Masing - masing sudah berdiri terpacak DMD Mall tepat pada pukul 8:00 pagi . Kecuali The Gold Prince . Keempat - empat jejaka itu masih belum memunculkan diri . The Blureenz hanya mampu mengeluh .
" Mana monyet - monyet tu ? " soal Asha . Giginya diketap kuat . Geram barangkali . Fariha cuba menenangkannya .
" Sabar Asha . Awak jangan marah . Awak kena bersabar , dan bertenang . Tarik nafas , okey b- " belum sempat Fariha menghabiskan kata - katanya mengikut lakonan drama spontan yang kini trend di youtube , Asha sudah mencarut . Fariha hanya menarik muka .
" Tak masalah sekarang ni , diorang kata kalau kita lambat , kita akan diberi denda dua kali ganda teruk dari yang biasa . Habistu sekarang diorang ? Batang hidung diorang pun aku tak nampak . " bebel Shamine pula . Marah apabila orang yang dinanti - nantikan tidak memunculkan diri . Manakala Dian , begitu asyik dengan telefon pintar miliknya .
" Oi Dian . Kau tak bengang ke ha ? " soal Asha . Dian yang leka membelek telefonnya terangkat kening . Telefon miliknya di simpan di dalam poket sebelum dia mula berbicara .
" Gila kau tak bengang ? Dah la dorang yang hulur janji . Lepastu tak muncul lagi . Dengan panas terik ni lagi . Kalau aku tahu benda ni akan jadi , aku tidur aje dekat rumah . " kata Dian sebelum dahinya mula berkerut apabila telefon miliknya berdering . Dia mula mengangkat panggilan tersebut .
" Hello ? "
" DIAN !! "
" Eh ? IMAN !! Ha macam mana pemindahan kau ? " soal Dian teruja . Yang lain hanya mendengari .
" Okey aje . By the way , aku dah pindah sekolah sini . Esok aku masuk la sekolah tu ! Wei , tak sangka sia lawo juga tempat ni . "
" Jadi kau dah sampai sana la ? "
" Mestilah dah sampai ! Kalau tak buat apanya aku beria - ria call kau untuk cakap pasal ni ? "
" Dah berapa hari doe kau ada dekat sana ? "
" Masuk harini , dah dua minggu babe ! Huhu , rindu kau ! "
" Eii kau , dah dua minggu pindah sana baru hari ni kau nak call aku ? Lupa member ke apa ? " soal Dian , kononnya merajuk .
" Eh mana ada . Aku tak lupa kau la ! "
" Kau ada dekat mana sekarang ni ? Aku dengar macam riuh aje . Macam ramai orang . "
" Aku tengah shopping babe ! Memangla riuh . Ada diskaun la apa la . Fuh ! Rambang mata doe ! Banyak barang limited edition . "
" Oohh . Patutlah . Jadi , macam mana luar negara ? Lebih okey dari negara sendiri ke apa ? "
" A-apa ? Ha ye best aje . Wei , line slow . Aku rasa top-up a-aku nak habis . Aku tak den-gar la . Sua--ra kau sekat - sekat . Nanti aku ca-- "
Tut .. Tut ..
" Ui , Kau tak bagi kitorang cakap pun . " ujar Fariha menarik muka . Dian hanya menggaru kepala .
" Mana la aku tahu . Aku fikir dia nak cakap lama lagi . Rupa - rupanya , sekejap aje . "
" So , macam mana pemindahan dia dekat luar negara sana tu ? " soal Asha .
" Dia kata semua okey aje . Katanya , cantik tempat tu . Dia rindu kita . Aku pun rindu dia huhu . "
" Jadi , tu nombor dia dekat luar negara la ? " soal Shamine pula . Dian hanya menjungkit bahunya .
" Mungkin . Kejap aku nak save nombor ni . Eh wait . Asal nombor Malaysia ? " soal Dian pelik . Telefonnya disuakan pada mereka bertiga . Masing - masing mengerutkan dahi .
" Haah la . Tak akan la dekat sana pun ada line Malaysia . " ujar Fariha blur . Asha mengerutkan dahi . Dia menyusun kata . Belum sempat dia meluahkan kata - katanya , kedengaran deheman seorang lelaki .
" Ehem . Dah lama sampai ? " soal Eiman sambil menggaru kepalanya . Fariha yang perasan kehadiran mereka berempat mula mara sebelum ..
Pap !
Telefon pintar milik Dian dirampas dan dibaling pada wajah Eiman . Yang lain hanya tercegang .
" Wahh shet Farihaa !! Vivo akuu !! " ketahuilah bahawa Dian telahpun meraung kesedihan apabila melihat telefonnya jatuh ke lantai mengakibatkan telefonnya itu retak seribu . Dian tahu , dia pasti mampu beli telefon pintar yang baharu malah yang lebih mahal namun baginya , dia tidak mahu telefon miliknya bertukar ganti . Kerana telefon pintar tersebut adalah dari seseorang yang paling dia sayangi . Asha cuba untuk 'meredakan' raungan Dian .
