ANNA (SELESAI)

By sabrina1928

19.7M 1.4M 470K

Young adult romance (sudah terbit bisa beli bukunya di shopee : De gibadesta) #1 fiksi || "Mereka aneh, mere... More

Prolog
one : game
Cast
two : Bian time
Three : why?
four : who is she?
five : jealous
six : she is mine
Seven : Badmood
Eight : Play with Vito
Nine : i'm yours
Ten : Sargas wants me
Twelve : Hurts
Thirteen : Bian wanna eats me
Fourteen : Mad
Fiveteen : Sargas or Bian?
Sixteen : Aggressive
Ngiklan
Seventeen : Possessive
Eighteen : sick
Nineteen : Explained
Trailer Anna
Twenty : what should i do?
Twenty 1 : He is Sargas
Twenty 2 : Let's start this game
Twenty 3 : his charm
Twenty 4 : Classmeeting
Twenty 5 : Make me crazy
Twenty 6 : Sargas is Mine
Twenty 7 : Problem
Twenty 8 : hide away
Twenty 9 : Talking about Ladeya
Thirty : she's coming
Thirty 1 : come clean
Thirty 2 : Bian coming
Thirty 3 : Fiance
Thirty 4 : Make me crying
Thirty 5 : to forgive
Thirty 6 : Sargas and Anna
Thirty 7 : Bian and Anna
Thirty 8 : break?
Thirty 9 : HangOut
Fourty : Lie low
Fourty 1 : One day
Fourty 2 : unconcerned
Fourty 3 : Sadness
Fourty 4 : she's Sargas mother
Fourty 5 : Courage
Fourty 6 : An embrace of love
Fourty 7 : Pretending
Fourty 8 : in apartment
Fourty 9 : Sulk
Fifty : Leaving
Fifty 1 : Note
Segera Terbit
PO 5 APRIL 2022
Novel Anna (available)

Eleven : Kissmark

472K 30.6K 11.3K
By sabrina1928

Guys ada beberapa yg nanya "kok temen anna ga muncul-muncul?"

Btw ini aku ganti alur lgii:( AKU GASUKA ANNANYA GALAK:( lebih suka yg dia pasrah wkwk!

Jdi coba aja baca ulang klo semisal pen tau alur awal wkwk. Love u all!

...

"Jadi," Sargas sengaja menggantungkan ucapannya lalu tersenyum sinis.

"Lo milik gue kan?" Tanya Sargas, Anna terdiam seribu bahasa. Ia harus jawab apa?

"I'm yours," ujar Sargas lagi lalu mencium bibir Anna terus menerus, mengecupnya berulang kali dan Anna dengan segera mengelak.

"Kak Sargas," panggil Anna setelah menghentikan aktivitas Sargas yang menciuminya.

"Apa?"

"Kakak beneran?" Tanya Anna pelan, mukanya sudah merah, entahlah ia malu di tatap seintim ini oleh Sargas, rasanya dia juga ingin menenggelamkan wajahnya ke air, rasanya benar-benar panas sekali hawanya. Sargas semakin mendekat membuat Anna refleks mundur, namun dalam satu gerakan Anna sudah terjatuh di kasur milik lelaki itu dan Sargas sudah berada tepat di atasnya dengan mata yang sedari tadi menatap matanya intens.

"Lo gak percaya sama gue?" Tanya balik Sargas seraya menciumi Anna.

"Bagaimana dengan kak Sara?" Tanya Anna membuat Sargas menghentikan aktivitasnya lalu mengelus pipi Anna lembut.

"Lo maunya gimana?" Tanya Sargas lagi seraya menyingkar anak rambut Anna yang menghalangi wajah manis Anna.

"Anna...nggak tau," jawabnya polos. Sargas tertawa kecil membuat Anna melongo di buatnya, baru kali ini ia melihat Sargas tertawa untuk pertama kalinya, bisa di bilang perdana. Astaga tampan sekali, batin Anna terus berucap.

"Dia bukan siapa-siapa gue, gausah khawatir," ujar Sargas lalu beralih pada leher Anna dan menggigitnya gemas, Anna melenguh pelan.

