Enemy But Friends

By dnar13

79.9K 3.7K 333

DIUSAHAKAN UPDATE SETIAP HARI. DISINI HARAM KEDATANGAN PLAGIATOR. [..SEMUA PART DIPRIVATE, HARAP FOLLOW DINDA... More

Perhatian
1 - Mimi Peri
2 - Panci Gosong?!
3 - Surprise
4 - Gak bokong!!
5 - Red Blood
6 - Generasi Micin
7 - Imut imut apa amit amit?!
8 - Kampretol Lejatos
HAPUS?
9 - Mimpi Buruk
10 - Si Lonte
11 - Sahabat
UU AA
12 - Jongos
13 - BESOK ALFIAN MATI!!
Cast
14 - Wanita Murahan
15 - Nitip Kondom
16 - Pacarnya Alfian
Pilih, please?
17 - Dikenyot-kenyot
18 - Yakin
19 - Pekerjaan Paling Mulia
21 - Milik Gue!
22 - Hidup Mario Alfian!
23 - Hewan Buas?
24 - Manusia Berbulu Hijau
25 - Muka Pasaran
26 - Latihan ASIAN Games
27 - Tuan Rubah
28 - Calon Istri?
29 - Alergi Disakitin
30 - Awal Segalanya
31 - Sangat Membosankan
32 - Rafi Gila!
33 - Jenguk Caroline
34 - Danau Caro?
35 - Terungkap
36 - Buku Diary Roy
37 - Ingatan yang Buruk
38 - Taruhan
39 - Taruhan Akan Dimulai
40 - Menang atau Kalah?
41 - Berita Hot Pagi
42 - Dia kenapa?
43 - Mabok Tayo
44 - Acara Pertunangan(1)
45 - Acara Pertunangan(2)
46 - Penjelasan
47 - Pengakuan
48 - Diandra?
49 - Cemburu
50 - Ajakan Shinta
51 - Complicated
52 - Sakit Hati
53 - Hari Pertama Ujian
54 - Tak Sengaja Bertemu
Casting tambahan
55 - Ketemu Lagi?!
56 - Mulainya Niat Awal
BACA
57 - Teror?
58 - Waktunya Berhenti
59 - A Hope
60 - Pengajian
61 - Classmeet
Penting

20 - Karma Itu Nyata!

1.1K 56 5
By dnar13

Caroline menatap rumah besar bertingkat tiga didepannya dengan kagum.

Rumah itu bernuansa putih, dengan sedikit diberi sentuhan kilauan emas. Itu membuatnya menjadi mewah. Belum lagi taman depannya yang luas, dan asri. Serta, terdapat pancuran disetiap sisi jalan.
Satu kata yang terucap dari bibir manis Caroline,
"Wew."

Alfian yang melihat itu sontak menyentil jidat Caroline agar tersadar dari lamunannya.
"Jangan bengong, bengong lu jelek, bis."

Caroline tersentak, dan menatap Alfian sinis, "Jelek-jelek gini banyak yang suka tuh!"

"Iya banyak yang suka, tapi jelek semua juga. Biar perfect couple, jelek sesama jelek."

"Daripada lu badan item sama badan item juga. Entah jadi apa anak lu nanti. Mungkin tuh anak lu bisa bantu gue dalam gedein api pas masak sate. Jadi areng."

"Anak lu bisulan, sering ngintipin orang."

"Yaiyalah ngintipin orang, masa hewan diintipin? Gak guna. Apalagi hewan yang kayak lu, GG(*Gak Guna) banget!"

"GG, GG, gigi lu tu kuning."

"Daripada gigi lu pink!"

"Gigi pink dikasih apa, hah?!"

"Pewarna makanan!"

"Lu kira gigi gue adonan?"

"Adonan donat!"

"Cih!"

"Ayo, cepetlah! Banyak omong lo ini!" Alfian menyeret Caroline menuju pintu utama.

Alfian hendak mengetuknya, namun ditahan oleh Caroline.

