My Bad Husband [Completed]

By eblisce

2.5M 98.4K 2.3K

|BISA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA| Hanya kisah perjodohan antara dua orang remaja... ~Aviela putri Densly ~Ze... More

Satu✅
Dua✅
Tiga✅
Empat✅
Lima✅
Enam✅
Tujuh✅
Delapan✅
Sembilan✅
Sepuluh✅
Sebelas✅
Dua belas ✅
Tiga belas✅
Empat belas ✅
Lima belas ✅
Enam belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
sembilan belas
Dua puluh
Dua Puluh satu
Dua Puluh Dua
Dua puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Enam
Dua puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
??
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga puluh Dua
Tiga puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Extra Part
Extra Part (2)
??
MBH-2

Dua Puluh Lima

48.9K 2K 21
By eblisce

Menatap Aviela yang sedang memejamkan matanya, zeyan menghela nafas pelan. Ia takut jika gadis itu banyak pikiran yang bisa saja bisa mempengaruhi kondisi nya.

Sedari tadi, ia terus memikirkan bagaimana cara agar Aviela mau mendengar kan nya mengenai kesalahpahaman yang sekarang terjadi. Satu hal, dia tidak melakukan kepura puraan, jujur,ia sekarang sadar perasaan nya menetap pada Aviela. Tidak sedikitpun untuk perempuan lain.

Lelah berpikir namun tidak menemukan jawaban sebagai cara, zeyan mengambil handphone nya lalu mengetik sebuah pesan di sana.

Para lelaki soleh

Me : Lo berdua lagi dimana?

Rafi : Rumah

Alfa : Kepo lo

Me : gue serius Al!

Rafi : dia di rumah gue Yan, kenapa?

Alfa : di rumah Rafi gue

Me : Gue minta tolong banget, lo berdua ke rumah gue sekarang

Alfa : ngapain?

Me : lo berdua dateng aja pokoknya, ini masalah viela. Gue butuh bantuan

Alfa : kenapa? Istri lo gak kenapa kenapa Kan?

Rafi : otw

Setelah itu, zeyan mematikan ponselnya dan menaruhnya di atas nakas.

Ia bergegas turun ke bawah, tak lupa juga mengambil ponsel Aviela untuk di bawa Serta.

Sekitar 10 menit ia menunggu kehadiran Alfa dan Rafi, yang pada akhirnya kedua orang itu sekarang telah tiba. Bukan, bukan hanya dua tetapi empat orang.

Melihat empat orang yang memasuki rumah nya, zeyan menatap heran namun kebingungan nya langsung terjawab dengan ucapan Rafi "Gue bilang sama mereka mau ke rumah lo, dan mereka mutusin buat ikut"

"Avi Mana? Dia gak kenapa kenapa Kan? Kata Rafi lo minta bantuan ke mereka?" Tanya Qila

"Viela lagi di kamar" mendengar jawaban zeyan, Qila melangkahkan kakinya ingin menaiki tangga namun terhenti ketika kembali mendengar seruan zeyan "Dia lagi istirahat qil,entar aja kalo dia udah bangun"

Qila menurut, dan memilih untuk mendudukkan dirinya di sofa, begitupun dengan ketiga orang lainnya.

Alfa yang tersadar untuk apa tujuan mereka kesana mengeluarkan suara nya "Lo butuh bantuan apa? Avi kenapa?"

Zeyan menghela nafas kemudia menyerahkan handphone Aviela yang tadi di ambilnya kepada Alfa dan Rafi.

Ia bisa melihat raut wajah kedua sahabatnya beserta ekpresi Sindy yang ikutan menonton video singkat itu.

Ketika melihat Sindy yang ingin membuka mulut nya, zeyan langsung menyela "Salah paham, gue tau apa yang ada di pikiran Kalian sekarang. Tapi gue bisa jelasin yang sebenarnya''

"Apa yang mau lo jelasin? Mau jelasin,kalo lo emang masih suka sama si cabe muka kw itu?" Seru Sindy sedikit dengan sindiran.

Zeyan menggeleng "sumpah sin, gue gak ada perasaan lagi sama chika. Itu tadi dia yang minta ke gue buat di anterin pulang, tapi gue nolak"

Sindy menatap zeyan lama "yakin lo? Terus kenapa juga lo cuma sama dia di sana? Itu jam pulang sekolah Kan? Atau lo emang sengaja nungguin dia?''

