My Bad Husband [Completed]

By eblisce

2.5M 98.4K 2.3K

|BISA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA| Hanya kisah perjodohan antara dua orang remaja... ~Aviela putri Densly ~Ze... More

Satu✅
Dua✅
Tiga✅
Empat✅
Lima✅
Enam✅
Tujuh✅
Sembilan✅
Sepuluh✅
Sebelas✅
Dua belas ✅
Tiga belas✅
Empat belas ✅
Lima belas ✅
Enam belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
sembilan belas
Dua puluh
Dua Puluh satu
Dua Puluh Dua
Dua puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
??
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga puluh Dua
Tiga puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Extra Part
Extra Part (2)
??
MBH-2

Delapan✅

61.3K 2.7K 16
By eblisce

Masih di malam yang sama. Aviela memutuskan untuk tidak memejamkan matanya walaupun rasa kantuk terus menyerang nya.

Niat nya adalah menunggu zeyan pulang setelah kepergiannya tadi.
Rasa khawatirnya bertambah di saat melihat alat pengukur waktu menunjukkan jam 00.05.

Ini sudah tengah malam namun zeyan belum juga menapakkan kakinya di rumah "Lo kemana sih?" Terlihat rawut wajah panik di gumamannya.

Jujur Aviela sangat ingin untuk segera merebahkan dirinya di kasur, namun mengingat laki laki yang berstatus telah menjadi suaminya itu belum pulang, ia segera menepis keinginannya itu.

Banyak usaha yang telah di lakukan Aviela untuk memastikan keadaan zeyan. Seperti menelponnya. Namun panggilan dari Aviela satupun tidak di angkat oleh laki laki itu.

"Gue tanya Rafi sama Alfa aja kali ya?" Baru saja Aviela ingin melakukan panggilan kepada dua orang yang ada di pikirannya namun dengan segera ia mengurungkan niatnya itu
"ya kali gue telpon mereka, pasti bakalan kebongkar semua nantinya"

Pikiran nya saat ini betul betul di tahap buntu. Tak tau apa yang harus di lakukannya untuk sekarang ini. Aviela pasrah lagian tidak mungkin juga baginya untuk keluar di tengah malam seperti ini untuk mencari laki laki itu.

•••

"Raf gimana nih? Kayaknya dia kebanyakan minum deh"

"Batu sih dia nya udah di bilangin jangan minum terlalu banyak malah sok sok-an kuat dan ngeyel"

Dua cowo itu sedang kebingungan menghadapi satu temannya yang sudah setengah sadar.

Rafi mengangkat satu tangan zeyan untuk di taruh di pundaknya"berat banget nih orang Al"

"Aelah cepetan deh bawa keluar makin banyak orang nih di sini"

Ya. Mereka sekarang sedang berada di keramaian yang penuh dengan orang orang yang hanya memiliki setengah kesadaran. Di tempat yang banyak memperlihatkan wanita wanita penggoda dengan pakaian kurang bahan.

Rafi dan Alfa berusaha membawa tubuh zeyan untuk keluar dari tempat itu. Dengan susah payahnya mereka membawa zeyan menuju mobil melewati orang orang yang memadati tempat itu.

"Huh berat amat dah nih orang sampe kewalahan gue bopong nya" Alfa menyandarkan kepalanya di kursi kemudi dengan Rafi yang duduk di sebelahnya sedangkan zeyan mereka tempatkan di jok belakang.

Sebenarnya di saat mereka mau pergi ke club zeyan terlebih dahulu mampir ke rumah Alfa yang kebetulan orang tuanya belum pulang kantor. Mereka berkumpul di sana dan memilih untuk pergi menggunakan mobil milik Alfa.

"Raf ini kita bawa kemana? Kalo ke rumah zeyan gue gak berani. Gak tau gue harus ngasih jawaban apa pas di tanya ama bonyoknya"

"Gak tau juga gue Al. lagian ya nih kupret kenapa bisa gini ya? Biasanya gak sampe mabuk gini loh dia" bingung Rafi yang mendapat gelengan dari Alfa.

"Jangan bawa gue pulang ke rumah" tiba tiba zeyan mengeluarkan suara nya dengan sisa kesadarannya. Ucapan nya pun terdengar lirih.