"Pan, ada orang tua lo?"

"Gak, pergi keluar kota." Alfian hendak mengetuknya lagi, namun ditahan lagi oleh Caroline.

"Eh, pan, ada kakak lo?"

"Gue gak punya kakak." Alfian hendak mengetuk kembali, namun lagi-lagi dihentikan oleh Caroline.

"Eh, pan, ada adek lo gak?"

"Gak, dia nginep dirumah temen."

"Eh, pan, ada pembantu lo gak?"

"Ada, tapi nanti gue suruh pulang kampung."

"Eh, pan, ada--"

"Ada apa lagi sekarang, hah?!"

"Ada satpam lu?"

"Arghhhh!!" Alfian mengacak-ngacak rambutnya dengan kesal.

"Lu ini banyak tanya! Pertama! Orang tua gue pergi keluar kota, dan 3 bulan lagi baru pulang! Kedua, gue gak punya kakak! Ketiga, adek gue nginep dirumah temennya dari kemaren! Karena itu, gue juga nginep dirumah lo! Mungkin nanti malem dia balik! Keempat, pembantu gue ada! Tapi, karena ada lu jadi gue suruh pulang kampung aja! Karena, lu kan cewek! Jadi, yang masak, beresin rumah, itu lu semua! Nyiapin makan gue dan adek gue itu lu! Karena, lu itu asisten gue! Ter--"

"Heh! Mana bisa gitu! Asisten kan cuman jadi beresin berkas-berkas gitu! Yang kalo dikelas kerjaannya disuruh nulis dipapan tulis!" potong Caroline tak terima.

Alfian tercengang, "ITU SEKETARIST BEGO!!"

"Oh, gitu ya?" Caroline hanya menyengir polos.

"Baru juga mau mulai udah bikin gue naek darah aja lo itu, bisul! Sebagai hukumannya! Malam ini lu tidur diloteng!!"

'Jgeerrr

Apa salah hambamu ini tuhan?

***

"CAROLINE!!"

Caroline tersentak, dan segera mengelus dadanya yang hampir jantungan mendengar panggilan Alfian menggelegar dari sabang sampai merauke. Mungkin orang yang di Aceh bisa denger suara Alfian.

Caroline menarik nafas sebelum balas berteriak, "APA?!!"

"KESINI!! DIPANGGIL TUAN, BUKANNYA KESINI, KOK MALAH JAWAB GITU?!!"

Tuan? Tuan?? What the... Sabar, car, sabar...insyaallah nanti lu dapet suami yang ganteng, sabar kan disayang cogan..., batin Caroline sembari mengelus dadanya lagi.

"CEPET SINI!! KOK LAMA BANGET?!!

"IYA, IYA, SABAR!!" Caroline segera meninggalkan lemarinya yang berantakan, karena ia masih memasuk-masukkan seluruh pakaiannya kedalam.

Ini adalah kamarnya, namun nanti malam ia akan tidur di loteng. Alfian itu manusia kejam!

Caroline berdiri didepan Alfian yang sedang duduk santai dengan pakaian santainya di sofa.

"Baru juga lo dateng, pembis," sinis Alfian.

Caroline mengangkat satu alisnya bingung, "Pembis?"

"Pembantu Bisul."

Caroline terbelalak, "Gila ya lu?! Gue ini cuman sebatas asisten lu! Bukan pembantu!"

"Sekarang gue tanya, lu kerjaannya ngapain aja?"

"Ya, nyapu, ngepel, masak, ngegosok, nyuci, segala macem lah!"

"Itu pekerjaannya sama kayak pembantu gak?"

"Iya juga ya," ujar Caroline tersadar.

"Lu nipu gue dengan bilang asisten?!"

"Asisten sama pembantu kan sama, pembis."

"Jangan panggil gue pembis!"

Alfian melotot tak terima, "Enggak bisa! Disini gue sebagai majikan lu, dan lu sebagai pembantu gue!"

"Asisten!"