"Kak Sargas, geli kak," ujar Anna karna lehernya diciumin Sargas.

"Gue cuma buat tanda kepemilikan," jawab Sargas lalu bangkit.

"Lo mau tidur di sini?" Tawar Sargas, Anna terdiam sejenak lalu saat ia hendak menjawab, Sargas sudah menyela.

"Nyokap lo gak ada kan?" Seketika pupil mata Anna melebar.

"Kakak tau?"

"Yang gue gatau cuma satu, lo cintanya sama siapa," balasan tersebut membuat Anna menunduk malu, yang dikatakan Sargas memang benar, bahkan dirinya sendiri juga tidak tahu mencintai siapa.

"Kak Sargas, Anna kalo nginep di sini, tidurnya di mana?" Seketika Sargas terdiam lalu menaikkan sebelah alisnya.

"Tidur sama gue lah," jawabnya santai seraya melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

"Fix lo nginep di sini," ujarnya sebelum benar-benar menutup pintu kamar mandi, sedangkan Anna memegang pipinya yang terasa panas, kenapa Sargas manis sekali? Apakah Anna sudah terjerat pesona lelaki itu? Tidak...tidak, Anna harap ini hanya sekedar perasaan sementara, Anna berharap seperti itu.

***

Suara dering ponsel membuat kedua mata Anna terbuka, saat melihat ke arah jendela juga langit sudah terang, dia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu saat hendak bangkit, ia terdiam sejenak saat merasakan ada yang merengkuhnya. Saat melihat ke bawah, pinggangnya sudah di rengkuh erat oleh Sargas. Sargas terlihat begitu tenang, dan sangat tampan tentunya.

Anna memukul wajahnya untuk menyadarkan dirinya di pagi hari buta seperti ini. Lalu ia perlahan ingin melepaskan tangan Sargas yang memeluk pinggangnya, dengan hati-hati Anna menyingkirkan tangan Sargas, dan saat-saat ingin terlepas, Sargas malah menariknya dan semakin membuatnya terkurung. Anna memanyunkan bibirnya, tanpa Anna ketahui senyum Sargas merekah.

"Morning," suara berat nan seksi itu menyapanya begitu lembut. Anna sampai di buat deg-degan, namun sebisa mungkin ia menstabilkan dirinya sendiri.

"Hm...kak Sargas," panggil Anna pelan. Sargas yang masih memejamkan matanya hanya terdiam.

"Anna minta sesuatu boleh?"

"Hm," jawab Sargas.

"Lepasin?" Cicitnya seraya sedikit menjauh dari Sargas. Sargas terdiam cukup lama sampai pada akhirnya ia membuka matanya lalu menunduk sedikit.

"Gak bisa," jawabnya. Anna mendongak sedikit untuk melihat wajah Sargas.

"Kak," panggil Anna dengan nada manja. Astaga, ini suaranya terdengar sangat nakal dan...manja, Anna tidak habis pikir dengan dirinya ini.

"Apa sayang?"

"Le--lepasin...boleh?"

"Cium gue dulu." Anna mengerjapkan matanya beberapa kali, ada apa dengan Sargas ini? Kenapa aneh sekali...!

"Tapi kak Sargas diem aja ya, sama tutup matanya," pinta Anna, Sargas menaikkan sebelah alisnya lalu mengikuti permintaan Anna dengan memejamkan matanya dan membiarkan gadis itu melakukan apa yang dia suruh.

Saat melihat Sargas mengikuti apa yang disuruhnya, Anna tersenyum tipis lalu mengubah posisinya dan kini hendak mencium bibir Sargas. Ia mewanti-wanti jangan sampai lelaki itu bergerak atau pun membuka matanya. Anna terus mendekat, belum sampai ia menyentuh bibir Sargas, lelaki itu sudah membuka matanya membuat mata Anna membulat, lalu ia hendak menjauh dengan gerakan cepat Sargas menahan tengkuknya dan bibir keduanya pun bertemu.

Sargas melumatnya begitu dalam di pagi hari yang cerah ini. Entah mengapa, ia sedikit tertarik dengan gadis polos yang sudah membuatnya kecanduan atas bibir gadis itu.

