Quirkless (Todoroki Shoto X R...

Da ShokoLight

101K 16.9K 5.8K

Menjadi Rival Todoroki Shoto? Kenapa tidak? Kamu memperkenalkan dirimu di kelas sebagai seorang Quirkless yan... Altro

꧁☬Prolog☬꧂
꧁☬Hari Pertama☬꧂
꧁☬Perkenalan☬꧂
꧁☬Rasa Gejolak☬꧂
꧁☬Kejadian Aneh☬꧂
꧁☬Solusi☬꧂
꧁☬Teman Duduk☬꧂
꧁☬Pelatihan USJ☬꧂
꧁☬Sandera Villain☬꧂
꧁☬Kemunculan Quirk☬꧂
꧁☬Banyak Pertanyaan☬꧂
꧁☬Informasi Mengejutkan☬꧂
꧁☬Mencari Tahu☬꧂
꧁☬Pengumuman☬꧂
꧁☬Gurauan Singkat☬꧂
꧁☬Festival Olahraga☬꧂
꧁☬Babak Pertama☬꧂
꧁☬Babak Kedua☬꧂
꧁☬Istirahat☬꧂
꧁☬Kecurigaan☬꧂
꧁☬Babak Penyisihan☬꧂
꧁☬Semifinal☬꧂
꧁☬Khawatir☬꧂
꧁☬Final☬꧂
꧁☬Ajakan☬꧂
꧁☬Restu☬꧂
Promosi
꧁☬Menginap☬꧂
꧁☬Rekrutan☬꧂
꧁☬Magang☬꧂
꧁☬OTANJO BIOMEDETO☬꧂
꧁☬Keanehan☬꧂
꧁☬Bertemu☬꧂
꧁☬Kumat☬꧂
꧁☬Serangan☬꧂
꧁☬Stain☬꧂
꧁☬Memberontak☬꧂
꧁☬Valentine☬꧂
꧁☬Copy Soul☬꧂
꧁☬Jodoh☬꧂
꧁☬Pelatihan☬꧂
꧁☬Gertakan☬꧂
꧁☬Latihan Air☬꧂
꧁☬Jurus Pamungkas☬꧂
꧁☬Peniru☬꧂
꧁☬Twice☬꧂
꧁☬OFA and AFO☬꧂
꧁☬Sandiwara☬꧂
꧁☬Kedok☬꧂
꧁☬Inti Hati☬꧂
꧁☬Begin☬꧂
꧁☬Middle☬꧂
꧁☬Break☬꧂
꧁☬Endeavour Fight☬꧂
꧁☬Final☬꧂
꧁☬End☬꧂
꧁☬Epilog☬꧂

꧁☬Asrama☬꧂

1.3K 247 117
Da ShokoLight

Author POV

Setelah Shigaraki pergi, Uraraka dengan segera melapor pada polisi. Dan pusat perbelanjaan itu ditutup sementara.

Para polisi langsung mencari keberadaan Shigaraki disetiap penjuru mall ini. Namun sosoknya sama sekali tidak ditemukan...

Hingga hari ini, pihak sekolah Yuuei memutuskan untuk menjalankan program asrama. All Might dan Aizawa pun pergi mengunjungi rumah murid didiknya satu-persatu untuk meminta persetujuan kepada wali murid mengenai program ini sekaligus meminta izin untuk mempercayakan anaknya yang akan tinggal di asrama Yuuei.

Setelah melalui banyak perlakuan dari beberapa wali murid terutama keluarga Bakugou, akhirnya sampai juga kedua sensei ini dirumah mc kita.

"Tidak, tidak boleh!" tolak ayah (name) tegas.

"Kami mohon, percayakan anak anda kepada kami," ucap All Might dan Aizawa bersamaan seraya membungkukkan bada.

"Anakku baru saja diancam oleh penjahat disaat kalian lengah. Percuma saja jika (name) sudah tinggal di asrama tetapi penjagaan kalian tidak ketat. Aku tidak akan mengizinkan nya!" -Ayah

"Maafkan kelalaian kami waktu itu. Hal itu memberi kami pelajaran agar tidak lagi membiarkan anak didik berkeliaran tanpa pengawasan. Jadi tolong, beri kami kesempatan untuk menjaga mereka dengan cara kami," -All Might

Sejenak, tidak ada percakapan di antara mereka, sibuk dengan pemikiran masing-masing.