"Sama aja!"

"Beda!"

"Sama!"

"Beda!!"

"Disamain atau gak gue gaji lu hari ini?" ancam Alfian.

Caroline tercengang, "Mana bisa gitu lah!!"

"Bisa lah! Kan gue majikan disini! Jadi, ya terserah mau gue dong!"

Nyesel gini gue terima tawaran dia, apa...gak jadi aja sebelum kelamaan?, batin Caroline berpikir.

"Gue gak--"

"Gak jadi? Gak bisa! Lu udah janji!"

"Kapan gue janji?!"

"Promise artinya apa?"

"Janji!"

"Nah! Itu, udah janji."

"LU NIPU GUE LAGI!!" Caroline mengacak-acak rambut panjangnya dengan sangat kesal.

***

Caroline menggigiti telunjuknya dengan kesal, "Kok gue bego banget sih?! Seumur hidup gue gak pernah dibegoin! Tapi, gue yang sering begoin! Apa ini...karma? AAAAA!! Kampret, gue kira...karma itu gak ada. Ternyata oh ternyata...karma itu nyata! Ampunkan hambamu ini Ya Allah!!"

Caroline segera mengambil wudhu, dan sholat maghrib dengan khusyuk.
Setelah selesai, ia berdoa,
"Ya Allah...buat seorang Alfian Almer Greyson menyadari semua tingkahnya. Buat dia tidak membully hamba lagi..., tapi buat dia menjadi lebih perhatian dan baik pada hamba. Hamba serahkan semuanya padamu, Ya Allah. AMIINN!"

Caroline mendengus, "Gue ras--"

'Kriett

Caroline yang mendengar pintu sedikit terbuka refleks menoleh pada pintu kamarnya, dan terkejut. Sosok Alfian sudah berdiri tegak disana dengan wajah...aneh?

"Lu ngintipin gue?" tanya Caroline melotot.

"Enggak! Gue cuman mau bilang cepet sediain makanan, gue udah laper. Lagian...ngapain ngintip orang yang bisulan? Gak guna!" Alfian. Menjulurkan lidahnya mengejek Caroline. Lalu, berlalu pergi begitu saja.

"Alfian!!"

"MULAI DETIK INI PANGGIL GUE TUAN!!"

"AAAA!! YOU ARE CRAZY BOY!!"

"YES! IT'S ME!! HAHAHAHA!!"

Caroline menunduk melamun sedih. Lalu, mengangkat tangannya tiba-tiba untuk berdoa lagi, namun sebelum itu ia menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya secara perlahan lewat mulut,
"YA ALLAH, LIAT KAN?! ALFIAN ALMER GREYSON KEJAM!! HAMBA TERSIKSA YA ALLAH!! BUAT DIA JUGA MERASAKAN APA YANG HAMBA RASAKAN, YA ALLAH!!!"

"ENGGAK, YA ALLAH!! TADI ALFIAN CUMAN BECANDA AJA KOK!!! CAROLINE BOHONG, YA ALLAH!!!"

***

Rafi memasuki kamar adiknya yang kosong dengan sedih.
"Yah, dia udah pergi. Gue telat. Salah gue sih malah molor."

Rafi mengambil salah satu foto Caroline yang berbingkai diatas meja rias Caroline, dan membawanya kedalam kamar. Lalu, menaruhnya diatas meja nakasnya.
"Gue...sayang banget sama lu dek."

"Gue...sayanggg banget sama lu. Pake banget!"

"Lu adek gue satu-satunya. Lu adek tersomplak, terbego, terkonyol, teraneh, ter-ter pokoknya! Dan juga, tersayang."

Rafi membuang nafasnya dengan kasar lewat mulut, dan menjatuhkan dirinya diatas ranjang. Matanya bergerak liar menatap atap kamarnya yang masih bernuansa biru. Ia menyukai biru, karena adeknya juga menyukai biru.