"Bangsul Lo! Tiba tiba nyaut kayak setan!" Kaget Alfa.

Rafi mengernyit bingung"terus kemana juga?''

Sadar atau tidak zeyan memberitahukan sebuah alamat kepada dua sahabatnya itu.

Awalnya Alfa maupun Rafi sempat bingung namun mereka memilih untuk mengikuti alamat yang di sebut oleh zeyan.

Selang 30 menit.

Mereka telah sampai di depan sebuah rumah mewah yang mereka sendiri tidak tau milik siapa tempat tinggal itu.

Alfa menjalankan mobilnya memasuki rumah itu.Memarkirkannya di garasi dan keluar dari mobil.

Alfa dan Rafi membopong tubuh zeyan untuk memasuki rumah namun di saat ingin membuka pintu, pintu itu tetap tertutup rapat dan membuat kedua orang itu merutuki kebodohannya.

"Coba Lo cari di kantong celananya Raf" titah Alfa

Rafi meraba raba kantong celana zeyan dan akhirnya menemukan satu kunci yang di yakini nya adalah kunci yang mereka perlukan sekarang.

Ia segera membuka pintu dan membawa zeyan masuk lalu merebahkan nya di sofa.

"Ini rumah baru zeyan kali ya Al?" Tanya Rafi ketika ia sudah menyandarkan kepalanya di sofa.

" Mungkin sih" Alfa berdiri dan melangkah menuju tangga"gue mau ke kamarnya dulu mau ambil selimut"

Alfa berjalan menaiki tangga. Sesampainya di atas ia melihat ada dua kamar yang letaknya berseberangan.

"Kamar nya ini atau yang itu ya?" Bingung Alfa karena takut nya kalau ia akan salah memasuki kamar yang seharusnya tidak ia masuki.

Alfa melihat ada satu kamar yang terlihat lampu di dalamnya menyala dan cahaya nya keluar melalui celah bawah pintu.

Alfa segera membuka pintu dan memasuki kamar tersebut. Namun setelah pintu terbuka lebar Alfa terdiam dan mulut nya terbuka lebar.

Alfa bingung sekaligus tidak menyangka dengan apa yang di lihat nya. Ia mengurungkan niatnya yang tadi nya ingin berteriak.

Memutuskan untuk keluar dari kamar itu adalah yang di lakukan Alfa. Ia lari terbirit-birit untuk menemui Rafi .

"RAF!! Lemes gue Raf bangsat banget si zeyan nyimpen cewe di kamar!!"

Rafi terduduk melongo karena saking kagetnya di saat Alfa dengan tiba tiba turun dan mengatakan hal itu kepadanya"Lo jangan bohong bangsul!! Gak percaya gue!"

"Terserah njirr terserah gue lemes ini  dan Lo bakal lebih gak nyangka kalo tau siapa cewe nya" Alfa duduk di lantai dengan nafas ngos-ngosan.

Rafi segera menarik tangan Alfa untuk kembali menuju ke kamar zeyan. Ia akan memastikan apakah sahabatnya itu berbohong atau tidak.

"HAH? KOK?? "

Rafi tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Apa yang di lihatnya sekarang benar benar di luar dugaan.

Sosok Aviela yang tertidur tertidur pulas dan membaluti tubuhnya dengan selimut.
Rafi menggelengkan kepalanya.

Aviela yang mendengar suara teriakan pun terbangun dari tidurnya. Masih dengan mengumpulkan kesadaran nya ia diam membisu ketika melihat dua sosok laki laki yang sedang menatapnya.

"Lo? Ini sifat asli Lo? Dengan gak takutnya Lo tidur berduaan sama cowo?" Tanya Alfa masih dengan ekspresi kaget nya.

Aviela sedikit menarik selimutnya
"lo salah paham Gue gak kayak gitu. Sumpah gue bukan cewe murahan kayak gitu"

"Terus apa? "

Belum sempat Aviela membuka suaranya tiba tiba zeyan masuk ke dalam kamar dan menatap orang orang yang ada di sana dengan tatapan mata setengah tertutup. Sepertinya ia masih di bawah pengaruh minuman yang di minumnya.