"Beri kami waktu untuk memikirkan nya sensei. Karena kami juga perlu membahas hal ini dengan (name)," ibu membuka suara.

All Might dan Aizawa tampak saling berpandangan sejenak.

"Baiklah, segera hubungi kami jika sudah mendapat keputusan. Kami harap anda sebagai wali murid bisa mempercayakan (Fullname) pada kami," -All Might

Setelah kepergian kedua sensei itu, (name) yang berada di dalam kamar memberanikan diri untuk keluar. Menemui kedua orang tuanya yang ntah kenapa sikapnya berubah sejak kepulangan nya dari mall kemarin.

Alasan dia tetap mengurung diri di kamar walau sensei nya datang adalah... ia tahu kalau orang tua nya akan menolak program itu.

Program yang bagi (name) sangat menyenangkan...

(Name) berjalan ke dapur, hendak mengambil segelas air untuk membasahi tenggorokan nya.

Sedangkan dari arah lain, ayah (name) berjalan perlahan menghampiri anaknya dan menampar pipi mulusnya kuat-kuat.

PLAAKK

"AKH--!!" rintih (name) reflek. Badannya terhuyung ke kanan, membuat segelas air yang ia pegang menumpahkan isinya ke lantai.

"Anak bodoh..." umpatnya pelan.

"Ke-kenapa-?" (Name) membeo pelan dengan tangan nya yang menyentuh pipi sendiri. Merasa nyeri dengan tamparan ayahnya.

Sebelumnya-- tidak, kedua orang tua nya dari dulu memang tidak pernah menggunakan kekerasan sedikit pun. Bahkan sangatlah lembut seakan memanjakan dirinya selaku anak tunggal.

Tapi sejak kemarin.... sikap mereka berubah drastis...

"Ini karena ulahmu itu sialan!!" Ayah mengeluarkan suaranya yang terkesan mencekam.

"Hahh andai saja kau tidak mencoba mencari tahu, maka ini tidak akan terjadi," Ibu menghela nafas gusar.

"A-apa? Apa yang kalian maksud?" (Name) mencoba beranjak perlahan dari posisi jatuhnya.

"QUIRK MU ITU MEREPOTKAN SIALAN!!"

BUAGGHH

Ayah membentak disertai dengan tonjokan yang mengarah pada perut rata (name). Membuat gadis itu sedikit terlempar dan tubuhnya menabrak lemari bumbu masakan.

"Hei, apa yang kau lakukan?! Apa 'dia' akan membiarkan mu melakukan ini?!" sahut ibu dengan nada sedikit panik.

"Biarkan saja, toh kita diberi wewenang untuk gadis non normal ini bukan?" jawab ayah santai.

(Name) benar-benar tidak mengerti. Hei, apa salahnya hingga diperlakukan seperti ini?

Nilai jelek? Berbuat nakal? Mengonsumsi narkoba? Tidak... tidak ada satupun yang (name) lakukan.

Lalu.... kenapa...??

(Name) mencoba melarikan diri dari posisi ini. Berlari dengan cepat menuju pintu keluar dengan langkah tertatih dan tangan yang setia menekan memar di perut.

Tangan kanannya terangkat, memegang knop pintu dan memutarnya dengan susah payah. Aneh... energinya terasa hilang semua dalam sekejap. Membuka knop pintu saja kesusahan.

Cklek

Pintu rumah terbuka, tidak--bukan (name) yang membukanya. Tapi orang lain dari balik pintu ini.

Krieett

Tampak lah seorang gadis bersurai putih selaku pelaku yang baru saja membuka pintu ini. Ya, dia Kanzaki Mirai...

"Are? (Name)??" beonya pelan.

"Mi-Mirai-chan!! Tolong, bantu aku ka--" Permintaan tolong yang hendak (name) lontarkan pada sahabatnya itu langsung terputus, dikala Mirai menyunggingkan seringai lebar penuh kemenangan disaat melihat kondisi (name) yang terluka.

"Ara ara, ternyata sudah dimulai ya??" Mirai tersenyum seraya mendekatkan kepalanya kearah (name).

"Wah, akhirnya Mirai-chan ku datang!" seru ibu (name) sembari berlari memeluk Mirai.

