POSSESSIVE (MERMAID) ON GOING

Da izamomipupuy

1M 48.4K 956

#21+ " ke-enam, melecehkan? Terakhir kali dokter pribadiku memberi lampiran keseluruhan indra tubuhku, bahkan... Altro

1. DREAM
ATTENTION
2.Good News
3.Meet
4.Vincent Pov
5.Familiar
7. He's ( Not ) Angel
8. Jar Of Dream
9. Demon
10.Someone
11. Jean Madness
12. Bad Choise
13. Flashback
14. TRAPPED
15.Flashback (2)
16.Flashback (3)
17.Try
18.Lust
19. Vincent House
20. Bad Dinner
21. why
22. Hate
23. Pleasure
24. Flash Back (4)
25. Flash Back (5)
26. Flash Back (6)
27. Breakfast
Forgive Me
28. Should it?
29. Rival
30. Insult
31. Guardian
32. Harry Wood
33. Restaurant
LONG TIME NO SEE
34. Explanation
35. Queen Diva
36. Sunday
DI BACA! DELETE !
37. Butterfly Effect
38. I Warned You
39. Insecure
40. Tempted
41. Tempted 2

6. Club

36.7K 1.7K 5
Da izamomipupuy

NOTE : Sekali lagi ini Novel Pertama Author di akun author @momipupuy yang ke log , jadi Author update dari Part 1 ya , slow update , ini akun Author yang baru dan selamanya , lansung Follow author Ya
Terima kasih banyak :*

REVISI ... REVISI ... REVISI ...

Dikantor, Jam sudah menunjukkan pukul 8 tepat. Kantor ini sungguh megah dengan memberikan aksen cat warna keemasan dengan ukiran romawi yang dilengkapi dengan aneka patung romawi yang  berwarna Platinum membuat semakin memperlihatkan kemewahannya. Perusahaan Greyson ini benar-benar hebat. Kedua mataku menatap berbinar-binar kesekeliling suasana Gedung ini, aku dan Jean dipersilahkan untuk menunggu disuatu ruangan lobby, tatapan mataku dan Jean bertemu kemudian memperhatikan sebagian orang-orang yang sudah duduk disofa, ternyata ini tidak seperti yang kami bayangkan, sudah banyak perempuan-perempuan yang berpakaian rapi dengan masing-masing sambil memegang map ditangan mereka, mataku bergerak memperhatiakan perempuan yang ada disekeliling kami , jadi ada 5 orang jika ditambahkan aku dan Jean, ini membuat tingkat kegugupanku bertambah, bagaimana tidak, perempuan disekitar kami terlihat-- Wow , tidak perlu ku jelaskan lagi bukan ? jadi bingung sekarang audisi casting atau interview untuk bekerja.

Aku menggigit bibir bawahku tanpa memperdulikan rasa nyeri karena terbakar tadi lalu mengatur napasku yang memburu untuk mengurangi kegugupan. Ku lihat Jeany sangat santai malah sibuk berkutat merapikan make-up nya dan tak lupa menanyakan lagi bagaimana penampilannya.

' oh Jean bisakah kau berhenti melakukan itu? '  

Tak lama, muncullah seseorang dari balik pintu kaca, wanita cantik berumur perkisaran 30 tahunan, dia mengenakan kemeja berwarna merah cerah dan rok coklat mini sekali, make up nya sangat mencolok dengan lipstiknya yang tak kalah merah seperti baju kemeja yang ia kenakan. Wanita itu berdiri tepat didepan kami, meletakkan tangan kiri di pinggang dan tangan kanan memegang kertas dokumen bak seorang model yang sedang mempromosikan prodaknya.

"perkenalkan, I'm Pam Lois , untuk Nona Black, Nona Wesley and Nona Wibber, follow me please, and yang lain silahkan menikmati waktu menunggu kalian ." Kata wanita itu dengan mata yang melihat kami bergantian dan melengkungkan sedikit senyum.

