Pacar sewaan? (✔)

由 HumanMarch

75.4K 9K 528

Gara-gara dituntut untuk segera memiliki suami, seorang aktris muda keturunan Jepang harus menyewa seseorang... 更多

Part 1 : About Yuki
Part 2 : Ide Gila
Part 3 : Salah orang
Part 4 : Kontrak
Pert 5 : Terpesona
Part 6 : About Al
Part 7 : AlKi moment
Part 8 : Merajuk
Part 9: New Project
Part 10 : First kiss
Part 11 : Can't stop thinking about the kiss
Part 12 : Kita Impas
Part 13 : Musuh dalam selimut
Part 14 : Penculikan
Part 15 : Al Menghilang
Part 16 : Kecelakaan
Part 17 : Kabur
Part 19 : Terungkap 2
Part 20 : Terungkap 3
Part 21 : Kemana lagi Al?
Part 22 : Penyesalan
Part 23 : Wanita Jalang
Part 24 : Bangunlah, Aku Mencintaimu
Part 25 : Yuki dilamar
Part 26 : Orang dari masalalu
Part 27 : Ngedate singkat
Part 28 : Bukan tentang uang, tapi Impian
Info
Part 29 : Liburan
Part 30 : Ciuman yang Gagal
Part 31 : Alyssa
Part 32 : Bohong, lagi.
Part 33 : Tak menyangka
Part 34 : Kecewa
Part 35 : Cemburu
Part 36 : Secercah Harapan
Part 37 : Kejutan besar
Part 38 : Baikan
Part 39 : Fakta sebenarnya
Part 40 : Yuki menghilang
Part 41: Double Shock
Part 42: Jangan sakiti Yuki, please !
Part 43: Rencana Pembebasan
Part 44: Luka dan Bahagia (end)

Part 18 : Terungkap

1.3K 198 22
由 HumanMarch

Al POV

Sepi dan asing, aku merasa bahwa tempat di mana aku berbaring ini bukan rumahku atau apartemen yang pernah aku tinggali.
Dinding bercat putih dan di sekeliling hanya terdapat beberapa perabot, seperti lemari kecil dan sebuah kursi tepat di sampingku.

Saat aku mengangkat sebelah tanganku, aku menyadari jika ada sebuah jarum yang kecil menancap di sana, tersambung dengan selang panjang hingga aku menoleh dan memastikan bahwa benda itu adalah sebuah infus.

Kepalaku mulai pusing saat aku berusaha mengingat kejadian sebelum ini,

Aku bertemu Yuki dan berselisih lalu ia pergi, dan setelah itu pandanganku gelap.
Aku pingsan.

Ckrekkk

Aku menoleh ke arah di mana pintu terbuka, lalu seseorang masuk dari luar menghampiriku, seorang wanita dengan seragam putih dan membawa sebuah kertas yang dilapisi papan mulai mengecek infus yang masih menempel pada tanganku.

Setelah selesai mengecek, wanita yang bisa aku panggil suster itu bertanya dengan ramah,

" Apa anda sudah merasa baikan? " tanyanya dengan tersenyum.

" Kepalaku masih sedikit pusing sus " jawabku jujur . " Iya, itu karena anda kehilangan banyak cairan. Tapi sekarang sudah lebih baik. Anda hanya perlu beristirahat. Saya akan keluar! "

" Iya terima kasih suster! "

Suster itu keluar dan kini aku kembali sendiri di dalam ruangan yang aku yakin adalah sebuah rumah sakit.

Aku memejamkan mata untuk beritirahat, mencoba menenangkan kembali pikiranku yang sebenarnya sangat banyak aku pikirkan.

Pintu kembali terbuka, siapa lagi yang datang.
Tidak bisakah membiarkan aku sejenak untuk beristirahat?
Aku sungguh lelah saat ini.

" Kamu udah baikan? "

Suara itu, Yuki.