"Bermain mu lama sekali, jadi kami terpaksa bertindak duluan," -Ayah

"Tak apa, ini dapat memudahkan ku untuk memberinya pelajaran," ucap Mirai dengan sorot mata senang.

"He? K-kau--" Ucapannya tertahan sendiri dimulutnya. Sangat susah mencerna kejadian yang terjadi tepat di hadapannya saat ini bagi seorang (name).

Kenapa orang tua nya tampak sangat sayang kepada Mirai? Sedangkan dirinya diperlakukan kasar secara tiba-tiba tanpa penjelasan.

"Lagipula... (name) juga yang menjadi alasan di adakannya program asrama ini bukan?" Mirai berjalan menghampiri (name). "Ah, malas sekali harus tinggal disana bersama para cecung*k yang katanya calon hero itu. Kau membuatku jengah saja," ungkap Mirai seraya mendorong keras bahu (name).

"Tapi... disisi lain aku juga di untungkan sih..." Mirai bergumam pelan. "Karena dengan tinggal di asrama aku bisa menemui Shoto setiap hari~!!" serunya riang.

"Shoto? Apa yang dia maksud... Todoroki...??" batin (name) bertanya-tanya.

Sial, rupanya ia dan sahabatnya ini menyukai lelaki yang sama. Haruskah (name) merelakan nya untuk Mirai?

Oh tentu tidak, karena spek Todoroki di dunia ini jarang banget keberadaan nya (bagi nem)

"Nah, let's play the party~!!" seru Mirai sembari mengunci pintu rumah, dan menyiapkan permainan untuk (name).

Permainan yang didasari oleh alat berat....

***

Author POV

"Sudah berkumpul semua? Kalau begitu ayo masuk ke asrama. Bersemangatlah dan ikuti aku," Aizawa memimpin pengenalan program asrama pada murid kelas 1A.

Bersemangat.jpg

Anak didik Yuuei saat ini tengah menjalani tur asrama bersama wali kelas masing-masing. Namun karena Aizawa baru saja mengomeli mereka yang seenaknya bertindak menangani Shigaraki, membuat mereka menjadi lesu hari ini.

"A-ayolah teman-teman, bersemangatlah! Karena aku akan menraktir kalian makan barbeque malam ini!!" seru Kirishima yang membuat semua kembali bersemangat.

Berjalan lah mereka memasuki asrama seraya melompat kegirangan karena akan tinggal bersama. Kecuali (name) yang tak bisa ikut berbaur dengan teman siswinya itu.

"(Name)-chan, kau kenapa?" tanya Jirou tiba-tiba.

"Hm? Kenapa? Apa ada masalah?" tanya (name) balik.

"Ah, tidak. Hanya saja... kau tidak tampak seperti biasanya..." jawab Jirou ragu. Dia sendiri juga bingung apa yang berbeda dari (name) hari ini.

"Eh, kau memakai sarung tangan lengan? Untuk apa?" tanya Jirou disaat menyadari bahwa (name) memakai sarung tangan khusus lengan sehingga pergelangan tangannya tertutup.

"Ohh lagi mood aja si. Soalnya kemarin baru beli, jadi pengen coba pakai," jawab (name) dengan cengiran yang tersungging.

Alasannya bisa banget yak. Padahal itu stoking tangan dipakai biar luka lebam-lebam nya ga keliatan. Habis dipukul pake palu soalnya kemarin sama Ayah.

"Satu gedung asrama ditinggali oleh satu kelas. Perempuan tinggal di sebelah kanan, dan lelaki di sebelah kiri. Tapi lantai satu adalah daerah umum," Aizawa mulai menjelaskan denah gedung ini. Sedangkan murid barbar lainnya langsung menyebar ke setiap sudut ruangan sembari melihat-lihat.

"Ruang makan, kamar mandi, dan ruang cuci ada di lantai satu," lanjutnya lagi.

"Woah, di dalam juga ada halaman nya!!" -Sero

"Luas dan cantik sekali, ada sofa juga!!" -Mina

"Ini seperti mansion!!" -Uraraka

"Buset!! Ini satu kelas gedung asrama nya sebesar ini?! Gila, Yuuei sekaya apa woe??!!" -(Name)

"Bentar... ini aku ga salah dengar?! K-kamar mandi cewe dan cowo terbuka untuk umum?! APA AKU SEDANG BERMIMPI??!!" seru Mineta keras, dengan ekspresi senank bukan main tentunya.

