HOME

By paulivery

135K 24.4K 2.4K

Dari Yerisha yang ingin berbagi kehangatan rumahnya, dan untuk Juang yang menerima dan tanpa sadar menawarkan... More

[Season 1]
[Visualisasi Tokoh]
1. The Power of Mother
2. Kopeco Squad (1/2)
3. Kopeco Squad (2/2)
4. Anak Hits Golden HS
5. Dunia Ini Sempit Bro!
6. Warm and Comfy
7. Kepo dan Peduli Beda Tipis
8. One Step Closer
9. Khawatir (?)
10. Bocah
11. Beautiful Road
12. Keluarga Wiratama
13. Loving and Being Loved
14. Dua Ribu Tujuh Belas
15. Brand New Day
16. Jangan Berubah
17. What's Wrong, Joan?
18. Friendshi(t)
19. Kenalan
20. Ayah, Kakak, dan Pacar
21. Choding Couple
22. Tara
23. To Be Complicated
24. Luka Lama
25. The Truth
26. Healing
27. Menerima Kenyataan
28. We are Here For You
29. Under The Same Sky
30. J and Y
Extra 1.1 : Everyone Deserves Happiness
Extra 1.2 : After The After Story
[Season 2]
1. Departure
2. Welcome
3. Oopss!
4. Arrange The Plan
5. Surprise or Not
6. Waiting For You
7. New Old Friend
9. Cuddling
10. Third Person
11. Honesty! Just That
12. Kind Heart
13. I Feel The Strange Feeling
14. What A Brother Means to You?
15. Dating, Daring, and Darling
16. Dreams are Everlasting Things
17. Unpredictable
18. Turning
19. Decided
20. Let's Say Goodbye Happily
Extra 2.1 : After The Long Journey
Extra 2.2 : Kau Memanggilnya Rumah

8. Just Believe in Me

1.4K 319 28
By paulivery

| Kampus
12.05 PM

"Kim, makan siang bareng yuk? Kak Juang masih kuliah kan?" Mark menawarkan Yerisha untuk makan siang bersama.

"Hmm, ayo deh! Gue juga takut ngeganggu kalau ngirim pesan, mana tahu dia masih di kelas," Yerisha menerima ajakan Mark.

Mark dan Yerisha berjalan ke arah kantin kampus. Luas dan bersih, ada banyak bangku dan meja saji dengan berbagai hidangan makanan ada di atasnya.

"Lo mau apa, Kim? Pasta? Roti atau sup?" tanya Mark menyerahkan baki berisi piring, sendok, garpu, dan gelas kepada Yerisha.

Yerisha terdiam dan tampak berpikir memandang menu makan siang di kantin ini. "Sup aja deh Mark. Minumnya gue mau jus jeruk dong," Yerisha menyerahkan gelasnya ke arah Mark.

Mark segera mengambil jus jeruk untuk mereka berdua, sedangkan Yerisha masih menunggu petugas kantin menuangkan sup ke dalam mangkoknya. "Dankjewel," Yerisha mengucapkan terima kasih dan segera menyusul Mark yang sudah berjalan ke arah tempat duduk.

"Udah punya buku literatur buat kuliah, Kim?" tanya Mark memulai percakapan mereka.

Yerisha menggelengkan kepalanya pelan. "Belum ada sih. Gue cuma bunya beberapa e-book doang. Eh, lo punya Mark?" tanya Yerisha di sela kunyahannya.

"Telen dulu yang bener tuh kentangnyaㅡ " ucap Mark sambil terkekeh, "udah ada, lo mau gue pinjemin? Kebetulan gue punya lebih, semuanya pakai bahasa Inggris," sambung Mark lagi.

"Enggak apa-apa lah. Daripada bahasa Belanda, entar otak gue mumet lagi," ucap Yerisha megundang tawa dari Mark.

Mark meneguk jus jeruknya dan kembali meletakkannya di atas meja. "Ya udah besok gue bawa ke kampus. Besok kelas pagi kan? Jangan telat Kim, di sini tuh disiplin banget," ucap Mark menautkan alisnya.

"Tahu gue."

"Siapa bilang lo tempe," sela Mark.

"Receh banget sih lo. Udah habisin tuh makanan lo. Gue mau hubungi Kak Juang dulu nih," Yeriaha mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan Juang pesan.

[]

"Kak Juang!!" sahut Yerisha melihat Juang memasuki area kantin.

Juang langsung berlari ke arah meja Yerisha dan memandang bingung Mark yang duduk di samping Yerisha.

"Ini Mark, anak Golden juga Kak. Si juara umum," seolah mengerti arti tatapan Juang, Yerisha mengenalkan Mark kepada Juang.

"Gue Mark," sapa Mark melempar senyuman ke arah Juang.

"Hm, lo udah kenal gue kan? Jadi gue nggak usah ngenalin diri," ucap Juang memandang malas.

"Ck, apaan sih Kak. Ramah dikit dong," bela Yerisha.

