Obsession

By Stryhm_

1.6M 89.1K 5.4K

Ini tentang Zara, yang terjerat obsesi gila dari sosok Devano. ..... Rank: #1 Darkromance # 1 Lonely # 1 ket... More

satu
dua
tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Enam belas
Tujuh belas
Delapan belas
Dua puluh
Dua satu
Dua dua
dua tiga
Dua empat
dua lima
Dua enam
Dua tujuh
Dua delapan
Dua sembilan
Tiga puluh
Tiga satu
Tiga dua
Tiga tiga
Tiga empat
Tiga lima
Tiga enam
Tiga tujuh
Tiga delapan
Tiga sembilan
Empat puluh
Empat satu
Empat dua
Empat empat
Empat lima
Empat enam
Empat tujuh
Empat delapan
Empat sembilan
Lima puluh
Lima satu
lima dua
Epilog

Empat tiga

14.6K 948 234
By Stryhm_







....

Kenan membuka pintu rumah Raja.  Tangannya menjingjing sebuah plastik berisi makanan.

Ini kali kelima dirinya berbolak-balik.  Raja meminta bantuannya serta yang lainnya.

Ibo bahkan sampai membawa beberapa pedagang agar tak perlu berbolak balik.

Berbeda dengan Aldi yang malah enak-enakan duduk di sofa,  ia memilih menyuruh orang suruhannya untuk membeli sesuatu yang Zara inginkan.

Gadis itu mengidam.

Dan,  bukan cuma satu yang ia idamkan.

Melainkan banyak.

Kenan meletakan sebungkus somay ke meja, meja di sana sudah penuh dan bertumpuk oleh makanan.

Zara tak memakannya sedikit pun, hanya melihat lalu mencium baunya.  Setelahnya gadis itu meminta yang lain.

"Somay nya wangi banget, kayanya empek-empek juga wangi." Zara meletakan sebungkus somay kembali kemeja.

"Ken," Raja memanggil,  menyatukan kedua telapak tangannya menjadi satu.

  "Ja,  gue baru mau duduk loh." Kenan berkata sabar. Menatap Raja yang memohon untuk membelikan empek-empek.

"Ra,  gue bawa lima pedagang sekarang.  Lo tinggal milih. " Ibo tampak bernafas ngos-ngosan, sepertinya lelaki itu baru saja berlari dari luar.

Zara dengan antusias berdiri.

Di ikuti Raja dari belakang.

Kenan menghela nafas, merebahkan dirinya di sofa.  Ia menatap sekumpulan makanan di meja.

  "Kalo bukan karna Zara,  gue gamau bolak-balik beli ginian." Kenan bergumam.

Di sisi lain Zara tampak sibuk mencium aroma dari satu pedagang,  ke pedagang lainnya.

  Benar-benar mengejutkan. Zara sangat jarang mengidam,  sekalinya ngidam. Semuanya di embat.

"Ra, mau apa lagi abis ini?" Raja yang sedari mengikutinya dari belakang pun bersuara.

Zara menoleh ia membasahi bibir bawahnya.

Sebenarnya ada satu hal yang sangat ia inginkan.

"Kasi tau, aku bakal nurutin, apapun itu."

Zara menunduk,  memainkan ujung bajunya.

"A-aku mau di elus Devan." Zara berkata pelan, semakin menunduk.

Raja tampak tersenyum tipis, ia mengelus pucuk kepala Zara.

"Ayo."

Zara mendongak, menatap Raja yang tersenyum tipis.

"Iya, kita kesana sekarang." ajaknya.

Zara menahan tangan Raja yang membawanya pergi.

"Kepala kamu belum sembuh, Ja." tahannya.

Raja menggeleng sambil tersenyum.

"Aku gamau anak aku ileran gegara ga di turutin kemauannya."


####


Zara melangkah melewati koridor rumah sakit jiwa dengan antusias.

Raja, Kenan, Ibo,  dan Aldi ikut serta menemaninya.

Kini ia berhenti di ruangan Devan, ia sudah meminta ijin kepada dokter.

Zara tambah sumringah saat mengetahui pintu tidak tergembok. Ia melangkah masuk.

Namun, langkahnya terhenti. Zara tersenyum tipis pada Dea yang tengah mengobrol dengan Devan.

Entah mengapa, Zara merasa kesal pada Dea.  Mungkinkan bawaan sang bayi?

"Zara?" Devan berdiri, wajahnya terlihat begitu senang.

Zara menatap kaki Devan yang sudah tidak di rantai. Perasaan lega menjalar di hatinya.