Rafi tak sengaja menatap ponselnya yang berada didekat bingkai foto Caroline tadi, dan sontak mengambilnya.
Ia membuka home chatnya dengan adiknya, dan mulai mengetikkan sesuatu.

Rafi Bieber.
18.45 Dek

18.45 Gue tu sayang banget sama lu!

Caroline.
CIEEE! ADA YANG KANGEN NIH SAMA GUE! 18.45

18.45 Kalo gue gak kangen, gue kasian sama lu. Gak pernah dikangenin, ketahuam banget jonesnya

Cih 18.45

Ngeles mulu lu bang kayak bajaj! 18.45

18.45 Daripada lu...becak

18.45 Gimana lu dirumah sohib gue?

TAU GAK SIH LO BANG 18.45

18.45 ENGGAK

SAMA, GUE JUGA TAU 18.45

18.45 KURANG ACAR😂

AJAR WOY AJAR! 18.45

18.45 Ajarin apa dah? Mau gue ajarin cara menjinakkan Alfian?

Apaan caranya? 18.45

18.45 Lu pinta ke Doraemon, kan dia punya kapsul jinakkin hewan

NGAJAK RIBUT 18.45

18.45 Gue mah selalu ngajak berdamai, sorry aja nih

Kapan coba? Ngayal! 18.45

18.46 Temen gue ngajak adu jotos, gue selalu welcome tuh!

Damai darimama coba? Itu malah berantem! 18.46

18.46 Apa sih?! Salah mulu gue ini dimata lu! Besok-besok, gue pindah lah ke hidung lu, siapa tau selalu bener

Kenapa gak dibetis? 18.46

Gue gak suka petis 18.46

Betis, woy!! 18.46

Serangan usus gue ngobrol sama lu 18.46

18.46 Gile, usus lu ngobrol, dek?

IYA LAH! 18.46

ELIT 18.46

MODERN ORGAN GUE MAH 18.46

18.46 Emang debes adeknya orang ganteng ini

Idih 18.46

Awas mati, bang 18.46

18.46 Nanti lu kangen lagi sama gue

18.46 Gue tau kok perasaan lu

Sok tau! 18.46

18.46 Gue tau kok lu benci sama Alfian

18.46 Ya kan?

NAH ITU TAU! 18.46

18.46 Tapi, cinta kan?

Feck 18.46

18.46 Feck? Itu mah artinya palsu kali, dek

Itu FAKE! 18.46

18.46 Biasa aja bang ngomongnya, gak usah ngegas

Emang lu tau gue ngegas? 18.46

Gue kan ngetik 18.46

18.47 Ya kalo ngetiknya ngegas itu sambil bawa motor terus gas

18.47 Otak lu dimana sih? Malu gue punya adek kok bego banget

YANG ADA TUH LU ABANG SARAP! 18.47

18.47 TAPI GANTENG!

18.47 Kata Alfian aja gue masih 1 tingkat diatas Oveweveweveweblablabla itu!

Dibilang gitu doang PD nya sampe Amsterdam 18.47

18.47 Harus lah gila! Lu tau B.J Habibier?

B.J Habibi, bang😒 18.47

18.47 Itu versi adeknya Justin Bibir!

18.47 Norak lu, gitu doang aja gak tau!

Justin Bieber mana ada adek! 18.47

18.47 Ada!

18.47 Gue ini lumba turah! Jadi, tau segalanya! Gak usah ngeyel lu!

Lambe turah 18.47

Astoge 18.47

18.47 Astete

ASTAUGHFIRULLAH!! 18.47

18.47 Tete pake h bukan k!

KIRAIN 18.47

18.47 Lagian buat apa ngomongin tete lo, mending punya Kylie Jenner!

18.47 BOHAY!

ASTAUGHFIRULLAH YA ALLAH!! 18.47

GUE KADUIN KE MOM!! MAMPUS LU! 18.47

18.47 Apaan sih? Kaduin apaa coba? Daritadi juga gue gak ada salah😕

ITU LU NGOMONG TETE, BANGKE!! 18.47

18.47 Oh

18.47 Itu tete pake h bukan k woy!! Teteh nya Kylie Jenner bohay dan cantik!

ALAH! BOHONG LU! 18.47

18.47 Ngeles mulu lu

Ya lo itu, bang👊 18.47

