My Bad Husband [Completed]

By eblisce

2.5M 98.4K 2.3K

|BISA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA| Hanya kisah perjodohan antara dua orang remaja... ~Aviela putri Densly ~Ze... More

Satu✅
Dua✅
Tiga✅
Empat✅
Lima✅
Enam✅
Tujuh✅
Delapan✅
Sembilan✅
Sepuluh✅
Sebelas✅
Dua belas ✅
Tiga belas✅
Empat belas ✅
Lima belas ✅
Enam belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
sembilan belas
Dua puluh
Dua Puluh satu
Dua Puluh Dua
Dua puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua puluh Tujuh
Dua Puluh Sembilan
??
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga puluh Dua
Tiga puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Extra Part
Extra Part (2)
??
MBH-2

Dua Puluh Delapan

45.6K 1.9K 21
By eblisce

Beberapa waktu belakangan, zeyan dengan terpaksa harus mengasah otaknya untuk belajar ketika malam hari, itupun karena perintah Aviela.

Namun ia bersyukur, walaupun harus merelakan waktu senang nya untuk belajar, hasil yang di rasakan nya sesuai dengan kerja keras nya.

Dua hari telah di lewatinya untuk mengikuti UN. Walaupun Ada sedikit kendala, tetapi itu tidak terlalu berpengaruh. Lagi juga, selama dua hari ini zeyan tidak kesusahan untuk menjawab soal yang di ujiankan.

Kini ia membuka pintu utama, memasuki rumah. Senyuman tercetak jelas di bibir nya kala melihat Aviela yang sedang duduk di sofa seraya menatapnya.

"Gimana? Kamu bisa selesain soalnya?"

Zeyan tersenyum dan mengangguk
"Bisa,Kan aku belajar"

"Kamu gimana? Perut kamu masih sakit?" Lanjutnya bertanya.

"Engga sakit lagi. Lagian tadi juga sakit nya dikit, sekarang udah engga kok"

Memang,tadi pagi ketika zeyan ingin berangkat ke sekolah, Aviela mengeluh jikalau perutnya sedikit sakit dan nyeri. Zeyan sendiri langsung merasa khawatir dan berniat untuk menitip izin pada guru nya. Namun mengingat ujian nasional sedang berlangsung, Aviela melarangnya dan memaksa agar zeyan tetap bersekolah.

"Semangat cuma sehari lagi kamu perang sama soal, setelah itu bakal bebas" Aviela mengepalkan tangannya untuk menyemangati zeyan yang terlihat lelah.

Sedangkan cowo di samping nya itu terkekeh kecil. Mengelus dan mecubit kecil pipi Aviela karena merasa gemas  "semangat juga buat kita berdua yang mau jadi orang tua" seraya menatap perut besar Aviela.

°°°

Seperti sebelumnya,malam ini zeyan duduk di sofa kamar dengan beberapa buku di depannya.

Ia terlihat serius membaca dan mempelajari soal soal yang menurut nya harus sangat ia pahami.

Aviela yang duduk di kasur tak bisa menahan senyum nya. Melihat wajah zeyan yang begitu serius, membuatnya berpikir jika cowo itu pada dasarnya adalah sosok yang dewasa dengan menunjuk kan keseriusan nya.

"Cokelat hangat nya di minum dulu Yan, terus baru lanjut belajar"

Zeyan menoleh, menatap Aviela sebentar lalu mengambil gelas yang berisi cokelat hangat kesukaannya di atas meja "Enak" senyum nya mengangkat gelas dan menunjukkan pada Aviela.

"Kamu tidur aja gih, aku bentar lagi selesai" ujar zeyan yang tidak mau jika Aviela menunggu nya, ia tidak mau kalau Aviela kurang istirahat.

"Aku nunggu kamu selesai dulu" Balasnya tersenyum lebar.

Zeyan mengangguk, jika Aviela tersenyum lebar seperti itu, ia tak akan memaksa.

