Obsession

By Stryhm_

1.6M 90.1K 5.5K

Ini tentang Zara, yang terjerat obsesi gila dari sosok Devano. ..... Rank: #1 Darkromance # 1 Lonely # 1 ket... More

satu
dua
tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Enam belas
Tujuh belas
Delapan belas
Dua puluh
Dua satu
Dua dua
dua tiga
Dua empat
dua lima
Dua enam
Dua tujuh
Dua delapan
Dua sembilan
Tiga puluh
Tiga satu
Tiga dua
Tiga tiga
Tiga empat
Tiga lima
Tiga enam
Tiga tujuh
Tiga delapan
Tiga sembilan
Empat puluh
Empat satu
Empat dua
Empat tiga
Empat empat
Empat lima
Empat enam
Empat tujuh
Empat delapan
Empat sembilan
Lima puluh
Lima satu
lima dua

Epilog

47.2K 1.5K 884
By Stryhm_























Raja memandang Zara yang terbaring dengan mata tertutup, wajahnya begitu damai.

"Devan ..." Zara bergumam di sela tidurnya.

Raja yang tengah menyelipkan helaian rambut Zara pun berhenti, memasang senyum tipis.

"Lo liat? Istri lo lebih sayang sama si gila itu di banding lo."

"Lo cuma bayangan, nyatanya Zara lebih milih Devan."

"Lo mati pun, dia gabakal peduli, karna di hidup dia cuma si gila itu."

"Harusnya lo sadar anjing! Hahahahha."

"Lo gak penting. jadi, Lo mati aja."

Raja semakin menipiskan bibir, menjauhkan tangannya dari Zara.

Raja menghela nafas. Lelaki itu bangkit, mengecup kening Zara lama.

"Maaf." Raja berujar pelan, tersenyum tipis memandang wajah Zara.

Ia kemudian melirik perut istrinya, mengecup perut tersebut lama kemudian mengusapnya.

"Maafin Ayah." ia tersenyum pedih, bahkan air matanya mulai mengenang di pelupuk mata.

Raja menjauhkan wajahnya, berdiri tegak kemudian melirik jam yang berada di pergelangan tangan. Detik berikutnya, ia melangkah keluar.

####

Zara membuka kelopak matanya, ia mengerjap melirik Kenan yang duduk di samping ranjang.

"Kenan." Zara memanggil dengan suara parau.

Kenan menoleh, tersenyum kemudian menjawab.

"Udah bangun?" Lelaki itu mendekat.

Zara menggeleng. "Devan? Dia.... Dimana?"

Perlahan, senyum Kenan luntur.

"Ke taman yuk?" Ia berdiri.

Zara tampak terdiam.

"Devan mana?" Ia mendongak, menatap Kenan dengan penuh tanda tanya serta rasa cemas.

"Kita ke taman aja ya? Biar kamu lebih rileks." Kenan mengambil kursi roda, menggotong Zara tanpa persetujuan dari gadis itu.

"Aku mau ketemu Devan!" Zara berkata dengan nada yang mulai meninggi, Kenan tampak acuh, mendorong kursi roda dan membawanya menuju taman rumah sakit.

Zara tampak diam, memperhatikan area taman yang mulai ramai.

Kenan memberhentikannya di dekat kursi yang kosong, lelaki itu duduk di sana dengan Zara yang duduk di kursi roda.

"Aku mau ketemu Devan." Zara berucap lemah, memandang Kenan penuh permohonan.

Kenan menghela nafas, mengusap surai rambut Zara.

"Kamu gabisa ketemu dia, Ra." Ia tersenyum tipis.

Mata Zara semakin memanas.

"Kenapa?!!" Ia berteriak, air matanya mulai turun.

Namun, Kenan hanya diam memilih tak menjawab.

"Nanti, pasti lo tau." Ia menunduk, memandang sepatunya yang terdapat darah Leo.

Ah iya, Bajingan itu kini tengah sekarat di rumah sakit dengan penjagaan ketat dari kepolisian.

Kenan tak di tangkap karena tindakannya di sebut perlawanan.

"Aku mau ketemu Devan." Zara tampak ngotot, mencoba berdiri dari kursi roda.

Namun hal itu tak berjalan mulus, ia malah terjatuh karena pahanya yang tertusuk belum sembuh.

Kenan berjongkok.

"Stop, Ra." Ia berkata lemah, memandang Zara yang kini menangis.

"Aku mau Devan!" Ia berteriak marah, bahkan memukul pahanya yang terluka.

Kenan mencekal kedua tangannya, memeluknya kemudian mengelus punggung Zara.

"Lo harus ngerti, Ra." Ia berucap lembut, membuat Zara semakin terisak.