Manakala Eiman dan lain - lain masih tercegang .
" Woiii , kau buat apa dekat member aku ha ? " soal Hariz sambil merenung Fariha tajam . Dia mula berang apabila melihat sahabatnya Eiman masih tercengang dengan wajahnya yang kemerahan akibat 'balingan' tadi .
" Buat apa ? Memang patut pun dia kena . Sepatutnya , kitorang baling kasut terus dekat muka masing - masing . Muka sudahla macam kepam . Janji itu ini , lepas tu tak tepati . Kau ingat janji dibuat untuk dimungkiri ke apa ha ?!! " hambur Asha panjang lebar . Dian masih mendiamkan diri meratapi nasib telefon pintar kesayangannya . Manakala Shamine hanya mengangguk laju , mengiyakan setiap kata - kata hamburan Asha .
" Wah kau , kalau ya pun , hormat sikit orang tua . Kitorang lagi tua dari kau . Jadi , jaga perangai korang tu sikit . Macam tak ada adab pula tiba - tiba datang lepastu baling phone dekat Eiman . Dia pun ada perasaan tau . " ujar Zairiel geram . Shamine hanya menjeling .
" Wow , kau nak berbicara dan berdebat pasal adab menghormati orang tua pula ke ? DIAN ALEXANDRA , AKU MENYERU KAU SUPAYA BERDEBAT DENGAN MAMAT NI . " ujar Shamine sedikit lantang . Beberapa orang yang lalu lalang mula memandang mereka dengan pandangan pelik . Dian yang mendengar namanya diseru Shamine lantas mengelap air mata halimunannya untuk memulakan perdebatan . Telefon pintar kesayangannya terus dilupakan . Yang penting sekarang adalah perdebatan di antara dua buah kumpulan itu . Apa kau fikir depan Mall tak boleh nak debat ke ha ?
" Woi manusia ! Kalau nak cakap pasal adab , SILA CERMIN DIRI SENDIRI . Korang tu yang tak ada adab . Tiba - tiba aje datang ' Ehem , dah lama sampai ? ' . Mana salam kau ha ? MANA ASSALAMUALAIKUM KORANG TU ? ISLAM KE KAFIR NI ? Sekarang kau nak debat pasal adab pula . Wahhh . Bijak sungguh anda . Korang tu dah janji nak datang on time tapi tengok sekarang ? Kau tahu tak , dah hampir setengah jam kitorang tunggu macam tunggul kayu berjemur tengah panas . Sedangkan Nabi Muhammad pun menepati janjinya . Apa gunanya kalimah ' Insha Allah ' yang selalu umat Islam guna kalau benda macam ni pun korang tak boleh tepati ? Sekarang korang nak salahkan kitorang pula ? Ewah ewahhh ! Banyak cantik muka korang . Ahh sekarang aku tak kisah korang setuju atau tak , yang penting , denda korang kitorang akan buat dua kali ganda lebih besar ataupun dua denda yang berlainan . " ujar Dian panjang lebar . Bagaikan sebuah perlumbaan , kata - katanya laju sahaja meluncur keluar dari bibir . Bagaikan machine gun pun ada .
" Ok fine ! Kitorang tak sengaja la datang lambat ! " ujar Haziq ingin mempertahankan diri . Asha menjegilkan mata . The Gold Prince hanya mengeluh sebelum bersetuju . Pasrah apabila masing - masing kelu tanpa bahasa . Salah mereka juga .
" Moga bersedia menghabiskan duit beratus - ratus dan beribu - ribu untuk dendanya . " ujar Shamine kemudian menjeling . Dia menarik lengan Fariha yang masih lagi memandang Eiman tajam . Asha lantas memasuki Mall tersebut meninggalkan Dian yang masih lagi memandang sepi telefon pintarnya .
♪ ♪ ♪
" Begini , denda Fariha , Zairiel tanggung begitu juga sebaliknya . Shamine dan Eiman . Aku dengan mamat playboy tu . Dian dengan Haziq . Yang membezakan adalah jenis denda ok . Lelaki denda dia dua kali ganda . PADAN MUKA . " ujar Asha sebelum menjeling . Hariz turut membalas jelingannya . Dian hanya mengeluh .
" Okey nak berpecah ke ? " soal Dian . The Gold Prince hanya mengangguk .
" Okey , kalau macam tu aku nak pergi dulu . Sebab dalam kepala otak aku dah susun banyakkkk denda . Padan muka kau siapa yang suruh lambat lagi . " ujar Shamine sambil menjelirkan lidah . Eiman mengeluh . Dia mula mengikuti langkah Shamine .
" Aku pun nak pergi dulu . Bye Asha , bye Dian . "
" Wei aku pun . Bye guys . "
" Woi , jumpa sini balik tau ! "
" Baikkk ! "
Kini , tinggallah Dian dan Haziq yang masing kekok . Dian menggaru kepala . Manakala Haziq , hanya mampu mengeluh .
" Jomlah . "
" Ok . Kita pergi dekat sana tu dulu . "
" K . "
" Ok . "