Jodoh Dari Sahabatku (E N D) ✅

By ooh_rxrxn

1.3M 54.8K 1.4K

Regan Dioca Atmadja, pria tampan yang harus rela memenuhi permintaan terakhir sang sahabat untuk menikahi tun... More

Part 1
Part 2.
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part-27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56 (END)

Part 31

18.1K 773 36
By ooh_rxrxn

Seorang pria tampan sedang berkutat dengan laptopnya. Matanya terus fokus pada layar laptopnya, sementara tangannya sesekali membuka lembaran dokumen di sampingnya.

Jemari lentiknya sedang  menari di atas keyboard laptopnya. Suara ketukan pintu membuatnya mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

"Masuk...." ucapnya.

"Maaf pak, ada seorang wanita yang ingin bertemu dengan Anda" Ucap seorang wanita yang diketahui sebagai sekretarisnya.

"Siapa? Karen?" Tanya Regan akhirnya.

"Bukan pak, tapi ia bersikeras untuk menemui bapak. Apakah bapak berkenan untuk menemuinya?"

"Baiklah, persilahkan dia masuk" perintah Regan dan langsung diangguki oleh sang sekretaris.

Setelah sang sekretaris meninggalkan ruangannya, tak lama kemudian pintu ruangannya terbuka dan menampilkan seorang wanita dengan pakaian seksinya berjalan ke arahnya. Tak lupa dengan senyuman menggodanya.

Mungkin untuk para lelaki itu adalah senyuman yang indah, tapi tidak dengan Regan. Ia tahu siapa yang sedang menemuinya saat ini. Seorang wanita yang dulu pernah sangat dicintainya. Wanita yang dulu selalu mengisi kekurangan dalam dirinya. Wanita yang akan selalu membuat senyuman tercetak di wajahnya. Tapi itu dulu. Dulu, pada saat sebelum wanita itu mengkhianatinya. Dulu, sebelum wanita itu memilih untuk meninggalkannya demi pria lain.

"Hai, Re... Apa kabar? Aku dengar kemarin kamu kecelakaan. Aku minta maaf karena aku tidak menjengukmu. Maafkan aku karena aku tidak menemanimu saat kau merasakan sakit. Maafkan aku, Re" Ucapnya dengan nada manja yang dibuat-buat.

"Cih, kamu jangan sok peduli denganku. Aku tahu itu hanyalah dusta belaka" Jawab ketus Regan. Ia menyenderkan punggungnya di kursi kerjanya.

Regan memang kehilangan ingatannya. Tapi, tidak ingatannya terhadap pengkhiatan yang telah dilakukan oleh mantan kekasihnya itu. Ya, mantan kekasih yang pernah mengkhianatinya saat dia ingin menjadikannya pendamping dalam hidupnya. Tapi, untunglah Tuhan lebih menyayangi dirinya untuk tak hidup bersama wanita itu.

"Re, apa kau tidak bisa memaafkanku? Lupakan tentang itu. Aku sadar, aku salah. Tapi masalah itu sudah lama sekali. Dan aku sudah menyadarinya sekarang. Bahwa aku masih mencintaimu" ucapnya.

"Sudahlah Amel. Kau tidak bisa membohongiku lagi. Mungkin aku akan percaya kepadamu pada saat aku masih mencintaimu, tapi itu dulu. Dan sekarang, kau pasti tahu kalau aku sudah memiliki istri"

Meskipun aku tak mengingatnya untuk saat ini. Lanjut Regan dalam hatinya.

Amel tersenyum miring. " Istri? Istri yang mana, Re? Kau bahkan tidak mengingatnya saat kau membuka matamu. Bahkan sampai sekarang kau belum bisa menerimanya sebagai istrimu"

'Bagaimana dia bisa mengetahuinya?' Batin Regan dalam hati.

"Kau mungkin tidak mencintaiku, tapi aku yakin kau akan meninggalkan istrimu jika kau mengetahui ini" Ucap Amel seraya mengambil sebuah amplop dari dalam tasnya dan menaruhnya di atas meja Regan.

"Apa ini?" Tanya Regan.

" Bukalah, dan kau akan mengetahui siapa sebenarnya istrimu itu"

Regan mengambil amplop coklat itu dan membukanya. Betapa terkejutnya Regan saat melihat isi amplop tersebut. Beberapa cetak foto istrinya dengan seorang........pria. Seorang pria? Siapakah pria itu? Regan semakin dibuat penasaran olehnya.

