My Bad Husband [Completed]

By eblisce

2.5M 98.4K 2.3K

|BISA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA| Hanya kisah perjodohan antara dua orang remaja... ~Aviela putri Densly ~Ze... More

Satu✅
Dua✅
Tiga✅
Empat✅
Lima✅
Enam✅
Tujuh✅
Delapan✅
Sembilan✅
Sepuluh✅
Sebelas✅
Dua belas ✅
Tiga belas✅
Empat belas ✅
Lima belas ✅
Enam belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
sembilan belas
Dua puluh
Dua Puluh satu
Dua Puluh Dua
Dua puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
??
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga puluh Dua
Tiga puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Extra Part
Extra Part (2)
??
MBH-2

Dua Puluh Sembilan

48.3K 1.9K 92
By eblisce

Di dalam sebuah Cafe, Lima orang remaja sedang bercanda ria kecuali seorang cowo yang menatap nyalang ke arah teman temannya.

"Kesel gue sama lo semua"

Zeyan semakin mengeraskam tawanya namun langsung mendapatkan pukulan dari Rafi yang menyuruh nya untuk diam "di liatin orang bego! Lo ah malu maluin"

Zeyan melihat ke sekelilingnya, benar pandangan beberapa pengunjung cafe lainnya menatap mereka.

"Makasih Al, baik banget deh lo" Ujar Qila lebih tepatnya mengejek Alfa.

Alfa semakin kesal, bagaimana tidak. Tawaran nya untuk mentraktir teman temannya di kantin malah di ganti dengan cafe yang harganya jauh di atas harga makanan yang ada di kantin sekolah.

"Udah sih, kalo bukan sekarang kapan lagi lo baik sama kita " Seru zeyan dan di angguki yang lainnya.

Drrttt....   drrrttt...

Getaran dari ponsel di saku celananya membuat zeyan berhenti berbicara. Nama mama nya tertera di layar.

"Zeyan! Dimana kamu? Aviela lagi kesakitan. Pulang sekarang! " suara mamanya di seberang sana sukses membuat zeyan panik

"Aku pulang sekarang" sahut zeyan cepat dan langsung saja memutuskan panggilan.

"Kenapa Yan?" Bingung Sindy mewakili yang lainnya.

"Gue harus balik sekarang" Tanpa menunggu respon lagi, zeyan segera beranjak dan berjalan dengan buru buru ke mobilnya.

Dengan kecepatan di atas rata rata, ia terus saja melajukan mobilnya. Pikiran zeyan saat ini hanya pada Aviela yang tadi ia tinggal sendirian di rumah. Sekalipun Aviela sudah mengizinkannya tadi, tetapi zeyan tetap merutuki kebodohan nya. Tidak seharusnya ia meninggalkan Aviela yang sedang hamil besar sendirian.

Beberapa Kali zeyan mendapat teguran dari pengendara lainnya, namun hanya ia hiraukan. Dalam hati ia mengumpat kesal, apa tidak bisa para pengendara itu memahami situasi yang di alami nya saat ini?

Sampai di depan rumah, dengan langkah lebar ia langsung masuk untuk menghampiri Aviela.

Belum mulutnya ingin mengeluarkan suara, amarah seseorang lebih dulu di dapat nya "Kemana aja kamu? Udah tau viela lagi hamil malah keluyuran di luar! Kamu mau Aviela kenapa kenapa?!"

Zeyan diam dengan perasaan khawatir dan takut. Apalagi ketika melihat istrinya itu terisak menahan sakit. Lebih lagi ketika mata nya melihat ke arah kaki Aviela yang ada sedikit cairan di sana. Ketubannya pecah (?)

Dengan bodoh nya, zeyan tetap mematung di tempat. Sampai sebuah suara membuat ia sadar dari diam nya.

"ZEYAN! KAMU NGAPAIN DIEM DI SITU? BAWA AVIELA KE MOBIL! KITA KE RUMAH SAKIT SEKARANG"

Dengan penuh kesadaran, ia langsung membopong Aviela menuju mobil di ikuti oleh orang tuanya dan juga orang tua Aviela.

Zeyan,Aviela beserta mama Papa Aviela berada di dalam satu mobil sedangkan bunda dan ayahnya mengikuti dengan mobil lain di belakang.

