๐™๐™‡๐™Š๐™’ 2 [Tokyo Revengers]...

By ALVACCHI

198K 43.5K 12.2K

"๐‚๐„๐‘๐ˆ๐“๐€ ๐˜๐€๐๐† ๐’๐„๐๐„๐๐€๐‘๐๐˜๐€ ๐๐€๐‘๐” ๐€๐Š๐€๐ ๐ƒ๐ˆ๐Œ๐”๐‹๐€๐ˆ. ๐Š๐€๐‹๐ˆ ๐ˆ๐๐ˆ ๐€๐Š๐” ๐“๐€๐Š ๏ฟฝ... More

ยฐยฐโ€ขโ€ข0โ€ขโ€ขยฐยฐ
=1= Good Dream
=2= Karaoke
=3= Her Little Family
=4= Black Dragon Gang
=5= Perseteruan
=6= Denial
=7= Keras Kepala
=8= Onigiri
=9= Rapat
=10= Kunjungan
=11= New Home
=12= Welcome home
=13= The Future
=14= Sisi Lain
=15= Sick
=16= Little Bunny's Past
=17= The Wolf and The Rabbit
=18= Simbiosis Mutualisme
=19= No More Repeat
=20= The Day
=21= Malam Yang Panjang
=22= Night Waiting
=23= Who's the Traitor
=24= A Little Bit
=25= A Flashback
=26= Call her, (Nama)
=27= Lonely Little Killer
=28= Another side of Her
=29= Christmast Eve
=30= Her Fear
=31= Our Wins
=32= Her Point of View
=33= After Incident
=34= Permintaan
=35= A Regret
=36= Kereta
=37= A Gift
=38= Rencana
=39= An Obsession
=40= An Obsession (2)
=41= Night Festival
=42= 5th Division
=43= Touman Gang
=44= It's (not) a date!
=45= Night Festival (2)
=46= A Heart Warming
=47= Heart Warming (2)
=48= Jealousy
=49= A Bounding
=50= Ikatan
=51= A Piercing
=52= The Sibling Problems
=53= The Hidden Arc
=54= Attack!
=55= Attack!
=56= A War Between four siblings
=57= The End of The Beginning
=58= Tenjiku Gang
=59= Dating
=60= Ingatan Lainnya
=61= Pelabuhan
=63= Full of Blood
=64= Keputusan
=65= Drowning in Emotion
=66= A Knife
=67= Her Last Wish
=68= She's Dead
=69= Her Shadow
=70= Coming to an End
Season 3 info
LAST JOURNEY
Hanma Shuuji
๐’†œ ฦคฦฆฦŸฤนฦŸแŽถ ๐’†œ
๐’†œ 1. ๐’†œ Her
DISCLAIMER
๐’†œ 2. ๐’†œ Divisi Lima
๐’†œ 3. ๐’†œ Chaos
๐’†œ 4. ๐’†œ The Root
๐’†œ 5. ๐’†œ Emma's Death
๐’†œ 6. ๐’†œ A Quiet Day

=62= A Plan

1.2K 286 23
By ALVACCHI

"Nii-chan, tolong angkat jemuran dong. Kalau bisa sekalian siram tanaman ya," (Nama) bicara tanpa menoleh pada sosok tinggi yang baru saja bangun tidur dan membuka kulkas.

"Nanti bilang juga pada Rindou untuk belanja keperluan kamar mandi. Nenek bilang sabun mandinya habis. Kalau dia menolak nanti bilang saja aku akan membuang seperangkat alat dj-nya ke tempat sampah," tambah (Nama) mencicipi sayur yang ia buat.

Ran menatap cengo punggung (Nama), sebelum kemudian ia menutup kembali pintu kulkas dengan keras. "Ck. Ya, ya, ya," jawab Ran sambil berlalu.

(Nama) tertawa kecil. "Ran itu kalau aku panggil 'Nii-chan' pasti tidak bisa menolak perintahku ya," ucap (Nama) bangga karena berhasil menemukan kelemahan Ran.

"Nah, sekarang tinggal membereskan dapur dan membangunkan Nenek," senyum gadis itu meletakkan segala lauk-pauk ke atas meja makan.

