Gagal Move On •IDR•

By debubaygon

59.2K 5.3K 534

'Ketika hati menginginkanmu kembali' Iqbaal tiba-tiba saja berubah. Sifatnya menjadi jungkir balik setelah se... More

BAB 1. -Awal-
BAB 2 -Pindahan-
BAB 3 -Tetangga-
BAB 4 -Lagi-
BAB 5 -Aneh-
BAB 6 -Curhat-
BAB 7 -Tips-
BAB 8 -Konyol-
Fact About (nama kamu)
BAB 9 -Cabe Cabean-
BAB 10 -Memberi Jarak-
Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan
BAB 12 -Taruhan-
BAB 13 -Hal Sederhana-
BAB 14 -Mengenang Ayah-
Fact About Iqbaal
BAB 15 -Mantan vs Gebetan (2)-
BAB 16 -Kue Cubit-
Bagian Cerita Tak Berjudul

BAB 11 -Mantan vs Gebetan-

1.6K 195 19
By debubaygon

'Cinta itu bukan permainan yang kalau game over, bisa lo ulang dari awal.'

***

"Oh, jadi ini urusan penting lo?"

Suara itu. (Nama kamu) amat mengenal suara itu. Suara yang menjadi suara favoritnya selama ia menginjakan kaki di bangku SMA. Suara siapa lagi jika bukan Iqbaal.

Iqbaal mendekat sambil tersenyum miring ke arah pria yang berada di samping (nama kamu).

"Elo cowoknya Al?" Iqbaal kembali bersuara dengan lagak seolah ia sudah mengenal Aldi.

Aldi melirik ke sumber suara, "Lo? Ngapain lo disini?" Aldi tampak tak suka. Matanya yang sipit ia sipitkan hingga matanya tak terlihat(?)

"Kawal bini, lah..." jawab Iqbaal santai sembari tersenyum ke arah (nama kamu) yang berada tepat di samping kanannya.

(Nama kamu) yang menyaksikan percakapan singkat tersebut memasang wajah bingung. Merasa aneh dengan tingkah ke dua pria di hadapannya. Apa mereka berdua saling mengenal?

"Ka… kalian… kenal?" tanya (nama kamu) setelah ia mendapatkan suaranya kembali yang tadi sempat hilang.

"Iya. Dia temen smp gue," jawab Aldi ogah-ogahan. Wajahnya seketika menunjukan garis datar tanpa senyuman.

"Jangan gitu dong, Al... Sebenernya dia sahabat gue, yakan? Sahabat taruhan, sayangnya dia selalu kalah..." Iqbaal tersenyum meremehkan lantas memasukan kedua tangannya pada saku celana.

Aldi yang mendengar itu mendengus sebal. Kenapa harus ada Iqbaal segala? Bukankah Salsha bilang ia hanya akan dikenalkan pada (nama kamu)?

"Gue gak ada waktu buat ladenin lo, oke? Gue gak mungkin bikin cewek cantik samping gue nunggu." Aldi membalas ucapan Iqbaal dingin. Menatap sarkas rivalnya saat smp yang selalu mendapatkan segala yang Aldi inginkan. Itu... Menyebalkan.

"Hh... Menurut lo gue mau gitu buang-buang waktu gue buat lo?" balas Iqbaal sengit menatap Aldi yang kini mencibir ucapannya. "Gue kesini buat kawal (nama kamu)! Calon istri gue," lanjut Iqbaal dengan penekanan di setiap suku kata yang ia lontarkan.

Aldi tersenyum miring mendengar jawaban Iqbaal. Ia berdecak lalu menghembuskan nafasnya perlahan lalu berujar, "Lo gak malu yah? Udah seenaknya mutusin, sekarang ngejar dia lagi? Sadar, hati cewek bukan tempat parkir yang bisa seenaknya lo datangin atau lo tinggalin gitu aja!"

Iqbaal membelalakan matanya menatap Aldi dengan emosi yang cukup tinggi.

"Lo tahu apa hah?" Iqbaal menarik kerah kemeja Aldi kasar. Kenapa Aldi tahu masalahnya dengan (nama kamu)?

