Because of You

Bởi _fanfict_

22.9K 2.7K 118

[COMPLETED] Fanfiction keempat. Terinspirasi dari drama So Jisub dan Gong Hyojin, yang berjudul Master's Su... Xem Thêm

Plot
First
Explanation
The Ability
Believe
Haunted
Caring
Prove
Possessed
Get to Know You
Consideration
Remember
Terminate
Turn Back
Found Out
Bickering
The Situation
Closer
Lies
Requirement
Talking
Startled
Precious
Accompany
That Smile
Mind
Aware
Against
The Sense
The Incident
Case Closed
Sacrifice
Mourning
The Call
Recall
Glancing
Memory
Honestly
Sad
Twins
Afraid
Pretend
Permission
Impact
Weird
Settled
*******
Special 1
Special 2
Special 3
Special 4

Lovable

369 54 1
Bởi _fanfict_

Sebuah rumah.... 

Eunji terlihat keluar dari kamar mandi dan menyeka rambut basahnya dengan handuk. Tubuhnya juga masih memakai pakaian mandi yang berbentuk seperti kimoni. Dia duduk di depan meja rias, kemudian menyalakan hairdryer yang berada di dekatnya. Dia mulai mengeringkan rambutnya sambil melihat ke arah cermin. 

Suara handphone yang berbunyi, tidak menghentikan kegiatannya. Matanya kemudian melirik ke arah sebuah jaket yang sudah terlipat rapih di ujung tempat tidur. Eunji menghela nafas pelan dan mematikan mesin hairdryernya. 

Saat sedang melamun memikirkan bagaimana jaket itu ada padanya, handphonenya berbunyi lagi. 

Eunji meraih handphone yang tergeletak di atas tempat tidurnya. Dia melihat nama 'Park Chanyeol' tertera di layar. 

"Wae?"

"Mwoya? Ada apa denganmu? Apa aku mengganggumu?" Suara berat seorang pria, terdengar dari ujung telepon. 

"Ada apa kau meneleponku?"

"Aku tidak pernah melihatmu datang ke cafe lagi akhir-akhir ini. Apa kau sakit?"

"Tidak. Aku baik-baik saja"

"Kalau begitu, keluarlah. Sekarang aku sudah berada di depan rumahmu"

"Mwo?! Se-sekarang?"

"Apa aku harus menunggumu di dalam?"

"Tidak. Jangan pernah mengetuk pintu rumah sebelum aku menghampirimu" Ucap Eunji sebelum memutuskan panggilan. 

"Aishhh. Kenapa dia bisa datang ke sini??" Eunji terlihat sibuk mengganti pakaiannya. 


Sementara itu, Chanyeol sedikit tersenyum sambil melihat ke arah layar handphonenya. Suasana pagi yang mendung membuat dia melangkah mendekat ke arah pintu dan menyandarkan punggungnya pada dinding. 


Tidak berapa lama kemudian, pintu rumah terbuka dari dalam. Eunji terlihat keluar dengan penampilan yang belum pernah di lihat Chanyeol sebelumnya. Sweater berwarna biru yang menempel pada badannya, tampak menutupi celana pendek yang dikenakannya. Bahkan dengan rambut pendeknya itu, bisa membuat kesan Eunji berbeda di mata Chanyeol. 

"A-aku tahu maksud kedatanganmu. Ini......" Eunji memberikan sebuah jaket

"Hhmm?" Chanyeol menerima jaket miliknya itu dengan bingung. 

"Bukankah kau datang untuk mengambilnya?"

"Tidak. Aku memang sengaja datang untuk melihat keadaanmu"

"M-mwo??"

"Aku mengkhawatirkanmu"

"Waeyeo?"

"Kau terlihat sangat mabuk terakhir kali aku mengantarmu. Kau yakin baik-baik saja?"

"Eo-eoh. Kau sudah melihatku sendiri kalau aku baik-baik saja. Sekarang, pulanglah...."