"Lo berdua ngapain di sini?" Tanya nya

"LO YANG HARUS JELASIN INI SEMUA KE KITA YAN!!" entah mengapa emosi Rafi sedikit tersulut apalagi di tambah dengan zeyan yang masih belum sadar.

"Apa yang di jelasin?" Tanya nya seraya berjalan sempoyongan ke kasur

"Ini. Kenapa Aviela bisa ada di sini? Tidur di kamar ini?" Alfa mencoba berbicara santai

Zeyan mengarahkan pandangan nya melihat Aviela lalu tersenyum
"Urusannya sama Lo apa?lagian terserah dia, ya kan beb?" Jawab zeyan tanpa bersalah dan lagi lagi tersenyum di akhir kalimat nya.

Rafi membulatkan matanya
"Lo gila hah? Di mana akal sehat lo sampe berani main cewe kayak gini?"

"BANGSAT LO ANJINGG!!" umpat Rafi kasar.

Aviela yang tadinya diam pun sekarang ikut berbicara. Ia tidak ingin ada kesalahpahaman di sini. Dan dia tidak mau di anggap sebagai cewe yang di katakan Rafi dan Alfa tadi.

"Dengerin gue dulu. Gue--"
Omongannya terpotong ketika Rafi kembali berbicara dengan emosinya
"APA YANG HARUS DI DENGERIN? LO APA HAH?"

Aviela yang merasa terus di sudutkan pun juga mulai tersulut emosi
"Makanya dengerin gue dulu BANGSAT!!"

Alfa melihat ke arah Rafi menganggukkan kepalanya dan menyuruh Rafi untuk diam.

"Gue sama zeyan udah nikah. Gue
di-- jangan motong pembicaraan gue!"
Ujar Aviela tegas saat melihat Rafi dan Alfa ingin membuka mulut nya.

"Gue sama dia di jodohin. Kita nikah beberapa hari yang lalu saat kita gak sekolah dan nitip izin. Kita izin karena pernikahan itu. Dan ini adalah rumah yang di kasih sama bokap gue dan zeyan"

"Jadi??" Tanya Rafi

"Jadi gue bukan cewe yang kayak kalian bilang!! Gue masih punya harga diri dan gak murahan!!" Kesal Aviela berapi-api.

Rafi kini menatap Aviela dengan rasa sedikit bersalah" ya udah gue minta maaf deh "

Aviela mengangguk kemudian menatap zeyan di sebelahnya yang sepertinya sudah memejamkan matanya"dia kenapa?"

"Zeyan kebanyakan minum jadi nya gini"

Rafi mengambil kursi di meja belajar yang ada di kamar itu dan menduduki nya" tapi Lo sama zeyan gak ada masalah kan? Soalnya gue heran aja kenapa dia bisa minum sebanyak itu"

"Nah iya. Lo sama dia lagi berantem atau apa sih?" Alfa menaikkan alisnya bertanya.

"Gue gak tau.gak ada masalah juga"

"Yang bener?" Tanya Rafi memastikan
"Soalnya zeyan gak bakalan gini kalo gak ada sesuatu yang buat dia banyak pikiran"

Aviela diam. Dia bingung apakah kejadian sepulang sekolah itu adalah masalah yang membuat zeyan seperti ini atau bukan.

"Ekhem yaudah mending Lo tidur aja sono gak usah bicarain ini lagi. Besok kita tanya langsung ke zeyan" putus Alfa yang menjadi keberuntungan untuk Aviela.

"Tapi Lo jangan tidur di sini kecuali kalo Lo menginginkan itu" ujar Alfa sedikit menggoda Aviela.

Aviela yang bukan cewe sok polos pun mengerti maksud dari ucapan Alfa dan membuatnya ingin memaki cowo itu"najis Lo"

"HUAHAHAHA merah deh tuh muka " tawa Rafi ketika Aviela keluar dari kamar itu.

"Bangsat Lo!!!" Suara kesal Aviela dari luar kamar terdengar yang membuat Alfa dan Rafi semakin menertawakan dirinya.

•••

Suasana kantin di saat jam istirahat tentu terlihat seperti pasar yang di penuhi orang di semua sisi nya.

"Avi kita duduk bareng mereka aja yok gak ada meja kosong lagi" ajak sindy yang sedari tadi lelah mencari dimana keberadaan meja yang belum di isi.