"Kesinggung yah?" Aldi tersenyum miring hingga membuat Iqbaal semakin kesal dengan tingkahnya.

"Lo-"

"Kok kalian jadi sibuk berduaan sih? Kenapa malah gue yang dikacangin disini?" (nama kamu) memotong dengan tampang polos di tengah-tengah ke dua pria yang siap adu jotos karna masalahnya.

Iqbaal maupun Aldi segera melirik ke sumber suara lalu saling pandang heran. Satu tarikan nafas dari Iqbaal lalu pria itu melepaskan cengkramannya di kerah kemeja Aldi.

"Jadi kita sekarang mau di sini aja?" lagi-lagi (nama kamu) bersuara. Sebenarnya ia akan menangis saja tadi kalau sampai mereka berkelahi di depannya. Tapi ternyata dengan ucapan pun mereka bisa meredakan emosinya masing-masing.

"Kita bakalan ke Mall jalan-jalan, gimana?" Aldi tersenyum manis ke arah (nama kamu) yang mengangguk menyetujui ucapannya.

"Gak ada yang lebih seru apa?" Iqbaal memprotes dengan wajah dinginnya. Menatap Aldi yang tersenyum ke arah gadisnya membuat matanya panas.

"Siapa juga yang ngajak lo?" Aldi menjawab sarkas membuat Iqbaal kembali naik pitam. Aldi memandang Iqbaal dengan pandangan mengejek.

Duh, sepertinya (nama kamu) harus bersabar menghadapi Mantan dan Gebetannya terus bersiteru karna hal-hal sepele seperti ini. Lagipula kenapa harus ada Iqbaal disini? Dan kenapa Aldi dan Iqbaal harus saling mengenal? Ahh kepala (nama kamu) rasanya ingin meledak dengan pertanyaan-pertanyaan yang membelit kepalanya itu.

"Udah, kita pergi bertiga!" (nama kamu) menengahi lalu menarik lengan ke dua pria itu bersamaan.

"(Nama kamu), lo mau balik ke sekolah? Mobil gue kan di sana..." Aldi menunjuk arah yang berlawanan dari arah (nama kamu) menariknya pergi.

"Kenapa gak bilang?"

(Nama kamu) menarik nafas perlahan. Mungkin hari ini akan menjadi hari yang cukup panjang untuknya.

***

Percaya atau tidak, (nama kamu) merasa bosan sekaligus kesal dengan tingkah dua pria yang kini menemaninya memasuki Mall. Bukan karna apa, tapi Iqbaal maupun Aldi begitu menyebalkan jika sudah berduaan.

Tadi saja saat akan masuk ke mobil, Iqbaal memaksanya duduk di belakang bersamanya. Jelas saja Aldi menolak, apa Iqbaal pikir Aldi itu supir pribadinya? Al hasil (nama kamu) memilih duduk di belakang sendiri. Dan yah, sepanjang perjalanan kalian pasti tahu apa yang terjadi.

(Nama kamu) dikacangin lagi.

"Gue rasa jalan-jalan di Mall bukan sesuatu yang menyenangkan. Mending kita keliling taman aja gimana?" Iqbaal menarik lengan (nama kamu) pelan saat gadis itu baru saja akan memasuki pelantara Mall bersama Aldi.

(Nama kamu) menoleh. Menatap Iqbaal dengan kerutan di dahinya. Kenapa Iqbaal senang mengubah keputusan mendadak sih?

"Ck. Kita udah nyampe sini, terus mau lo batalin gitu aja?" Aldi berdesis dengan nada kesal. Ia menatap Iqbaal tajam lalu menarik (nama kamu) untuk kembali masuk.

Iqbaal yang masih menggenggam lengan (nama kamu) kembali menariknya. Matanya menatap Aldi sengit. Bibirnya tersenyum miring.

"Jalan-jalan di Mall tuh ngebosenin tahu gak?" Iqbaal meninggikan suaranya. Beberapa pasang mata yang akan masuk dan keluar Mall menatap mereka dengan pandangan bertanya. (Nama kamu) yang sadar mereka diperhatikan segera menarik nafas perlahan.