"Kau langsung mengusirku? Padahal Ayahmu sudah mengizinkanku untuk berbicara lebih lama denganmu"

"M-mworago?"

"Aku mengaku sebagai kekasihmu di saat Ayahmu melihatku mengantarmu beberapa hari yang lalu. Dia juga menyuruhku untuk membawamu langsung ke dalam kamarmu"

"M-mwo?!"

"Wae? Apa kau menganggapku hanya sebagai seorang sopir? Bukankah kita pernah berciuman di cafe waktu itu? Kau tidak ingat?"

"Apa maksudmu? Kau yang menciumku lebih dulu. Kenapa kau sangat keras kepala untuk mendapatkanku?"

"Karena kau telah melakukan hal yang sama pada pria yang bernama Kim Suho itu"

"Mwo? Kau bisa menjadikan hal itu sebagai alasanmu?"

"Kau selalu minum dan mabuk di tempat cafe ku bekerja. Waeyeo? Bukankah kau sengaja supaya aku bisa mengantarmu pulang dengan selamat?"

"A-aku hanya merasa sudah mengenalmu. Kau pernah melakukannya sejak pertama kali kita bertemu. Jadi,........"

"Kau mempercayaiku?"

"Eo-eoh??"

"Kau menyukai pria yang tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu padamu. Dan kau mempercayaiku yang baru kau kenal. Bukankah itu artinya kau lebih menyukaiku daripada Kim Suho?"

"Pulanglah. Aku sudah mengembalikan jaketmu itu"

"Kenapa sikapmu seperti ini padaku?"

"Karena aku tidak menyukaimu" Ucap Eunji sebelum masuk kembali ke rumahnya. 


Dia masih berdiri di balik pintu. 

"Kenapa dia datang dan membahas hal itu? Menyebalkan sekali...."

Eunji mulai berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai atas. Kondisi rumah yang sepi, membuat dia sudah terbiasa di tinggal sendiri oleh kedua orangtuanya yang sibuk. Dari balik jendela kamar, terlihat rintik-rintik hujan mulai turun. Dia langsung mengeringkan rambutnya kembali yang terasa masih basah.

Setelah selesai, Eunji mengambil beberapa dokumen milik perusahaan Ayahnya yang harus dikerjakannya. Saat kasus yang menimpa Kingdom Mall masih hangat dibicarakan, dia menjalani pemeriksaan mengenai keterlibatannya yang secara tidak sengaja karena pernah dengan terpaksa menuruti perintah Ayah Suho. Namun sekarang, terbukti kalau Eunji tidak bersalah dan kembali membantu pekerjaan Ayahnya. 


Hujan di luar mulai terdengar mengetuk-ngetuk jendela kamarnya. Tapi rupanya hal itu tidak membuat Eunji terganggu. Karena kedua telinganya sudah terpasang headset yang tersambung pada pemutar musik. 

Tanpa terasa sudah satu jam lebih, Eunji duduk di atas tempat tidurnya dengan kertas-kertas yang bertebaran. Dia merentangkan kedua tangannya dan menggerakkan lehernya ke kanan dan kiri karena terasa pegal. Tiba-tiba pintunya yang terbuka, membuat Eunji melepaskan headset yang terpasang. 

"Eomma, kau sudah pulang? Kenapa cepat sekali?"

"Apa yang kau lakukan di sini??"

"Eoh? Hanya mengecek beberapa berkas..."

"Kenapa kau membiarkan pria itu berdiri di depan rumah?"

"Mwo? Pria itu??"

"Park Chanyeol. Bukankah dia kekasihmu? Kenapa kau tidak menyuruhnya masuk??"

"Mwo?! Dia masih ada di depan??" 

"Cepatlah turun temani dia. Aku harus kembali ke kantor sekarang karena masih ada rapat yang harus ku hadiri" Ucap Ibunya sebelum berjalan keluar kamar. 