Ketika (Nama) hendak mengambil gelas minumnya, tangan gadis itu terasa licin hingga gelas kaca tersebut terjatuh dari tangannya.

Prangg

Pecahan gelas berserakan di lantai. (Nama) meringis ketika tak sengaja menginjak pecahan beling saat hendak memungutnya.

"Jangan cari penyakit. Pakai ini."

Sebuah serok sampah dan sapu terulur padanya. Ketika (Nama) mendongak, sosok Rindou memicingkan matanya.

"Apa? Aku tampan ya? Aku tahu, jangan terpesona begitu." Rindou tersenyum miring.

"Dih. S*nting," balas (Nama) sinis, lalu merebut serok dan sapu di tangan Rindou. "Makasih," lanjutnya cuek.

Perempatan imajiner tercetak di pipi Rindou. "Kau ini, memang tidak tau terimakasih ya. Mana pakai mengancam mau membuang perangkat dj-ku lagi."

"Oh? Nii-chan sudah bilang padamu ya?" (Nama) menyapu pecahan ke serok dan membuangnya ke tempat sampah.

"Ck," Rindou memutar matanya jengah. "Iyalah. Sekarang dia sedang mengangkat jemuran di belakang."

Rindou merengut saat melihat (Nama) malah tertawa. "Oi!"

"Ahahahha. Maaf, maaf. Soalnya, mudah sekali menyuruh Ran jika memanggilnya dengan sebutan 'Nii-chan'." (Nama) memegangi perutnya yang terasa keram karena tertawa.

Pemuda itu terdiam sejenak. Setelah tawa (Nama) reda, Rindou melangkah keluar dari dapur. Namun, sebelum ia benar-benar pergi untuk membeli ke toserba, pemuda itu terhenti.

"Tentu saja, kau adalah adik Aniki sekarang," ucap Rindou pelan lalu melambaikan tangannya.

"Oh? Apa itu berarti aku juga adikmu, Rindou?" seru (Nama) menggoda.

"Ogah." Rindou mengacungkan jari tengahnya.

(Nama) kembali tertawa dengan keras.

***

"Kenapa kau meninggalkan Touman, Takemicchi?"

Takemichi menelan ludahnya gamang. Ia tak bisa menjawab akan pertanyaan Mikey yang terlontar untuknya.

"Mikey ..-kun.."

Mikey melangkah menuruni reruntuhan. Helai hitamnya beterbangan begitu tersambut angin. "Hari itu, hari ketika (Nama) akhirnya ditemukan, adalah hari yang paling membuatku kecewa. Setelah itu, malah kau menyusul dengan pergi dari Touman."

"Selama ini aku mengerahkan seluruh kekuatanku untuk mencari (Nama), ternyata dia ada di dekatku. Bersama saudaraku sendiri. Aku kecewa karena dia mengkhianatiku, Takemicchi." Mikey menatap Takemichi dengan senyum di bibirnya.

Takemichi teringat akan cerita (Nama) bahwa gadis itu diculik selama hampir bertahun-tahun, lalu akhirnya berhasil kabur dengan bantuan Nishiro.

"Mikey-kun, aku yakin (Nama)-san tidak berniat---"

"Aku ingin membunuhnya, Takemicchi."

Tubuh Takemichi seketika merinding mendengar Mikey mengatakannya. Membayangkan kebersamaan (Nama) dengan Mikey di masa lalu, lalu menghubungkannya dengan kalimat Mikey saat ini.

Sungguh tidak terduga.

"Aku menjadikannya sebagai pembuka." Mikey menatap langit. "Aku ingin sekali membunuhnya saat itu, sebagai yang pertama, tapi anehnya aku tidak sanggup melakukannya ketika tahu ada kehidupan lain di dalam perut (Nama)."

Keduanya terdiam agak lama. Hingga akhirnya Mikey kembali bersuara.

"Aku tidak menduganya. Kupikir kebencianku sudah cukup besar untuk menghabisi dia." Mikey kembali menatap Takemichi dengan senyuman. "Tapi, Takemicchi, apa yang kurasakan saat itu lebih besar dari kebencianku."

Takemichi tersentak saat melihat sepasang mata Mikey berkilat sendu sekejap tadi.