Aku segera membuka mataku dan mencoba untuk duduk, aku kesulitan untuk bangun dari tempat ini. Entahlah, rasanya sangat berat membawa tubuh yang biasanya sangat mudah aku bawa kemanapun.

Yuki bergegas menghampiriku, menolong aku yang berusaha untuk duduk.

" Yuki, aku minta maaf.! " ucapku cepat sebelum ia duduk pada kursi samping ranjangku.
Yuki menghela napas sejenak,
lalu duduk.

" Aku yang seharusnya minta maaf sama kamu! "

Apa aku tidak salah dengar?
Yuki minta maaf padaku, apa dia percaya?
Atau Ily alias Emily sudah jujur padanya?

" Ki, apa kamu percaya sama aku? "

" Aku nggak bisa ceritain ini sekarang, tapi aku udah tau semuanya. Bahkan sebelum kamu dateng."

" Apa? kamu tau dari mana? "
aku benar-benar bingung, tapi disatu sisi akupun merasa bahagia karena Yuki tidak membenciku.

" Untuk saat ini, aku minta kamu tetep bersikap biasa dan aku akan pura-pura benci sama kamu buat yakinin Ily. "
Aku mengangguk menyanggupi permintaannya.

" Dan aku udah kasih tau Bunda kamu kalo kamu ada di sini sekarang, mungkin sebentar lagi sampe. Aku udah ceritain semuanya!"

Jadi sekarang bunda sudah mengetahui semua tentangku, aku bahagia. Sangat.

Aku tidak sabar ingin bertemu segera dengan ibu kandungku itu.

" Ki, makasih buat semuanya, kamu udah terlalu baik ! "
Yuki mengangguk, tangannya menggenggam sebelah tanganku yang tidak diinfus.

" Ini nggak seberapa dibanding penderitaan kamu yang disekap sama kakaknya sahabat aku, Al. Aku akan buat dia sadar kalo apa yang dia lakuin ke kita itu salah. Aku akan balik ke ruangan Papa, kamu cepet sembuh ya! "

Yuki meninggalkanku sendiri di ruangan ini.

Di kepalaku banyak pertanyaan yang sebenarnya ingin aku tanyakan padanya, tapi aku harus bersabar, aku tahu jika Yuki akan menjelaskan padaku jika tiba saatnya.

Yuki POV

Al, pacar sewaanku itu terpaksa harus kutampar.
Terpaksa?
Iya, karena saat dirinya menjelaskan tentang kebenaran Ily,
ada Ily di belakangnya
Menyaksikan pertemuan kami.

Namun aku seolah tidak melihatnya, aku memainkan siasat yang juga pernah Ily lakukan padaku. Berpura-pura.

Aku tahu semuanya.
Semua yang menimpaku saat ini adalah ulahnya, dan kakak perempuannya.

Tapi, tidak pernah aku sangka jika rencana mereka akan membuat papaku jadi korban seperti ini.
Papaku nyaris saja kehilangan nyawanya, walau sebenarnya kini ia masih dalam keadaan koma, tapi aku sangat yakin jika harapan tak pernah jauh dari hatiku.

Aku tahu jika Tuhan tidak akan membiarkan umatnya menderita. Dia akan mengabulkan setiap do'a hambanya yang meminta.

Beberapa hari lalu, sebelum aku meninggalkan apartemen untuk tinggal bersama keluargaku, aku masuk ke kamar Ily.
Aku merasa akan merindukan sahabat yang selama ini selalu bersamaku dan berniat mengambil beberapa barangku yang tertinggal di kamarnya.

Aku duduk di atas kursi, di depanku terdapat laptop yang pernah aku belikan untuknya.
Aku membuka salah satu aplikasi yang kurasa adalah salah satu akun media sosial miliknya.

Dalam hati ingin berlaku iseng karena aku tahu bahwa kadang Ily juga adalah orang yang jahil terhadapku, maka dari itu aku juga tidak sungkan untuk mengutak-atik hal apa saja termasuk hal yang menyangkut pribadinya sekalipun.

