My Bad Husband [Completed]

By eblisce

2.5M 98.4K 2.3K

|BISA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA| Hanya kisah perjodohan antara dua orang remaja... ~Aviela putri Densly ~Ze... More

Satu✅
Dua✅
Tiga✅
Empat✅
Lima✅
Enam✅
Tujuh✅
Delapan✅
Sembilan✅
Sepuluh✅
Sebelas✅
Dua belas ✅
Empat belas ✅
Lima belas ✅
Enam belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
sembilan belas
Dua puluh
Dua Puluh satu
Dua Puluh Dua
Dua puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
??
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga puluh Dua
Tiga puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Extra Part
Extra Part (2)
??
MBH-2

Tiga belas✅

56.5K 2.5K 221
By eblisce

Dua hari setelah kejadian itu. Baik Aviela maupun zeyan sama sama tidak saling menyapa satu sama lain.

Dan di dua hari sebelumnya juga, permasalahan yang di hadapi Aviela juga tidak ada hentinya. Zeyan yang sama sekali tidak merasa bersalah dan malah semakin dekat dengan Chika.Terkadang membuat Aviela ingin menyudahi hubungan sah nya dengan zeyan.

"Vi,Lo kenapa ngelamun lagi sih? Gue khawatir tau gak" Sindy menatap khawatir gadis di depannya yang hanya duduk diam.

"Gue capek sama zeyan"

Ucapan yang keluar dari mulut Aviela membuat kedua sahabatnya bingung.

Qila menggeser posisi nya untuk  duduk lebih dekat di samping Aviela "maksud Lo gimana? Kagak ngerti gue"

Aviela diam. Ia juga bingung bagaimana harus menjelaskan.Masih ada keraguan di saat tadi ia mengucapkan kalimat itu.

"Vi gue gak ngerti yang Lo omongin. Maksud Lo apa?" Bingung sindy yang di angguki Qila.

Aviela menggeleng kepalanya seraya menghela nafas "engga sin,qil. Lo berdua gak usah mikirin omongan gue tadi" selanjutnya ia mengeluarkan fake smile nya.

°°°
Rafi berniat untuk menghampiri sindy yang ia ketahui sekarang sedang berada di taman sekolah.

Namun ia terpaksa berhenti ketika melihat ke arah tiga cewe yang sedang berbicara. Pembicaraan mereka terlihat serius.

Rafi yang berdiri tidak jauh dari sana,samar samar bisa mendengar percakapan tiga gadis itu.

"Gue capek dan gak mau lagi sama zeyan"

Itu lah salah satu kalimat yang di tangkap oleh pendengaran Rafi. Ia berusaha mencerna nya namun ia masih tidak yakin dengan apa yang ada di pikirannya sendiri.

Meninggalkan tempat itu dan pergi dari sana,itu lah yang di lakukan Rafi.

Ia berjalan menuju ke kelasnya dan menghampiri Alfa yang sedang tidur dengan lipatan tangannya yang di jadikan alas.

"Al bangun woii kebo amat sih Lo?" Tangan Rafi terus menarik narik lengan Alfa .

"Rafi bangke! Gak bisa Lo gak ganggu ketenangan gue?" Kesal Alfa yang terpaksa bangun dari alam mimpinya.

"Al gue mau ngomong sesuatu. Ini serius dan gue agak khawatir"

Alfa membulatkan matanya"Lo di putusin sindy sampe mau serius sama gue? Pliss Raf kalo Lo belok jangan ke gue. Gue masih doyan cecan"

Rafi menggeram kesal.Tanpa aba aba ia segera menarik tangan Alfa untuk ikut dengannya.

"Raf lepasin!sumpah gue masih doyan cecan Raf"

Rafi menjitak kepala Alfa "bacot Lo! Gak usah mikir aneh aneh. Gue gak belok!"

Mereka melanjutkan perjalanan menuju kantin. Alfa yang tidak tau menahu apapun hanya mengikuti langkah Rafi.

"Lo cari siapa sih?" Tanya Alfa

Rafi masih celingak-celinguk melihat ke segala sisi kantin " cari zeyan"

"Mana sih itu anak!" Kesal Rafi ketika ia tak menemukan sosok zeyan. Ia kembali menarik tangan Alfa untuk menuju meja pojok kantin .

