Duda Lovers

By kyuu_sunfloerr

1.1M 67.5K 893

Alvano, dosen tampan yang berstatus duda dan mempunyai anak kembar suatu hari bertemu dengan salah satu mahas... More

Prolog.01
Prolog.02
gak manusiawi
pertemuan
hari sial
teman lama
kang bubur
malu!
pak Alvano
pak Alvano.2
mami
nginep nih?
mama sama papa salah paham!
mama belanja
lamaran pak Alvano
malu lagi
Aileen jatuh
Rheyna harus apa
masalalu
keputusan Rheyna
first kiss
keputusan untuk menerima Alvano
bully
Alvano dan Rheyna
takut kehilangan
bibipppp-!
piknik pertama
gagal dinner
...
Rumah Sakit
Cemburu
Roti sobek
kapan nikahi anak saya?
Semut, Gula dan Manusia
Jemput Alaska
kangen
PACAR?!
anak-anak mami
kakak ipar
marah besar
maaf
Enzi kangen mamanya
rencana rahasia
tumbal keluarga
salah paham gak ya?
saran dari papa
papanya frustasi
sulit dimengerti
berjarak seperti zebra cross
pulangnya Rina dan tragedi menegangkan
hancur
hujan
demam
perasaan yang rumit
Daniel
pengakuan
Menuju Jerman
kembali tapi tidak bertemu
Jerman
menuju akhir
Alaska & Alea Wedding
🔞
puncaknya! 21+
wedding day -END-
Epilog
please komen🙏
pengumuman📢
GIVEAWAY💥

pengen nikah

9.5K 558 20
By kyuu_sunfloerr

Sore harinya atas permintaan Alvano dan kedua anaknya, Rheyna akhirnya mau kembali datang ke rumah Alvano usai mengambil beberapa baju ganti miliknya dan saat ini dirinya bersama dengan Alvano sedang menyibukan diri didapur untuk membuat hidangan makan malam.

"Masak apa kita sore ini?"tanya Rheyna dengan semangat.

Alvano yang masih menyesuaikan pikirannya itu tersenyum melihat Rheyna dengan apron biru donker miliknya, sedangkan Alvano menggunakan apron berwarna soft pink milik Rheyna.

Rheyna bilang jika ia bosan memakai apron warna pink itu dan ingin menggantinya dengan punya Alvano. Ya, sebagai laki-laki Alvano hanya bisa pasrah menuruti kemauan pujaan hatinya.

"Yang ada dikulkas aja ya?"jawab Alvano.

Rheyna mengangguk lalu lebih dulu membuka lemari pendingin yang terlihat sangat rapi dengan bahan masakan yang lengkap.

Alvano memperhatikan Rheyna yang masih fokus memilih bahan-bahan tersebut dari belakang dengan kedua tangan dilipat didepan dada.

"Mas, ini aku pilihin nanti kamu yang masak ya"ucap Rheyna.

"Iya-iya mas yang masak. Tapi jangan yang susah ya"jawab Alvano.

Rheyna hanya berdeham lalu bangkit membawa ayam yang sudah disiapkan dan beberapa sayuran serta beberpaa bumbu seperti bawang putih dan beberapa kawannya.

"Nih, mas udah kebayang mau masak apa belum?"tanya Rheyna.

Alvano terkekeh sambil mengangguk kecil lalu mengambil alih beberapa bahan itu menuju wastafel dan mencucinya satu persatu.

Rheyna berbalik lalu memeluk lengan Alvano dari samping lalu menyandarkan kepalanya.

"Besok mas mau ketemu papa kamu ya"ucap Alvano.

Rheyna mengerutkan keningnya lalu menjauhkan kepalanya dari lengan Alvano.

"Tumben, biasanya kalau ke rumah gak bilang dulu"jawab Rheyna.

"Ada yang mau aku omongin sama papa kamu soalnya"ucap Alvano.

Rheyna mengangguk, "soal kerjaan pasti"

"Bukan. Sok tau kamu"jawab Alvano sambil memercikan sisa air ditangannya ke wajah Rheyna.

"Ih mas! Terus apa dong?"tanya Rheyna kesal.

