Duda Lovers

By kyuu_sunfloerr

1.1M 67.5K 893

Alvano, dosen tampan yang berstatus duda dan mempunyai anak kembar suatu hari bertemu dengan salah satu mahas... More

Prolog.01
Prolog.02
gak manusiawi
pertemuan
hari sial
teman lama
kang bubur
malu!
pak Alvano
pak Alvano.2
mami
nginep nih?
mama sama papa salah paham!
mama belanja
lamaran pak Alvano
malu lagi
Aileen jatuh
Rheyna harus apa
masalalu
keputusan Rheyna
first kiss
keputusan untuk menerima Alvano
bully
Alvano dan Rheyna
takut kehilangan
bibipppp-!
piknik pertama
gagal dinner
...
Rumah Sakit
Cemburu
Roti sobek
kapan nikahi anak saya?
Semut, Gula dan Manusia
Jemput Alaska
kangen
PACAR?!
anak-anak mami
kakak ipar
marah besar
maaf
Enzi kangen mamanya
pengen nikah
rencana rahasia
tumbal keluarga
saran dari papa
papanya frustasi
sulit dimengerti
berjarak seperti zebra cross
pulangnya Rina dan tragedi menegangkan
hancur
hujan
demam
perasaan yang rumit
Daniel
pengakuan
Menuju Jerman
kembali tapi tidak bertemu
Jerman
menuju akhir
Alaska & Alea Wedding
🔞
puncaknya! 21+
wedding day -END-
Epilog
please komen🙏
pengumuman📢
GIVEAWAY💥

salah paham gak ya?

7.5K 521 10
By kyuu_sunfloerr

Rheyna dan Alea benar-benar menghabiskan waktu mereka dimall dekat kawasan tempat tinggal Alea.

"Es krim nya enak sih kata gue yang rasa red velvet"ucap Alea.

"Setuju banget gue! Tapi lain kali kita coba yang rasa blueberry gak sih? Best seller deh kayaknya"jawab Rheyna.

"Boleh tuh Rhey, nanti ya kalo kita jalan bareng ayang"ucap Alea.

Rheyna terkekeh sambil mengangguk.

Mereka memakan es krim masing-masing sembari berjalan mengelilingi mall dan akan berhenti ketika ada hal yang mengundang atensi mata.

"Kayaknya seru deh kalau kesini sama ayang"ucap Rheyna.

Kali ini Alea yang terkekeh setelah mendengar kata 'ayang'.

"Eh eh, Rhey. Itu mirip...."Alea menghentikan langkahnya sembari menunjuk dua orang yang sedang jalan bergandengan tidak jauh dari mereka.

"Mas Al?"

Alea mendengus lalu segera menarik tangan Rheyna untuk berlari menuju kearah Alvano.

"Hai"sapa Alea saat mereka sudah sampai dihadapan Alvano.

"R-rhey?"

Rheyna hanya mengangkat alisnya dengan wajah yang datar.

"Pak Al lagi apa disini?"tanya Alea.

"I-ini, saya lagi...lagi ngurusin kerjaan, Lea"jawab Alvano sontak membuat Rheyna mengangkat alisnya.

"Oalah kerjaan..yaudah deh maaf ganggu ya pak Al"ucap Rheyna lalu menarik tangan Alea untuk pergi.

"Ih tunggu. Itu cewek harus dikasih pelajaran"bisik Alea yang sempat didengar oleh Alvano dan Sirena.

"Udah lah, gue gak mau punya masalah. Udah biarin aja"jawab Rheyna.

"Tapi cowok lo digandeng orang"ucap Alea.

"Kita kesini buat senang-senang bukan buat ribut sama orang gak dikenal"jawab Rheyna sambil menatap sinis kearah Alvano.

"Eh maaf, kalian kenal sama Al?"tanya Sirena.

"Harusnya gue yang nanya----"

"Saya mahasiswanya pak Al. Maaf sudah mengganggu, permisi"sela Rheyna lalu menarik tangan Alea untuk bergegas pergi dari sana.

"Rhey, lo gila ya?!"pekik Alea.

"Ssstttt, kepala gue udah pusing. Jangan ditambah pusing sama dia dan cewek itu"jawab Rheyna.

"Tapi dia cowok lo, gila!"

"Mending kita nonton gak sih? Kayaknya ada film seru deh"sela Rheyna.

"Rhey, jangan mengalihkan topik ya"

"Siapa yang mengalihkan sih? Gue emang lagi pengen nonton kok. Yuk ah"

"Rheyna, tunggu"

Rheyna dan Alea sontak menoleh, menatap bingung Alvano yang datang seorang diri.