"Lo dengerin gue baik baik"

Alfa mengernyit bingung"Lo kenapa sih? Jangan bikin gue takut Raf! Anjuu ih Lo"

Menghiraukan celotehan Alfa, Rafi kembali ke niat awalnya yaitu ingin memberitahu Alfa apa yang di lihatnya" gue tadi mau samperin sindy di taman sekolah,tapi gue urungin niat gue itu karena gue liat Qila sindy sama Aviela lagi ngobrol serius banget"

"Terus?" Penasaran Alfa.

"Tadi ada satu kalimat yang gue denger dari pembicaraan mereka. Aviela bilang kalo dia capek dan gak mau lagi sama zeyan. Dia pengen lepas dari zeyan? Gue gak tau pasti"

Alfa terlihat sedang memikirkan sesuatu"kalo dia minta cerai gimana Raf? Kok gue yang takut ya?" Panik Alfa setelahnya.

"Nah itu yang ada di pikiran gue. Lagian gue sekarang lagi kesel banget sama zeyan, ngapain juga dia masih mau berhubungan sama cabe keriting muka kw itu!" Kesal Rafi ketika mengingat jika sahabat nya itu terlalu bodoh itu percaya sama drama yang di buat oleh Chika.

°°°
Skip pulang sekolah

Qila dan sindy sudah duluan pulang. Aviela kini ingin memasuki mobilnya namun terhenti ketika pemandangan yang tidak mau di lihatnya terpampang jelas di depan gadis itu.

Zeyan dan Chika yang terlihat seperti sedang bertengkar dan terlihat berusaha untuk menjelaskan sesuatu dengan tangan mereka yang masih berpegangan.

Aviela menghela nafasnya, daripada berpikir apa yang terjadi antara dua orang itu ia lebih memilih untuk segera pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah,ia segera masuk dan Mengganti seragamnya. Membersihkan wajahnya yang terlihat sedikit kusam karena cuaca panas dan debu di luar sana.

Setelah itu ia berniat keluar kamar namun lagi lagi ia harus menjumpai suasana yang tidak mengenakkan.

Ketika Aviela membuka pintu kamar, tampak lah zeyan yang ingin memasuki kamar. Tanpa sepatah katapun cowo itu berlalu di depannya begitu saja.

"Lo gak usah ngomong macem macem sama bunda!"

Ucapan zeyan barusan membuat gadis itu mengernyit. Tapi karena tidak mau ambil pusing ,ia segera melangkahkan kakinya untuk menuju ke bawah.

"Bunda?" Panggilnya sedikit kaget saat melihat wanita yang di ketahui ibu dari zeyan itu sedang duduk di sofa.

Sekarang Aviela mengerti akan ucapan zeyan tadi.

"Kok gak bilang mau ke sini. Seenggaknya aku bisa siapin makanan nda"

Nisa tersenyum menatap menantu nya itu "gakpapa lagian bunda ke sini cuma mau jengukin kalian"

"Kalian di sini baik baik aja kan?"

Aviela diam, tidak tau harus memberikan jawaban macam apa.
Diam nya Aviela ternyata langsung di sadari oleh Nisa "kok kamu diem? Kalian lagi berantem?"

Sebelum Aviela menjawab, Zeyan sudah terlebih dahulu bergabung dengan mereka.

"Gak kok nda, kita gak berantem" tutur zeyan dengan sedikit tersenyum.

"Beneran kalian gak berantem?" Nisa kembali bertanya kepada Aviela . Dan gadis itu tetap masih diam.

Entah mengapa. Yang ada di pikiran nya saat ini adalah ia terlalu lelah dengan semua yang di hadapinya,ia ingin bebas dari itu semua.

Melihat Aviela diam, Zeyan sudah was was jika gadis itu akan mengatakan hal yang membuat bundanya itu marah padanya.

Air mata Aviela kini sudah mengalir. Ia sudah cukup bersabar selama 3 hari belakangan ini. Daripada terlambat ia lebih baik mengatakan nya sekarang juga.

