MAURAKA [Completed]

By matchazhate

150K 6.3K 54

Langit berubah menjadi biru terang bila ada kamu dan berubah abu-abu yang di sertai petir bila tak ada kamu... More

BAB 1 (Sekolah baru)
BAB 2 (Mengenalmu )
BAB 3 (Iya atau tidak?)
BAB 4 (Pulang bareng? #Part 1)
BAB 4 (Pulang bareng? #Part 2)
BAB 4 (Pulang bareng? #Part 3)
BAB 5 (Tidak bisa dibatalkan?)
BAB 6 (Jalan-jalan #Part 1)
BAB 6 (Jalan-jalan #Part 2)
BAB 7 (Aku dan Kamu)
BAB 8 (Pacar)
BAB 9 (Keterbukaan dimasa lalu)
BAB 10 (Forever)
BAB 11 (Cinta secangkir kopi)
BAB 12 (Aniv)
BAB 13 (Puncak, Bogor)
BAB 14 (Apa benar?)
BAB 15 (Dia kembali)
BAB 16 (Bahagia)
BAB 17 (Telah pudar)
BAB 18 (Apa ini akan berakhir?)
BAB 19 (Akhir dari segalanya)
BAB 20 (Namanya, Raka)
BAB 21 (Move on)
BAB 22 (Dufan #Part 1)
BAB 22 (Dufan #Part 2)
BAB 23 (SMA)
BAB 24 (Berantem)
BAB 25 (Perhatian kecil)
BAB 26 (Hilang)
BAB 27 (Yes or no?)
BAB 28 (16th)
BAB 29 (Study tour)
BAB 30 (Jogja #Part 1)
BAB 30 (Jogja #Part 2)
BAB 30 (Jogja #Part 3)
BAB 31 (Without you?)
BAB 32 (Lusa?)
BAB 33 (Masa kecil)
BAB 34 (Berpisah)
BAB 35 (Tanpamu)
BAB 36 (Missing you)
BAB 37 (Pantai Ancol)
BAB 38 (Buku cerita)
BAB 39 (This book is story about us)
BAB 40 (Te amo)
BAB 41 (Deva and Loren's wedding)
BAB 42 (Dia datang)
BAB 44 (William Indra Prakarsa)
BAB 45 (Makan malam?)
BAB 46 (Menjauh)
BAB 47 (Neva dan Veli)
BAB 48 (Salah masuk ruangan!)
BAB 49 (Ternyata?!)
BAB 50 (Singapura)
BAB 51 (Marah?)
BAB 52 (Maura vs Raka)
BAB 53 (You're mine, Maura)
BAB 54 (Tragis #Part 1)
BAB 54 (Tragis #Part 2)
BAB 55 (Baby)
BAB 56 (Reunian)
Epilog
Coldgirl And Badboy
Role player
My Famous Boyfriend!!
Perdido!!!

BAB 43 (--kuliah--)

1.5K 65 0
By matchazhate

"Aku serius. Aku kangen kamu. Banget. Andai kamu ada disini"

-Maura Veyra Marista-

~ ~ ~

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya sebelum membaca yaa :)

~ ~ ~

Happy Reading...

Satu tahun kemudian...

Hari ini hari wisuda SMA Bourenia angkatan 12, angkatan Maura dan teman-temannya. Maura mendapatkan hasil nilai yang cukup bagus, sampai ia diberi beasiswa melanjutkan kuliah di salah satu negara di Eropa. Tetapi ia menolak, hatinya sudah menetap ingin kuliah di Jogja.

Pihak sekolah merasa kecewa dengan penolakan itu, ya mau bagaimana lagi, itu tidak bisa dipaksakan.

Hari ini Maura mengenakan baju wisudanya. Dihadiri dengan ribuan penonton, papa dan mamanya juga ada disitu, juga dengan Deva, Loren bersama buah hati mereka yang baru berusia delapan bulan.

Maura menaiki panggung, lalu kepala sekolah mempersembahkan topi toga, setelah itu ia mengucapkan beberapa kata.

"Terima kasih untuk mama dan papa yang selalu ngedukung aku, juga Bang Dev dan Kak Loren selamat atas kelahiran anak pertamanya. Terima kasih juga untuk orang yang berjasa dalam hidupku selain keluarga dan Tuhan. Aku tau pasti orang itu tidak datang disini" Maura tersenyum "terima kasih semuanya"

Setelah itu Maura turun dari panggung.

Setelelah acara wisuda selesai, keluarga Maura mengadakan makan-makan bersama di restaurant. Selama dimobil, Maura terus menerus meminta maaf kepada Dhea karena ia menolak kuliah di Eropa. Padahal Dhea sangat menginginkan anak satu-satunya itu untuk kuliah disana.

