POSSESSIVE (MERMAID) ON GOING

By izamomipupuy

1M 48.4K 956

#21+ " ke-enam, melecehkan? Terakhir kali dokter pribadiku memberi lampiran keseluruhan indra tubuhku, bahkan... More

1. DREAM
ATTENTION
2.Good News
3.Meet
4.Vincent Pov
5.Familiar
6. Club
7. He's ( Not ) Angel
8. Jar Of Dream
9. Demon
10.Someone
11. Jean Madness
12. Bad Choise
13. Flashback
14. TRAPPED
15.Flashback (2)
16.Flashback (3)
17.Try
18.Lust
19. Vincent House
21. why
22. Hate
23. Pleasure
24. Flash Back (4)
25. Flash Back (5)
26. Flash Back (6)
27. Breakfast
Forgive Me
28. Should it?
29. Rival
30. Insult
31. Guardian
32. Harry Wood
33. Restaurant
LONG TIME NO SEE
34. Explanation
35. Queen Diva
36. Sunday
DI BACA! DELETE !
37. Butterfly Effect
38. I Warned You
39. Insecure
40. Tempted
41. Tempted 2

20. Bad Dinner

25.1K 1.3K 11
By izamomipupuy

Selamat Berpuasa bagi yang menjalankan ibadah puasa 0:)

Budidayakan men Vote dulu sebelum membaca xox

REVISI... REVISI...

Klek ,

Pintu terbuka muncullah sosok seseorang yang memang sudah ia harapkan sedari tadi, namun kedua alisku bertautan memperhatikan Lila hanya berdiri, dimana mainan troli kesayangannya?

" Permisi Nona, silahkan ikuti saya, Tuan sudah menunggu Nona di Taman "

What?
Tuan? Maksudnya Vincent?

Ya, Tuhan aku tidak menyangka bisa secepat ini rencana yang sudah aku susun malah gagal. Diliriknya Lila kembali yang masih setia berdiri menungguinya, dengan berat hati perempuan yang sedang putus asa ini berdiri menyeretkan kedua kaki kecilnya untuk melangkah mengikuti Lila menuju taman halaman belakang.

Langkah kaki Alicia terhenti
Wow,

Dia takjub melihat halaman belakang yang ternyata terdapat kolam renang tapi tidak seperti kolam renang yang pernah dia lihat sepanjang hidupnya, hmp, bagaimana ya cara menjelaskannya, halaman belakang rumah ini benar-benar keren, lihat itu sebuah kolam renang yang besar tapi tidak terbuat dari semen dan marmer ini berbeda, terdapat bebatuan karang lautan, beranekaragaman fosil-fosil kerang dan lainnya, ditambah lagi terdapat pasir pantai putih disekeliling kolam renang dan di ujung kolam itu dibangun tumpukan bebatuan sehingga menyerupai goa,

Goa?
Apa dia melakukan semedi disana? Menakutkan.

Kekaguman gadis lugu itu kembali lagi ketika melihat air yang ada di dalam kolam itu bergerak mengalir alami dan sesekali membentuk ombak kecil,
wah , kali ini sedikit aneh menurutnya, seseorang dengan kegilaan di tahap berapa yang sudah merancang seperti ini? Menyulap sebuah kolam menjadi laut mini super nyata, sebuah keinginan mendorong gadis penasaran itu untuk menyentuh air, apa rasanya asin seperti air laut juga?
Haha.. Dia juga sudah mulai sinting rupanya.

" Ada yang bisa sayang bantu Nona? " pertanyaan dari Lila membuatnya sedikit terlonjat terkejut dan itu sungguh memalukan ketika seseorang memergokimu dalam keadaan menganga menatap norak sesuatu hal yang indah tapi tampak terlihat biasa saja dimata orang lain, sial!

" ehemp, lanjutkan" Alicia berdeham lalu mengerling kesamping menutupi rasa malunya dan mengikuti pelayan setia itu dengan teratur dari belakang namun seakan tak ada habisnya mulut Alicia kembali terbuka menganga kembali, lagi dan lagi. Ketika melihat sebuah meja makan bundar yang sudah terletak dengan berbagai makanan dan minuman juga jangan lupakan sebuah cahaya emas kekuningan menerangi dari tengah meja dengan hiasan sebuket bunga mawar merah yang terletak dengan rapi di meja tersebut.