"Lo nanya sama pacar lo aja atau Alfa, kenapa gue bisa di sana padahal sekolahan udah sepi"

''hah?" Bingung Sindy

Alfa menegakkan tubuh nya "Jadi lo disa---"

"Iya! Karena gue nungguin lo berdua yang ternyata udah pulang duluan, gue malah ketemu chika. Dia mungkin udah ngerencanain ini semua,dan ngirim video itu ke Aviela" sahut zeyan cepat bahkan sebelum Alfa selesai berbicara.

"Ini handphone Aviela?" Tanya Qila yang baru menyadari dan di angguki zeyan.

"Lo gak ngeliat ada orang di sekitar lo? Ini video nya di rekam dari belakang chika,muka lo gak terlalu keliatan, dan orang yang liat video ini, gak bakal tau ekspresi atau gerak mulut lo" ujar Rafi dengan sesekali menatap detail video itu.

"Yang bikin lo semua salah paham ya itu, orang yang liat pasti bakal ngira kalo gue bicara serius sama dia"

"Gue percaya sama zeyan" seru Qila tiba tiba. "di sini keliatan kalo lo nolak buat nganter dia,dia megang tangan lo dan lo langsung nepis?" Tanya nya kemudian yang sekarang memegang handphone Aviela, dan zeyan mengangguk.

"Lo semua bisa liat dengan jelas, kalo nge zoom video nya" Lanjut Qila memberikan handphone itu pada zeyan.

Benar, di saat ia melakukan apa yang di katakan Qila barusan, zeyan tersenyum lega. Setidaknya ini bisa jadi sebuah bukti untuk di tunjukkan nya pada Aviela.

"Btw itu pengirim nya siapa?" Penasaran sindy. Zeyan menggeleng
"Gue gak kenal sama nomor nya, tapi ini jelas ada kaitannya sama chika"

Mereka semua mengangguk. Zeyan hanya perlu berbicara dengan Aviela setelah ini,nenyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi.

"Gue harus ngomong sama viela setelah ini, dia mikir kalo gue emang masih punya hubungan sama chika"

Alfa menyahuti "keadaan dia gimana? Jangan sampe bikin dia sakit Yan"

"Gue gak tau, tapi gue khawatir. Dari gue pulang sekolah,tiap gue nanya dia diam dan gak ngasih respon" Zeyan sengaja tidak menceritakan semua yang beberapa saat yang lalu terjadi. Apalagi respon Aviela mengenai mereka yang bisa saja mengakhiri ikatan pernikahan ini.

"Entar kalo dia bangun, biar Sindy sama Qila aja yang ngomong sama dia" usul Rafi yang di angguki oleh kedua gadis itu " iya, kalo semua nya udah tuntas. Baru lo ketemu sama dia" Zeyan mengangguk menyetujui teman temannya.

Sekitar setengah jam mereka semua masih berada di ruang tamu. Yang mereka tunggu adalah kedatangan Aviela, namun gadis itu sama sekali belum turun dari tadi.

Qila yang bosan pun bersuara "Avi kok belum bangun sih? Atau mungkin dia udah bangun tapi tetap milih di kamar ya?"

"Kita samperin aja deh qil" sahut Sindy yang sekarang sudah berdiri.

Zeyan tidak menanggapi, ia tak masalah jika kedua gadis itu akan menghampiri Aviela di kamar,karena ia merasa jika ucapan Qila barusan ada benarnya.

Qila dan Sindy sudah berlalu dari sana menuju ke kamar Aviela. Sedangkan tiga orang cowo itu hanya menunggu di bawah.

Namun tiba tiba teriakan Qila membuat mereka yang sedang berbincang kaget.

"ZEYANN AVI JATUH DI LANTAI!"

Zeyan terdiam sejenak, namun setelah nya dengan segera ia berlari menuju ke kamar nya.

Mata nya membulat sempurna ketika mendapati pemandangan di depan. Aviela terbaring di lantai dengan suara rintihan kecil.

"Kenapa Yan?" Tanya Alfa yang mengikuti zeyan ke atas dan berdiri di pintu di susul Rafi di belakang nya.

