Because of You

By _fanfict_

22.8K 2.7K 118

[COMPLETED] Fanfiction keempat. Terinspirasi dari drama So Jisub dan Gong Hyojin, yang berjudul Master's Su... More

Plot
First
Explanation
The Ability
Believe
Haunted
Caring
Prove
Possessed
Get to Know You
Consideration
Remember
Terminate
Turn Back
Found Out
Bickering
The Situation
Lies
Requirement
Talking
Startled
Precious
Accompany
That Smile
Mind
Aware
Against
The Sense
The Incident
Case Closed
Sacrifice
Mourning
The Call
Recall
Glancing
Lovable
Memory
Honestly
Sad
Twins
Afraid
Pretend
Permission
Impact
Weird
Settled
*******
Special 1
Special 2
Special 3
Special 4

Closer

394 60 0
By _fanfict_

"Ka-kau datang, Chanyeol'ah?" Suara Eunji memecah keheningan di dalam ruangan. 

Dahi Chorong berkerut mendengar ucapan itu. Dia tidak tahu kalau saudara kembarnya dan Eunji, sudah mengenal satu sama lain. 

Chanyeol sudah menangkap situasi yang terjadi. Pandangannya yang tadinya melihat ke arah Chorong, mulai beralih ke arah Eunji. 

"Eoh. Ada yang ingin ku bicarakan denganmu"

"A-arasseo. Sebaiknya kita berbicara di tempat lain" Eunji mengajak Chanyeol keluar dari ruangan itu. 

Chorong masih mencoba memikirkan alasan Chanyeol yang datang  secara tiba-tiba. Bahkan dia sempat meneleponnya tadi. Mungkin saja Chanyeol memang sudah menghubungi Eunji lebih dulu dan dia memberitahu keberadaannya yang ada di ruang makan karyawan. Chorong terus berargumentasi sendiri di dalam hatinya. 

Sampai sentuhan tangan Suho pada pundaknya, menyadari lamunannya... 

"Jam kerjamu sudah habis"

"N-nde??"

"Aku akan mengantarmu pulang"

"Ti-tidak perlu, Daepyonim. Ka-kau bisa pulang lebih dulu. Li-lihatlah ruangan ini. Aku belum membersihkannya" Chorong mencoba mencari alasan

Suho memperhatikan sekeliling. Dia memasukkan kedua tangannya ke saku celana. 

"Arasseo. Setelah selesai, kau harus segera pulang"

"N-nde. Algaeseumnida, Daepyonim"

Suho melihat Chorong membungkukkan badan padanya. Entah kenapa dia merasa tidak ingin beranjak dari ruangan itu. Tapi akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan Chorong. 

Terdengar helaan nafas lega dari mulut Chorong saat melihat punggung Direktur itu keluar dari ruangan. 


Di tangga pintu darurat.. 

Eunji menghentikan langkahnya saat baru menuruni beberapa anak tangga. Tangannya terkulai lemas sambil salah satunya memegang tas kecil miliknya.. 

"Kau datang bukan untuk menemuiku kan?" Eunji mulai bicara

"Eoh.."

"Maaf karena menyuruhmu untuk ikut denganku seperti ini"

"Tidak apa-apa. Sebenarnya memang ada yang ingin ku bicarakan denganmu"

"Eoh?"

Chanyeol melangkah menuruni anak tangga supaya bisa berhadapan dengan Eunji. 

"Maaf karena sudah berbohong padamu"

Eunji tidak mengerti maksud ucapan Chanyeol itu. 

"Park Chorong. Aku datang untuk menemuinya. Dia bukan temanku. Tapi dia adalah saudara kembarku"

"M-mwo??"

"Kami berdua di lahirkan sebagai kembar tidak identik. Tapi kami berasal dari orangtua yang sama. Aku juga sudah mengetahui tentang Direktur Mall yang bernama Kim Suho. Dia pria yang ada di dekat Chorong tadi kan??"

"Ba-bagaimana bisa kau menyembunyikannya dariku? Apa kau sudah berencana untuk membantu saudaramu itu sejak awal berkenalan denganku?"

"Aku tidak tahu kalau kau lah tunangan yang sering ku dengar dari cerita Chorong karena dia tidak pernah menyebutkan namamu. Aku sudah memberitahunya untuk menjauh dari Direktur itu..."