Apa ini? candle light dinner kah ? Really?

Kedua mata Alicia menyipit untuk memperhatikan lagi dengan lebih seksama alhasil ia membolakkan mata disertai tersenyum kecut ketika pupil matanya menangkap kehadiran sosok pria yang mengusiknya beberapa hari kebelakang.

Ciihh...

Jika itu bukan Vincent pastinya ini akan menjadi begitu sangat romantis dan diidam-idamkan oleh semua perempuan yang ada dipermukaan bumi. Alicia menyeret kakinya dengan malas, Pria itu berdiri setelah menyadari kehadiran kami dan apa itu, lihat, dia tersenyum

Hoekk...
Oh, tidak jangan membuatku muntah dulu, bahkan aku belum menikmati sajian dimeja sialan romantis itu.

Dan gadis itu kembali dibuat terkejut ketika tangan kekar Vincent bergerak menarik kursi lalu mempersilahkan dia untuk duduk dengan cara yang sangat, hmp, Gentle? Dia kira dengan berperilaku seperti ini bisa mengurangi kemurkaannya? Hell No!

" Silahkan duduk " dengan suara yang terdengar tak kalah sopannya, bahkan dia bertingkah seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Alicia menghela napas menunjukan bertapa muaknya dia, dahinya membentuk kerutan setelah baru menyadari sejak kapan Lila menghilang dari sampingnya?
Lalu dengan malas, Alicia memutuskan untuk duduk.

" apa kabar mu hari ini sayang? "
Vincent memulai pembicaraan

Sayang?

" Tuan Vincent yang terhormat, cukup sudah dengan mengurungku didalam kamar sialan itu dan terima kasih telah bersikap seperti tidak pernah terjadi apa-apa dan satu hal lagi, aku ingin pulang " cerocosku panjang.

" lagi? Jangan rusak makan malam ini dengan rengekkan tidak berartimu? "

rahang Vincent langsung mengeras dan menatap menyalak ke dalam manik mata gadis manja yang langsung terdiam

" t-tapi ..." baru saja aku ingin meneriaki protesku mulutku kembali terbungkam setelah mendengar perkataannya

" tutup mulut mu dan makanlah dengan tenang atau kau lebih mengharapkan untuk langsung menikmati menu penutup, hmp, seperti ciuman panas hingga lemas salah satu contohnya? " jabarnya yang tak terbantahkan tanpa melepaskan tatapan meniti liar langsung ke arah lekuk bibir ranumku.

Gila, pria ini benar-benar mesum.

" good girl, sekarang makanlah terlebih dahulu setelah itu kita akan membicarakannya "

Alicia terdiam, tentu saja dia tidak mau dan tidak akan mengikuti arah pembicaraan sinting darinya, ia lelah menghadapi pria bedabah yang ada dihadapannya ini angkuh dan terlalu mesum.

Dengan perlahan Alicia menghela napas panjang, merutuki kekalahannya lalu mulai menggerakkan tangannya menyentuh dinginnya dari permukaan silver sendok dan garpu, pembicaraan ini tidak akan mungkin selesai sekarang, mereka pun memulai menikmati makanan dan minuman yang sudah disajikan.

Ah, ini lezat
Pekik gadis itu dalam hati dengan mata yang berbinar, sumpah demi apa pun lidahnya belum pernah merasakan daging yang selembut ini dan dia agak sedikit kecewa melihat ukuran daging yang begitu terlihat kecil dibandingkan dengan potongan aneka sayur yang disajikan bersama dalam satu piring, percayalah butuh 3 atau 4 piring baru akan membuatnya kenyang, daging ini terlalu kecil.
Namun semua sorak sorai memuja sajian yang ada di depannya terhenti begitu saja ketika ekor matanya tidak sengaja melirik kearah depan, dia terkejut ketika hampir melupakan kehadiran sosok orang yang seharusnya dia jauhi sedang menatap dan memperhatikan wajahnya sedari tadi membuatnya bergerak dengan tidak nyaman dan memutuskan untuk kembali menyantap hidangan.

Tiba-tiba rasa hangat menjalar dipipinya hingga membuatnya terkejut ketika menyadari tangan Vincent sudah mendarat disana, lelaki itu menyentuh sudut bibirnya, mengusap pelan dan setelah itu menarik tangannya kembali, Vincent menjilat ibu jarinya dengan gerakan yang sensual.