####

Sudah dua hari Zara berada di rumah sakit, ia kini tengah berbaring dengan pandangan kosong. Ia sesekali melirik Raja yang terduduk di sofa.

Kenan datang dari balik pintu.

"Ra, aku mau nunjukin sesuatu." Ia menarik kursi roda. Zara mengalihkan tatapannya pada Kenan.

"Ayo." Kenan berucap sembari berjalan mendekat. Dan menggotong Zara, gadis itu hanya diam.

Keduanya pergi melewati koridor rumah sakit. Zara melirik ke samping, dimana Raja berjalan di dekatnya sambil tersenyum.

Perlahan, Zara berhenti di depan ruangan. Ia menoleh ke arah Kenan.

"Kemana?" Tanyanya, Kenan hanya tersenyum, tangannya bergerak membuka pintu ruangan.

Zara hanya menunduk, sebelum akhirnya sebuah suara Kenan membuatnya mendongak.

Detik itu juga, Zara mematung.

"Devan?" katanya tak percaya, memandang Devan yang terbaring dengan mata tertutup.

"I-ini beneran?" Zara menoleh pada Kenan, lelaki itu mengangguk.

"Devan selamat, Ra." Katanya. Zara kembali mengalihkan tatapannya pada Devan, ia menyuruh Kenan untuk lebih mendekat.

Gadis itu menyentuh wajah Devan dengan tangannya, ia tersenyum getir dengan bulir air mata yang mulai berjatuhan.

Sedangkan Kenan yang melihat itu hanya terdiam.

"Aku bersyukur banget, Dev." Zara semakin melebarkan senyumnya, menatap Devan bahagia.

"Ja. Devan masih idup." Zara menoleh ke samping, dimana Raja bersandar ke tembok, memandangnya sambil tersenyum.

Entah mengapa, akhir-akhir ini lelaki itu tak banyak bicara, hanya diam dan tersenyum memandangnya.

"Ra?" Kenan menatap Zara heran.

Zara menoleh.

"Lo, ngomong sama siapa?" Tanya Kenan.

Zara mengusap air matanya.

"Sama Raja." balasnya menunjuk keberadaan Raja.

Kenan mengikuti arah tunjukan Zara.

Lelaki itu langsung menipiskan bibir.

"Ra, lo bahagia?" Kenan mendekat, Zara kembali menoleh padanya, gadis itu mengangguk antusias.

"Devan seberharga itu ya, buat lo?" Kenan kembali bertanya, dan Zara menganggukinya.

Namun, sedetik kemudian, Zara menoleh ke arah Kenan dengan sebelah alis terangkat.

"Ra, lo sayang Raja, kan?"

Zara sempat terdiam, ya. Hanya diam.
Kenan terkekeh pelan.

"Raja, sayang lo." Ia menghela nafas, melirik Devan yang masih menutup mata.

"Sayang banget malah." Ia terus melanjutkan perkataannya, membuat Zara memasang raut wajah keheranan.

"Dia rela ngelakuin apapun demi kebahagiaan lo. "

Zara mengerjap, masih kurang mengerti dengan perkataan Kenan.

"Bahkan, dia rela, donorin jantungnya buat cowok yang lo anggap berharga itu dan ninggalin kita semua."

Detik berikutnya, Zara terkekeh.

"Kamu ngelantur, Ken. Orang Raja ada di-" Tangan Zara yang menunjuk tembok menggantung di udara dengan kaget.

"Loh, tadi Raja di sana." Katanya menoleh pada Kenan.

"Lo puas kan, Ra?" Kenan menatap Zara dengan tatapan kosong.

"Kamu kenapa sih? Aneh banget." Zara geleng-geleng, memilih memandang sekitar guna mencari keberadaan suaminya.

"Aku mau cari Raja." Zara menggerakan tangannya guna memajukan roda.

"Jantung Devan rusak, dan sekarang jantung Raja ada sama dia." Kenan kembali bersuara, diam di tempat tanpa melirik Zara yang bergerak keluar.

Zara geleng-geleng, tidak tertarik dengan lelucon yang Kenan buat.

Ia lebih memilih menggerakan kursi rodanya dan pergi ke ruangannya, Raja pasti berada di sana saat ini.

Ia bergerak masuk, mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan.

Kosong.

Zara memilih bergerak mendekati ranjang.

Ia terdiam, dimana suaminya saat ini? Bukankah kemarin-kemarin lelaki itu masih berada di dekatnya meski hanya diam dan memandang dirinya sambil tersenyum.

Zara menghela nafas, melirik nakas. Ia menaikan sebelah alis, tangannya mengambil sebuah amplop yang tergeletak di sana.

Mengapa Zara baru menyadari keberadaan benda itu?

Tangannya bergerak membuka kertas yang ada di sana.