"Gak ah males gue" tolak Aviela

"Yaelahh Lo mah sensian banget ama mereka. Daripada kita berdiri di sini tanpa kepastian harus nunggu ada ada meja yang gak terisi?kan capek Aviela" cerewet Qila yang memang kakinya sudah kewalahan berdiri.

Aviela menatap malas Qila yang menghentak hentakan kakinya
"Jangan kayak bocah deh Lo malu maluin aja"

"Lo berdua gak usah berantem di sini. Ikut gue kita duduk bareng mereka" tegas sindy menarik paksa tangan kedua sahabatnya.

Aviela sempat memberontak tapi sia sia karena sindy terus menariknya sampai ke meja di mana ada 3 cowo yang menempatinya.

"Ihh ayank beb gue. Duduk di sini sama aku" Rafi menarik tangan sindy lembut menyuruhnya duduk.

"Boleh gabung kan?" Tanya sindy di saat sudah duduk di kursi di samping Rafi

"Boleh dong duduk aja gak usah izin juga gakpapa" balas Rafi lembut

Alfa yang duduk di depannya pun berdecak kesal" pacaran Mulu dunia berasa punya berdua yang lain pada di gusur di suruh ngungsi"

"Biarin dong sirik aja Lo" ujar sindy santai.

"Lo berdua? Pada mau berdiri aja gitu?" Rafi memperhatikan Aviela dan Qila.

Aviela seketika langsung duduk setelah mendengar ucapan Rafi. Seperti tak sadar Aviela menduduki kursi di samping zeyan.

"Eh?" Kaget Aviela saat menyadari posisinya. "Qila tukeran dong tempat nya gue duduk di situ aja"

"Kenapa? Tadi Lo sendiri yang duduk di situ"

"Ya kan gue gak tau qil" kesal Aviela.

Aviela bangkit dari duduknya hendak ke kursi yang di duduki Qila. namun tertahan saat zeyan mengeluarkan suaranya"duduk di sini" singkat zeyan.

Hari ini zeyan memang sedikit diam dari biasanya. Penyebabnya adalah kejadian semalam. Rafi maupun Alfa sudah menceritakan semua kepadanya.dan membuat zeyan sedikit malu.

"What? Ada apa nih? Kok zeyan?" Kaget sekaligus penasaran sindy.

"Diem Lo bacot banget deh" jawab zeyan yang seketika membuat sindy mengerucutkan bibirnya.

Suasana hening. Mereka masih menunggu pesanan mereka datang.

Aviela merasa sangat tidak enak di situasi sekarang ini.apalagi banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. Entah melihat ke arah Rafi sindy atau yang lain, Aviela tidak tau. Ia hanya sangat risih untuk sekarang ini.

Hingga pesanan datang mereka memakannya dengan tanpa banyak bicara hanya Alfa saja yang membuat kehebohan dan pembicaraan alay dari Rafi dan sindy.

•••
Pulang sekolah zeyan berjalan santai di depan teman-temannya. Ia berjalan seraya bersiul tebar pesona kepada siswi yang dilewati nya.

Permasalahannya dengan Aviela sepertinya sudah tak ia pikirkan lagi. atau mungkin sudah sedikit membaik?bisa jadi.

"Raf Lo tumben gak pulang sama sindy?"

Rafi maupun Alfa menghentikan langkahnya ketika di waktu yang sama zeyan juga berhenti berjalan dan melontarkan pertanyaan kepadanya.

"Katanya mereka mau main dulu gak langsung pulang"

"Sama siapa?" Tanya zeyan

"Yang jelas bareng sama istri Lo" ujar Alfa cepat.

Zeyan menghela nafas kesal
"Lo mau gue bikin encok gak? Kalo mau sini deketan sama gue"

"Apaan sih? Emang itu istri Lo kan? Lagian gaya banget Lo mau encokin gue" sarkas Alfa meremehkan.

"Mulut Lo lemes amat bangsat!" Umpat zeyan kesal melihat kelakuan Sahabatnya yang satu itu.

Rafi yang sudah pusing pun melerai mereka"udah gue capek nih liat Lo berdua debat mulu mending pulang deh".