" kau sangat lezat sayang "

rasa mual muncul seketika diperut Alicia setelah mendengar ucapan dari mulut pria sinting itu dan membuat selera makannya menghilang.

" aku sudah selesai dan sekarang aku ingin pulang "

" baiklah, sekarang ikut aku "
Vincent langsung menarik pelan pergelangan tangan Alicia yang tentu saja berusaha menepis namun pegangan tangan itu terlampu erat seakan memenjarakannya memaksa untuk tetap menurut.

" bukankah kau ingin mengutarkan sesuatu yang penting menurutmu,  dear? "

" kenapa tidak disini saja? " Alicia balik bertanya

" aku tidak keberatan berada di luar ruangan dingin ini, tapi untukmu, percayalah, akan ku pastikan kau terkurung lama diatas ranjang empuk dalam kamarku, jika sampai jatuh sakit " jelasnya tanpa meninggalkan seringaian miliknya.

Fine!

Vincent membawa Alicia naik ke lantai 3, lalu mendekat kearah kamar Vincent, refleks langkah kaki Alicia terhenti, dia tidak mau masuk kekamar itu lagi, dia tidak mau terpenjara lagi, tidak akan!
Melihat perubahan air wajah gadis yang ada dibelakangnya, senyum geli Vincent kembali merekah, dia sungguh gemas melihat tingkah gadis itu, terlalu penuh dengan pikiran-pikiran aneh dari dalam kepala kecil perempuan digilainya ini. Tanpa memperdulikan pemberontakan Alicia ia terus menyeretnya hingga berbelok ke sebuah ruangan yang terdapat di sudut lorong, sebuah ruang kerja.

" silahkan duduk dan keluarkan isi kepalamu yang cantik itu, sayang" kata Vincent lalu mendaratkan pantat sintalnya dipinggir meja panjang ruangan dan menatap lekat ke arah Alicia.

" apa maumu sialan? apa sekarang aku sudah boleh pulang? Dan kenapa kau membawa ku kesini? Dimana tas ku? Aku ingin meghubungi ibu ku dia pasti mengkhawatirkanku. Kau , mengapa kau mengurungku? Kenapa kau melecehkanku? Dan berhenti menatapku seperti itu, itu sangat menjijikkan! " cerocosnya meledak.

Alis mata Vincent naik sebelah mendengar Alicia yang langsung melipatkan kedua tangan didadanya dengan tatapan mengerling nyalak ke arahnya,

Bukankan perempuannya ini begitu menggemaskan :D

" pertama, kenapa aku membawamu kesini..."

" itu bukan point pertama ! "
Cecar Alicia yang langsung membuat sebelah alis Vincent terangkat,

Ckckck, perempuan yang pintar
Akui Vincent dalam hati

"oke baiklah, ke-tiga, kenapa aku membawamu kesini? karena tempat ini sangat aman sayang,
Ke-lima, kenapa aku mengurung mu ? Aku tidak mengurung mu, aku hanya menjaga mu, apakah kau merasa terkurung ditempat semewah ini dengan fasilitas tanpa batas. bagaimana makanan tadi kuharap kau menikmatinya? " jelasnya dengan menunjukan senyum geli.

Alis mata Alicia terangkat sebelah dan mencelos
Sial dia mengejekku,
Aman ? Menjagaku ? Yang bener saja, penjelasan apa itu.

" ke-enam, melecehkan? Terakhir kali dokter pribadiku memberi lampiran keseluruhan indra tubuhku, bahkan otakku masih sehat apalagi indra pendengeranku tidak bermasalah sayang, kau mendesah penuh kenikmatan, sweet heart? Dan ini juga sebagai jawabanku untuk point pertama, mauku adalah menyentuh, mendengar, melihatmu mendesah dan meneriakan namaku" jawaban Vincent seakan menampar Alicia membuat gadis itu menggenggam erat kedua jemarinya dan menggigit bibir bawahnya geram, telinganya sudah tidak sanggup mendengar ucapan menjijikkan yang keluar dari mulutnya.

" Berhenti, cukup, aku sudah muak mendengar pembicaraan kotor dari mulutmu! " teriak Alicia yang memundurkan kakinya, dia sudah tidak sanggup untuk berlama-lama berada dalam satu ruangan dengan pria mesum ini, terlalu menyesakkan. Tapi lagi dan lagi Vincent menahan pergelangan tangannya dan tetap melanjutkan pembicaraannya.