"Kamar mandi serta ruang cuci pakaian perempuan dan lelaki dipisah. Sebaiknya kamu jangan keterlaluan," sela Aizawa tajam, membuat cebol ungu itu bungkam.

"Lantai dua ke atas berisi kamar lima lantai. Setiap lantai ada empat kamar. Satu orang satu kamar. Setiap kamar ada AC, toilet, lemari es, dan lemari pakaian. Ini termasuk mewah," -Aizawa

"GAGAGAGA INI UDAH BUKAN TERMASUK MEWAH LAGI, TAPI SANGAT MEWAH!! SULTAN!! AKU BERSEKOLAH DI SEKUL SULTAN!! AAAAAA!!!" teriak (name) dan Uraraka bersamaan. Selanjutnya mereka meloncat-loncat kegirangan dengan bergandengan.

"Kamarnya akan dibagikan olehku. Koper yang kalian kirimkan kemari sudah dibawa ke kamar kalian. Hari ini bereskan kamar masing-masing, besok pembelajaran akan berlangsung seperti biasa. Itu saja, sekian." Aizawa undur diri untuk melanjutkan tidurnya.

***

Readers POV

"Hahh... capeekk..." dengus ku pelan. Aku merebahkan tubuh diatas sofa. Bukan sofa kamar yak, tapi sofa yang ada di lantai satu, sofa untuk bersama.

"Benar... melelahkan sekali..." Mina tepar disebelah ku. Tubuh kami saling bersandar.

"Apa kalian sudah selesai menata kamar?" tanya Jirou menyahut.

"Aku sih sudah, bagaimana dengan kalian?" -Uraraka

"Aku juga sudah, kero. Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang? Gugup rasanya ketika tinggal seatap dengan teman, kero!" -Tsuyu

"Hei hei, bagaimana kalau kita melakukan tur kamar?" usul Hagakure.

"Tur kamar? Yang kayak gimana tuh?" tanyaku.

"Jadi kita keliling asrama ini buat memperlihatkan isi kamar satu-persatu. Nanti yang kamarnya paling bagus dapet hadiah deh~" jelas Hagakure antusias.

"Okelah, ayok. Mau kamar siapa duluan?" Aku mulai beranjak dari duduk. Adoh, tadi punggung yang disenderin sama Mina sakit woe, ada lukanya disitu. But daijobuh👍✨

"Eh, ajak yang cowo dulu. Baru kita keliling bareng," -Hagakure

"Lah, yang cowo diajak juga?!" -Aku

"Iya dong, mana seru kalau cuma cewe doang," -Mina

"Himlih, bilang aja kamu mau liat kamar crush yakaann~ hayoo crush nya kalian siapa~??" godaku dengan tatapan jahil.

Mina: ngga ada kok ( ͡°³ ͡°)

Hagakure: gaada si... (^_^♪)

Aku: boong semua klean y!! ヽ('д´;)/

--Skip kita ajak cowo-cowo dan mulai tur kamarnya--

Ekspresi ku di tiap kamar teman-teman...

Kamar Midoriya: NGAHAHA AWOKAOWK PLS-- ALL MIGHT SEMUA, HAHAHA!!!

Kamar Tokoyami: Lampu mana lampu?

Kamar Aoyama: Aduh silau bgt kek masa depanku yg cerah!!

Kamar Mineta: Skip, ga minat

Kamar Iida: Weh, nanti kapan-kapan aku main kesini buat baca buku boleh kan ya?

Kamar Kaminari: Ohh jadi gini toh kamar cowo normal...

Kamar Koda: IH KELINCI!! Kurang singa si ini

Kamar Sero: Woah, tema Asia!! Jadi kangen Indo!

Kamar Todoroki: Buset! Tatami nya sampe dipasang juga! (Auto suka sama gaya jepang kuno krn mas crush)

Kamar Sato: Heh, habis gini ajarin aku bikin kue atau nyawamu melayang!!

Kamar Hagakure: AAA PINKY!! KAPAN-KAPAN AKU NGINEP SINI YA!

Kamar Momo: Aduh, aku mencium bau-bau nona kaya...