Aku menyikut lengan Jean yang masih sibuk merapikan lipstiknya. Jean terlonjat kaget dan segera mengikuti Nona Lois menuju sebuah pintu, mempersilahkan kami bertiga masuk,
Didalam telihat 2 orang pria dan 1 perempuan, Seperti bisa menebaknya, aku yakin ke tiga orang itu memiliki jabatan tinggi. Nona Lois mempersilahkan kami bertiga duduk di hadapan mereka. Keringat dinginku mulai mengalir disela-sela dahiku, dalam hati aku berdoa agar proses interview ini berjalan dengan lancar dan sepertinya doa ku didengar oleh maha kuasa, kedua sudut bibirku tertarik keatas melengkungkan senyuman kelegaan , interview kami berjalan dengan mulus.

Huff...Terima kasih Tuhan
Batinku saat kami bertiga keluar dari ruangan tadi.

Tapi aku belum bisa tenang, karena pengumuman diterima atau tidaknya diberitahukan melalui via telephone ke nomor masing-masing. Aku dan Jean keluar dari gedung perusahaan tersebut dan berjalan menuju pemberhentian bus, didalam bus kami berpisah, Jean turun lebih dulu karena dia masih mempunyai setengah hari part time, sedangkan aku masih di bus dan turun di pemberhentian selanjutnya, Aku menghela napas dengan santai, hari ini aku bebas tugas, aku tersenyum lega memikirkan karena aku bisa beristirahat dan bersantai-santai dirumah, jadi tidak sabar sampai kerumah.

Sesampainya dirumah, aku tidak melihat Ibuku, ku lepaskan pakaian ku dan menggantikan dengan kaos putih longgar dan hotpan lalu menuju kedapur, kuliat kertas note dari ibuku yang mengatakan kalau ia pergi bekerja menggantikan maid lain yang tidak masuk dikarenakan sakit, ibuku kerja menjadi sebagai seorang maid di sebuah mansion besar tempat kediaman keluarga Wood, dan percayalah Keluarga itu sangatlah kaya, mempunyai perusahaan perdagangan besar setara dengan perusahaan Greyson.

Seharian sudah aku menghabiskan waktu berhargaku ini dengan menonton televisi dan tak lama tertidur. Baru saja aku akan memasuki alam mimpiku suara nyaring dering telepon menyadarkanku, mataku menyipit melihat layar , 3 panggilan tak terjawab dan 2 pesan masuk, semuanya dari Jean,

Ada apa dengan bocah ini  

Hp ku berbunyi lagi 'Jeany Calling'

"Hallo..."
Terdengar suara Jean dari telepon,
"Yeah jean,," sahutku dengan malas kembali memejamkan mataku.

"Alice, kamu dari tadi kemana, sedari tadi aku menelepon mu,  please bantu aku, please bantulah temanmu ini, gantikan aku ya shift nanti malam, dimulai dari jam 9 malam, Please Alice " Cerocos Jean panjang lebar tanpa jeda dengan irama yang sangat memelas, Jean terkadang memanggil ku Wesley, Alice, Alicia.

"Oh come on Jean, aku baru saja menikmati hari liburku dan kau benar-benar ingin merusaknya?" Cerocosku tidak terima.

Jean terus memelas kepadaku hingga akhirnya aku mengalah dan meng-iyakan-nya ketika kepalaku terhenyat teringat dengan isi pesan masuk dari  renternir kemarin, aku menghela napas dan memejamkan mata sejenak, ya, aku tidak butuh istirahat, aku membutuhkan uang.

Dan disinilah aku sekarang, di depan salah satu club tempat Jean bekerja sebagai part time, Aku memasukin area club itu dan mencari Mr.Vodo untuk mengambil baju dan segera menggantikan pakaianku dengan pakaian yang ia berikan tadi. Aku menggunakan kaos putih berkerah  V-neck transparan yang memperlihatkan belahan dadaku dan rok mini jeans ripped, ku biarkan
rambut coklat gelombangku tergerai dan menggunakan make up tipis, aku menggantikan pekerjaan Jean sebagai pelayan di room VIP dan kurasa tidak begitu melelahkan, sedari tadi hanya tiga kali aku mengantar pesanan karena tamu Vip malam ini tidak banyak, sisanya kembali lagi ke bar minuman menemui Ben sang bartender , dia membuatku terkesima saat dengan Lihainya memainkan botol-botol beling dijari-jarinya. 30 menit lagi shift ku selesai