"Kita ke rumah gue aja. Oke?" (nama kamu) memberi keputusan asal. Ia menatap kedua pria di sisi kiri dan kanannya dengan wajah memerah. Tak sadarkah mereka tengah menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana?

"Kok ke rumah lo sih?" Aldi memprotes dengan tangan melipat di dada. Kenapa ke rumah? Bukankah tujuan mereka bertemu itu untuk melakukan kencan?

"Di rumah jauh lebih bosenin daripada jalan-jalan di Mall (nama kamu)!" Iqbaal juga ikut memprotes keputusan asal (nama kamu).

(Nama kamu) memutar otaknya. Ia menatap dua orang di sampingnya bergantian. (Nama kamu) bukanlah ahli dalam membuat keputusan. Tapi untuk saat ini ia berusaha memutar otaknya. Tidak mungkin ia mengandalkan keputusan Iqbaal atau Aldi. Karna sampai ia dan Iqbaal menikah pun, tidak akan ada keputusan final.

"Hh. Oke, kita… emm.… ke… duh, kemana yah?" (nama kamu) memutuskan untuk berhenti berfikir. Ia melontarkan pertanyaan yang tak bisa ia jawab. Jujur saja, (nama kamu) tidak kuat berfikir keras dalam waktu lama.

"Kita udah di depan Mall, kenapa gak tinggal masuk aja sih?" Aldi bersuara kesal melihat tingkah bodoh (nama kamu) dan Iqbaal. Niatnya untuk memberikan kesan baik di depan (nama kamu) terpaksa gagal karna tingkah keduanya yang menyebalkan. Ayolah ini kan kali pertama (nama kamu) dan Aldi pergi jalan-jalan? Kenapa malah jadi kayak gini sih? Jelas. Ini semua gara-gara Iqbaal.

"Gue gak setuju!" Iqbaal lagi-lagi memprotes. Bukan tanpa sebab ia tak ingin mereka masuk ke dalam. Tapi di sana… ada seseorang yang tak ingin Iqbaal temui dalam keadaan seperti ini.

"Ah! Daripada kita malu-maluin musyawarah disini, gimana kalau kita ngobrolnya sambil jalan aja? Sekalian beli batagor yang disana tuh… soalnya gue laper, oke?" (nama kamu) menunjukan cengiran khasnya. Menatap dua pria itu bergantian lalu menarik mereka berjalan bersamaan.

Jadi begini yah rasanya jalan sama mantan dan gebetan sekaligus? Memusingkan.

***

"Sha, gue mesti gimana nih?" (nama kamu) menempelkan ponselnya tepat di telinga. Ia berjalan mondar mandir di depan tempat tidurnya dengan muka yang ditekuk sebal.

Bagaimana tidak? Iqbaal dan Aldi sepanjang mereka jalan tadi tidak berhenti adu mulut dan bersikap dewasa. Keduanya terus memperebutkan sesuatu yang menurut (nama kamu) tidak begitu penting. Yah, semacam siapa yang jalannya lebih cepat diantara mereka. Konyol sekali bukan?

"Yah… lo harusnya pilih Aldi lah. Aldi tuh udah jelas calon masa depan lo! Lo mau pdkt-an sama Aldi kan bukan mau balikan sama Iqbaal? Iqbaal itu MANTAN yang harus lo singkirin di hidup lo sejauh mungkin."

Suara Salsha dibalik telpon terdengar menggebu-gebu. Saat ini (nama kamu) tengah berkonsultasi pada Salsha yang katanya pakar dalam masalah seperti ini.

"Iya sih. Tapi masa gue harus nolak Iqbaal? Kejam banget Sha kedengarannya. Gue gak enak." (nama kamu) yang dari tadi mondar-mandir kini merebahkan tubuhnya pada ranjang tempat tidurnya. Ia menatap langit-langit kamar seperti biasa.