Di dalam amplop itu terdapat beberapa foto Karen dan seorang pria. Foto yang diambil dari beberapa sudut, seolah membuat Karen sedang berpelukan dengan pria itu. Bahkan, pada salah satu foto, Karen terlihat tersenyum bahagia, kala pria tersebut  menggenggam tangannya.

"Apa-apaan ini?" ucap Regan yang tersulut emosi seraya membanting lembaran-lembaran foto itu di meja. Meskipun ingatannya belum pulih, ia yakin bahwa istrinya tidak akan melakukan hal menjijikkan tersebut. Tapi apa yang baru saja dilihatnya itu? Tidak, pasti ada sebuah penjelasan untuk semua ini. Ya, pasti ada, Regan yakin akan hal tersebut.

"Apa kau belum memahami semua itu, Re. Ayolah Re, aku tahu kau tidak sebodoh itu. Aku yakin kau mengerti apa maksud dari foto itu. Bahkan, foto itu menjelaskan siapa sebenarnya wanita yang kau sebut istri itu" 
Amel beranjak dari tempatnya dan berjalan ke arah Regan. Ia berdiri di samping Regan yang masih terpaku memandang foto Karen dan entah siapa pria yang bersamanya. Amel mengusap lembut bahu Regan.

"Aku tahu kau kehilangan ingatanmu, maka dari itu istrimu memanfaatkannya agar dia bisa terus bersamanya. Sadarlah, Re. Kau sedang dimanfaatkan. Istrimu itu sedang berselingkuh.." ucap Amel.

"Dia tidak mencintaimu, dia hanya memanfaatkanmu. Aku tahu kalian menikah bukan karena cinta. Dan ya...., menurutku istrimu itu mencintai orang lain dan berkhianat di belakangmu"

"CUKUP!!!..." teriak Regan seraya menutup kedua telinganya. Ia merasakan sakit di kepalanya. Apakah benar yang dikatakan Amel? Istrinya mengkhianatinya?

"Lalu apa sekarang mau mu?" tanya Regan dengan nada sinis.

"Aku ingin kita seperti dulu lagi. Aku ingin kita saling mencintai seperti dahulu, aku ingin merasakan kebersamaan bersamamu lagi, Re" ucap Amel sambil bergelayut manja di lengan Regan.

Regan hanya bergeming, Amel tak putus asa. Ia lalu duduk di pangkuan Regan dan mengusap lembut rahang kokoh miliknya. Amel mengecup kening, pipi dan terakhir bibir sexy milik Regan. Regan ingin berontak, tapi suara yang berasal dari pintu menghentikannya.

PRANGGG..........

Regan melihat ke sumber suara dan mendapati Karen berdiri di sana dengan air mata yang mengalir deras dari pelupuk matanya bagaikan sumber mata air.

Karen meremas dadanya, berharap mengurangi rasa sakit yang bersarang di dalamnya. Hati Karen seakan tertusuk ribuan anak panah secara bersamaan. Rasa sesak memenuhi rongga dadanya. Karen sudah tak kuat untuk menopang berat tubuhnya, ia berpegangan pada knop pintu yang masih dalam genggamannya.

Rasa sesak itu telah mengerogoti hatinya. Rasa sakit yang perlahan menghancurkan kepercayaannya. Kepercayaan yang telah dibangun untuk suaminya, bahwa suaminya itu tidak akan bermain dengan wanita lain di belakangnya. Namun, apa semua ini? Kenyataan yang didapatkan Karen tak seperti yang diharapkannya.

Mungkin Karen bisa bertahan jika hanya Regan tak mengingatnya. Mengingat jika Regan pernah mencintainya. Mungkin Karen bisa bertahan jika hanya lelaki itu tak menganggap dirinya ada. Mungkin Karen bisa bertahan jika hanya mendapat tatapan asing dari suaminya. Semua itu mungkin saja bisa diterima oleh Karen dengan senyuman yang tersungging di bibir manisnya, meskipun hatinya remuk padam.

Tapi tidak dengan yang satu ini. Tidak dengan sebuah pengkhianatan. Tidak dengan menghancurkan kepercayaannya. Tidak dengan mengkhianati janji pernikahan mereka.