Mr.Vodo mendekatiku yang berdiri di meja bar
"Antarkan pesanan ini ke room 23"
Aku mengangguk dan mengambil nampan berisikan beberapa minuman. Sesampainya di room, tanganku mengetuk pintu
"Permisi" kataku dan segera masuk

Kedua pupil mataku membesar ketika melihat sepasang pria dan wanita sedang bercumbu, dengan posisi wanita itu diatas pria yang kancing kemeja pria itu sudah terbuka hingga memperlihatkan dada bidang dan berotot.

Pria dan wanita itu menoleh bersamaan karena kehadiranku, wanita itu mencelos dengan geram karena kedatanganku. matanya menatapku tidak suka dan menyiaratkan 'kau penganggu!'

Ups, sorry Batinku cekikikan.

Sedangkan pria itu menatap tajam ke arahku dengan sepasang mata elangnya.

wait a minute, bukankah dia pria yang ada di cafe tadi pagi ?

Ternyata pria itu tak lebih dari pria mesum. ckckck
Kasihan sekali nasib Jean yang kegirangan tadi karena diperhatikan oleh seorang pria tampan naum ternyata adalah seorang Pria NAKAL . Aku menahan senyumku, besok aku akan menceritakannya kepada Jean, pasti dia Jean akan sebal jika mengetahui pria ini dengan seorang wanita, haha

Aku segera meletakkan minuman dan segera permisi.
"maaf, silahkan dilanjutkan kembali, permisi"
Pamitku sambil tersenyum paksa berusaha seramah mungkin dan segera menjauh dari ruangan tersebut.
Di Bar, Mr.Vodo menyerahkan nampan pesanan lagi.
"Antarkan ini ke room 23, setelah itu buang sampah dan kau bebas pulang maniss "
Katanya sambil mencubit pipi ku
"Wow,thank you Mr.Vodo"

Dengan segara dan senang hati aku mengantarnya, shift ku selesai lebih cepat. Sesampainya didepan Room Vip itu, aku memiringkan kepala ku, bukannya ini ruangan pria mesum tadi? lagi?

ku ketuk pintu room dan masuk.

Aku memperhatikan seisi ruangan yang tidak ada siapa pun, mungkin sedang ke toilet, pikirku. Ku letakkan pesanan minuman dan baru saja aku ingin berbalik namun dengan tiba-tiba pergelangan tangan kananku ditarik kuat, membuat tubuhku berbalik kebelakang dengan cepat lalu menghantam sesuatu,

aku meringis, mendongak untuk melihat benda besar apa yang ku hantam, seketika itu pula pupil mata ku terbelalak membesar.

Dia..

Pria mesum tadi, wajahnya terletak tepat didepanku, kedua matanya tepat menatap lurus kedalam manik mataku, bibirnya terkatup rapat dengan rahang yang mengeras.

Oh my god!

Aku tidak menyukai tatapan matanya, kedua matanya bergerak liar mengabsen satu persatu wajahku,  dia kembali menatapku seakan-akan mengibaratkan telah menemukan mangsa yang siap untuk ia santap kapanpun ! ada apa dengan pria ini ?
Aku berusaha untuk melepaskan cengkeramannya ditanganku, tapi bukannya terlepas namun semakin mengeratkan pegangannya dipergelangan tanganku,

"Ehmp,permisi tuan,ada yang..." aku berdeham dan memulai pembicaraan namun belum selesai aku berbicara, ia semakin mempererat cengkeraman nya dipergelangan tanganku hingga membuatku meringis menahan rasa sakit kali ini.

"Maaf tuan, anda menyakiti saya, mohon lepaskan saya tuan" kataku lagi masih dengan kata-kata ramah selayaknya seorang pekerja.