"Yaelah, pake gak enak segala! Dia aja waktu mutusin lo enak-enak aja tuh! Ini tuh namanya karma (nam...). Udah deh, berhenti jadi cewek gagal move on kayak gini."

Bukannya merasa lebih baik, (nama kamu) malah semakin terasa mumet. Benar kata orang, memikirkan cinta itu tidak akan ada habisnya. Terus saja ada yang memperumit segalanya.

"Ya udah deh, gue mau mandi dulu Sha biar mood gue mendingan. Gue tutup yah!" ucap (nama kamu) malas lalu menutup sambungan telepon setelah mengucap salam. Ia mendengus membantingkan ponselnya secara asal di atas kasur lalu menatap langit kamar dengan pandangan sendu.

"Mau gimana pun juga, gue gak bisa bohongin perasaan gue sendiri. Mau sekeras apapun gue ngelak, kalau kenyataannya kayak gini, gue bisa apa?" gumam (nama kamu) pada dirinya sendiri. Tidak ada yang bisa melawan takdirkan? Kita hanya perlu menerima lalu mengikuti sesuai ketentuanNya. Karna pada dasarnya, segala yang terjadi entah itu baik atau buruk menurut kita, sebenarnya itulah yang terbaik.

'Ting!'

Satu pesan masuk. (Nama kamu) meraih kembali ponselnya yang tergeletak tak jauh dari tubuhnya. Ia segera membuka pesan tersebut.
BearIqbaal❤
-Malem (nama kamu)nya Iqbaal❤
Lagi ngapain? Ngelamunin gue yah 😳😚

Baru saja (nama kamu) akan mengetik balasan, satu lagi pesan masuk ke dalam ponselnya. Membuat gadis itu mau tidak mau membukanya.

Aldi
-Hai (nama kamu)? Kamu lagi apa?

(Nama kamu) menganga melihat kedua pesan itu. Pesan dari orang yang berbeda namun berisi hal yang sama. Yah ternyata dua orang yang tak bisa akur itu bisa sehati juga yah? (Nama kamu) jadi tersenyum geli melihatnya.

To: BearIqbaal❤
-Aku gak lagi ngapa-ngapain :) kamu sendiri?

To: Aldi
-Gak. Gue lagi diem aja kok. Gak ngapa-ngapain.

(Nama kamu) menghembuskan nafasnya perlahan. Kembali melihat ponselnya saat pesan masuk kembali ke dalam ponselnya.

From: BearIqbaal❤
-oh... Kalau aku lagi dumamika 😄 seneng deh pake aku-kamu kayak gini 😳

From: Aldi
-oh... Gitu? Lagi gak pengen diganggu yah? Sori kalau ganggu.

(Nama kamu) membelalakan matanya. Ia kembali menscroll balasan yang ia kirimkan pada Iqbaal maupun Aldi. Mulutnya lagi-lagi menganga. Ia menepuk jidatnya berulang kali.

"Kenapa pake salah bales segala sih? Kalau gini Iqbaal bakalan salah sangka dan Aldi bakalan mikir kalau gue gak suka lagi sama dia! Bego! Bego! Bego!  Lo bego, (nam...)!"

Yah. (Nama kamu) hanya bisa memaki dirinya sendiri atas kesalahan yang ia lakukan. Sudah pasti, akan ada salah paham antara dirinya, Iqbaal dan Aldi.

Menyebalkan.

Bersambung...

Fyuhhh akhirnya bisa ngetik chapter ini jugaaa :') serius part ini itu susah banget ngetiknya... Buat feel antara Iqbaal, Aldi sama (nama kamu) ternyata susah binggow... Jadi kalau garing, gaje, sama gak ngefeel, maapin daku...

Dan yah ini awal chapter yang bener-bener baru dipublish... Semoga gue bisa langgeng nulis ini sampe tamat. Amin.

Sekian jangan lupa vomment...

Salam...

Continue Reading

You'll Also Like

Fantasia By neela

Fanfiction

1.6M 5.1K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
153K 14K 26
[Update: Senin-Selasa] "I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian...
702K 44K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
225K 2.8K 71
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...