"Semua sudah terlambat. Aku bukan lagi tunangannya, bahkan bukan juga calon istrinya. Suho sudah membatalkan semuanya tadi siang"

"M-mworago??"

"Kehadiran Park Chorong sudah merusak semua rencanaku"

"Ma-maafkan aku, Eunji'ah. Aku tidak tahu kalau keadaannya menjadi seperti ini"

"Seharusnya wanita itu yang meminta maaf padaku. Tapi dia justru memberikan alasan yang sangat tidak masuk akal menurutku"

"Apa maksudmu?"

"Dia mengatakan padaku kalau dia bisa melihat hantu. Kurasa kau harus mengajarkannya untuk membuat alasan yang lebih baik dari itu"

"Kau tidak mempercayainya?"

Eunji menggelengkan kepalanya. 

"Kemampuan itu hanya bualan semata. Bahkan peramal pun bisa mendapatkan banyak uang karena kebohongan yang dibuatnya sendiri"

Chanyeol terdiam. Dia memikirkan perkataan Chorong mengenai penglihatannya itu. Dia berpikir kalau Chorong tidak mempunyai teman satu pun karena sifatnya yang tidak pandai bergaul. Tapi kenyataannya bukan seperti itu. Di saat Chorong mengatakan kalau kemampuannya merupakan kutukan, mungkin ini maksudnya. Tidak ada yang mempercayainya selain Chanyeol dan mendiang Ibunya. Bahkan sang Ayah pun, masih tidak memperdulikan kondisi anaknya itu sampai sekarang. 

Eunji kembali berbicara mengenai kekesalannya setiap melihat Chorong selalu berada dekat dengan pria yang akan dinikahinya. Chanyeol kembali bergumam sendiri di dalam hatinya, mungkin ini alasan kenapa saudara kembarnya tidak bisa menjauh darinya. Karena memang hanya pria itu yang bisa membuat Chorong nyaman dan terbebas dari kutukannya itu. 

"Eunji'ah, apa kau menyukai pria yang bernama Kim Suho itu??"

"Eoh??"

"Kau merasa kesal karena dia mengakhiri hubungannya denganmu? Atau kau memang berencana untuk menikahinya karena alasan lain?"

"Bukankah kau yang memberiku saran waktu itu untuk meluluhkan hatinya? Mungkin aku tidak bisa melakukannya tanpa menyukainya lebih dulu, benar kan?"

"Jadi, kau benar-benar menyukainya sekarang?"

"Eoh. Wae? Apa kau menyuruhku untuk mundur dan menerima semuanya?"

"Aku tidak bisa memberimu saran apapun untuk saat ini"

"Lebih baik kau tetap diam, Chanyeol'ah. Atau kau bisa katakan pada saudara kembarmu untuk mencari pekerjaan lain secepatnya. Kau pasti tidak ingin melihatnya terluka kan?"

"Bagaimana denganmu?"

"Mwo?"

"Kau akan terus mengejar pria itu di saat kau sudah tahu hasilnya? Kau yang akan terluka, Eunji'ah"

"Jangan mencoba untuk menghasutku. Aku tidak akan mengalah pada wanita yang sudah merebut calon suamiku. Sekalipun kau sudah mengakuinya sebagai saudara kembarmu" Eunji mulai berjalan turun ke arah pintu

"Aku akan menunggu" Eunji menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Chanyeol

"Kau tahu dimana harus mencariku. Kau bisa datang kapanpun kau membutuhkanku"

Eunji kembali melangkah dan membuka pintu tangga darurat itu. Dia terus berjalan sambil memikirkan ucapan Chanyeol itu. Dia tidak ingin pria berpostur tinggi itu merusak perasaannya yang sudah terlanjur menyukai Suho. 


Di waktu yang sama.... 

Chorong masuk ke dalam ruang ganti karyawan wanita setelah selesai membersihkan ruang makan di lantai basement. Dia memperhatikan sekitarnya yang tidak ada siapapun, sambil mengganti pakaiannya. Dia tampak waspada dengan sosok hantu yang akan muncul di tempat itu. Saat menutup pintu lokernya sendiri, hawa dingin mulai menyelimuti belakang tubuhnya. Chorong tidak bergerak sedikitpun. Tangannya memegang tasnya erat-erat. Dia memakai topi yang di bawanya sambil berjalan ke pintu keluar sambil menundukkan kepalanya 

"Tolong bantu aku......"