"Bhaiii gue duluan ke mobil dan Lo yang nyetir" tunjuk Alfa ke arah zeyan.

"Gue gak mau tiap hari jadi supir lu pada" lanjutnya dan berjalan mendahului kedua sahabatnya menuju ke mobil.

•••

"Zeyannn.. kita mampir makan dulu yok gue laper.." Alfa memelas kepada zeyan yang sedang fokus menyetir.

Zeyan melempar satu majalah yang ada di mobilnya ke belakang dan mengenai wajah alfa "bicara Lo najis banget geli gue"

"Yaudah makanya ayok makan dulu gak bisa nahan laper lagi gue" kini Alfa sedikit mencondongkan badan dan kepalanya ke depan.

"Al gue sumpel Lo ya pake sempak nya si Supri!" Ancam Rafi di saat dirinya sudah sangat kesal

"Supri! Supri! Guru Lo itu tai durkaha tau rasa Lo!" Sarkas Alfa mengingatkan.

"Durhaka njir durhaka bukan durkaha!!" Emosi Rafi

Alfa menarik nafasnya"itu namanya kreatif kita tuh ya harus bisa nyiptain hal yang baru jangan yang itu itu mulu"

"BODO AMAT AL BODO!" Zeyan pun kini ikutan kesal.

" Gak semua amat itu bodoh ya. Ada tuh tetangga gue namanya amat tapi pinter banget orangnya gak bodoh" santai Alfa.

Zeyan menepikan mobilnya dan menghadap ke belakang.
"Turun gak Lo?"

Alfa menaikkan alisnya bingung
"Ngapain? Lagian di sini gak ada tempat makan juga"

"Turun lo! Pusing gue dengerin bacotan Lo!" Ulang zeyan

Alfa menatap zeyan malas " iya iya gak bacot lagi gue tapi pliss kita mampir ke tempat makan dulu ya?"

"Hmm" singkat zeyan kembali menjalankan mobilnya. Rafi tidak terlalu peduli dengan bacotan Alfa karena dia sudah terlalu asik dengan dunianya seraya menyumpal telinganya dengan headset.

Sampai akhirnya mereka sampai di depan sebuah gerobak bakso di pinggir jalan.

Belum zeyan mematikan mobilnya,Alfa sudah terlebih dulu hilang dan turun dari mobil.

Setelahnya zeyan dan Rafi juga ikut turun untuk mengisi perut keroncongan mereka.

"Bang bakso satu yang porsi jumbo ya banyakin kuah nya" teriak Alfa kepada penjual bakso itu yang sukses membuat pandangan orang-orang melihat ke arah nya.

Rafi menenggelamkan wajahnya ke meja karena malu. Sedangkan zeyan bersikap seolah tak kenal.

"Nih ya dek baksonya silahkan di nikmati" pesanan datang dan Alfa dengan segera menyantapnya.

"Al pliss jangan malu maluin " mohon Rafi.

Alfa hanya mengacungkan jempolnya dengan tetap melahap baksonya.

Di tengah tengah mereka menyantap makanan di depannya,pandangan zeyan tak sengaja melihat sesuatu di seberang sana yang membuat emosi nya tersulut.

"Brengsek!!" Umpat nya yang membuat Alfa tersedak.

"Lo ngatain gue an---"

Omongan Alfa terpotong ketika zeyan bangkit dari kursinya dan berjalan emosi. Zeyan terlihat menyeberangi jalan dengan tergesa-gesa.

"Kenapa dia Al ?"

Alfa menggeleng di saat Rafi bertanya kepadanya. Namun matanya terus saja mengikuti kemana zeyan pergi.

"Mati Raf mati! Baku hantam kayak nya ini Raf" panik Alfa ketika ia menyadari apa yang tadi membuat zeyan mengumpat.

"Apaan?" Tanya Rafi yang masih bingung.

"Noh.." tunjuk Rafi ke seberang sana dan langsung lari untuk menyusul zeyan di ikuti Rafi di belakangnya.

"Lo mau ngapain adek gue hah?"

Pertanyaan itu tidak di jawab oleh orang yang kini sedang di tatap tajam oleh zeyan.

"LO MAU APA HAH? MAU APA LO SAMA ADEK GUE?" Ulang zeyan dengan suara keras.