Mata Zara terpaku, menatap deretan tulisan yang terpampang di sana.

Dari aku, Raja.

Untuk Zara, gadis tercinta.

Maaf.

Aku gak bisa berhenti ucapin kata itu, Ra. Sekali lagi, Maaf.

Maaf untuk semuanya, maaf karena belum bisa bahagiain kamu, belum bisa bikin kamu jatuh cinta sama aku. Aku gagal jadi suami, Ra. Aku gabisa jaga istri aku sendiri.

Aku gagal.

Dan, maaf. Seberusaha apapun aku, nyatanya aku tetep gabisa milikin hati kamu. Seyakin apapun aku, nyatanya semesta lebih percaya kalo kamu emang bukan takdir aku.

Tapi, satu hal yang harus kamu tau. Cinta aku, lebih besar dari apapun. Meski aku tau, bahwa sebesar apapun itu pasti ga ada apa-apanya buat kamu.

Terkadang, aku iri sama Devan, Ra. Di saat dia nyakitin kamu, kamu masih tetep cinta sama dia. Aku emang bodoh karena mikir kalo kamu bakal cinta sama aku, aku bodoh.

Tapi sejauh ini, aku gak pernah nyesel dengan semua hal yang udah aku lakuin buat kamu.

Semua yang aku lakuin, atas dasar cinta. Tulus dari hati.

Kamu gak perlu khawatir, Ra. Aku yakin setelah ini kamu pasti bahagia, Devan bakal gantiin posisi aku, dia bakal bahagiain kamu, kalian bakal bangun rumah tangga bahagia, besarin anak kalian bareng-bareng.

Haha, pasti seru ya, Ra?

Aku harap anak kalian sehat terus, aku harap kalian tetep bahagia. Kamu gak usah mikirin aku lagi, Ra. Mungkin kedepannya aku juga bakal bahagia, karna kamu bahagia, aku pun ikut bahagia.

Untuk terakhir kalinya, aku minta maaf. Maaf karena belom bisa jadi apa yang kamu pengen, belom bisa jadi lelaki yang baik, dan gak bisa nemenin kamu pas lahiran, karna Devan yang bakal lakuin itu.

Teruntuk anak kamu, aku sayang dia, Ra. Meski aku tau itu bukan darah daging aku, tapi adanya dia bikin hidup aku berwarna. Saat dia nendang perut kamu, itu rasanya bahagia banget, Ra.

Semoga, nanti dia tumbuh jadi anak yang berbakti sama kamu, sayang sama kamu.

Aku cinta kamu, Ra.

Semoga, dengan ngasih jantung aku ke Devan, itu bisa bikin kamu bahagia.

Aku wujudin keinginan dia, Ra. Devan pengen hidup bahagia sama kamu.

Dan kamu juga pengen dia.

Dan aku? Haha, aku gabakal ganggu kehidupan kamu, Ra.

Selamat berbahagia.

Dan....

Selamat tinggal.









Selesai.

...








Guys, cerita ini udh pernah di up tahun 2022, aku banyak pertimbangan buat fublish lagi atau engga, akhirnya aku berani fublish ulang sampai ending. Maaf akan kecacatan tulisan aku ya, aku benar-benar ga revisi alur karna aku pikir seburuk apapun ini adalah karya pertama yang aku buat sampe ending, juga sebagai bukti sampai mana aku bisa memperkembangkan alur dengan baik di karya berikutnya.

Untuk kisah anaknya Zara, itu ada di lapak sebelah, bakal aku post hari ini juga. Ah, ya. Alurnya lebih berat dari ini, lebih dark dan banyak teka teki, tapi aku sebisa mungkin merangkum alur dengan rapi, berbanding terbalik dengan cerita ini yang masih banyak kurangnya, di cerita selanjutnya aku akan berusaha sebaik mungkin.

Thank you All🤍





Continue Reading

You'll Also Like

6K 290 11
Sequel william's obsession Bisa dibaca terpisah tidak disangka salah satu sifat William diturunkan pada Clarisa. sama seperti William yang pernah men...
S E L E C T E D By mongmong09

Mystery / Thriller

318K 16.8K 31
Tentang obsesi seorang pria misterius terhadap seorang gadis yang menolongnya. ---------------------------------------------------- Raina Karlova, se...
43.7K 3.4K 42
"She's mine, Jay. Jangan macam-macam sama milik gue." "Belum, dia belum milik lo sepenuhnya. Gue gak akan nyerah. Karena gue gak akan kalah dari lo l...
699K 6.5K 10
Tidak pernah terpikirkan dalam benak Rose jika ia harus menjadi istri dari seorang duda yang lumpuh dan sudah memiliki seorang putri. Bagaimana kela...