"Ma, maafin Maura ya, Maura udah nolak kuliah disana"

Dhea memeluk Maura "gak apa-apa Ra, terserah kamu, mama gak maksain kamu untuk kuliah disana kok. Kalau emang kamu suka kuliah di Indonesia, yaudah kuliah disini aja, lagipula biar Neva bisa ada yang jagain kalau Loren sibuk" Ucap Dhea dengan santai.

Neva adalah keponakan Maura, ya, dia anak Deva dan Loren. Terkadang Maura gemas melihat pipinya yang tembam, pernah Maura mencubitnya sampai Neva menangis, wajar saja dia menangis, umurnya saja baru delapan bulan. Dan setelah itu ia mendapat omelan dari Deva. Omelan itu tidak membuat Maura bosan untuk menyubiti pipi keponakannya itu.

Maura tersenyum membalas perkataan Dhea "iya ma"

~ ~ ~

Bunyi notifikasi terdengar, segera Maura membuka handphonennya.

Raka:
Ciee udah wisuda ya? Selamat ya, maaf aku gak bisa kesana liat kamu. Mau lanjut dimana?

Maura:
Makasih, gak apa-apa kok hehe :)

Maura:
Universitas Negeri Jogjakarta

Raka:
Udah ngikut tesnya?

Maura:
Pendaftaran buka besok kayaknya

Raka:
Good luck ya, semoga lulus dan keterima disana, aamiin

Maura:
Aamiin, gimana kuliah dan S1 kamu?

Raka:
Sebentar lagi aku wisuda, S1 tahun depan

Maura:
Good luck yaa! Semoga bisa lulus juga, aamiin

Raka:
Aamiin, aku denger-denger katanya kamu nolak beasiswa kuliah di Eropa ya?

Maura:
Iya, udah kesebar luas ya?

Raka:
Hehe, aku tau dari grup alumni. Kenapa kamu nolak beasiswa itu?

Maura:
Hati aku nyaman di sini, Indonesia. Gak mau keluar negeri

Raka:
Oh gitu, yah padahal setau aku sekolah yang kamu dapet beasiswa itu bagus loh

Maura:
Percuma bagus kalau aku kuliah disitu karena terpaksa, bener gak?

Raka:
Bener juga sih

Raka:
Kamu gak suka keluar negeri ya? Padahal aku udah ngerencanain buat ke London liat Big Ben sama ke Paris buat liat menara eiffel eh ternyata kamu gak suka keluar negeri

Maura:
Eh, iya sih enggak suka. Tapi ya gimana ya hehe

Raka:
??

Maura:
Kalau perginya sama kamu mungkin aku bakalan suka

Raka:
Gausah dipaksain kalau gak suka wkwkwk. Lagian di Indonesia banyak pemandangan yang lebih bagus kok daripada di luar negeri

Raka:
Hmm udah dulu ya, dosen masuk nih, takut ketauan lagi chattingan jarak jauh sama pacar wkwkwk

Dan Maura hanya tertawa tanpa membalas pesan Raka. Lalu ia menaruh handphonennya diatas nakas.

Hari ini malam yang cukup indah. Langit ditaburi bintang yang berkelap-kelip menambah keindahan malam ini. Entah kenapa ia merindukan seseorang.

Segera ia mengambil kembali handphonennya diatas nakas, ia membuka galeri dan mengamati lamat-lamat poto itu.

Poto disaat pernikahan Deva dan Loren, disaat semuanya berkumpul dan kita poto bersama.

Maura tersenyum saat melihat Raka tersenyum dengan senyuman yang sangat ka rindukan.

Poto ini harus gue pakein bingkai, biar gak hilang, biar gak kehapus muka-mukanya. Batin Maura.

Aku merindukan mu, aku merindukan senyummu, aku merindukan disaat kita bersama dulu, aku merindukan aroma maskulin yang menusuk indra penciumanku. Aku merindukan semua hal yang kamu lakukam kepadaku.

Aku rindu. Sungguh.

Apakah kau merindukanku juga?

~ ~ ~

Hari ini adalah hari ketiga Maura kuliah di kampus favoritnya di Jogja. Ia berteman dengan salah satu murid bernama Zilla.

Waktunya pulang telah tiba, disaat Maura ingin berjalan. Tanpa sadar dari arah berlawanan ia bertabrakan dengan seseorang yang membuat buku yang orang itu bawa terjatuh.

"Maaf" Maura seraya membantu orang itu merapihkan bukunya.