Setengah jam berlalu. Beberapa soal yang sedikit susah sudah di pelajari zeyan. Ia menghela nafas lega kemudian menatap Aviela yang masih menunggunya. Padahal bola mata gadis itu jelas terlihat sedang menahan kantuk.

Zeyan merapikan bukunya, menaruhnya di atas meja kemudian berjalan ke kasur untuk menghampiri Aviela "viela, aku udah selesai"

Kehadiran zeyan di samping nya ternyata membuat Aviela sedikit kaget "eh? Udah selesai?"

"Iya aku udah selesai belajar. Ayok tidur" cowo itu membaringkan badannya di sebelah Aviela. Menarik selimut untuk menyelimuti dirinya dan juga gadis di sebelahnya.

"Malam.." ucapan beserta dengan satu kecupan mendarat di kening Aviela.

Gadis itu menutup matanya. Rasa hangat hadir ketika kecupan tulus itu terasa di keningnya.

°°°

Pagi ini zeyan merutuki dirinya yang bangun kesiangan. Akibatnya ia harus tergesa gesa dalam menyiapkan segala perlengkapan yang harus di bawa nya ke sekolah.

"Yan biar aku bantu, kamu langsung pake sepatu aja"

"Gak. Kamu duduk diam di situ, jangan banyak jalan apalagi kecapean" tegas zeyan yang menolak tawaran Aviela untuk membantu nya.

Gadis itu kembali ingin mengeluarkan suara nya namun langsung di sarkas oleh zeyan "Aku udah selesai"

Aviela menghela nafasnya kemudian menjulurkan tangannya pada zeyan untuk menyalami nya "Hati hati ke sekolahnya"

"Kamu juga hati hati di rumah, ingat jangan kecapean. Telpon aku kalo Ada masalah" ujar zeyan mencium pucuk kepala Aviela sebelum ia benar benar keluar rumah menuju garasi.

Zeyan melajukan mobilnya sambil sesekali melihat ke arah jam pada tangan nya. 15 menit lagi bel sekolah baru akan berbunyi. Tidak perlu terlalu buru buru,pikirnya.

Dari kejauhan ia melihat dua orang yang sedang melambaikan tangannya untuk memberhentikan mobil yang melaju di jalanan.

Setelah memastikan siapa yang melakukan itu di pinggir Jalan, zeyan menepikan mobil nya tepat di mana kedua orang itu berdiri.

Tanpa persetujuan, dua orang yang ternyata Rafi dan Alfa langsung masuk ke dalam mobil dengan raut muka lega.

"Kan gue bilang apa Raf" menepuk pundak Rafi dengan keras. " Zeyan pasti bakal lewat sini" lanjut Alfa membanggakan dirinya.

"Al Bego! Tangan lo gak usah mukul mukul gue!" Sentak Rafi yang merasa kesal dengan Alfa yang duduk di kursi belakang.

Zeyan diam sambil terus menyetir, ia sebenarnya ingin bertanya kepada sahabatnya itu,kenapa bisa berada di pinggir jalan seperti tadi,namun karena perdebatan keduanya yang sekarang terjadi, ia memilih untuk diam sebentar.

"Udah?" Tanya nya sedikit melihat ke arah Rafi dan Alfa.

"Apa nya?" Rafi balik bertanya

"Bacot nya! Udah selesai bacot belum lo berdua?" Seru nya dengan nada menahan kesal mendengar respon Rafi.

"Udah kok" Tutur Alfa santai sambil tersenyum, namun di balas dengan tatapan jijik oleh dua orang lainnya.

"Lo berdua ngapain di pinggir jalan? Emang niat mau berhentiin gue atau apa?"

Rafi melirik Alfa di belakang nya. Cowo itu pun terkekeh " hehe iya Yan, soalnya ban motor  Rafi kempes"

"Motor lo mana?"

Alfa belum sempat menjawab-

"Motor dia di rumah! Dia nginep di rumah gue semalem pake suruh jemput lagi! Terus tadi pagi dia kempesin ban motor gue! Sumpah bego nya tingkat dewa" jelas Rafi meluapkan sedikit kekesalan nya, sedangkan Alfa hanya menggaruk kepalanya pura pura gatal.