Menghiraukan pertanyaan Alfa, zeyan segera mendekat kepada Aviela dengan perasaan yang cemas bercampur takut.

"Viela..." Lirihnya kemudian segera menggendong Aviela untuk di bawa ke rumah sakit.

"Al, bantu gue siapin mobil" zeyan segera berlalu untuk cepat sampai ke bawah dan menuju ke rumah sakit.

°°°

Semua orang termasuk orang tua zeyan dan Aviela kini sedang menunggu di luar ruangan bercat putih itu.

Zeyan sendiri terduduk di lantai dengan rasa cemas yang semakin bertambah. Baru kali ini ia di hadapkan dengan situasi seperti sekarang. Sebelumnya Aviela belum pernah terjatuh. Kecelakaan kecil yang terjadi sebelumnya hanya berupa benturan ringan yang tidak memperburuk kondisinya.

"Aviela pasti baik baik aja" ujar Nisa menenangkan anak nya walaupun perasaan nya sekarang bahkan sama seperti zeyan.

Ceklek

Pintu itu terbuka,membuat semua pasang mata menatap ke arah seorang yang baru keluar dari ruangan itu.

"Bisakah suami nya masuk ke dalam?"

Zeyan menatap bunda nya, Nisa pun mengangguk "masuk aja,semua nya insyaallah baik baik aja"

Langkahnya memasuki ruangan putih itu. Ada rasa takut,jika saja ia akan melihat atau mendengar hal yang tidak di inginkan. Namun ia berusaha berpikir positif,'semua nya baik baik saja'.

Begitu sudah memijakkan kakinya di dalam. Zeyan melihat Aviela yang kini juga sedang menatap nya.

"Syukur kondisinya tidak terlalu buruk. Benturan yang terjadi pun mungkin bukan benturan keras" jelas seorang dokter perempuan seraya tersenyum ke arah zeyan dan Aviela.

Dalam hatinya, zeyan mengucapkan rasa syukur nya berkali Kali. Mendengar ucapan dokter barusan, dapat membuatnya bernafas lega.

"Saya permisi ya" dokter yang bernama Zahra itu mengusap kepala Aviela "Jaga kesehatan" lanjut nya dengan sekali lagi mengeluarkan senyum.

Selepas pergi nya dokter itu,zeyan menghampiri Aviela kemudian menggenggam tangan nya erat "maaf" lirih nya.

Aviela diam. Kepalanya masih sedikit pusing "Jangan bahas itu"

Kini giliran zeyan yang terdiam. Mendengar ujaran lirih Aviela, membuatnya merasa sangat bersalah sekalipun yang sekarang ada di pikiran gadis itu sama sekali tidak benar.

"Ada yang sakit?" Mencoba mengalihkan ke pertanyaan lain.

Aviela menggeleng "engga"

°°°

"Perlu mama nginep di sini gak Yan?"

Zeyan menggeleng dengan sedikit tersenyum "gakpapa ma, mama istirahat di rumah aja. Zeyan tau mama pasti capek"

Mertuanya itu mengangguk "hmm. Tapi beneran? Nanti kalo kamu perlu bantuan gimana?"

"Viela udah baikan ma, semoga aja gak ada kejadian lagi. Mereka semua juga bakal nginep di sini,zeyan gak sendiri di sini ma"

"Iya tante,Kita berdua nanti bakal tidur bareng Avi deh" Qila berujar kepada Maya,yang malah membuat wanita itu mengernyitkan alisnya
"Loh,kenapa gak zeyan aja yang temenin? Avi Kan bisa tidur sama zeyan"

Sindy merutuki kebodohan Qila. Kini ia berusaha untuk memberikan jawaban yang tepat untuk pertanyaan Maya, "gini tante, Kita tidur bareng Avi ya tidur di sini. Nginep di sini maksudnya,temenin Aviela hehe" Kekehan itu keluar karena Sindy sendiri tidak yakin dengan jawaban nya.

"Oh yaudah deh,tante ke atas dulu mau manggil yang lain. Biar gak ganggu Kalian" mama Aviela berlalu pergi.Tak lama, kembali lagi bersama tiga orang lainnya.