" ke-dua, kau tidak akan pernah aku perbolehkan pulang, apa perlu ku ingatkan lagi, aku yang melunasi hutang mu dan kau milikku jadi terserah aku mau berbuat apa. Ingat itu baik-baik"

" apa? Kau sudah gila, aku tidak pernah meminta mu untuk melunasi hutang ku "

Vincent gila, berani-berani nya dia meng klaim sebagai miliknya.

" Ya, anggap saja aku memberimu pinjaman uang dan kau tinggal disini sebagai jaminannya "

" jaminan? memang kau fikir kau siapa? aku bukan barang dan bukan milikmu? kau sangat kurang ajar , dan aku tidak mau tinggal disini "

" baiklah, jika kau bisa mengembalikan uang itu sekarang , kau boleh pergi " kata Vincent menaikan alis nya tentu tetap menunjukan seringain sialan yang Alicia benci.
" kenapa diam ? " ejek pria itu lagi

Sial ! tentu saja aku terdiam bodoh, bagaimana aku bisa membayar uang itu sekarang,

" kau, aku tidak akan pernah mau tinggal disini, aku mau pulang ! " teriakku menggema,

" pulang ? Kau mau pulang kemana ? " tanya Vincent angkuh

" tentu saja pulang kerumah ku bodoh, kembalikan tas ku, aku ingin menghubungi ibuku "

" rumah? Haha... "

" kenapa kau tertawa ? " dasar sinting

" Nona Alicia Wesley, kau tidak punya rumah, ibu mu sudah pergi sejak para renternier itu menghancurkan apartement kalian "

Deg ...

" apa? Tidak tidak, kau pasti berbohong, dimana tas ku, aku mau menelepon  mom ku, kau pasti bercanda, ya tuhan, mom, mom dimana ? " Alicia langsung berdiri tubuhnya langsung bergetar panik.

Apa mom terluka, ya tuhan mom, mom pasti ketakutan, mom, maafkan aku mom, ini semua salahku. Maafkan aku mom.

Pipi Alicia langsung banjir dengan air mata, tubuhnya memucat dan bergetar. Melihat itu rahang Vincent langsung mengeras dan mendekati gadisnya yang sudah kacau itu.

Vincent tidak tahan untuk melihat Alicia menangis, di tariknya Alicia  memeluk tubuh gemetaran itu berusaha menenangkan Alicia yang melakukan pemberontakan.

" stop jangan menyentuhku, lepaskan aku, aku membenci mu, hiks... kau tidak berhak menghalangi aku untuk menghubungi ibu ku, brengsek! " Alicia terus memberontak tapi pelukan Vincent semakin erat, Vincent mengelus lembut rambut gadis rapuh itu, berusaha untuk menenangkannya.

Demi apa pun Alicia sangat membenci Vincent tapi eronisnya yang dirasakan tubuhnya seakan bertolak belakang, mengapa setiap sentuhan lelaki ini menimbulkan sebuah kehangatan yang menjalar ketubuhnya dan entah mengapa disetiap sentuhannya pula terselipkan rasa yang seperti menyakitkan juga menyesakkan.

Tanpa disadari perempuan rapuh itu tertidur di pelukan Vincent dan langsung di bawanya gadis keras kepala itu ke dalam kamarnya, dibaringkannya tubuh Alicia dengan hati-hati ke atas ranjang dan tak lupa dia mengecup kening  Alicia.

" tidurlah sayang, maafkan aku, angel " tutur Vincent dengan sangat lembut,  dia sedikit menyesal dengan perkataannya tadi sehingga membuat gadis lucunya ini menjadi menangis. Ditatapnya sayu wajah Alicia.

Terdengar bunyi handphone dari saku celana Vincent ,

" bagaimana ? "

" keadaan Mrs. Rosely Wesley sudah aman Tuan, ada lagi yang bisa saya lakukan tuan ? " jelas Artur dari telpon.

" oke, baiklah, tetap terus awasi"

" baiklah tuan "

Klik

Vincent memutuskan hubungan dari telepon selularnya, lalu kembali menelusuri memperhatikan tiap lekukan indah yang terparti diwajah gadisnya.

REVISI DONE!

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 38K 29
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
605K 43.4K 40
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
896K 36.3K 65
Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba - tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi...
865K 85.9K 25
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...