlit} Tidak ada yang pernah tahu cinta itu dapat berlabuh pada siapa. Nyatanya, itu yang dirasakan oleh Lily. Ia...