"Lho? Udah selesai kerjanya?"tanya Rheyna.

"Rhey, dia itu bukan siapa-siapa mas ya. Tolong kamu percaya sama mas"ucap Alvano.

Rheyna menghela, "percaya juga ada ujungnya mas"

"Rhey---"

"Lagian pak Al ngapain jalan sama cewek lain sih?"tanya Alea kesal.

"Lea, saya ini tumbal keluarga. Mereka gak akan berhenti jodohkan sama sama wanita dari rekan bisnis perusahaan manapun"jawab Alvano.

"Oh bagus dong, jadi mas gak perlu repot-repot menentang kemauan mereka kan? Tinggal terima aja salah satu dari mereka dan kehidupan mas akan sejahtera"ucap Rheyna.

"Rhey, maksud mas bukan begitu"jawab Alvano.

"Hadeuhhh dateng pula"cibir Alea.

"Al, kok kamu malah disini? Katanya mau nungguin aku lihat-lihat baju"ucap Sirena.

Mendengar itu Rheyna membalikan kembali tubuhnya dan pergi meninggalkan mereka.

"Gara-gara bapak saya jadi punya kerjaan nenangin anak singa, kan"cibir Alea kemudian ikut berbalik mengikuti langkah Rheyna.

-

Setelah semua rencana yang ia rancang untuk menghabiskan waktu hari ini bersama Alea gagal. Rheyna memilih untuk menghabiskan sisa malamnya didalam kamar dengan sesekali Alaska yang jahil datang hanya untuk sekedar mengejeknya.

Rheyna merasa tubuhnya sangat lelah hari ini hingga ia tertidur tanpa sadar setelah selesai mandi.

Sedangkan disana Alvano merasa cemas karena Rheyna tidak juga mengangkat panggilannya. Padahal ia ingin menjelaskan apa yang terjadi tadi siang.

"Setelah ini kamu bisa dengan bebas untuk melepas jabatan kamu diperusahaan manapun ya, Alvano"ucap Dewi sembari duduk didepan Alvano.

"Arrghhhh! Tante bisa berhenti bahas perusahaan gak?! Gara-gara tante Rheyna jadi salah paham sama Al!"

"Lho kok tante? Itu salah kamu lah Al, kan kamu yang terus-menerus nolak perjodohan yang disarankan sama keluarga"jawab Dewi.

"Tan, harusnya tante juga sadar dong alasan Al menolak itu ya karena Al gak mau, bukannya malah dipaksa terus!"Alvano membentak Dewi hingga wanita itu memejamkan matanya.

"Turunkan nada bicara kamu Alvano!"Dewi pun ikut membentak.

"Al punya kehidupan sendiri, gak harus selalu kalian atur. Al udah besar, Al tau mana wanita yang benar-benar menerima Al dan anak-anak sama wanita yang hanya mengincar harta Al!"ucap Alvano.

"Sirena adalah wanita yang bisa menerima kamu dan anak-anak, Al"

Alvano tersenyum sinis, "Sirena Sirena Sirena!"

"Dia cantik, baik, mandiri, lulusan luar negeri, pintar. Kurang apalagi coba? Cocok sama kamu yang ganteng, mandiri, lulusan luar negeri, kaya raya"ucap Dewi.

"Al mohon mulai besok jangan pernah injakan kaki tante dirumah ini lagi"jawab Alvano kemudian berlalu.

"Emang sesempurna apa sih wanita itu sampai-sampai Alvano gak bisa berpaling dari dia? Bahkan sampai berani membentak? Belum pernah Alvano menjadi orang yang sangat keras seperti ini"Dewi berdialog dengan kedua tangan yang dilipat didepan dada.

-

Besok paginya Rheyna terbangun dengan keadaan tubuh yang sedikit lelah. Tapi ada beberapa kegiatan diluar rumah yang harus ua kerjakan salah satunya adalah melakukan fitting baju untuk wisudanya di butik seorang diri.

Dan disinilah Rheyna sekarang. Disebuah butik yang menyediakan berbagai macam gaun untuk berbagai macam acara.

Rheyna sendiri memang berniat untuk mencari gaun yang bisa ia pakai saat acara wisuda nanti. Ia ingin terlihat cantik saat namanya dipanggil ke atas panggung.

Perlu diketahui, Rheyna memiliki IPK yang cukup tinggi. Bukan karena sosok Alvano dibelakangnya, tapi memang karena dirinya lah yang pintar.

"Lho, sendiri aja jadinya?"tanya Intan, sang pemilik butik yang juga kenalan Fira.

