Surga yang terbagi [Completed]

Galing kay Kembangkering

112K 5.7K 426

Awal pengetikan: 20 Desember 2021 Publikasi: 1 Januari 2022 End: 15 Juni 2022 Jangan terfokus pada beberapa t... Higit pa

Part 1 || Akad
Part 2 || Asma
Part 3 || Lombok
Part 4 || Aku dan kamu
Part 5 || Halangan
Part 6 || Ngidam
Part 7 || Ibu mertua
Part 8 || Sabar
Part 9 || Rumah Sakit
Part 10 || Bunuh diri
Part 11 || Rasa
Part 12 || Terbelenggu
Part 13 || Andai
Part 14 || Manja
Part 15 || Tentang Dia
Part 16 || Menginginkan
Part 17 || ⅓ Malam
Part 18 || Diam
Part 19 || Cemburu
Part 20 || Tanda-tanda
Part 21 || USG
Part 22 || Perkumpulan besar jilid 1
Part 23 || Iri
Part 24 || Game
Part 25 || Teka teki Renata
Part 26 || Milik siapa
Part 27 || Si boncel
Part 28 || Media
Part 29 || Kehangatan
Part 30 || Negosiasi
Part 31 || Pengunduran diri
Part 32 || Perkumpulan besar jilid 2
Part 33 || Mereda
Part 34 || Selesai
Part 35 || Rendang
Part 36 || Bandung
Part 37 || Jembatan
Part 38 || Reyhan
Part 39 || Monica day
Part 40 || Masa lalu
Part 41 || Past Time
Part 42 || Ongeluk
Part 43 || Whatever the situation
Part 44 || Tujuh Bulanan
Part 45 || Tutur Batin
Part 46 || Pemerkosaan
Part 47 || Fitnah
Part 48 || Rasa Bersalah
Part 49 || Lies
Part 50 || Larut Malam
Part 51 || Permainan Semesta
Godaan
Part 52 || Egois
Part 53 || Datang Bulan
Part 54 || Kecurigaan
Part 55 || Bertemu
Part 56 || Nama Samaran
Part 57 || Quality Time
Part 58 || Firasat
Part 59 || Fatimah dan Ali
Part 60 || Bertengkar
Part 61 || Panik
Part 62 || Penjelasan
Part 63 || Pecahan Kaca
Part 64 || Malam bertabur bintang
Part 65 || Surya Mulyo
Part 66 || Terungkap
Part 67 || Rumah Sakit
Part 68 || Mimpi
Part 69 || Cuci Darah
Part 70 || Dia
Part 71 || Kunjungan
Part 72 || Kekuatan
Part 73 || Memulai Permainan
Part 74 || Peringatan 1
Part 75 || Bandung
Part 76 || Andai
Part 77 || Akhir
Part 78 || Titik Pasrah
Part 79 || Membawa kembali
Part 80 || Kehancuran
Part 81|| Kebimbangan
Part 82 || Permintaan
Part 84 || Casandra
Part 85 || 365/365 END
Bukan update( ◜‿◝ )♡

Part 83 || Aku kembali

2K 92 3
Galing kay Kembangkering

Maaf seorang istri itu seluas samudera

...

Reyhan duduk di tepi kasur, menatap kasur besar yang biasanya ada dirinya dan Melda, sekarang hanya ada dirinya sendiri.

"Mell" Reyhan masih terus saja menangis, bahkan makan dan bekerja saja dia tidak ingin.

Reyhan sadar bahwa dirinya tak mempunyai seorang sahabat satu pun, hidupnya hanya berputar pada Melda Melda dan Melda.

Jenika dan Ibnu pun sibuk di RS, mereka punya kesibukan masing-masing.

Reyhan meluruh ke samping kasur dan menutup wajahnya rapat-rapat, ia ingin berhenti menangis namun hatinya tak bisa berbohong.

Semua memori memori manis terputas bak kaset rusak di fikiran Reyhan, tawa Melda, rengekan Melda, wajah Melda, senyum Melda dan semuanya tentang Melda.

Pintu kamar Reyhan terbuka, memperlihatkan seorang wanita yang tengah mengacau di fikiran Reyhan.

"Mas" Panggil Melda.

Reyhan menutup telinganya rapat-rapat, ia terus saja berhalusinasi bahwa Melda datang kemari dan memanggil namanya.

"Sus, keluar dulu ya" Bisik Melda pada seorang suster yang menggendong anak nya.

Melda mengambil alih Akbar dari gendongan suster.

Melda menghampiri Reyhan yang tengah terduduk di lantai, ia menyentuh perlahan lengan Reyhan.

"Mas ini aku" Ucap Melda.

Reyhan segera mengangkat kepalanya dan benar saja, di hadapannya ada Melda dan Akbar yang sangat ia rindukan.

"Sayang" Lirih Reyhan.

"Hei, jangan nangis mas" Melda menghapus air mata Reyhan yang terus terusan meleleh.

Melda tersenyum sekilas dan merapikan rambut Reyhan yang acak-acakan.

"Maafin aku ya mas" Ucap Melda.