"Eo-eomma, kau akan pergi lagi??" Eunji beranjak dari tempat tidur dan mengikuti Ibunya. 

"Aku hanya pulang untuk mengambil dompetku yang tertinggal. Bawalah beberapa handuk dari kamarku. Kekasihmu itu sudah basah kuyup"

Mereka mulai menuruni tangga. Eunji terus berbicara di dalam hati untuk menunjukkan kekesalannya. 

"Chanyeol'ah, tunggulah sebentar di sini. Eunji sedang mengambilkan handuk untukmu. Aku harus pergi lagi sekarang..." Ibu Eunji sedikit menepuk punggung Chanyeol yang sudah berdiri di area ruang tamu sebelum keluar pintu rumah. 

"Nde. Annyeongi-gaseyeo...." Chanyeol membungkukkan badannya. 


Tidak berapa lama kemudian, Eunji terlihat menghampirinya dengan banyak handuk di tangannya. Chanyeol tidak bisa berhenti tersenyum melihat wajah geram yang di tunjukkan Eunji. 

"Kau sengaja melakukannya? Wae? Apa kau berharap kalau aku akan membuka hatiku untukmu kalau kau masih menungguku di luar seperti tadi? Kenapa kau membuat situasi menjadi rumit??" Eunji memberikan handuk-handuk yang terlipat rapih pada Chanyeol. 

"Mwo? Apa maksudmu? Aku hanya tidak sempat menghindari hujan tadi. Saat baru berjalan beberapa langkah dari pagar, hujan sudah mulai turun. Aku memutuskan untuk berteduh di dekat pintu rumahmu. Tapi sepertinya hujan lebih dulu mengenai tubuhku sebelum sampai di depan terasmu"

Eunji hanya bisa terdiam saat Chanyeol menjelaskan hal itu padanya. Dia mulai merasa malu karena sudah menuduh Chanyeol yang bukan-bukan. Dia mulai mengalihkan pandangannya. 


"Ke-kenapa Ibuku juga bisa tahu namamu? Apa kau juga memberitahunya kalau kau adalah kekasihku?"

"Aku juga tidak tahu. Mungkin Ayahmu yang bercerita pada Ibumu. Aku bahkan terkejut saat pertama kali bertemu dengannya tadi, dia sudah memanggilku dengan nama"

Mulut Eunji membentuk huruf 'O' sebagai tanda mengerti ucapan Chanyeol. 

"Aku tidak butuh banyak handuk ini. Sebaiknya kau masukkan kembali ke dalam lemarimu sebelum semuanya basah karenaku. Lagipula hujan juga sudah mulai mereda" Chanyeol mengembalikan semua handuk yang sedari tadi ada di kedua tangannya. 

Eunji sejenak terdiam. Penampilan pria itu terlihat seperti terguyur air hujan yang sangat banyak. Sesekali Chanyeol mengacak-acak rambutnya sendiri yang memang sudah basah. Pakaiannya juga tampak berubah warna menjadi gelap karena sudah terkena air. 

"Aku sengaja mengambilnya untukmu. Kau tidak ingin menggunakannya??" Eunji kembali menjulurkan kedua tangannya yang sedang memegang beberapa handuk. 

"Gwenchana. Sepertinya aku tidak akan lama berada di sini. Karena aku harus bekerja siang ini"


Eunji mulai melemparkan handuk yang di pegangnya ke lantai. Dia membuka paksa resleting jaket yang dikenakan Chanyeol.. 

"A-apa yang kau lakukan??" 

"Diamlah. Kau akan sakit kalau terlalu lama memakai pakaian yang basah..."

Chanyeol terdiam. Jaket yang dikenakannya sudah terlepas dari tubuhnya. 

"Bajumu tidak basah karena terlindung dengan jaketmu. Sekarang, lepas celanamu"

"Mwo?!"