Mark hanya tertawa melihat Juang dan Yerisha. Sepertinya Juang sangat berhati-hati dengan tiap laki-laki yang mendekati pacarnya tersebut. "Lo mau pulang duluan, Kim? Gue masih mau ke perpustakaan dulu ngurus kartu perpustakaan biar bisa minjem buku." Mark berdiri dan berjalan ingin pamit kepada Yerisha.

"Eh Mark! Gue juga mau dong ngurus kartu perpustakaan. Bareng aja biar gue nggak bingung," sahut Yeriaha membuat Mark dan Juang memandang ke arahnya.

Juang mendecak kesal memandang Yerisha. "Nanti aku temenin kamu ke perpustakaan. Sekarang kamu temenin aku dulu ke ruang musik," ajak Juang menggamit tangan Yerisha dan membawanya meninggalkan Mark.

"Ennggㅡya udah kalau gitu. Lo sendiri aja ya Mark, sampai jumpa besok di kelas!" Yerisha melambaikan tangannya dan mengikuti Juang yang masih menggenggam tangannya.

"Ngapain ke ruang musik, Kak?" tanya Yerisha santai tanpa merasakan perubahan sikap Juang.

Juang hanya diam saat mereka sudah sampai di depan ruang musik. Juang membukakan pintu dan menyuruh Yerisha ikut masuk. "Ada yang mau aku kerjain bentar," ucap Juang singkat.

Yerisha hanya mengangkat kedua bahunya dan memilih duduk diam sambil mengeluarkan ponselnya. Sedangkan Juang terlihat sibuk membuka lemari di ruangan musik menghasilkan suara yang membuat Yerisha menatapnya.

"Cari apaan sih, Kak?" tanya Yerisha.

Juang menutup kembali lemari tersebut dan mendesah. "Kayaknya gue lupa dimana deh."

"Yaah pertanyaan gue nggak dijawab," gumam Yerisha memandang Juang aneh.

"Aku nyusul Mark ke perpustakaan ya Kak. Daripada di sini cuma didiemin nggak jelas," ucap Yerisha dan bangkit dari duduknya.

Yerisha melangkahkan kakinya ke arah pintu namun dengan cepat Juang menutup kembali pintu tersebut membuat Yerisha membelalakkan matanya kaget, "Apaan? Sana cari apa yang lagi Kakak cari!" ucap Yerisha ketus.

"Aku udah bilang nanti aku temenin. Kenapa sih mau nempel mulu sama Mark?" tanya Juang menaikkan alisnya.

"Apaan sih Kak? Mending aku ke perpustakaan sekarang dan Kakak nyari apa yang Kakak cari. Jadi nggak makan waktu lama," jelas Yerisha menatap mata Juang.

Juang menghela napasnya pelan dan menarik tangan Yerisha untuk duduk kembali. "Udah diem aja di sana! Nggak apa-apa makan waktu lama, asal sama kamu," ucap Juang dan kini mengeluarkan ponselnya dan memasangkan earphone ke telinga Yerisha.

"Dengerin lagu aja dulu. Aku cuma bentar kok, jangan kemana-mana Yerisha. Aku lagi pusing," jelas Juang dan kembali mencari sesuatu di lemari ruang musik tersebut.

Yerisha hanya memandang Juang sambil menikmati lagu yang diputarkan Juang melalui ponselnya. Bosan, Yerisha iseng melihat galeri foto Juang yang hampir 80% berisi fotonya. Entah selfie, foto mereka berdua, foto Yeri yang lagi candid atau sekadar screenshoot saat mereka sedang video call. Sukses membuat Yerisha tersenyum.

"Sial, nggak nemu. Gimana gue ngerevisi tugas kalau gini!" Juang mendecak kesal dan berjalan ke arah Yerisha.

Yerisha memandang Juang bingung. Sepertinya ada masalah dengan tugas liburan miliknya. "Kakak nyari apa sih? Sini aku bantu cariin," ucap Yerisha.

"Enggak usah. Kayaknya kebawa sama temen aku. Ayo aku temenin ke perpustakaan." Juang menyodorkan tangannya ke hadapan Yerisha.

Yerisha menyambut uluran tangan Juang dan mereka berdua berjalan keluar ruangan musik menuju perpustakaan.

[]

| Apartemen Yerisha dan Juang
02.32 PM

Selama perjalanan pulang, Yerisha sibuk dengan pikirannya. Sepertinya Juang sedang dalam mood yang tidak bagus hari ini. Tugasnya yang harus direvisi dan sesuatu yang dibutuhkan untuk revisi tugas tersebut malah tidak ditemukan. Yerisha berpikir jika dia yang mengalaminya tentu dia juga akan merasa kesal.

Sesampainya di apartemen mereka. Juang mengantarkan Yerisha ke depan kamarnya sebelum ia berjalan ke arah kamar apartemennya. Juang menghempaskan tubuhnya di atas kasur dan memandang langit-langit.

"Ini siapa lagi sih bocah juara umum tadi? Teman SMA Yeriaha? Ah, perasaan Yerisha nggak punya teman dekat cowok selain anak Bogems. Sial, nambah pusing gue aja," gumam Juang resah.