Namun betapa terkejutnya aku saat melihat sebuah fakta yang ada di depanku.
Aku tidak percaya, sungguh.
Ternyata musuh yang selama ini mengganggu hidupku adalah sahabatku sendiri.

Aku duduk lemah tak percaya, bagaimana mungkin orang seperti Ily melakukan hal seburuk ini padaku.
Apa motifnya?

Berbagai kejadian yang terangkum dalam otakku mulai berputar bagai adegan dalam sebuah film, satu per satu mulai menunjukkan kebenaran bahwa semua hal yang terjadi memang sudah direncanakan.
Dan inilah kebenarannya, Ily yang membocorkan pada media jika aku dan Al hanya pura-pura, foto rekayasa aku dan Stef juga tersimpan dalam salah satu folder di laptop itu.
Dan aku juga menemukan fakta selanjutnya.
Di laci nakas samping ranjang tempat tidurnya terdapat sebuah kotak yang asing bagiku.

Karena penasaran, aku memberanikan diri untuk membukanya.
Kotak itu memiliki kunci, namun entah karena hari itu aku sedang beruntung, Ily lupa menguncinya, jadilah kotak itu bisa dengan bebas aku buka.

Saat ku buka, pertama kali yang aku lihat adalah sebuah bingkai foto dengan gambar seorang gadis seumuran denganku, di sebelahnya ada seorang lelaki yang berusia hampir sama. di belakangnya ada seorang wanita yang menggendong bayi kecil, lalu di sebelahnya ada seorang lelaki yang kurasa adalah suami dari wanita yang menggendong bayi kecil itu.

Itu adalah sebuah foto keluarga, apa mereka orang tua Ily?
Itu kesan pertamaku saat melihat foto lama dalam bingkai itu.
Aku teringat dulu Ily pernah mengatakan bahwa dirinya memang memiliki kakak laki-laki dan perempuan, tapi ia tidak pernah menceritakan tentang orangtuanya. Aku bahkan tidak mengetahui siapa saja nama mereka.
Saat aku tanya, Ily hanya menolak dengan berbagai alasan.

Saat ku angkat bingkai foto itu, kembali aku menemukan satu fakta lagi.
ID card Ali, calon pacar sewaanku.
Untuk apa dia menyimpan kartu ini?
Pikiran burukku mulai menerka, hanya sebuah jawaban yang kudapat saat itu.
Semua bukti sudah menunjukkan semuanya.

Aku berinisiatif untuk mengambil gambar foto yang aku lihat, mungkin saja akan ada fakta lagi yang kudapat jika aku menyimpan foto ini.
Sudah cukup, aku tidak mau lagi melihat bukti yang lain. Dua bukti ini saja sudah membuat aku syok bukan kepalang.

Ali, lelaki itu akan aku cari. Dialah kunci yang akan membuktikan jika Ily memang dalang dibalik semua ini.

Belum sempat aku bertemu dengan lelaki itu, aku mendengar kabar jika papaku kecelakaan.

Saat itu aku sudah memikirkan jika Ily terlibat dalam kejadian ini, tapi aku berusaha mengontrol emosiku.
Aku masih memainkan kepura-puraan ini sampai aku tau motif sebenarnya.

Untuk itu, saat ini aku akan mencari tahu lewat Al, aku yakin Al sudah banyak mengetahui tentang Ily dan kakaknya.

Menangis tanpa suara bukan hal mudah, biasanya aku akan menangis sambil memeluk Ily, bertujuan untuk sekedar memberikan aku ketenangan.
Tapi tidak kali ini, karena penyebab tangisanku adalah dirinya.

TBC.


继续阅读

You'll Also Like

713K 34.1K 39
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
210K 23.3K 16
[Brothership] [Re-birth] [Not bl] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kem...
35.6K 4.4K 21
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
177K 19.5K 40
Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ruangan dimana terdapat seorang pria yg se...