Setelah selesai dan disaat kedua orang itu bertatap muka.

Maura menatap lamat muka orang itu, orang itu juga menatap Maura.

"Maura kan?" Tanya orang itu.

Maura mengangguk.

"Hei!! Gue Willy! Lo inget gak?" Senyuman orang yang dikenal dengan Willy, sahabat Maura dan Raka itupun menghilang.

"Inget lah" Maura menyeringai "masa gak inget sama orang iseng semasa hidup gue selain Raka"

Dan kini kedua tertawa.

"Raka lanjut mana Ra?" Tanya Willy.

"Dia di Boston"

Setelah itu terjadi keheningan antara mereka berdua.

"Kok gue baru ngeliat lo ya Ra disini?" Willy menggaruk tengkuk kepalamya yang tidak gatal.

"Hahaha lo aja kali yang sibuk sampe gak tau kalau ada sahabat lo yang nge-kampus disini juga" Lalu Maura melanjutkan ucapannya "jadi, setelah lulusan SD, kok lo ngilang gak muncul-muncul?"

Pertanyaan itu membuat Willy terdiam sementara.

Setelah beberapa detik baru ia menjawabnya.

"Maafin gue ya" Willy mengusap rambut Maura.

Dan Maura hanya tersenyum tipis.

Sesampainya di rumah, ia langsung membuka buku yang Raka berikan sewaktu perpisahan di bandara. Dan menulisnya.

Raka kamu tau? Sahabat kita dulu satu kampus sama aku. Dia jurusan jurnalistik, aku jurusan kedokteran. Sama kayak kamu.

Pas aku tanya kenapa di ngilang, dia malah minta maaf sama aku. Dan dia gak ngasih tau apa masalah dia bisa ngilang gitu aja.

Aku rasa aku gak bakalan jatuh cinta sama dia.

Catat baik-baik dan garis bawahi bagian gak ya wkwkwk.

Penampilan kamu sama dia masih tampanan kamu. Tapi dari segi kedewasaan, terlihat dewasaan dia daripada kamu. Wkwkwk. Bercanda kok.

Dari aku nulis gini aja aku udah bisa ngeliat ekspresi cemburu kamu, saking sayangnya ya aku sama kamu.

Te amo*.

Setelah itu Maura menulis lagi.

Inget banget, ternyata aku pernah suka sama Willy waktu aku kelas lima. Waktu itu iseng-isengnya si Willy sama aku, jadi seakan dia ngebuat aku jatuh cinta sama dia. Dan ternyata aku beneran jatuh cinta sama dia.

Sampai-sampai aku nge-stalk sosmednya. Wkwkwk.

Untung aku nge-stalk, kalau engga? Aku gak bakalan nemuin foto cewek dengan tulisan 'I love you'.

Disitu hati aku rasanya kebelah, hahaha.

Harusnya aku gak boleh terlalu gitu sama Willy, bisa aja Willy ngisengin aku ya karena emang dia lagi pengen ngisengin seseorang dan akhirnya seseorang itu adalah aku. Hati aku sakit tau pas liat itu, padahal setau aku Willy itu gak pernah deket sama cewek manapun. Gak pernah keliatan kalau dia deket sama cewek.

Aku rasa ya emang Willy gak pernah ada rasa sama aku, yang ada, akunya yang ada rasa sama dia gara-gara aku diisengin dia.

Setelah itu Maura menutup bukunya. Menulis bisa ia lanjutkan esok, sekarang waktunya untuk beristirahat.

~ ~ ~

Te amo artinya aku cinta kamu*

Willy gitu ya sama Maura😌😂

Continue Reading

You'll Also Like

2.3K 275 49
Follow me First Don't copy my story :) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Kisah ini diawali dengan Tatapan mata yang dialami oleh dua insan yang bernama Ale...
194K 11.4K 65
Cerita lengkap, tapi belum direvisi, maklumi masih banyak kata" yang berantakan:) Calesya dan Gelvin dua manusia es. Mereka semula adalah seseorang...
1M 68.1K 61
β€’ 𝘚𝘦𝘲𝘢𝘦𝘭 𝘰𝘧 π˜’π˜¦π˜Ίπ˜΄π˜©π˜¦π˜·π˜’ β€’ [α΄›α΄‡Κ€κœ±α΄‡α΄…Ιͺα΄€ α΄ α΄‡Κ€κœ±Ιͺ ᴄᴇᴛᴀᴋ] "Vendo gak bakal tinggalin Via kan?" "Iya, Vendo gak bakal tinggalin Via." "Janji sama...
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

1.6M 66K 56
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...