Suara bel apartemen Juang berbunyi. Ia pun bergegas membukanya dan melihat Yerisha sudah berdiri di sana dengan pakaian santainya.

"Boleh masuk?" tanya Yerisha.

Juang terkekeh dan mengacak rambut Yerisha gemas. "Masuk aja, ngapain izin? Kayak sama siapa aja sih," ucap Juang dan mendahului Yerisha duduk di atas sofa.

"Kakak kenapa sih hari ini?" tanya Yerisha tanpa basa-basi.

Juang mengerutkan dahinya memandang Yerisha. "Kenapa apanya?" tanya Juang balik.

Yerisha menghembuskan nafasnya pelan dan memandang Juang. "Emang LDR hampir setahun jadi buat Kakak tertutup sama aku? Enggak mau cerita masalah Kakak?" tanya Yerisha lagi.

Juang memejamkan matanya sejenak. Seperti dugaannya, Yerisha memang terlalu peka dengan masalah di sekitarnya dan selalu bergerak mencari tahu tanpa berpikir dua kali. Selalu sama seperti beberapa tahun lalu. "Tugas liburan aku kemarin harus direvisi di beberapa bagian. Dan buku yang jadi referensinya nggak ada. Di perpustakaan juga terbatas dan kayaknya belum dikembalikan sama anak yang minjem," jelas Juang.

"Terus?" tanya Yerisha lagi seolah paham jika cerita Juang belum tuntas.

"Terusㅡ" Juang tampak menggantungkan kata-katanya, "ㅡaku ketemu kamu lagi berdua sama Mark. Mana kelihatan akrab lagi," ucap Juang dengan nada cemburu.

Yerisha terkekeh mendengarnya. "Kenapa emangnya aku sama Mark? Bukannya bagus ya kalau aku dapat teman baru di sini. Apalagi dia Mark yang udah lumayan kenal aku, mana juara umum lagi. Mana tahu dia bisa jadi teman belajar aku di sini," jelas Yerisha memberikan pengertian kepada Juang.

"Yaah tetap aja, Yer. Aku nggak yakin sama cowok yang ada di sekitar kamu kecuali anak-anak bogems. Kamu tuhㅡ"

Juang menghela nafasnya sebelum melanjutkan kalimatnya, "ㅡkamu tuh terlalu cantik. Kamu nggak sadar selama di kampus tadi mahasiswa bule pada ngeliatin kamu? Asia's women are more unique and fresh pretty than blue eyes woman," jelas Juang membuat Yerisha tertawa.

"Emang Kakak yakin nggak tertarik sama mahasiswi bule? Cantik, tinggi, kulit putih, mata biru, blonde. Enggak ada alasan buat jadi munafik loh Kak," ucap Yeriaha bermaksud menggoda.

Juang mendecak kesal mendengar perkataan Yerisha. "Seorang Juang dengan tegas mengatakan tidak, Yerisha. Aku nggak punya alasan buat ngagumin mereka kalau aku punya tunangan yang gemesin kelewatan kayak kamu? Kamu percaya kan sama aku, cuma ada kamu."

"Oke, aku ngerti. Jadi nggak ada alasan juga dong aku deket sama Mark. Cuma sebatas teman doang, Kak. Kakak nggak percaya sama aku?" tanya Yerisha.

Juang tersenyum dan mengacak rambut Yerisha pelan. "Aku percaya sama kamu. Tapi aku yang nggak percaya sama diri aku sendiri kalau lihat kamu sama cowok lain. Kamu mau muncul di berita kampus kalau kamu jadi alasan dua mahasiswa asal Indonesia adu jotos?" tanya Juang jahil.

"Ya kali. Sebelum Kakak adu jotos, aku udah duluan nyeret Kakak balik dan nggak mau hubungi Kakak selama seminggu," ucap Yerisha mengarahkan jarinya ke Juang bermaksud mengancam.

"Dasar ya, tahu aja kelemahan aku! Ya udah sekarang kamu di sini aja temenin aku ngerevisi tugas. Mungkin aku harus cari referensi dari buku yang lain," ucap Juang dan bangkit dari duduknya sambil mencubit kedua pipi Yerisha gemas.

"Aduuhh!! Sakittt Kaaakkk...." teriak Yerisha dan melemparkan bantal sofa ke arah Juang.

Peraturan pertama dan mutlak, Yerisha. Aku percaya kamu dan kamu pun harus memercayai aku apapun keadaannya.

Continue Reading

You'll Also Like

3.1K 767 4
(Sinopsis nyusul, masi bingung nanti dlu wkwkwkwk)
81.8K 4.2K 6
Bagaimana kalau seorang Keyra Hananta yang tidak percaya komitmen tiba-tiba ingin mempunyai anak sekalipun dengan donor sperma? Dan bagaimana kalau s...
2.1K 404 18
Salah kah aku jika memilih dia? #1 hunrene (10 mei 2023)
985 195 16
-junhan x ningning Virus C menyerang. Pemerintah kemudian memerintahkan semua warga untuk tetap dirumah agar tidak tertular. Ini cerita Nira Kaleesya...