Chorong tidak menghentikan langkahnya sampai kakinya berada di luar Mall. Dia mulai mengangkat kepalanya dan mengangkat topinya sedikit supaya tidak menghalangi pandangannya. Sosok hantu wanita tadi sudah berada tepat di depannya. Chorong yang terkejut, langsung membelakangi sosok itu dan mulai berlari tanpa arah. Bahkan dia sempat menabrak beberapa orang yang berjalan berlawanan arah darinya. Kepalanya sesekali menengok ke belakangnya untuk melihat apakah hantu itu masih mengejarnya atau tidak.

Saat hampir sampai di halte terdekat, Chorong mulai memelankan jalannya. Dia mengatur nafasnya yang terengah-engah. 

Suara sirine ambulans terdengar. Pandangan Chorong mengikuti arah mobil itu melaju. Tepat tidak jauh di depannya, terlihat kerumunan orang berkumpul. 

Rupanya, ada sebuah kecelakaan yang terjadi di pinggir jalan dekat halte yang biasa Chorong lewati. Rasa khawatir mulai menyelimutinya. Ditambah dengan adanya beberapa orang tergeletak di jalanan yang terlihat oleh Chorong. 

Sementara, sebuah handphone tampak berbunyi di sebuah loker karyawan. Handphone Chorong yang tertinggal, terus menerus mengeluarkan suara karena ada yang menghubunginya. 

"Kenapa dia tidak mengangkatnya? Apa dia sudah pulang??" Chanyeol masih mengitari Mall sambil mencari keberadaan Chorong

"Bagaimana kalau dia tiba-tiba ada hantu yang mendekatinya saat dia melihat kecelakaan itu??" Chanyeol menghentikan langkahnya dan sibuk dengan handphonenya. Dia mengingat saat menaiki bus umum tadi sore, dia melihat sebuah insiden kecelakaan tepat sebelum bus yang di naikinya, sampai ke halte itu. Chanyeol terburu-buru turun dari bus dan langsung berlari ke Kingdom Mall untuk membawa Chorong pulang dengan arah yang berbeda. Dia bahkan sampai menanyakan saudara kembarnya itu ke sekuriti yang sedang bertugas. Sampai dimana dia di tunjukkan ke arah lantai basement tempat ruang istirahat karyawan berada. 

Chanyeol mulai panik karena Chorong tidak mengangkat panggilannya. Dia juga sudah tidak menemukan karyawan cleaning service wanita di Mall itu.


Di lain tempat.. 

Choong masih berdiri terdiam sambil mengalihkan pandangannya dari suara sirine ambulans lain yang datang ke sana. Suara-suara bisikan mulai terdengar di kedua telinga Chorong. Dia tahu kalau kejadian itu pasti menyebabkan banyak orang meninggal di lokasi. Kedua telinganya tertutup dengan kedua telapak tangannya. Tapi hawa dingin semakin terasa di sekujur tubuh Chorong. Dia berusaha untuk tetap tersadar saat hantu-hantu itu berada di dekatnya. 

Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundaknya dan memutar badannya. Seseorang memeluk Chorong erat sambil berkata.... 

"Sudah ku bilang kalau aku akan mengantarmu pulang malam ini"

Degup jantung Chorong berdetak kencang saat mendengar suara Suho bergema di telinganya. Hawa hangat terasa di wajah Chorong. Dia tidak tahu apakah itu efek para hantu yang sudah menghilang atau wajahnya yang memerah karena gugup. 

Suho melepaskan pelukannya dan memegang salah satu tangan Chorong. Dia membawa wanita yang masih mengenakan topi itu, ke arah mobilnya. 

Mereka terus berjalan sambil melewati kerumunan orang itu dan para medis yang masih sibuk menolong para korban kecelakaan. Chorong memegang lengan Suho untuk menyembunyikan rasa takutnya. Saat tiba di ujung jalan, Suho membuka pintu samping mobilnya untuk Chorong, Setelah wanita itu masuk, dia sendiri berlari kecil ke arah pintu sebelahnya. 

"Sudah merasa lebih baik?"