Setelah acara berduaannya selesai, Anna dan Sargas memilih untuk berangkat sekolah, dan Anna kini hanya memakai kaos putih polos pendek karna ia tidak punya seragam sekolah. Dan Sargas bilang dia akan membelikannya di koperasi sekolah nanti, Anna hanya mengangguk saja.

Setelah sampai di sekolah, Anna dan Sargas keluar dari mobil, jelas hari ini Anna akan menjadi sorotan sebab berangkat bersama Sargas. Anna bingung harus bereaksi seperti apa, malu-malu kah? Kabur atau apa? Sekarang lelaki itu berada tepat di sampingnya seraya menggenggam tangannya mengajaknya untuk ke koperasi sekolah.

"Seragam sekolah berapa ya kak?" Tanya Anna.

"Bukan gue yang jual," jawab Sargas tanpa ekspresi, Anna hanya memanyunkan bibirnya, pasalnya duitnya hanya tinggal 50 ribu, jika saja harganya di atas 50, mending dia tidak pakai seragam.

Sampai di koperasi, Sargas langsung mengambil seragam sekolah untuk wanita.

"Nih," ucap Sargas seraya menyodorkan seragamnya. Lalu saat Anna liat Sargas menyodorkan uang seratus ribu lembaran dan segera membawa Anna untuk pergi dari sana.

"Kak...emang harganya berapa? Anna cuma punya uang lima puluh ribu," ujar Anna seraya terus melangkahkan kakinya sebab Sargas menariknya untuk ikut bersama.

"Gausa di pikirin. Lo gue temenin masuk ke kamar mandinya gak?" Pertanyaan tersebut membuat otak Anna harus bekerja 3 kali lipat untuk mengelolanya.

"Hm...mau ngapain emang kak?"

"Lo ganti bajulah."

"Se-sendiri aja..."

"Yaudah," jawab Sargas lalu mengelus rambut Anna sejenak.

"Gue duluan," setelah mengucapkan itu Sargas melangkahkan kakinya menjauh dari pandangan Anna. Anna menghembuskan nafasnya lega, pasalnya entah mengapa ketika sedang bersama dengan Sargas, rasanya jantungnya berdetak tidak karuan, terus ia sulit bicara, dan bingung harus apa. Anna langsung mengganti bajunya.

Setelah selesai ia keluar toilet, mata Anna menangkap seseorang yang dikenalinya, dan Anna cukup merindukan sosok itu. Bian sedang melangkahkan kakinya sendirian, saat Anna hendak memanggil, panggilan tersebut langsung diurungkan karna tak lama seseorang menghampiri Sargas, perempuan dengan rambut panjang sebahu, merangkul Bian begitu mesra. Dan bisa dikatakan senyum Bian tercetak.

Anna menyembunyikan dirinya di balik pohon besar untuk mendengarkan percakapan keduanya.

"Makasih buat tadi malem ya," ucap Sara seraya memainkann rambut Bian.

"Iya, makasih juga. Tar malem mau lagi gak?" Tawar Bian. Sara tertawa kecil.

"Gak ah, capek!" Balas Sara lalu kabur, Bian tertawa keras lalu mengejar Sara. Anna merasa sesak di dadanya, seharusnya ia senang karna Bian tidak semarah waktu itu, ketika bertemu Sara.

"Aku ini kenapa sih? Mau aku apa juga? Mereka semua itu berlian, dan kamu itu sampah," ucap Anna sesak sendiri. Untuk apa ia menginginkan ketiga lelaki itu agar terus bersamanya, bukankah ini yang ia inginkan? Ketiga lelaki itu pergi darinya dan ia bebas untuk kembali beraktivitas dengan dunianya sendiri.

Anna melangkahkan kakinya menuju kelas lalu memulai pembelajaran dengan sangat tidak masuk otak, pikirannya hanya mengarah ke tadi, saat Bian tertawa bersama Sara, gadis yang Bian cap Brengsek....

***

Bel berbunyi menandakan semua murid sudah di perbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing. Anna terus melangkahkan kakinya sampai pada saatnya harus di perlihatkan kesakitan di depannya.