"Yang kurasakan adalah sakit hati yang teramat sangat. Itu menyesakkan. Aku tidak sanggup melihat dia lebih lama lagi." Mikey memejamkan matanya sebentar. "Aku sudah menganggap (Nama) mati di dalam pikiranku, Takemicchi."

***

(Nama) menengadahkan tangannya ke depan. Rintikan hujan turun dari langit membasahi telapaknya.

"Deras sekali," gumam (Nama), lalu gadis itu menatap ponsel di tangannya. "Chifuyu .., Hanamicchi ..."

From : Chifuyu-kun ♡

"Takemichi kembali dari masa depan, (Nama)-san. Apa kita bisa bertemu sekarang?"

Sudah (Nama) duga. "Pastinya Hanamichi akan kembali." masa depan yang (Nama) lihat terlihat mengerikan baginya.

Saat itu (Nama) tidak tahu apapun tentang dunia luar, selain dirinya sendiri.

Menghadapi Hanma dan Sanzu sangat mengerikan.

"Ngomong-ngomong tentang Sanzu, aku belum bertemu dengannya sejak rapat Touman sebelumnya," ucap (Nama) menggeser layar ponselnya ke kontak Sanzu Haruchiyo. Pemuda itu tak pernah mengangkat panggilannya.

"Apa yang membuat Sanzu memihak Hanma saat itu?" desis (Nama) menggigit kuku jarinya.

Atau kemungkinan Sanzu sudah bersekongkol dengan Hanma sedari lama?

Pemikiran itu muncul dan membuat (Nama) merinding.

"Sanzu," geram (Nama) mengepalkan tangannya. "Padahal dia anjing paling loyal pada Mikey. Dia tidak mungkin menghianati Mikey."

Pikiran (Nama) sangat buntu saat ini. Tak ada apapun yang bisa dijadikan petunjuk untuk rencana mereka selanjutnya.

Keesokan harinya. Di hari yang cerah itu, (Nama) mengenakan jaket putih yang merupakan toppuku Touman. Gadis itu mengunci pintu gerbang, lalu melangkah sambil mengotak-atik ponsel.

"Halo?"

"Chifuyu-kun, kalian ada di mana?" (Nama) bertanya ketika suara Chifuyu memasuki pendengarannya.

"Uh... Kami baru sampai di stasiun, (Nama)-san. Kereta menuju Shinjuku sudah berangkat tadi, jadi kami menunggu kereta selanjutnya."

(Nama) mengangguk paham. "Kalian ambil kereta menuju Shibuya saja. Kita bertemu di sana. Kudengar kalian pergi bersama Mizo Middle Five ya?"

Chifuyu merengut mendengar sebutan itu. "Benar. Akkun dan yang lain bilang ingin ikut. Biarkan saja, nanti kita tinggal bicara bertiga saja. Baiklah. Sampai jumpa di Shibuya, (Nama)-san."

"Uhm. Kalian hati-hatilah."

(Nama) menaruh ponselnya ke saku, lalu berjalan menuju stasiun di dekat area rumahnya.

Namun, saat gadis itu tengah berjalan santai, ia tidak menyadari seseorang berlari di belakangnya dan menyenggol bahu (Nama) hingga ia terjatuh.

"Ck. Sakit tahu!" cerca (Nama) pada orang tadi. Sepertinya dia sedang olahraga lari kecil. "Sial. Untung mood-ku sedang bagus. Awas saja kalau moodku jelek, kau tidak selamat, b*ngsat," omel (nama) sebal.

Gadis itu melanjutkan langkahnya menuju stasiun. Tanpa ia ketahui, ponsel miliknya kini sudah berpindah tangan.

***


(Nama) mengedarkan pandangannya. Setelah keluar dari stasiun, gadis itu melangkah menuju salah satu restoran terdekat yang menjadi titik bertemu (Nama) dengan Chifuyu dan Takemichi.

Gadis itu meraba sakunya, hendak mengabari Chifuyu. Namun, (Nama) panik saat tak kunjung menemukan benda pipih itu dalam kantong celananya.