"Jagain anak Papa ya" hery menepuk pundak zeyan yang di balas anggukan serta senyuman darinya.

Setelah itu,keempat orang tersebut pamit dan segera pulang.

"Qil, lo bisa jelasin sekarang sama viela? Gue gak mau dia salah paham terus"

"Emang nya gakpapa?" Qila memastikan yang kembali di angguki zeyan "Coba aja dulu,kalo emang gak memungkinkan. Gue tunggu entar aja pas dia bener bener baikan".

"Yaudah Kita semua ke atas sekarang" Ucap Rafi.

Setibanya di kamar,ternyata Aviela sedang menyandarkan badannya pada kepala ranjang.

"Loh Kalian semua masih di sini?" Tanya nya.

Alfa menyahuti "iya vi, Kita nginep"
Aviela mengangguk.

"Emm vi gue sama Sindy mau ngomong sama lo boleh?"

"Iya ngomong aja"

Qila menarik Sindy untuk mendekat ke ranjang,dan duduk di depan Aviela
"Gini,Kita semua udah tau soal video ini" Qila memberikan handphone itu kepada pemiliknya. Aviela mengerti arah pembicaraan mereka,kini ia menatap zeyan dengan tatapan sekilas.

"Lo salah paham vi, gue bisa pastiin kalo zeyan gak ada apa apa sama cabe muka kw" yakin Sindy namun yang di ajak bicara hanya berdeham saja.

"Lo mau kan dengerin kejelasan tentang video ini? Bukan zeyan,tapi Kita berdua yang bakal jelasin ke lo" Qila sepertinya betul betul berusaha untuk meyakinkan sahabatnya itu.

Aviela menarik nafasnya lalu mengangguk "iya".

Tentu saja kedua orang di depannya itu tersenyum. Baik Qila maupun Sindy menjelaskan secara detail mengenai video itu. Tidak di lewatkan sedikitpun. Mulai dari mengapa zeyan bisa berada di sana sampai fakta bahwa itu hanya jebakan chika yang memang berniat untuk membuat kesalahpahaman di antara mereka berdua.

"Jadi?" Tanya Aviela pada akhirnya, mendengar penjelasan serta fakta dari sahabatnya. Membuat Aviela menundukkan kepalanya.

"Jadi,aku sama sekali gak ada hubungan apa apa sama dia. Perasaan aku bukan buat dia. Nyaman dan hangat cuma aku rasain saat aku sama kamu.." Zeyan berujar tulus, memberanikan dirinya di depan Aviela agar gadis itu tidak bepikir yang tidak pada nyatanya.

Tangannya kini menggenggam kedua tangan Aviela,menatap gadis itu dengan tatapan sayu. Gadis yang telah merubah perasaan nya agar terus menetap pada satu hati saja.

Aviela masih menunduk,rasanya sangat malu ketika ia tau yang sebenarnya,merasa egois karena sebelumnya terus menyalahkan zeyan tanpa mau mendengar penjelasan cowo itu.

"Maaff" Dengan suara pelan,Aviela berujar. Menenggelamakan wajah nya pada dada zeyan yang di balas dengan usapan lembutnya.

.
.
.
.
.
.

Hai 1836 kata :) tapi gak tau isi nya sesuai atau gak hehe

Udah baikan kok merekanya. Konflik nya singkat ya,penyelasaian konflik pun gak jelas😓

Kalo gak nyambung, bisa kasih saran n kritik yay

Jangan lupa follow ig :@eblisce__ ya :) baru lahir hari ini wkwk

Continue Reading

You'll Also Like

3M 130K 63
Ini bukan cerita tentang seorang bad boy bertemu dengan bad girls. Atau seorang pemuda CEO yang menemukan wanita idamannya. Ini bercerita tentang kis...
16.2K 3K 9
☕ ── Wonyoung adalah seorang penggemar rahasia Haruto . Tanpa disadari takdir membawa mereka untuk bersama selamanya . | JANG X WATANABE Start : 13...
560K 37.9K 41
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
457K 10.5K 48
SEBELUM BACA FOLLOW DULU YUPS! "Gue heran kenapa ya gue bisa jatuh cinta sama cowo yang notabenya resek abis!" • "Ck! Mau naik atau gua cium?!" ••• ...