"Lo goblok, pea' atau bego sih Al? Lo kempesin ban motor orang buat apa?" Bingung zeyan yang tidak terlalu paham dengan penjelasan Rafi barusan.

Dengan santai nya Alfa menjawab
"Lagian dia lama. Kan gue capek nungguin. Gue kesel makanya dengan gak sadar malah ban motor nya yang jadi korban"

"Itu juga gegara lo bangke! Udah tidur di kamar gue kuasa tempat, ke kamar mandi juga harus lo duluan! " Rafi berdecak emosi.

"Lagian lo sih. Gue ajak mandi bareng kagak mauuuu" Jitak nya tanpa bersalah di kepala Rafi.

Sebelum mendapat pukulan dari Rafi, Alfa sudah duluan keluar dari mobil ketika zeyan baru saja memarkirkan mobil nya di parkiran sekolah.

Belum juga Rafi ingin mengeluarkan kata kasar nya, zeyan Langsung mendorong nya untuk segera keluar dari mobil "Udah, umpatan lo simpen aja buat nanti pas ketemu si Al"

°°°

Setelah menghabiskan waktu satu jam, zeyan dkk beserta Sindy dan Qila keluar dari ruangan ujian dengan helaan nafas lega.Akhirnya mereka bebas. Liburan Akan bisa mereka nikmati sepuasnya.

"Raf, gak seru lo ah, main nya ngambekan" Alfa mencolek lengan Rafi namun segera di tepis oleh nya.

"Lo siapa? Kita kenal?" Rafi bersikap seolah olah Alfa adalah orang yang sama sekali tidak di kenal nya.

Zeyan menahan tawanya, sudah biasa melihat kelakuan dua sahabatnya itu. Tiba tiba marahan, tiba tiba juga akan baikan.

Sedangkan Sindy dan Qila hanya menatap bingung karena tidak mengetahui apa yang terjadi.

"Anj*ng! Lo gitu amat sama gue! Gak temen gue kalo gini"

"Yang mau temenan sama lo siapa?" Sahut Rafi

Alfa terdiam lalu menarik nafasnya dalam "Gue traktir lo makan sepuasnya di kantin!"

"Nah gitu kek dari tadi!" Rafi tersenyum puas setalah yang di nantikan nya akhirnya keluar dari mulut Alfa.

"Gak cuma Rafi. Lo juga harus traktir  Kita semua" Zeyan ikut ikutan yang langsung di angguki dengan cepat oleh Sindy juga Qila.

Alfa menatap zeyan dengan tatapan nyalang ingin protes. Namun-

"Kalo gak, gue bakal ikutan marah sama lo!" Putus zeyan yang membuat Alfa ingin menjambak rambut cowo itu hingga rontok, tapi apa boleh buat? Akhirnya ia hanya mengiyakan dengan rasa yang sangat tidak rela.

.
.
.
.
.

Balik lagi setelah minggu lalu gak apdet :' typo akan di revisi insyaAllah

Di sebabkan :
. Aku buka hp pas malam, karena dari pagi sampe sore ada kegiatan lain. Pas malam buka hp jg cuma nge cek wa sama ig doang

.Pas malam sabtu mau publish tapi kuota habis

.Jarang ada waktu luang kecuali minggu pas siang

Tapi tapi tapi? Adakah yang nunggu? Kalo Ada (?) Maaf kalo part ini bikin kecewa karena tidak sesuai harapan :(

🖤

Continue Reading

You'll Also Like

3.9M 232K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
5.1M 215K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
612K 12.4K 68
Perjodohan ini adalah jalan yang diambil oleh kedua orang tua mereka, bagi Rahel ini adalah kehidupan baru bagi dia untuk tinggal bersama-sama dengan...
58.9K 4.7K 51
FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ ⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT⚠️ Kata pepatah Jawa "Tresno kui jalaran seko kulino", kalau diartikan dalam bahasa Indonesia arti...