"N-nde, ka-kamsahamnida...." Chorong sedikit membungkukkan badannya ke arah Suho yang sudah duduk di kursi pengemudi. 

"Baiklah. Pasang sabuk pengamanmu. Kita berangkat sekarang" Suho mulai melajukan mobilnya

Selama di perjalanan, Chorong hanya terdiam dengan masih menundukkan kepalanya. Kedua tangannya saling mengait satu sama lain. Bisikan-bisikan halus masih bisa terdengar di telinga kirinya. Sesekali, dia menengok sedikit supaya menghindari jendela di sebelahnya. 

Handphone Suho berbunyi. Dia menepikan mobilnya di pinggir jalan sebelum mengangkat panggilan itu. 

"Yeobuseyeo??"

"Apa Chorong sedang bersamamu?"

Suho melihat ke arah layar handphonenya dan melihat sebuah nomor telepon yang belum ada di kontaknya. 

"Nuguseyo??"

"Park Chanyeol"

"Aaahhh..." Suho melihat ke arah sampingnya

"Nde, dia ada bersamaku"

"Apa aku bisa berbicara dengannya sebentar?"

Suho memberikan handphonenya pada Chorong. 

"Nde?"

"Saudaramu menelepon"

Chorong mengambil handphone itu. Sementara, Suho kembali melajukan mobilnya. 

"Yeobuseyo??"

"Chorong'ah, kau baik-baik saja?"

"Eo-eoh...."

"Kau sudah membuatku khawatir sejak kejadian mabukmu kemarin"

"Ma-maafkan aku, Chanyeol'ah"

"Kita harus berbicara tentang semua kejadian hari ini setelah kau pulang"

"Arasseo"

"Kalau begitu, aku akhiri panggilannya..."

"Eoh...."

Chorong menurunkan handphone itu dari telinganya. Dia memberikannya kembali kepada sang pemilik. 

"Bagaimana bisa dia tahu nomorku?"

"Sa-saat aku berada di rumahmu, aku meminjam handphonemu untuk menghubunginya. Mungkin Chanyeol masih menyimpan nomor itu. Jjeo-jjeoseonghamnida...."

"Gwenchana. Lagipula, kalian berdua merupakan saudara kembar. Pasti kalian saling mengkhawatirkan satu sama lain"

"Ka-kau tidak marah padaku, Daepyonim??"

"Waeyeo? Kenapa aku harus marah padamu?"

"Seharusnya kau tidak bersikap seperti ini, Daepyonim. Karyawanmu sudah datang ke rumahmu di tengah malam, dia bahkan berani menggunakan handphonemu tanpa seizinmu. Lihatlah di tempat kerja lain. Para atasan akan sangat ketat dalam membuat peraturan di perusahaannya. Bahkan, tidak ada karyawan yang levelnya jauh darinya, berani mendekati atasannya sendiri"

Suho menampakkan senyumnya saat mendengar ucapan Chorong itu. 

"Aku tidak tahu kalau kau bisa berbicara banyak seperti itu"

"N-nde??"

"Dibandingkan dengan arwah Ibuku yang berada di dalam tubuhmu, aku lebih suka dengan dirimu saat ini"

"A-apa maksudmu, Daepyonim??"

"Bukan apa-apa......"

Chorong kembali memfokuskan pandangan ke arah depannya. Jalanan malam yang sepi, membuat mobil melaju tanpa halangan apapun. Pikiran Chorong masih tertuju pada sikap Suho yang selalu membuatnya gugup dan khawatir sekaligus. Bahkan perasaan bersalahnya masih menyelimuti hatinya karena sudah menimbulkan kesalahpahaman pada Eunji.

Sosok hantu yang ada di jendela samping Chorong, membuatnya kembali menyampingkan kepalanya untuk menghindari bertatapan langsung dengannya. Suho yang melihat hal itu, langsung memegang kedua tangan Chorong yang mengepal di pangkuannya. 

"Gwenchana??"

Sosok hantu itu langsung menghilang. Entah kenapa, setiap Suho melakukan hal-hal seperti itu, membuat degup jantungnya berdetak kencang. 

---------------------- TO BE CONTINUED -------------------

































Continue Reading

You'll Also Like

508K 5.5K 88
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
1.1K 126 11
Just a random day with Bob
116K 18.5K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] โschool and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.โžโ–ซnot an...