"Yan...sakit..hiksss" Rintihan kesakitan tak berhenti keluar dari mulut Aviela. Bahkan tangannya dengan kuat mencengkram lengan zeyan.

Zeyan yang tidak tau harus berbuat apa hanya mengusap kepala istrinya
"Tahan ya, bentar lagi sampai.." air matanya ikut terjatuh ketika melihat istrinya yang begitu kesakitan karena baru kali ini ia merasa khawatir yang sangat dalam.

Apalagi ketika mengingat perlakuannya dulu kepada Aviela yang bahkan pernah membuat wanita nya itu menangis, namun sekarang Aviela malah berjuang untuk buah hati nya.

Zeyan tersentak saat mertuanya menyuruh agar ia segera turun "Yan, ayo cepetan Kita udah sampe rumah sakit"

Dengan sekuat tenaga ia kembali membopong Aviela sebelum beberapa orang berpakaian putih menghampiri mereka​ dengan mendorong ranjang rumah sakit. Padahal kakinya sudah sangat lemas karena rasa takut.

Sepanjang jalan menuju ke kamar bersalin, tangannya tidak lepas dan terus saja menggenggam erat tangan Aviela.

"Maaf bapak ibu boleh tunggu di luar saja, kecuali suami pasien" Ujar seorang dokter yang mau tidak mau keempat orang tua itu harus menunggu di luar dengan doa yang terus menyertai.

"May, kamu yang tenang. Kita berdoa supaya semuanya berjalan lancar" Nisa menenangkan sahabatnya sekaligus mertua dari anak nya.

"Iya ma, anak kita insyaallah baik baik aja" Hery mengusap pundak istrinya.

Arif memberikan dua botol air mineral kepada Nisa dan juga Maya "Kalian minum dulu biar sedikit lebih tenang"

1 jam sudah mereka menunggu namun tak ada satupun orang yang keluar dari ruangan itu.

"Kamu yang tenang" Ujar Arif ketika melihat istrinya gelisah. Nisa hanya mengangguk padahal hati nya masih saja tidak tenang mengingat menantunya tengah berjuang di dalam sana.

Oekkkk Oekkkk Oekkkk....

Keempat orang tua itu memandang satu sama lain dengan perasaan yang tidak bisa di utarakan. Antara bahagia dan masih tidak percaya dengan suara tangisan yang baru saja mereka dengar.

"Pa.." Lirih Maya kemudian memeluk suaminya, air mata yang keluar menunjukkan tangis bahagia. Begitupun dengan Nisa yang tidak tahu lagi harus berekspresi seperti apa untuk menggambarkan perasaan bahagia nya.

Selang 5 menit kembali terdengar suara tangisan bayi yang bersaut sautan.

Oekkk Oekkk Oekkkk....

Tak lama setelahnya, suara pintu berdecit terbuka. Zeyan dengan wajah bahagia dan air mata menghampiri mereka semua. Ia memeluk erat bunda dan mama mertua nya.

Kemudian berjalan menuju dua orang pria lalu langsung memeluknya juga.

"Jaga Aviela dan cucu papa.." Hery tersenyum kepada zeyan sekaligus berterima kasih.

"Iya pa"

Arif pun tidak ketinggalan, ia menepuk pundak anaknya "Tanggung jawab kamu sekarang lebih besar, jaga amanah yang telah di titipkan kepada kamu"

Zeyan mengangguk seraya memeluk ayahnya untuk kesekian Kali. Kemudian mengajak keempat orang itu untuk masuk ke dalam ruang di mana Aviela berada.

"Sayang.." panggil Maya kepada anaknya yang sedang berbaring dengan dua bayi mungil di sisi kiri kanan nya.

"Terima kasih telah memberi kami cucu " lanjutnya yang juga melihat kepada zeyan.Kedua orang itu mengangguk tersenyum.

"Ini?" Tanya Arif pada zeyan seraya menunjuk dua bayi mungil yang sedang tertidur.

"Laki laki sama perempuan yah" balas zeyan yang langsung di sambut dengan keterkejutan bahagia oleh dua pasangan orang tua itu.

"Udah kamu kasih ASI belum vi?"

"Belum ma" jawab Aviela jujur dan sedikit tidak enak ketika mama nya menanyai hal itu di depan 3 orang laki laki yang masih setia berdiri di sana.

