Because of You

By _fanfict_

22.9K 2.7K 118

[COMPLETED] Fanfiction keempat. Terinspirasi dari drama So Jisub dan Gong Hyojin, yang berjudul Master's Su... More

Plot
First
Explanation
The Ability
Believe
Haunted
Caring
Prove
Possessed
Get to Know You
Consideration
Remember
Terminate
Turn Back
Found Out
Bickering
The Situation
Closer
Lies
Requirement
Talking
Startled
Precious
Accompany
That Smile
Mind
Aware
Against
The Sense
The Incident
Case Closed
Sacrifice
Mourning
The Call
Recall
Glancing
Lovable
Memory
Honestly
Sad
Twins
Afraid
Pretend
Permission
Weird
Settled
*******
Special 1
Special 2
Special 3
Special 4

Impact

362 54 0
By _fanfict_

Di pagi harinya, Chorong keluar dari kamarnya dan melewati kamar Chanyeol. Chorong menerima sebuah pesan semalam kalau Chanyeol akan pulang ke rumah siang ini. Dia tidak tahu kalau waktu saudara kembarnya itu akhir-akhir ini lebih banyak dihabiskan bersama Eunji dibandingkan dirinya. Chorong turut merasa bahagia dengan yang terjadi pada Chanyeol, walaupun terkadang dia merindukan sosoknya dulu yang lebih memperhatikannya. 

Saat tiba di depan pintu gerbang, Chorong terkejut melihat seorang pria yang di kenalnya sedang berdiri di samping mobilnya. Suara gerbang yang tertutup, membuat pria yang mengenakan pakaian casual itu menengok ke arah Chorong sambil menunjukkan senyumnya.

"Ke-kenapa kau ada di sini, Daepyonim?" Chorong menghampiri.

"Aku akan memberikan pekerjaan untukmu. Kau tidak perlu datang menemui peramal itu lagi"

"Wa-waeyeo? Kenapa tiba-tiba kau mengatakan hal itu?"

Suho merogoh saku celana jeans nya dan mengeluarkan sebuah gelang berbentuk burung hantu.

"Ke-kenapa gelang itu bisa ada padamu?"

Suho masih tidak menjawab. Dia mengangkat sebelah tangan Chorong dan memakaikan gelang itu ke pergelangan tangannya.

"Jangan pernah membuangnya lagi. Ini adalah hadiah kedua dariku"

Chorong merasa tidak percaya saat melihat gelang itu lagi di tangannya. Matanya seakan menunggu jawaban dari Suho yang belum menjelaskan bagaimana dia bisa memiliki gelangnya.

"Kemarin, aku bertemu dengan peramal wanita itu. Dia sudah sepakat untuk tidak mempekerjakanmu lagi. Dan mengenai gelang itu, dia sendiri yang memberikan padaku saat aku ingin beranjak pergi dari tempatnya. Dia menceritakan mengenai dirimu yang ingin membuang gelang itu supaya ingatanku tidak kembali. Tapi sepertinya wanita tua itu sengaja menyimpannya sampai saat ini. Dia juga ingin mengucapkan permintaan maafnya selama ini yang hanya memanfaatkan kemampuanmu. Saat melihatku, dia berbicara tentang aura yang ada pada diriku. Awalnya aku tidak mengerti, tapi saat dia menjelaskan padaku, perlahan semua ingatanku muncul kembali. Dan dia.........."

Chorong mengangkat salah satu tangannya untuk memberi isyarat kepada Suho untuk berhenti berbicara. Dia terlihat mengernyitkan dahinya sambil memikirkan semua ucapan pria yang berdiri di depannya itu..

"Ja-jadi, maksudmu sekarang kau sudah mengingat semuanya?"

Suho mengangguk dengan semangat.

"A-apa kau marah padaku??"

"Tidak. Kenapa aku harus marah?"

"A-aku memutuskan untuk meninggalkanmu di saat kondisimu seperti kemarin"

"Mungkin aku sedikit merasa kecewa padamu"

"Ma-maafkan aku......"

"Gwenchana, semua sudah berlalu. Lalu, bagaimana dengan  keputusanmu sekarang? Apa sudah berubah?"

"A-aku tidak tahu" Chorong menundukkan kepalanya sambil memainkan gelang yang ada di tangannya.