"Apa yang kau pikirkan?? Aku hanya ingin mengeringkannya dengan cepat di mesin cuci lalu memberikannya lagi padamu"

"Ta-tapi....."

"Cepatlah.." Eunji memegang bagian atas celana jeans Chanyeol tanpa ragu.

"Arasseo... Arasseo.. Aku bisa sendiri..." Perlahan, Chanyeol membuka resleting celananya dan saat baru menurunkan celananya sampai pahanya.... 

"Apa kau tidak bisa berbalik??"

Eunji memutar kedua bola matanya sebelum mengikuti ucapan Chanyeol. 

"Sudah, ini........."

Eunji kembali membalikkan badannya dan melihat Chanyeol yang sudah menutupi celana boxernya dengan handuk-handuk yang ada di lantai. Eunji tidak bisa menyembunyikan rasa gelinya melihat tingkah Chanyeol itu. 

"Kau terlihat lucu sekali dengan penampilan seperti itu..." Ucap Eunji sambil menahan tawanya. 

Chanyeol masih memegangi handuk yang sudah melingkar di pinggangnya. Dia terdiam melihat Eunji yang sudah tertawa lepas. Dia tidak pernah melihat hal itu sebelumnya. Chanyeol tidak bisa berhenti menatap kedua matanya yang sudah menyipit karena tawanya itu. Bahkan senyum lebar pada mulutnya bisa membuat siapa saja yang melihatnya, juga ikut merasakan kesenangannya. 

"Kau terlihat cantik seperti itu...."

Wajah serius Eunji perlahan kembali menghilangkan senyumnya setelah mendengar ucapan Chanyeol itu. Eunji bahkan berdeham sebentar dan langsung meninggalkan Chanyeol dengan membawa jaket dan celana jeans pria itu. 

Tidak butuh waktu lama, Eunji sudah kembali berjalan ke arah Chanyeol dengan membawa selimut tebal dan hairdryer

"Duduklah" Eunji memberi isyarat dengan kepalanya karena kedua tangannya yang penuh. 

Chanyeol sudah duduk di sofa ruang tamu. Sementara Eunji menaruh selimut yang di bawanya di pangkuan Chanyeol dan menyuruhnya untuk menutupi tubuhnya yang hanya mengenakan kaos dan celana boxer itu. 

"Kau tidak kedinginan?" Tanya Chanyeol yang sibuk menyelimuti tubuhnya. 

"Eoh?" Eunji mencolokkan kabel hairdryer di belakang sofa. 

"Kau hanya memakai hotpants sejak tadi. Walaupun berada di rumah, seharusnya kau bisa memakai celana yang lebih panjang. Beruntung, hanya ada aku tamu yang datang hari ini"

"Waeyeo??" 

"Aku tidak ingin ada pria lain yang melihatmu seperti ini lagi"

"Apa maksudmu?"

"Kau selalu mengenakan bawahan yang pendek selama datang ke cafe tempat ku bekerja. Apa kau berusaha menggoda banyak pria dengan pakaian seperti itu?"

"Aku hanya menyukai semua jenis pakaian itu. Lagipula, aku tidak mempunyai banyak celana atau rok yang panjangnya melebihi lututku" Eunji yang berdiri di belakang Chanyeol, mulai menyalakan hairdryernya. 

Dia mulai mengeringkan rambut Chanyeol seperti karyawan salon pada umumnya. Perlakuan Eunji yang tiba-tiba itu, membuat Chanyeol tidak bisa menahan senyumnya. Chanyeol membiarkan wanita itu menyentuh rambutnya dengan lihai. Bahkan terdengar beberapa pertanyaan dari mulut Eunji mengenai pilihan gaya rambut yang harus di cobanya. 

"Apa kau akan menjadi kekasihku kalau aku menurutimu?"

"Mworago?" Eunji tidak mendengar pertanyaan Chanyeol itu. 