"Dev,  anak kamu mau di elus!" Zara berkata antusias.  Sungguh,  Zara merasa dirinya kembali seperti semula.  Bukan Zara yang hanya banyak diam seperti kemarin.

"A-apa?" Devan berkata tidak mengerti,  ia menatap Raja yang berdiri di ambang pintu.

Raja tampak mengangguk sambil tersenyum tipis.

Zara lari mendekat.  Hal itu membuat Devan dan Raja melotot secara bersamaan.

"Ra!  Hati-hati!" Panik Raja yang kini sudah mendekat padanya.

Kenan yang tengah berdiri di ambang pintu tampak terdorong maju akibat ulah Ibo dan Aldi yang rusuh.

"Maaf,  Ja.  Aku lagi seneng." Zara menyengir, sungguh.  Baru kali ini Raja melihat raut bahagia yang benar-benar lepas di wajah gadisnya.

Devan menatap haru pada Zara yang kini berhambur memeluknya.

Sungguh.

Sangat bahagia.

Tangan Devan sampai bergetar saat membalas.

"Elus." Zara menarik tangan Devan untuk menyentuh perutnya.  Devan tersenyum, ia berjongkok.

Di sisi lain Dea mencengkram sprai kasur.  Menatap aktivitas dua orang di depannya dengan raut tidak suka.

"Dia nendang!" Zara antusias,  Devan terkekeh dan terus mengelus perut Zara.

Entah mimpi apa Devan semalam.

Mengapa ia bisa di beri hal sebahagia ini?

Dan mengapa Zaranya jadi berbeda?

Jauh lebih menggemaskan di banding sebelumnya.

"Ra, aku juga mau elus." Raja berjalan mendekat.

Zara menoleh.

"Sini!" katanya semangat.

Raja berjongkok, sedikit menggeser posisi Devan dan mengelus perut istrinya.

"Ra,  gue juga pengen ngelus." Kenan berujar pelan.

Zara mengerjapkan matanya dan akhirnya mengangguk.

"Sini!" ajaknya.

Mendapat kesempatan tersebut,  Kenan sontak langsung mendekat.

Aldi dan Ibo yang melihat itu pun menatap cengo.

"Di, kalo Zara nikah sama tuh tiga bocah.  Kira-kira dia kewalahan gak ya ngasih jatah?" Ibo menoleh pada Aldi.

Lelaki itu mengedikan bahu.

"Raja senin sama selasa, Kenan rabu sama kamis,  Devan jumat sama sabtu. Minggu di gilir." Aldi menjawab santai, Ibo melotot sambil geleng-geleng.

Berbeda dengan ketiga lelaki itu yang tengah mengelus perut Zara.

  "Dia nendang lagi!" Kenan berkata heboh.

"Dia nendang karna di elus sama gue!" Raja berkata nyolot.

"Udah jelas karna gue!" Kenan ikut nyolot.

Devan tampak menghembuskan nafas.

"Ikatan batin. Gue bapaknya, jadi. Karna gue." Jawabnya kemudian menghempaskan kedua tangan Raja dan Kenan.

Lalu, ia mencium perut Zara.

Raja melotot, habis kesabarannya.

Ia menggeserkan tubuh Devan. Lalu memeluk perut istrinya, berusaha menjadi benteng agar dua lelaki itu tak menyentuhnya.

"Ck!  Bagi!" Kenan memeluk Zara dari samping.

Devan mengepalkan tangan,  menatap marah pada kedua lelaki itu.

Pada akhirnya,  ia ikut memeluk Zara dari samping.  Tanganya bergerak menjewer telinga Raja.

Raja yang tak terima pun membalas.

Pada akhirnya, ketiga lelaki itu saling jewer.

Dea merutuk di tempat, menatap tajam pada Zara yang tengah tertawa.

Tangannya mengepal.

"Zara harus mati!" batin Dea berujar.







...

Kira-kira begitu lah gambaran kalo Zara punya tiga suami

Continue Reading

You'll Also Like

28.4K 3.9K 54
Disarankan follow sebelum baca. Fantasy | Romance Kehidupan Naomi hanya sebatas mengetik di atas keyboard dan menyunting naskah. Disisipi pekerjaan p...
490K 9.6K 11
"What The Fuck! Kenapa lo ga bilang kalo lo virgin bitch!" "Ups, ketahuan deh" "Arghh, gila ya lo?!" "Yeah, of course i'm crazy, because 𝘪'𝘮 𝘤𝘳�...
4.4M 263K 62
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
4.1K 483 21
FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! [Dita×Taeyong] cerita senang-senang. .. Kematian Celline membuat Zinnia tanpa sadar menerima perjodohan yang diajukan o...