Cengkeramannya semakin menjadi, kini mata elangnya seperti mengeluar kilatan api kemarahan, aku mulai takut, ini berbahaya, apa yang harus aku lakukan, berteriak ? sama saja bohong ruangan ini kendap suara, aku meronta dan memohon agar dilepaskan, ku gunakan tangan kiriku untuk membantu melepaskan tangan kananku, ini menyakitkan, air mata ku mulai mengenang, napasku memburu, dia menangkap pergelangan kiriku dan mencengkeram kedua tanganku, habislah aku.

Seakan tak cukup dia menyeretku dan mendorongku 

Brakk... Tubuhku terjatuh tepat diatas sofa, aku tesentak dan terdiam dengan perlakuannya, baru saja otakku mampu untuk berpikir untuk melarikan diri namun tiba-tiba ia menindihku, 

" AArrghhh ... " aku berteriak ketika kurasakan kedua pergelangan tanganku dicekalnya keatas kepalaku dan menindih kedua kakiku dengan tubuhnya, 

"Sir,what the hell you doing?please get off me?"
tanyaku dan berteriak meminta ingin dilepaskan, percayalah detik itu juga air mataku pun mengalir.

Aku sungguh tidak mengerti dengan maksud pria aneh yang ada dihadapanku. Ini terlalu menakutkan dan tak bisa aku cerna dengan cermat. Bahkan aku tidak mengenalinya.

Pupil mataku kembali membesar ketika mendapati pergerakan dari wajahnya yang mendekat membuatku menahan napas dan memejamkan kedua mataku dengan rapat lalu memalingkan kesamping. Tubuhku langsung bergidik tak kala aku merasakan hembusan napas panas yang menjalas disekitar area telingaku

"Sekali lagi ku lihat kau berani memakai pakai seperti ini, bakal ku lucuti semua pakaianmu sampai tidak ada sehelai benang pun! Dan jangan pernah datang ketempat seperti ini lagi!"
Sebuah sebuah suara bariton yang terdengar serak langsung mengintuksiku hingga terpaku mendengar peringatannya yang mutlak dan tajam , 

Namun diluar dugaanku dia melepaskan cengkeraman nya , tangan yang tadi dia gunakan untuk mencengkeram tanganku kini bergerak  membelai dari rambutku, pipiku lalu tangan kekarnya memegang daguku menarik paksa daguku hingga membuat wajah kami bertemu, aku masih memejamkan kedua mataku, tidak ada secuilpun muncul keberanian didalam benakku untuk membuka kedua kelopak mataku, aku menggigit bibir bawahku menunggu dengan apa lagi yang akan dilakukan oleh pria bajingan ini,

Ya Tuhan selamatkanlah aku, sudahilah ini, dia sungguh menakutiku, Tuhan.  Kataku didalam hati 

Dan tiba-tiba terasa permukaan kulit kasar tangannya menyentuh bibirku,

Deg,
Tubuhku tersentak ketika merasakan sentuhannya, entah apa yang terjadi denganku kali ini, aku berusaha menarik napas tapi oksigen seakan menghilang begitu saja.

1...
2...
Aku masih mematung dan menunggu sambil merapalkan permohonan kepada yang maha kuasa.

Tapi lagi dan lagi, aku kembali terkejut dengan apa yang dilakukannya,
Dia beranjak dari atasku dan pergi.

Tinggalah aku yang terbaring dengan tubuh yang bergetar manahan ketakutan.

Sialan! brengsek! apa maksudnya? Pria bajingan! Pria Gila ! Aku membencinya ! apa dia sudah mabuk? 

Tapi dari bau napasnya tidak tercium aroma alkohol sama sekali . 
Aku menyeka air mataku dan segera pergi keluar menjauhi ruangan VIP tersebut.  Aku ingin pulang.

Horeee...
Segini dulu ya
Author mau bener2 bobo siank n langsung cus Acroyoga dulu dong
Sisa Part nya nanti mlm ya :*

Continua a leggere

Ti piacerà anche

Naughty Nanny Da 23

Storie d'amore

7.3M 353K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
434K 1.9K 16
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
1M 154K 50
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
369K 28.5K 59
Elviro, sering di sapa dengan sebutan El oleh teman-temannya, merupakan pemuda pecicilan yang sama sekali tak tahu aturan, bahkan kedua orang tuanya...