"Gak gue apa apain juga Lo tenang aja" jawab cowo itu dengan sedikit sinis.

Emosi zeyan bertambah namun ia mencoba untuk mengontrolnya.

"Lo pulang sama gue!" Tegas zeyan menarik tangan Lisya untuk ikut dengannya.

"Apaan sih narik narik? Sakit tau"
Protes Lisya yang sama sekali tidak di gubris oleh zeyan.

"Masuk!" Titah zeyan ketika mereka sudah sampai di mobil. Alfa dan Rafi pun ikut masuk ke dalam.

Zeyan menjalankan mobilnya setelah tadinya ia membayar baksonya. Ia menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi tanpa mendengarkan ocehan dari Alfa.

•••

"Yan jangan marahin adek Lo gue mohon" ujar Alfa takut jika zeyan benar benar akan memarahi Lisya.

"Lo diem!"

Zeyan berjalan gusar seraya menarik tangan Lisya untuk memasuki rumahnya.

"Ini kenapa? Lisya kok nangis sih?"
Aviela menatap bingung ketika zeyan memasuki rumah dengan tangan yang menarik Lisya.

Aviela berada di rumah karena memang tidak jadi pergi main bersama sahabatnya karena Qila yang tiba-tiba di telpon mama nya.

"Kak viela..." Lisya berlari ke arah Aviela setelah berhasil melepaskan genggaman tangannya pada zeyan.

"Lo jangan belain dia dan cukup diam aja!!" Tegas zeyan

Aviela menatap bingung semua orang yang ada di sana"ini kenapa sih?"

Tak ada yang menjawab pertanyaan nya. Aviela semakin bingung di tambah lagi saat tiba-tiba lisya menangis di sampingnya"sya kamu kenapa nangis?"

Lisya menggeleng tidak menjawab dan semakin merapatkan tubuhnya pada Aviela.

Zeyan menghela nafas lengah nya
"Masuk kamar! Nanti gue bilangin bunda kalo Lo di sini!" Perintah zeyan ketika melihat lisya yang terus saja ketakutan akan di marahinya.

Aviela yang mengerti dengan suasana tidak enak itu pun menemani Aviela untuk di antar nya ke kamar tamu.

"Si Riko bener bener nyari mati gak sih tuh orang?" Kesal Rafi ketika mereka hanya tinggal bertiga di sana.

"Lagian adek Lo kok bisa deket ya sama dia? Padahal selama ini kayaknya mereka gak pernah ngomong apalagi dekat kayak gitu" tambah Alfa.

Zeyan mengedikkan bahunya malas dan merebahkan tubuhnya di sofa seraya memejamkan matanya.

                                  •••

Cuma sekedar pemberitahuan. Kalo cerita ini aku ganti judulnya 😅 jadi sekarang judulnya"My Bad Husband"

Gak tau juga sih alasan kenapa harus aku ganti. Cuma ini ya kayak dorongan dari hati nurani gitu😪

Voment plis.
Kalo emang kalian suka boleh voment dan aku ucapin makasih banyak. Kalo kalian emang tertarik baca doang gak vote jg
"no problem.

So. Di bawa santai aja
Btw cek lapak sebelah ya😅

Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 287K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
4.7K 180 45
⛔FOLOW DAN VOTE⛔ be wise in reading. "ʜɪꜱ ꜱᴍɪʟᴇ ɪɴꜱᴛᴀɴᴛʟʏ ᴅɪꜱᴀᴘᴘᴇᴀʀꜱ ᴡʜᴇɴ ʜᴇ ʟᴏꜱᴇꜱ ᴛʜᴇ ᴡᴏᴍᴀɴ ʜᴇ ʟᴏᴠᴇꜱ, ᴛʜᴇɴ ᴛʜᴀᴛ ꜱᴍɪʟᴇ ʀᴇᴛᴜʀɴꜱ ᴡʜᴇɴ ʜᴇ ꜰɪɴᴅꜱ ᴀ ᴡᴏᴍᴀɴ...
612K 12.4K 68
Perjodohan ini adalah jalan yang diambil oleh kedua orang tua mereka, bagi Rahel ini adalah kehidupan baru bagi dia untuk tinggal bersama-sama dengan...
3.9M 232K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...