"Apa kau masih tidak bisa menerimaku kembali?"

"A-aku........."

"Apa boleh aku memberi saran padamu?"

Chorong mulai mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Suho.

"Kau harus lebih berani mengutarakan perasaanmu pada orang yang kau sukai. Aku tahu kau masih memikirkan pernyataan perasaan dari pria yang datang kemarin, benar kan??"

Mata Chorong mengedip beberapa kali sebelum mengalihkan pandangannya.

"Aku tidak akan memaksamu lagi untuk hal itu. Kau berhak memutuskan sendiri. Sekarang, ikutlah denganku. Ada pekerjaan yang menunggumu di Kingdom Mall" Ucap Suho sebelum membukakan pintu mobilnya untuk Chorong.

Sementara Chorong yang sedari tadi berdiri terpaku, langsung masuk ke dalam mobil itu dengan perasaannya yang sulit di tebak. Selama di perjalanan, mereka berdua hanya bisa terdiam tanpa ada yang berbicara sedikit pun. Hanya ada suara musik dari radio yang terdengar. Suho yang sedang menyetir, tampak memikirkan ucapannya tadi. Di dalam hatinya terdapat kekhawatiran yang menyelimutinya mengenai perasaan Chorong padanya..


Kingdom Mall...

Sudah hampir beberapa hari ini, Chanyeol yang sering menginap di rumah Eunji, selalu mengantar sang kekasih untuk melakukan aktivitas rutinnya. Sekarang, ada yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Kehadiran sang Ayah, membuat Eunji merasa kurang nyaman. Bagaimana tidak? Ayahnya lebih banyak mengobrol dengan Chanyeol, di bandingkan dengan anaknya sendiri sejak tiba di Mall besar itu.

"Lihatlah. Bahkan toko-toko ku sudah banyak di serbu pengunjung di pagi hari seperti ini..." Ayah Eunji berbicara pada Chanyeol yang berjalan di sebelahnya.

"Nde. Perusahaanmu memang menghasilkan produk-produk yang bagus, Ahbeonim. Aku juga pernah membeli beberapa pakaian di toko ini"

"Kau tidak perlu membelinya. Aku akan memberikan banyak pakaian padamu..." Ucap Ayah Eunji sambil tertawa dan sesekali menepuk pelan punggung tinggi Chanyeol.

Saat ingin masuk ke salah satu toko, langkah mereka berdua terhenti oleh Eunji yang berdiri menghalangi jalan sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Apa aku tidak dibutuhkan di sini?"

"Mwo? Kenapa tiba-tiba kau berbicara seperti itu?"

"Appa, perhatianmu sejak tadi mengarah kepada Chanyeol. Apa seharusnya aku kembali ke kantor dan membiarkan kalian berdua di sini?"

"Kenapa kau bersikap seperti anak kecil? Aku hanya ingin mengobrol banyak dengan calon suamimu ini. Lagipula, dia juga sering membantuku untuk menjagamu. Apa aku tidak boleh melakukannya?"

"M-mwo? Ca-calon suami?? Appa, ke-kenapa kau membahas masalah itu sekarang?"

"Memangnya kenapa? Apa aku terlalu cepat mengungkapkannya? Aku sudah merestui hubungan kalian berdua. Apa kau tidak ingin menikah dengannya?"

"Bu-bukan itu maksudku, ta-tapi......."

"Jujurlah padaku. Kau juga pasti ingin cepat menikah. Kenapa kau berpura-pura seperti ini? Semua wanita memang sama saja. Ibunya juga seperti itu... " Ayah Eunji melanjutkan obrolan dengan Chanyeol sambil menggandeng pundak pria tinggi itu masuk ke dalam toko. 

Chanyeol tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat melirik ke arah Eunji yang terlihat cemburu dengan kedekatan dirinya dan Ayah kekasihnya itu. 


Sementara di waktu yang sama, sebuah mobil berhenti di depan gedung. Menurunkan dua orang yang sudah di kenal beberapa sekuriti Mall yang berjaga di dekat pintu masuk. Chorong mengikuti langkah Suho sambil memperhatikan sekelilingnya. Sesekali terlihat beberapa pegawai cleaning service yang saling berbisik satu sama lain dan juga karyawan-karyawan toko yang pandangannya tidak terlepas ke arah mereka berdua. 