Karen berjalan gontai ke arah Regan. Memaksakan kakinya untuk melangkah meskipun terasa sulit. Karen menggingit bibir bawahnya untuk menahan isak tangisnya. Karen menatap lelaki yang berada di hadapannya dengan mata berembun seraya menyunggingkan senyum miris.

"Terima kasih......."

Setelah mengucapkan dua kata tersebut, Karen segera berlari keluar dari ruangan Regan seraya menutup mulutnya untuk meredam suara isak tangisnya. Karen segera menuju ke arah lift. Ia ingin segera pergi. Ia tak ingin berlama-lama menyaksikan semuanya, semua hal yang membuat hatinya semakin hancur.

Semua harapan Karen hancur seketika, ketika melihat suaminya iti sedang bersama wanita lain di kantornya sedang bercumbu. Salahkan Karen jika ia cemburu?

Sebenarnya, siang ini ia berniat untuk makan siang bersama suaminya. Ia sengaja memasakkan makanan kesukaan Regan dan membawakannya ke kantor. Ia ingin memperbaiki hubungan mereka yang mulai renggang belakangan ini. Tapi apa yang dilihatnya sungguh menyakitkan hatinya. Suaminya sedang bersama wanita lain. Mengingatnya membuat hati Karen seakan dikoyak. Sakit tapi tidak berdarah.

Karen sampai di parkiran, ia berniat untuk segera pulang. Tapi ia tak segera menemukan taksi yang lewat. Ia memutuskan untuk berjalan menuju halte bus yang berada di depan.

Karen yang menangis sesegukan sepanjang jalan tidak menyadari sebuah mobil melaju dari arah depannya. Matanya kabur karena air mata terus mengalir dari pelupuk matanya. Hingga suara klakson menyadarkannya. Karen menatap ke arah mobil dan melihat siapa yang mengendarai mobil tersebut.

Seorang pria membuka pintu mobil dan turun dari mobilnya. Ia bergegas menghampiri wanita yang hampir ditabraknya. Ia mengenal wanita itu.

"Karen.... Apa yang kau lakukan di tengah jalan seperti ini, heh? Kalau bukan aku yang mengendarai mobil tadi, mungkin kau akan tertabrak dan berakhir di rumah sakit. Apa kau....." Ucap pria tersebut penuh amarah sebelum terpotong oleh isakan tangis Karen.

Karen semakin terisak mendengar semburan amarah dari pria di hadapannya.

Awalnya Andra ingin memarahi Karen, namun ia urungkan niatnya karena melihat sahabatnya itu sedang menangis sesegukan. Andra segera mendekap erat tubuh Karen, menyalurkan kehangatan ke tubuh Karen. Andra mengusap lembut rambut Karen guna menenangkannya.

Setelah isakan tangis Karen mereda, Andra melepaskan dekapannya.
"Aku akan mengantarmu pulang" ucap Andra.

Karen menggelengkan kepalanya tanda tak setuju. "Aku tak ingin pulang untuk saat ini. Bawa aku pergi Andra. Aku sudah tidak sanggup menahan semua ini lagi, bawa aku pergi. Aku ingin pergi..." ucap Karen kembali terisak.

Andra tidak membantah, ia membawa Karen masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya membelah jalanan.

Mungkin ini yang terbaik bagi Regan dan Karen. Biarlah Karen yang mengalah. Pergi meninggalkan semua mimpi yang dibangunnya bersama Regan. Mungkin ini akhir dari semua kebahagiaan Karen. Biarlah ia pergi meninggalkan pria yang dicintainya bersama buah cinta mereka.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Tbc....

Gimana-gimana?? Feelnya dapet ngga sih?

Jangan lupa Vomentnya ya... ☺🤗

Continue Reading

You'll Also Like

207K 9.9K 41
Deizra Zalynda Shayne merupakan mahasiswi biasa saja yang berubah menjadi luar biasa hanya karena dekat dengan dosen tampan di kampusnya sekaligus bo...
1M 44.5K 38
Revani Amora. Gue ngga suka banget sama dia, sikapnya dingin sedingin kutub, mulut nya pedes sepedes samyang dan tatapan nya tajam setajam silet. Tap...
3.4M 35K 31
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
3.4M 26.5K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...