Alvano terkekeh kemudian meraih pinggang Rheyna dan membisikan..

"Mau minta izin buat cepat-cepat nikahin anaknya"

Sontak wajah Rheyna memerah setelah mendengar kalimat itu. Dengan kepala menunduk Rheyna menarik baju Alvano.

"Ciee salting"ledek Alvano.

Rheyna menutup wajahnya dengan kedua tangan. Sedangkan Alvano yang melihat itu langsung menarik gadisnya masuk kedalam pelukannya.

Hari pun semakin larut. Makanan yang mereka buat tadi pun sudah disiapkan diatas meja, tinggal menunggu oara penghuninya makan dan selesai.

Tapi sayangnya semua rencana itu gagal tatkala mereka kedatangan sepasang suami istri paruh baya yang kini menatap keduanya dengan tatapan tajam.

"Jadi kalian ini belum resmi menikah tapi sudah tinggal satu atap dan tidur satu ranjang?"tanya wanita paruh baya dengan penampilan sosialitanya.

Rheyna yang tidak bisa berbuat banyak hanya bisa menundukan kepala.

"Bukan gitu Tante, Rheyna disini juga bantuin Al sama anak-anak kok. Lagi pula anak-anak dekatnya sama Rheyna sekarang"jawab Alvano memberikan pembelaan.

"Tapi gak harus tinggal satu atap, kan?"tanya wanita bernama Dewi yang disebut tante oleh Alvano.

"Sebentar lagi juga Al bakalan nikahin Rheyna kok. Lagipula kita juga gak ngapa-ngapain, tante"jawab Alvano.

Dewi menghela lalu menatap kearah suaminya yang sejak tadi hanya diam, "pah kamu bicara dong, jangan diam aja!"

"Baik, om sudah melihat surat pengunduran diri kamu ke perusahaan, apa itu benar?"tanya Yudha, suami Dewi.

"Benar om"jawab Alvano dengan yakin.

"Apa alasan kamu ingin meninggalkan perusahaan? Apa karena....gadis ini?"tanya Yudha.

Alvano melirik Rheyna yang masih menjnduk tidak berkutik lalu tertawa remeh.

"Tentu saja jawabannya iya. Al ingin menikah dan punya banyak waktu untuk keluarga Al om"jelas Alvano.

"Tapi gak harus kamu ninggalin semua perusahaan, Al. Semua itu udah dibangun susah payah oleh papa kamu. Kamu cuma nikmati hasilnya aja dengan jadi kepala derektur disana. Toh kalau wanita kamu ini memang wanita yang berpendidikan pasti dia tau apa yang kamu perlukan"ucap Dewi sembari menatap sarkas kearah Rheyna.

"Apa hubungannya sih, tan?"tanya Alvano kesal.

Yudha menghela napasnya, "jadi, kamu akan tetap meninggalkan perusahaan?"

"Ya, dan kemungkinan Al akan mulai semuanya dari awal"jawab Alvano sontak membuat Dewi tertawa.

"Hei anak kecil! Kamu kira mudah memulai semuanya dari awal?"ucap Dewi.

"Itu dia. Al dari kecil udah nikmatin banget fasilitas yang almarhum papa kasih, jadi sekarang Al mau usaha sendiri, berjuang sendiri dan mulai semuanya dari awal"jawab Alvano sontak membungkam perkataan Dewi.

"Lalu, bagaimana dengan pekerjaan dosen mu?"tanya Yudha.

"Gak ada masalah dengan itu. Dari awal kan kalian yang memaksa dan menghasut mama supaya Al bisa melanjutkan profesi papa disana"jawab Alvano.

"Dan kamu akan menikahi wanita ini tanpa profesi dan pekerjaan yang jelas?"tanya Yudha.

"Om tenang aja. Al masih punya banyak tabungan untuk hidup 5 tahun sampai 10 tahun kedepan. Oh, bahkan biaya sekolah anak-anak dan keperluan shoping juga udah ada"jawab Alvano.

Yudha menghela mendengar itu lalu saling bertukar pandang dengan Dewi.

"Ya sudahlah jika itu keputusan kamu. Mulai hari ini tante akan tinggal dirumah ini sampai mama kamu dinyatakan bisa dirawat dirumah"ucap Dewi.