Hingga tiba di sebuah ruangan milik pria yang berjalan di depan Chorong tadi. Pria itu tampak sibuk seperti mencari sesuatu di meja kerjanya. Setelah itu, dia berjalan menghampiri Chorong yang masih berdiri di tengah-tengah ruangan. 

"Duduklah...."

Suho memberikan satu berkas pada Chorong setelah mereka berdua duduk di sofa. 

"Sekretarisku akan mengundurkan diri minggu depan. Aku ingin kau yang mengganti posisinya itu"

Tangan Chorong yang hendak menyentuh berkas itu, langsung tertarik kembali setelah mendengar ucapan Suho. 

"Aku memberikan pekerjaan itu karena aku percaya padamu"

Suho kembali berbicara seakan menjawab pertanyaan Chorong yang belum terucap olehnya. 

"A-apa posisi itu tidak terlalu tinggi untukku? A-aku tidak mempunyai pengalaman apapun dalam hal itu...."

"Tidak. Aku membutuhkanmu untuk selalu berada di dekatku. Bukankah itu salah satu permintaan terakhir dari arwah Ibuku?"

"Dae-daepyeonim, ka-kau tidak seharusnya membawa pembahasan itu dalam urusan pekerjaan. Kau juga baru membangun kembali Mall ini lagi sejak peristiwa yang menimpa Ayahmu waktu itu. Pasti kau memerlukan orang yang lebih ahli di bidangnya di bandingkan diriku"

"Aku sudah memikirkannya. Maka dari itu, aku ingin memintamu untuk mempelajari berkas ini selama satu minggu ini. Besok, sekretarisku akan membantumu menjelaskannya padamu"

"Ta-tapi, Daepyonim.........."

"Setidaknya kau harus mencoba terlebih dahulu. Aku yakin kau mampu melakukannya"

Chorong membungkam mulutnya setelah Suho berbicara. Pria itu pasti akan tetap bersikeras menginginkannya untuk menjadi sekretarisnya. Chorong juga sudah tidak mempunyai alasan lagi untuk menolak tawaran pekerjaan darinya. Dia menghela nafas sejenak sebelum mengambil berkas yang ada di depannya. 

"Maaf, aku tidak bisa mengantarmu pulang. Ada yang harus ku kerjakan terlebih dahulu di sini"

"Kau tidak perlu meminta maaf, Daepyonim. Aku tidak ingin merepotkanmu. Kalau begitu, aku pamit lebih dulu" Chorong berdiri dari duduknya dan sedikit membungkukkan badan ke arah Suho. 


Chorong terus berjalan sampai sudah tiba di depan pintu lift. Dia terus memikirkan pekerjaan yang akan di ambilnya ini. Selintas, dia teringat dengan batas pemberian waktu oleh Changsub yang hanya tersisa 4 hari lagi. Dia memang merasakan ada hal yang berbeda pada diri Changsub karena persamaan mereka itu. Tapi entah kenapa, terasa berat baginya untuk memutuskan hal itu. Chorong terus menghela nafas tanda keputusasaannya. Pikirannya mulai beralih ke ucapan Suho padanya tadi sebelum pergi ke Mall. 

'Kau harus lebih berani dalam mengutarakan perasaanmu pada orang yang kau sukai.....'


Suara Suho terngiang di dalam kepalanya. Dia mencoba untuk mengalihkan pikirannya ke arah lain. Tanpa sadar, kakinya sudah melangkah keluar lift dan terlihat pengunjung yang berjalan kesana-kemari. Dia memutuskan untuk langsung menuju pintu keluar Mall. Saat sedang berjalan, ada seseorang yang dikenalnya, tampak berlari ke arahnya.... 

"Chorong'ah.." Wanita berseragam cleaning service itu langsung memeluk Chorong. 

"Hye-hyejin eonni......" Chorong membalas pelukan teman kerjanya itu. 

"Aku mendengar kau datang ke sini bersama Daepyonim. Aku mencarimu dan akhirnya menemukanmu di sini" Wanita itu melepaskan pelukan terlebih dahulu. 