"Iya tante, tadinya mau bareng Lea. Eh Alea nya ada acara lain"jawab Rheyna.

"Oh gitu, yaudah yuk kita lihat-lihat gaun nya. Tante udah siapin gaun dengan warna yang cocok banget sama kamu"ucap Intan.

"Tapi sama gak sih tan sama punya Alea?"tanya Rheyna.

"Jadi tabte punya dua pilihan nih, Rhey. Ada yang warnanya sama tapi modelnya beda, ada yang modelnya sama tapi warnanya beda, nanti kami pilih aja ya"jawab Intan.

"Boleh deh tan, nanti sambil nelepon Alea nya juga biar jelas"ucap Rheyna yang hanya diangguki oleh Intan.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 2 jam didalam butik, akhirnya Rheyna dan Alea jatuh pada pilihan mereka

( Rheyna, Alea)

Sepulangnya dari butik, Rheyna langsung pergi ke toko buku untuk menghabiskan waktu sekalian menenangkan pikiran ditempat yang menurutnya sepi. Tapi nyatanya toko buku hari itu cukup padat hingga membuatnya mengurungkan niat awal.

"Masa iya gue harus naik ke puncak gunung biar dapet feel sepinya?"gumam Rheyna saat dirinya sudah berada diluar toko buku.

"Lo lagi ngapain disini?"

Mendengar suara yang tidak familiar baginya itu sontak membuat Rheyna menoleh.

"Ka? Lo kok disini?"Rheyna balik bertanya.

"Yeu, kantor papa kan deket sini. Lo sendiri ngapain?"jawab Alaska.

"Lah? Gue baru sadar udah disini aja"ucap Rheyna membuat Alaska menjadi bingung.

"Lo kok kayak orang bingung sih? Nyasar ya lo?"tanya Alaska.

"Enggak kok, gue habis dari butik tadi. Terus pengen jalan-jalan sebentar eh taunya udah sampai sini aja"jawab Rheyna.

"Sendirian? Al mana?"tanya Alaska.

"Tau lah, sibuk tuh orang"jawab Rheyna.

"Nah. Dari cara lo ngomong aja itu udah menandakan kalian lagi berantem, kan?"tanya Alaska.

"Gak!"tukas Rheyna.

"Idih, bohong lo ya"

"Enggak Ka! Udah ah yuk anterin gue ke kantor papa"jawab Rheyna.

"Dih? Bentar dulu. Gue mau beli hvs dulu bentar, lo tunggu situ"ucap Alaska.

Rheyna mengangguk patuh lalu menunggu Alaska yang masuk kedalam toko buku. Sambil menunggu ia mengecek ponselnya dan melihat beberapa panggilan tidak terjawab dari Alvano dan beberapa pesan juga.

Mas Al

Rhey tlg angkat telpon mas
Rhey
Hellow
Syg
06.15

Km dmn?
Mas k rmh km gk ad
09.56

Maaf baru liat hp mas
Aku habis dari butik

Oh butik
Sama lea?

Hm?
Sendiri aja

Ko gk ajak mas?

Mas kan sibuk
Kerja.

Syg kemarin itu namanya sirena
Dia anak dari kolega nya tante dewi

Oh?
Yaudah
Have fun sama anak kolega😊👍

Rhey
Syg

Panggilan suara tidak terjawab
Panggilan video tidak terjawab
Panggilan suara tidak terjawab(3)

Rheyna menghela lalu menyimpan ponselnya kembali kedalam tas lalu berbalik saat Alaska sudah kembali.

Mereka pun jalan beriringan menuju kantor Bagas yang letaknya tidak jauh dari toko buku tadi.

Continue Reading

You'll Also Like

18.9K 4.7K 42
Kalo disuruh milih Y/n lebih milih bertahan sendiri di kiamat Zombie, dibanding harus rame - rame, males mikirin orang lain katanya. Tapi gegara Sun...
1.8M 93.1K 37
Kehidupan Lyla yg berubah setelah mengenal Alex dan putrinya Kayle. ini cerita yang mengandung banyak typo!! 9 July 2018~
640K 27.8K 81
"Kalau mau ciuman pertama kamu kembali lagi, cium saya untuk kedua kalinya." "Whattt?! Dasar om om!" •Jadilah readers yang bertanggungjawab dengan c...
95.9K 2.8K 8
[Warning!!! 21+ Content] "Kau setuju dengan ini kan?" Jennie kemudian teringat kalau orang yang ditidurinya adalah suami Ibunya. Sial! dia tahu itu...