Selama berjalan dari kamar satu ke kamar yang lain, hanya aku dan Todoroki yang berjalan paling lambat dan sedikit tertiggal. Kalau aku sih karena lutut sakit kena pukul linggis, makanya jalan pelan-pelan. Tapi kalau Todoroki... kenapa?

Setelah berkeliling, sampailah kami di kamarku. Huh hahh rasanya gugup, padahal cuma ngeliatin isi kamar.

"Kamar ku b aja ya, jangan berharap lebih," ucapku sebelum mempersilahkan mereka masuk.

Satu-satu di antara mereka memasuki kamarku. Isi kamarku memang biasa aja kok...

Cuma kasur, karpet bulu dengan meja kecil di tengah ruangan, lemari di pojok, kulkas pemberian sekolah, dan rak buku kecil disisi ruangan.

Sebelas dua belas lah ya sama kamar Uraraka.

"LEMARI!! DIMANA LEMARINYA?!" Mineta ngerusuh.

"HEH HEH GAADA!!" Aku membekap tubuh Mineta kuat-kuat.

"WAHH (NAME)-CHAN MEMELUK KU!!" serunya seraya memeluk tubuhku balik. 

"LOH HEH GA GITU KONSEP NYAA!!" eh, maap Mineta nya kelempar.

"Hm? (Name)-chan, ini apa?" pertanyaan Momo membuat atensi ku tertuju padanya.

Aku menghampiri gadis sultan itu yang tengah memerhatikan kasurku.

"Itu, ada semacam bercak darah..." ucap Momo. Dan saat kulihat, memang benar adanya setitik bercak darah diatas kasurku.

"Gawat!! Ini pasti darah dari luka waktu ganti perban tadi!" batinku panik.

"Apa (name)-chan lagi dapet, kero?" -Tsuyu

"Ssstt disini ada cowo!" bisikku pelan. "Tapi aku ga lagi dapet kok. Mungkin tadi jus strawberry yang aku minum sempat menetes," jelasku beralasan.

Heh pls, sepertinya Todoroki sedang memperhatikan ku dari ambang pintu kamar... haha...💔

Vote nya yak makasii~!!

Nah akhirnya saia apdet setelah... berapa lama yak?

Sy lagi PAT say, jadi jarak waktu buat apdet lagi bakalan agak lama. Tapi terimakasih buat yang udah nungguin💖✨

Omake!!/Bonus✨

--setelah tur di kamar todoroki--

"Nah ayo kita lanjut ke kamar selanjutnya~!!" -Mina

Disaat semua berjalan menuju kamar sebelah, (name) yang hendak berjalan juga pun tertahan akibat telapak tangan nya yang ditarik oleh Todoroki untuk masuk kedalam kamar, dan menutup pintu. Kamarnya Todoroki yagesya...

"Eh?" -(Name)

Todoroki memegang pergelangan tangan (name) yang terbalut stoking lengan, dan membukanya perlahan. Membuat (name) meringis kesakitan akibat memar yang sedikit tertekan.

"Sudah kuduga..." gumam Todoroki pelan.

"Ha? T-tau darimana?" -(name)

"Siapa yang melakukan ini padamu?" tanya nya.

(Name) bungkam, tak tahu harus menjawab apa... ia saja masih bingung antara hubungan Mirai dengan orang tuanya.

Todoroki sudah bisa menebak bahwa (name) tidak mau mejawab. Yang bisa ia lakukan untuk saat ini hanyalah...

Gyuutt

Todoroki memeluk tubuh (name) dengan lembut. Tak ingin menyakiti tubuh gadis dihadapan nya yang tengah dipenuhi luka.

"Tidak apa, aku akan mencari tahu sendiri dan berusaha melindungi mu..." bisiknya pelan.


#dukungsero

Continua a leggere

Ti piacerà anche

117K 18.5K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
216K 29.3K 33
Book 1 Haikyuu x readers karena kejadian waktu dulu (name) tidak diperbolehkan untuk bermain voli lagi oleh keluarganya Tapi itu tidak membuatnya pa...
72.2K 6.5K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
43.4K 4.4K 27
Seorang gadis bernama akaashi (Name) memiliki teknik kutukan tinggi tapi menghindari dunia jujutsu Karna masa lalu nya