18.47 AAAA!! SAKIT BANGET GILA!! KEJEM LU SAMA ABANG SENDIRI! MASA DITONJOK?!

ENGGAK KENA MASYAALLAH!! ITU CUMA STIKER!! 18.47

18.47 Iya tah? Oh iya deng, gue lupa

Pikun lu 18.47

18.47 Walaupun gue pikunan, muka gue nambah muda!

Astaughfirullah 18.47

Dahlah bang 18.47

Bisa gila gue ngobrol sama lu 18.47

Bye! 18.47

18.47 Dih! Jahat!

18.47 Bye juga!

Rafi keluar dari home chatnya dengan Caroline sembari terkikil geli. Lalu, menaruhnya kembali diatas meja nakas.

Ia berjalan menuju meja kerjanya, dan mulai menghidupkan laptop birunya. Lalu, mulai memeriksa semua email dari seketaristnya, dan mengerjakan pekerjaan seperti biasanya.

Setelah setengah jam-an, matanya masih fokus menatap laptopnya.
Hingga, nada dering telpon rumah yang berada didinding tepat diatas meja nakas berbunyi membuyarkan konsentrasinya.

Telpon itu fungsinya untuk mom dan dadnya jika ada penting, maka berjalan saja ke telpon rumah utama, dan menelponnya tanpa repot naik-turun tangga untuk memberitahunya.

Ia segera bangkit, dan mengangkat telponnya,
"Halo?"

'Turun, bang, kita makan." suara Michelle masuk ketelinganya.

"Dad kapan pulang?"

"Tadi jam 7an, daddy gak tau kalo Caroline pindah ke Rumah Alfian untuk sementara waktu."

"Dia kerja dirumah Alfian, dad."

"Iya, dad tau dari mom kamu, bang. Udah ayok turun."

"Oke dad! Pangeran keterangan siap meluncur!"

"Ada-ada aja kamu ini."

Rafi hanya tertawa, lalu mematikan telponnya.

Sebelum ia keluar ia mengambil kertas yang tadi ia robek, dan membuangnya dikotak sampah kamarnya. Lalu, berjalan keluar, dan menutup pintu kamarnya.

Baru setengah tangga ia turuni tiba-tiba kepalanya berputar-putar, dan sangat sakit. Ia memutuskan menuruni tangga dengan hati-hati dan memegangi pembatas tangga.

Saat sudah menuruni tangga, ia berbelok ingin menuju meja makan.
"Mom, punya obat sak--"

'Brukk

"RAFI!!"

Farrah dan Michelle berlari panik menuju tubuh Rafi yang tergeletak diatas lantai.

Rafi...pingsan.

Tbc
Rafi kenapa?😲😲😲

Oh ya, buat yang vote kemaren, Dinda putusin buat pake cover yang A ya... Karena, lebih banyak yang pilih itu, dan buat readers yang pilih cover lain selain A, maaf ya...Dinda gak pilih yang itu🙇 maaf banget hehe

Btw, Dinda buat group chat BB vs BG di WA loh..ada yang mau gabung? Bisa chat Dinda di WA Dinda ya: 089670646724
Bisa juga lewat pesan diwattpad, dan bisa juga dikomen
Terima kasih telah membaca dan see you

Regards,
Dinda




Continue Reading

You'll Also Like

459K 52.2K 34
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.9M 103K 57
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
640K 60K 45
𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝟏𝟖+ [ 𝗞𝘆𝗹𝗲𝗿 𝗦𝗲𝗿𝗶𝗲𝘀 𝟯 ] D'arcy, nama Tengahnya yang berarti kegelapan melambangkan kehidupannya. Tidak ada siapapun yang...
572K 31.5K 74
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...