Sara sedang bercakap dengan Sargas, Anna bingung mau ngapain, jadinya ia hanya bisa menyembunyikan dirinya dan kembali menguping pembicaraan orang lain. Anna mengeratkan pegangannya pada tasnya gendongnya.

"Sargas, lo jangan gitu dong..." pinta Sara.

"Iya, terus lo maunya gimana?"

"Maunya sama lo, gue mau bareng, lo jangan gitu lah. Tadi pagi gue di jemput Bian, sekarang pulangnya sama lo!" Pinta Sara seraya memeluk lengan Sargas. Anna menahan sesaknya luar biasa. Sargas mendengus pelan, lalu melangkahkan kakinya menuju mobil dan diikuti Sara.

Semua cowok sama aja, mereka bakalan luluh sama cewek cantik!

Saat Anna hendak berbalik, bahunya tertahan dan matanya di tutup seseorang membuat jantung Anna berdetak tidak karuan.

"Gue kangen lo Ann," itu suara Bian, Fabian lelaki yang tadi pagi membuat moodnya rusak. Anna yang masih dalam keadaan mata tertutup langsung membalikkan tubuhnya dan sudah ada Bian tersenyum manis ke arahnya.

"Kak Bian..." panggil Anna pelan.

"Iya ini gue, gimana kabar lo?"

"Sedang tidak baik," jawab Anna seadanya.

"Karna Sargas?" Anna tidak menjawab hanya diam saja. Bian menundukkan kepalanya dan sedikit merendahkan tubuhnya untuk mendekatkan diri kepada Anna.

"Lo udah jadi milik Sargas ya?" Seketika jantung Anna berdetak tidak karuan. Lidahnya kelu tidak mampu menjawab.

"Ka-kakak ta-tau dari mana?" Tanyanya.

Bian tersenyum miring membuat Anna deg-degan luar biasa. Pasalnya jika Bian menarik sudut bibirnya biasanya dia akan melakukan sesuatu yang aneh...entah apa itu.

Bian tanpa menatap sekitar langsung menarik Anna dan membuat kissmark di leher Anna. Refleks Anna menutup mulutnya terkejut luar biasa, apa yang Bian lakukan barusan terlihat cukup nakal dan berani.

Setelah selesai Anna langsung menggeleng tidak percaya, untungnya sekitar sedang sepi dan juga kawasannya saat ini jauh dari pantauan CCTV, jika saja iya, mungkin besok keduanya akan di panggil keruang BK.

"Kamu gila, Kak!" Pekik Anna.

"Lo juga milik gue, bukan cuma Sargas," ujar Bian tanpa ekspresi lalu melangkahkan kakinya menjauh dari Anna. Anna terdiam sejenak bingung dengan ucapan Bian barusan, lelaki itu terlihat marah, dan dingin. Anna mencoba mengambil cermin kecil dalam tasnya, dan ternyata Bian membuat tanda kemerahan tepat di bawah tanda yang Sargas buat juga kemarin.

Mereka itu kenapa sih? Apa maksud tanda ini? Tanya Anna dalam hati.

.
.
.
TBC!

Yang mau lanjut, share-comment-vote!

Siapa yg nunggu part Anna Vito?

ANNA



SARA

SARGAS

BIAN

Vito....nya....besok! BYE!

3k komen lanjut lagi wkwkwk

Continue Reading

You'll Also Like

2.2K 1.5K 32
tentang cerita gadis cantik yang memiliki kelebihan dan hidupnya yang selalu di khianati keluarga nya ,di bully saat di Bangku sekolah, di pukul dan...
46.6K 2.3K 25
100%FIKSI Banyak orang bilang Kalau dia ini Wanita Dingin emang bener?
1.6K 125 12
"B-biya udah rusak, Ma." Ketika gadis dengan trauma mental dipertemukan dengan laki-laki yang tak di kenalnya di sebuah kamar villa dengan keadaan ta...
4.5K 169 17
[ π˜Ώπ™Šπ™‰'𝙏 π˜Ύπ™Šπ™‹π™” π™ˆπ™” π™Žπ™π™Šπ™π™”-! ] WARNING 18+ Banyak adegan kekerasan, kata-kata kasar, makian dan banyak lagi jadi jangan ditiru yah guys. ...