"A-aku hanya membicarakan beberapa hal dengannya tadi di ruangannya"

"Kau baik-baik saja? Terakhir kali aku melihatmu sekilas saat sedang masuk ke dalam mobil ambulans. Apa kau terlibat dengan kejadian waktu itu??"

"N-nde. Ka-kau melihatku, eonni?"

"Eoh. Kau baik-baik saja? Apa kau terluka?"

"Tidak sama sekali....."

"Syukurlah. Kau tahu seberapa paniknya aku saat mendengar bunyi tembakan beberapa kali di parkiran? Aku tidak menyangka kalau pelaku kejadian itu adalah Sajangnim sendiri. Dia yang menembak Daepyonim dengan senjata api miliknya?"

Chorong kemudian menceritakan kembali kronologis kejadian yang sebenarnya. Hyejin yang selalu merasa penasaran, membuat Chorong menjelaskan secara detail. 

"Jadi, Daepyonim yang menerima peluru yang tertuju padamu?"

"Nde......"

"Kau sangat beruntung mempunyai kekasih sepertinya"

"Ke-kekasih? Eo-eonni, darimana kau mendapatkan informasi itu??"

"Semua karyawan di sini sudah mengetahui hubunganmu dengannya semenjak kau di pecat dari sini. Daepyonim selalu berusaha meyakinkan Ayahnya untuk membawamu bekerja di sini. Kurasa, dia sudah menyukaimu sejak saat itu"

"Apa dia bisa menyukaiku hanya karena hal itu?" Chorong berbicara pelan

"Kau belum menanyakannya? Kurasa karena kau orang pertama yang berani memeluknya lebih dulu"

"Mwo?"

"Aku sudah mengetahui semuanya. Walaupun kau berusaha mengelak waktu itu, tapi kenyataan yang ku terima adalah kebalikannya. Kau merupakan wanita pengunjung Mall yang memeluknya secara tiba-tiba itu, bukan?"

"Ma-maafkan aku, eonni. Waktu itu, aku tidak tahu apa yang harus ku katakan, jadi aku terpaksa membohongimu..."

"Aku tidak tahu apa alasanmu melakukannya, tapi kau pasti sudah menerima banyak perhatian dari Daepyonim sekarang"

"Waeyeo?"

"Sikap Daepyonim sudah berubah. Dia menjadi lebih banyak mengobrol ke karyawan toko langsung daripada mendengarkannya dari sekretarisnya"

"Bukankah itu memang hal yang harus di lakukannya?"

"Tidak. Aku melihat, dia juga lebih banyak tersenyum sekarang di bandingkan sebelumnya"

"Eonni, itu merupakan hal biasa. Semua orang juga bisa berubah sepertinya.."

"Tidak. Aku yakin kalau semua itu merupakan pengaruh darimu. Seseorang bisa melakukan hal yang tidak biasa di lakukannya saat sedang jatuh cinta"

"Jangan bercanda, eonni.."

"Aku serius, Chorong'ah. Apa kau tidak menyukai Daepyonim?"

"Aku........."


"Park Chorong?" Suara seorang wanita membuat Chorong menghentikan kalimatnya dan menengok ke sampingnya. 

"Eu-eunji'ssi?"

Chorong terkejut. Dia sudah lama tidak melihat Eunji semenjak wanita itu menamparnya dan menyuruhnya untuk menjauh dari pria yang pernah di sukainya. Penampilan Eunji mengalihkan pikiran Chorong akan kejadian waktu itu. Eunji yang sering di lihat Chorong, sering memakai rok pendek di atas lutut. Tapi sekarang, dengan menggunakan blouse yang dipadukan dengan celana panjang hitam, membuat Chorong berbicara di dalam hatinya.. 

"Apa dia juga terpengaruh oleh Chanyeol semenjak mereka berdua berkencan??"



---------------------- TO BE CONTINUED -------------------












Continue Reading

You'll Also Like

1.4K 226 42
Sebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghin...
1.1K 126 11
Just a random day with Bob
107K 10.3K 27
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
1.1K 125 18
Tulip, gadis penjual yogurt yang menjadi tulang punggung keluarga ternyata menemukan sesuatu yang sangat berharga. Yaitu Rei. Selama ini Tulip mengen...