"Bunda..maaf bukannya aku lantang,tapi aku cuma mau bilang sama bunda aku mau pisah sama zeyan" lirihnya yang terlihat seperti orang lemah hari ini.

Bukan hanya Nisa, Zeyan juga ikut kaget dengan penuturan Aviela yang terucap tanpa jeda.

Nisa menarik nafasnya panjang "kenapa?ini yang gak mau kami semua dengar dari kalian atau salah satu dari kalian" ujar wanita itu dengan nafas yang tidak teratur dan terlihat menahan air matanya.

"Aku capek.." balas Aviela singkat namun memiliki arti yang membuat Nisa terpukul. Apakah anak nya bersikap keterlaluan dengan menantu nya itu (?).

Wanita itu bangkit dari duduknya "bunda gak mau dengar kata pisah dari kalian dan kami semua gak akan membiarkan itu terjadi! Selesaikan semua masalah kalian jangan membuat kami kecewa" Nisa keluar dari rumah itu menghampiri supirnya untuk segera mengantarkan nya pulang.

"Mau Lo apa!" Bentak zeyan emosi bahkan sekarang tangannya sudah mencekal kuat bahu Aviela.

"LO budeg atau apa hah! Apa mau Lo sampe bilang ke bunda kayak tadi?" Hardik nya lagi ketika melihat Aviela hanya menunduk diam.

"GUE CAPEK SAMA LO! NGAPAIN GUE PERTAHANIN INI SEMUA KALO LO AJA GAK BERHARAP INI UTUH?" Suara Aviela yang keras berhasil membuat cowo itu semakin tersulut emosi sampai tak sadar jika tangannya sudah terangkat dan mendarat di pipi mulus gadis itu.

PLAK

Aviela yang merasakan pipinya panas dan perih hanya menunduk sambil terus menangis "papa gue sendiri gak pernah nampar gue! Dan sekarang malah Lo yang ngelakuin itu! Orang yang udah di percaya sama papa untuk ngejaga gue!"

"Dulu Lo pernah bilang, kenapa gue gak ngelakuin yang Lo lakuin yaitu untuk pertahanin ini semua! Sekarang di saat gue udah lakuin itu? Kenapa Lo yang malah nentang apa yang Lo suruh?" Di saat mengatakan itu tubuh Aviela sudah luruh ke lantai.

"Bangun!" Perintah zeyan menarik tangan Aviela kasar agar berdiri di depannya.

Dengan terpaksa tubuh gadis itu berdiri lemah di depan orang yang sudah membuat air mata nya keluar setiap saat.

"Lepasin gue!" Sentak Aviela masih dengan air mata nya yang tak henti keluar. Dan sekarang ia malah berusaha untuk melepas cincin yang terpasang di jari manisnya.

Di saat cincin itu sudah berhasil lepas dan berada di tangannya. Gerakannya untuk membuang cincin itu terhenti ketika zeyan merengkuh tubuh lemah nya ke dalam dekapan cowo itu.

Tangisan Aviela semakin pecah ketika pelukan zeyan semakin erat mendekapnya. Aviela memberontak ingin lepas. Namun usahanya itu sia sia.

"Sorry" hanya itu kata yang keluar dari bibir zeyan. Sebuah kata yang menggambarkan penyesalan (?).

                                •••
.
.
.
.
.

Huh😅ini ngetik seharian buat chapter ini biar bisa di publish malam ini juga😓

Dan ini juga karena janji aku sama temen ku, buat up next chapt
nuralputri ☺️❤️

                  See u next chapt :)

Continue Reading

You'll Also Like

58.9K 4.7K 51
FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ ⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT⚠️ Kata pepatah Jawa "Tresno kui jalaran seko kulino", kalau diartikan dalam bahasa Indonesia arti...
332K 12.2K 57
[Sequel Chatting With Reyhan] 🌞 Disarankan untuk membaca cerita Chatting With Reyhan terlebih dahulu🌞 Reyhan tidak suka dengan orang yang berbicara...
457K 10.5K 48
SEBELUM BACA FOLLOW DULU YUPS! "Gue heran kenapa ya gue bisa jatuh cinta sama cowo yang notabenya resek abis!" • "Ck! Mau naik atau gua cium?!" ••• ...
2.3M 81.7K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...