Reyhan menggeleng cepat "Mas yang harusnya minta maaf sama kamu"

Reyhan menyatukan dahi mereka berdua, merasakan desiran darah yang seakan kembali menjadi normal.

Saat Melda dan Reyhan hanyut akan kehangatan mereka, tiba-tiba Akbar menangis dan menyadarkan mereka.

"Ehh anak umi" Melda segera bangkit dari duduknya dan di bantu oleh Reyhan.

"Kamu capek kan yang, biar mas aja yang gendong" Pinta Reyhan.

"Ihhh gak boleh, kamu bau, mandi dulu sana ah nanti main sama Akbar" Ucap Melda.

"Jangan pergi lagi ya" Rengek Reyhan.

"Iya mas, Melda disini tapi kamu mandi dulu ya"

"Janji?"

"Iya sayang janji" Melda mengulas senyumannya dan membiarkan Reyhan untuk mandi.

Melda tertawa dengan kondisi Reyhan, bagaimana bisa di sehancur itu hanya di tinggal dirinya dalam kurun waktu satu minggu.

Melda turun ke bawah dan memberikan Akbar pada suster, ia menuju dapur dan masak sesuatu untuk Reyhan makan, Melda yakin bahwa Reyhan belum makan dari kemarin.

"Sayangg"

"Yang kamu dimana" Teriak Reyhan dari atas.

"Masak mas di dapur" Langkah kaki Reyhan terdengar hingga bawah membuat Melda tertawa.

"Aaaa sayang, mas kira kamu pergi lagi" Keluh Reyhan.

"Enggak mas enggak, Melda disini"

"Makan dulu yuk, kamu belum makan kan?" Timpal Melda.

"Akbar mana?" Tanya Reyhan.

"Di luar sama Suster Sofi, kenapa?" Tanya Melda sambil menyiapkan makan untuk Reyhan.

"Mas boleh lihat Akbar lagi gak?" Tanya Reyhan ragu-ragu.

Melda tertawa dengan pertanyaan Reyhan "Ya boleh lah mas, Akbar kan anak kamu juga, sebentar Melda panggil dulu" Melda meletakan piring Reyhan dan keluar.

Jujur Reyhan masih merasa tidak enak dengan Melda, kesalahannya bukan lah kesalahan yang kecil.

Namun Melda masih dengan kelapangan dadanya dan kesabaranya kembali, dan membuang semua sakit hatinya.

Keberuntungan terbesar Reyhan bisa menjadi suami dari Imelda Mikayla Soraya, seorang wanita yang mampu bila mencari seorang suami yang lebih lebihh dari Reyhan.

"Tuh Abi pengen liat kamu sayang" Melda datang bersama dengan Akbar berada di gendongan ya.

Reyhan segera menepis air matanya dan tersenyum menyusul Akbar.

"Assalamualaikum anak Abi" Sapa Reyhan.

"Waallaikumsallam Abi" Jawab Melda.

"Ini kok wajah Abi ada di kamu semua ya sayang, umi nya gak kebagian" Reyhan terkekeh karena memang Akbar adalah fotocopy dari Reyhan.

"Gatau ih, aku yang hamil eh dianya mirip kamu" Gerutu Melda.

"Ya gak papa dong, yang penting umi dan anak nya sehat"

"Kamu kurus banget si mas, aku tinggal seminggu doang padahal" Keluh Melda melihat tubuh Reyhan yang tiba-tiba menjadi kurus.

"Aku mikirin kamu sayang" Ucap Reyhan dramatis.

"Halahh, basi" Melda melenggang dan duduk di kursi makan.

Ponsel Reyhan berdering memperlihatkan sebuah nama yang menjadi batu sandungan di keluarga mereka.

"Yang" Panggil Reyhan.

"Hmm apa?" Melda menengok dan melihat ponsel Reyhan.

Nama Casandra terpampang disana "Angkat aja mas"

"Serius?" Tanya Reyhan memastikan.

"Iya"

Reyhan menghidupkan lospacker dan mengangkat telfon Casandra.

Reyhan dan Melda bungkam saling menatap tak percaya akan ucapan seseorang di sebrang sana.












Hayoloh kenapa tuh:v

Ahhh gak ada yang komen, masak cuma 3 sih😭😭
Aku berharap di detik² terakhir ini rame loh:v

By.Author banyak mau♡

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

2.7K 176 18
Jangan lupa mampir ke cerita ku ⚠️ " pernikahan adalah sebuah komitmen,untuk saling melengkapi dan janji kepada Allah untuk,saling memberikan kenyama...
88.3K 4.4K 31
TAMAT DAN LENGKAP !!!! Kehidupan Rumah Tangga tidak selalu manis, terkadang hubungan itu memiliki masalah rumit yang melibatkan sakit hati untuk sala...
53.2K 2.1K 29
[SUDAH TERBIT DI SHANA PUBLISHER] Sebagian part sudah dihapus Seorang CEO muda yang sudah lama menjomblo, dan kini dia memilih untuk melajang saja. N...
99.6K 757 13
one-shot gay ⚠️⚠️⚠️ peringatan mungkin ada banyak adegan 🔞 anak anak d bawah umur harap jangan lihat penasaran sama cerita nya langsung saja d baca