Chanyeol mulai memegang salah satu tangan Eunji yang sedang menyentuh rambutnya sejak tadi. Hal ini membuat Eunji mematikan mesin hairdryer dengan tangan satunya lagi. Chanyeol menyandarkan kepalanya pada sofa supaya bisa melihat wajah Eunji. 

"Apa kau mulai menyukaiku??"

Eunji terlihat terdiam. Walaupun posisi wajah Chanyeol yang terbalik, tapi dia masih bisa menatap kedua mata pria itu yang juga sedang melihatnya. 

Chanyeol menempatkan tangan Eunji pada sebelah pipinya. Entah kenapa, tatapan Eunji mulai beralih ke arah bibir merah muda pria itu. Kepala Eunji tertunduk dan mendekat ke arah wajah Chanyeol. Eunji menempelkan bibirnya pada bibir Chanyeol. 

Di sela-sela ciuman mereka, Chanyeol mendenguskan senyumnya. Eunji mulai mengangkat kepalanya. 

"Bukankah posisi ini terasa sangat sulit? Kepalaku bisa pegal kalau terlalu lama mendangak melihatmu"

"Eo-eoh??"

"Kemarilah" Chanyeol yang masih memegang tangan Eunji, membawanya ke arah sofa dan duduk di sebelahnya. Eunji tanpa sadar menjatuhkan begitu saja hairdryer di belakang sofa. Dia seperti terhipnotis dengan ucapan Chanyeol. 


"Begini lebih baik" Chanyeol memiringkan duduknya dan mulai menunjukkan senyumnya. Dia yang ingin kembali mencium Eunji, tampak dihentikan oleh tangan Eunji yang menahan bagian dadanya. 

"Wae??"

"Ti-tidak. Ha-hanya saja........" Eunji tidak tahu harus melihat ke arah mana saat wajah Chanyeol sudah berada tepat di depan wajahnya. 

"Kau merasa gugup? Itu berarti, kau menyukaiku..." Ucap Chanyeol sambil tersenyum. 

Tatapan Eunji teralihkan kembali ke arah bibir Chanyeol. Sementara pria itu tidak bisa berhenti tersenyum karena menangkap tatapan Eunji. Tanpa ragu, Chanyeol mulai mencium bibir Eunji lagi. 

Tangan Chanyeol yang tadinya menggenggam tangan Eunji, mulai beralih ke pinggangnya.

Eunji melepaskan ciumannya.... 

"Kau terlihat sangat berpengalaman dengan hal ini..." Ucap Eunji sambil menatap Chanyeol. 

"Benarkah? Lalu, bagaimana denganmu sendiri??" Chanyeol melirik ke arah tangan Eunji yang sudah berada di tengkuk lehernya. 

Eunji hanya menunjukkan senyumnya dan tidak menjawab. Dia kembali membawa wajahnya untuk mendekat ke arah pria itu. Degup jantungnya tidak berhenti berdetak kencang di saat mereka kembali berciuman. Hanya karena ucapan Chanyeol yang membicarakan tentang pakaiannya, membuat Eunji merasa tersentuh saat mendengarnya. Tidak ada yang pernah memberitahukan masalah itu sebelumnya. Bahkan dia sengaja melakukan hal itu untuk menarik perhatian Suho. Tapi karena tidak berjalan sesuai rencananya, sekarang Eunji merasa ingin membuka hatinya untuk Chanyeol.


Mereka berdua terlihat menikmati waktu sambil menunggu hujan yang belum mereda sejak tadi.... 


---------------------- TO BE CONTINUED -------------------
























Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

1.6K 122 35
Alana dan Aladin adalah dua spesies yang sangat berbeda, Alana yang cerewet, sedangkan Aladin yang dingin. Namun mereka memiliki kesamaan yaitu sama...
72.3K 6.5K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
1.1K 125 18
Tulip, gadis penjual yogurt yang menjadi tulang punggung keluarga ternyata menemukan sesuatu yang sangat berharga. Yaitu Rei. Selama ini Tulip mengen...