"B*ngsat. Jadi dia pencuri rupanya," geram (Nama) menepuk dahinya. Sadar bahwa yang menabrak ia sebelumnya adalah pencuri.

"Aaakh! Tidak tau ah!" (Nama) mengacak rambutnya kasar. Mau dicari pun percuma, sudah terlalu lama jeda waktunya. Ia tidak punya petunjuk. "Nanti beli lagi saja."

(Nama) menaiki tangga menuju restoran kecil tersebut, tetapi perhatiannya teralihkan pada kerumunan di seberang jalan.

Di jalan yang lebar tersebut, sepertinya ada sesuatu yang menghentikan para pejalan kaki.

"Hei, hei, ayo lihat ke sana! Katanya di sana ada preman yang memukuli preman lainnya. Ayo kita lihat!"

Itu suara beberapa anak seumuran (Nama) yang berlari kecil menuju kerumunan itu.

(Nama) memutar matanya jengah. "Bukan urusanku."

Namun, sebuah ucapan membuat gadis itu membatu di tempatnya.

"Hei, semua preman yang memukuli preman-preman itu memakai seragam Tenjiku Gang loh!"

Saat itu juga rasa penasaran (Nama) memuncak. Dengan cepat ia menuruni kembali tangga dan berlari menuju seberang jalan.

Tak memedulikan mobil yang berlalu-lalang, gadis itu segera sampai ke seberang dan membelah kerumunan dengan cepat. "Permisi! Minggir! Tolong beri jalan!"

Begitu sampai di depan, (Nama) membelalakan matanya.

Pemandangan mengerikan dimana belasan anggota geng yang ada di Shibuya tergeletak penuh darah dan tak sadarkan diri.

Namun, yang mengagetkan (Nama) bukanlah kenyataan bahwa Madarame Shion dari Tenjiku yang melakukan penyerangan itu.

Melainkan kenyataan bahwa preman yang dihajar Madarame Shion semuanya adalah anggota Tokyo Manji Gang.

Emosi seketika memuncak dan memenuhi kepala (Nama).

"MADARAME SHION!"

Gadis itu berteriak dengan lantang. Hal itu mencuri perhatian para pejalan kaki yang ada di sana, termasuk para anggota Tenjiku, dan tentunya Madarame sendiri.

"Nak, jangan gegabah! Kau sendirian dan kau ini perempuan!" salah seorang warga menarik tangan (Nama) agar mundur.

Namun, salah satu warga lain menunjuk pada toppuku yang dipakai (Nama). "Lihat jaketnya! Gadis itu salah satu dari mereka. Dia seorang furyo."

Sontak para warga yang hendak mencegah (Nama) pun menjauh. Takut ikut campur.

(Nama) menoleh dengan sinis kepada para pejalan kaki di belakangnya. "Aku tidak butuh bantuan kalian."

Lalu gadis itu maju dan berhadapan dengan Madarame.

"Hoo? Bocah. Akhirnya waktu dimana aku bisa memukuli wajahmu datang juga," ucap Madarame menjilat jemarinya yang berdarah. Di sana terpasang sebuah knuckle.

(Nama) mengepalkan tangannya dan menatap tajam pemuda yang lebih tinggi darinya itu.

Terakhir kali mereka berhadapan sudah bertahun-tahun lalu, tepat ketika Touman terbentuk dan menghancurkan Black Dragon generasi ke-sembilan.

Madarame Shion kalah ketika bertarung dengan Touman.

"Berani-beraninya kau menghajar Touman, Madarame! Aku akan menghabisimu." (Nama) mengetatkan rahangnya, lalu menyerbu maju pada Madarame.

Sang lawan justru tertawa lebar. "Ayo, majulah, (Surname)! Aku akan tunjukkan kekuatanku padamu dan menghabisi Touman hingga akar-akarnya!"

Pertarungan (Nama) melawan Madarame Shion pun dimulai.

***

Continue Reading

You'll Also Like

432K 34.6K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh๐Ÿ’ซ"
95.4K 13.4K 29
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
421K 4.4K 85
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
612K 61.1K 48
Bekerja di tempat yang sama dengan keluarga biasanya sangat tidak nayaman Itulah yang terjadi pada haechan, dia menjadi idol bersama ayahnya Idol lif...