"Kamu susui sekarang ya, kami akan tunggu di luar" Nisa mengajak semua orang kecuali zeyan untuk meninggalkan Aviela agar mudah menyusui bayi nya.

Selepas orang tua mereka keluar, Aviela menatap zeyan malu.

"Mereka butuh nutrisi juga" Ucap zeyan yang kini berjalan mendekat ke arah ranjang. "Biar aku gendong dulu dedek cewe nya"

Aviela mengangguk, menghilangkan rasa malunya, ia mulai membuka kancing baju dan mulai menyusui dengan tenang. Bayi nya pun terlihat menerim ASI dengan baik.

Setelah merasa cukup, Aviela menyerahkan bayi laki laki nya pada zeyan "Yan gantian, siniin dedek nya biar aku susui juga"

Dengan hati hati, zeyan menyerahkan bayi di gendongannya pada Aviela dan mengambil bayi laki laki nya.

Dalam suasana yang tenang, tiba tiba pintu terbuka dengan keras.

Brakk

Mendapati 4 orang memasuki ruangan, dengan segera zeyan berdiri di depan Aviela untuk menghalangi pandangan dua orang lelaki yang berstatus sebagai sahabatnya.

"Balik badan lo berdua!" Zeyan sedikit berteriak, kedua orang itu pun dengan cepat membalikkan badan mereka menghadap pintu.

Aviela yang merasa bayi nya sudah cukup menyusui, segera mengancingkan baju nya sebelum hal yang memalukan bisa saja terjadi.

"Boleh balik kesini"

Ujaran zeyan barusan langsung membuat Rafi dan Alfa berjalan cepat ke arah nya.

"Loh ada dua!?" Kaget Alfa menatap zeyan yang hanya diam dengan wajah ingin memukul mulut alfa yang tidak bisa pelan.

"Iya Al, cowo sama cewe" bukan zeyan, melainkan Aviela yang menjawab.

Qila membulatkan matanya "ihh sepasang dong? Gemes banget gue liat nya"

Alfa dan Rafi baru saja ingin menyentuh pipi bayi di gendongan zeyan, namun langsung di tepis "gak usah pegang pegang, tangan lo berdua banyak kuman"

"Pelit lo. Kita Kan entar jadi om nya ya kan Raf?" Rafi mengangguk cepat namun di hiraukan Zeyan.

"Ihh kok mirip zeyan sih?" Tanya Sindy melihat bayi di samping Aviela.

"Dia anak gue, ya jelas mirip gue lah"

Aviela tersenyum lalu ikut menyahut
"Gakpapa, Kan mirip sama papa nya bukan orang lain " kekeh Aviela

"Ciee di panggil papa uhuyyy" ledek Alfa memukul mukul pelan lengan zeyan.

"Papa zeyan, dedek mau es krimm" Tak jauh berbeda dengan Alfa, Rafi juga ikut menggoda dengan merengek padanya.

Zeyan menahan kekesalan nya agar tidak melayangkan pukulan di kepala dua orang sahabat kurang ajar nya itu.

"Awas! Jijik gue sama lo berdua"

Menghiraukan perkataan itu, Rafi maupun Alfa malah tertawa puas tanpa mempedulikan raut kesal di wajah zeyan.

Namun kekesalan nya masih bisa di kalahkan dengan kebahagiaan yang sekarang, dua malaikat kecil akan menemani hari hari nya. Sebisa mungkin ia dan Aviela akan menjaga dan merawat dua malaikat kecilnya itu,mecurahkan semua kasih sayang nya yang tak terhingga....

Dedek bayi nya Zeyan dan Aviela 🖤

.
.
.
.
.
                       

                           

Huaa makasih buat yang udah baca dan voment ❤️ makasih makasih bangetttt

Akhirnya selesai juga huhu
Debay nya juga udah ada wkwk

Voment di tunggu and byeee 🖤

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 102K 78
[ FOLLOW AKUN SEBELUM BACA ] Follow ig : dswita0812 #Frist Story _______________________________ 'Pada akhirnya kita akan jatuh cinta pada orang yang...
3.9M 231K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
556K 37.8K 41
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
4.8K 1.8K 59
"Hujan memang bisa buat sakit, tapi kamu gak tau-kan setelah hujan itu adalah pelangi. Yang berarti ketika kamu sakit nanti kamu juga ngerasain keind...