"Apa?!"

Sontak Rheyna dan Alvano terkejut bukan main setelah mendengar kalimat itu.

Dan benar saja. Usai memberitahu Alvano tentang rencananya untuk tinggal sementara waktu disana, Dewi bergegas mengeluarkan koper dari dalam bagasi mobil. Sedangkan Yudha akan pulang seorang diri.

Dewi adalah kakak dari Rina. Mereka diketahui tidak pernah akur sejak masih kecil. Dewi selalu iri pada Rina si anak bungsu yang sangat dimanja oleh keluarganya.

Tujuan Dewi dari dulu sampai sekarang adalah untuk menghancurkan Rina dan mengambil seluruh hak waris dari orang tua mereka. Dewi juga memiliki 2 orang kakak laki-laki yang kini sudah menetap dilain kota.

Yudha, suami dari Dewi merupakan seorang dewan komisaris yang secara langsung ditunjuk dan dipercayai oleh almarhum papa Alvano.

-

Alvano, Rheyna, Aileen dan Enzy berkumpul didalam kamar. Mereka saling bertukar pandang dengan kedua tangan masing-masing terlipat didepan dada dengan postur berdiri diatas karpet.

"Kita mau apa disini?"tanya Enzy.

Mendengar itu Alvano berdeham setelah sebelumnya fokus menatap wajah cantik Rheyna.

"Sini sini"ucap Rheyna sambil menarik lengan Aileen dan Enzy untuk mendekat kearah dirinya dan Alvano.

"Eyang uti tinggal disini sekarang, kalian setuju gak?"tanya Alvano.

"Ih mas. Kok gitu sih tanya nya"ucap Rheyna.

"Ya terus gimana dong?"tanya Alvano oada Rheyna.

"Yang bagus-bagus aja pertanyaannya"jawab Rheyna.

"Itu udah paling bagus, sayang. Kan kita lagi dis---"

"Ssssttt"

"Gini anak-anak mama dan papa yang pintar. Mulai malam ini eyang uti akan tinggal sementara disini buat jagain eyang oma dirumah sakit, Ai sama Enzy yang bagus sama eyang uti ya. Biar eyang uti nyaman disini"ucap Rheyna yang diangguki oleh Aileen dan Enzy.

"Bagus, memang Ai sama Enzy tuh yang paling cerdas deh"lanjut Rheyna sambil mengusap puncak kepala mereka berdua.

Setelah itu diskusi yang mereka adakan dibubarkan dengan Aileen dan Enzy yang kembali masuk kedalam kamar.

Kedua bocah itu memang tidak begitu paham dengan ucapan Rheyna dan Alvano. Tapi mereka cukup mengerti dengan bagaimana mereka harus bersikap pada orang yang lebih dewasa.

Didalam kamar Aileen sibuk bermain dengan dua boneka kelincinya, sedangkan Enzy sibuk mengarang gambar dipapan tulisan kecil miliknya.

"Ssstt sssttt"

Mendengar itu mereka sontak menatap kearah pintu dan melihat keberadaan Alvano dengan menimbulkan kepalanya dari sela pintu.

"Papa tunggu kalian diruang kerja papa ya"ucap Alvano dengan suara pelan, sampai-sampai hanya Enzy yang mendengarnya dan mengangguk.

Melihat salah satu anaknya sudah memberi respon, Alvano pun kembali keluar dan menutup pintu secara perlahan.

Continue Reading

You'll Also Like

408K 8.2K 26
"Alan itu redfleg, dia mencintai Seyna tapi belum bisa melupakan masalalunya"- Kata "dunia sangat sempit" itu memang benar adanya. Menjadi seorang G...
1.6M 14.8K 24
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
640K 27.8K 81
"Kalau mau ciuman pertama kamu kembali lagi, cium saya untuk kedua kalinya." "Whattt?! Dasar om om!" •Jadilah readers yang bertanggungjawab dengan c...
510K 34.6K 36
Start : 5 Maret 2021 Finish : 18 Februari 2022 Anindita Wijaya seorang mahasiswi tingkat pertama yang berpikir ketika bertemu dengan dosennya, Ethani...