Obsession

Door Stryhm_

1.6M 89.2K 5.5K

Ini tentang Zara, yang terjerat obsesi gila dari sosok Devano. ..... Rank: #1 Darkromance # 1 Lonely # 1 ket... Meer

satu
dua
tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Enam belas
Tujuh belas
Delapan belas
Dua puluh
Dua satu
Dua dua
dua tiga
Dua empat
dua lima
Dua enam
Dua tujuh
Dua delapan
Dua sembilan
Tiga satu
Tiga dua
Tiga tiga
Tiga empat
Tiga lima
Tiga enam
Tiga tujuh
Tiga delapan
Tiga sembilan
Empat puluh
Empat satu
Empat dua
Empat tiga
Empat empat
Empat lima
Empat enam
Empat tujuh
Empat delapan
Empat sembilan
Lima puluh
Lima satu
lima dua
Epilog

Tiga puluh

21.1K 1.2K 138
Door Stryhm_


Zara membuka kelopak matanya perlahan, ia sedikit menyipit mendapati paparan sinar lampu yang menembus penglihatannya.

Gadis itu bergerak duduk, menoleh saat sapaan lembut itu bersuara padanya.

"udah baikan?" Raja duduk di tepi ranjang, punggung tangannya menempel di kening Zara.

Zara hanya mengangguk tipis. Ia mencoba mengingat kejadian apa yang ia alami sebelum pingsan dan berakhir tergeletak disini.

Sampai akhirnya mual menyerang, Zara membekap mulutnya sendiri. Tanpa menunggu lama ia langsung turun dan berjalan menuju kamar mandi.

Kebiasaan setelah menangis histeris Zara akan merasa mual dan pening. Ia menyalakan keran dengan pandangan tertuju pada kaca.

Tangannya memegang kening dan menyurai rambut ke belakang.

"lo baik-baik aja, Ra?"

Raja menepuk bahu Zara hingga sang empunya menoleh, tersenyum tipis dan memberi anggukan pelan. Raja menghela nafas lega menghadapi itu.

"kamu keluar aja." tutur Zara yang saat ini sudah memalingkan muka ke arah semula, Raja hanya mengangguk dan mulai melangkah.

Namun saat ia hendak membuka pintu langkahnya terhenti kala Zara kembali memuntahkan isi perut, Raja tentu saja berbalik dan memijat tengkuk gadis itu untuk membantunya.

"kita ke rumah sakit, ya?" tawar Raja dengan nada khawatir, muka Zara terlihat pucat saat ini.

"aku gapapa." Zara membalas dengan senyum tipis, membasuh muka dengan air lalu mengajak Raja keluar kamar mandi.

Kini keduanya tengah berada di atas kasur yang sama, dengan Zara yang bersandar di dada Raja dan lelaki itu yang setia memijat kepalanya.

Senyaman itu berdekatan dengan Raja. Bahkan Zara tak mencium bahaya apapun saat bersama lelaki itu.

Pandangan Zara terfokus pada jendela. Langit sore tak pernah mengecewakan, selalu indah dan terasa hangat. Tak urung gerimis memudarkan ketenangan.

Lalu apa kabar dengan laki-laki itu? Laki-laki yang ia temukan saat sore seperti ini? Laki-laki yang membuatnya tahu apa rasanya mempunyai cinta pertama, sosok yang benar-benar manis dengan segala tingkah lakunya, laki-laki yang selalu tersenyum padanya, mengatakan jika ia cantik, laki-laki yang terus memeluknya saat tengah berdua.

Dan laki-laki itu berhasil memporak-porandakan dunianya.

Takdir konyol.

Zara sampai terkekeh saat itu.

"kenapa?" Raja sedikit menundukan wajah guna melihat Zara yang tiba-tiba terkekeh.

Gadis itu nampak menggeleng.

"Ada cerita lucu kah? Sampe ketawa gitu ngingetnya." Raja mengecup pucuk rambut Zara.

"gak ada." Zara bergerak mencari posisi ternyaman di bidang dada Raja.
"mau nyemil?" Raja kini menawarkan makanan. Zara tampak diam mencoba berfikir.

"mau deh." katanya membuat Raja sukses tersenyum.

"bentar yah, mau ambil." Raja bangkit dan berjalan keluar.

Zara menatap punggung lelaki itu yang mulai lenyap tertelan pintu, ada seutas senyum yang terbit di bibirnya. Zara cukup merasa tenang berada disini, perlakuan Raja benar-benar baik.

Meskipun Zara masih terasa takut akan hal itu, ia takut menjadi korban lagi.

Gadis itu menghela nafas. Kepalanya sangat pening, perutnya benar-benar mual dan badannya terasa lemas.

Zara berjalan pelan menuju kamar mandi, memuntahkan sesuatu yang mengganjal di perut.

Zara menyusut sudut bibirnya, mengadah ke langit kamar yang terasa semakin memburam jika di perhatikan.

Telinganya berdengung, kepalanya terasa di putar-putar.

Sampai akhirnya Zara ambruk di tempat.

####

Raja menunggu di luar, Zara kembali pingsan dan hal itu benar-benar membuatnya sangat panik.

Ia menggigit kuku jarinya.

Getaran di ponsel membuat Raja bergerak mengobrak-abrik saku celana. Ia mendekatkan benda pipih tersebut ke telinga.

"gapapa mah, udah aku bawa ke rumah sakit. Mamah tenang aja." Ia menyahuti suara di sebrang.

"iya, nanti aku kabarin lagi." setelahnya panggilan terputus, Raja menoleh saat ketiga temannya berjalan mendekat.

"gimana?" Kenan yang baru sampai langsung melontarkan pertanyaan, Raja menggeleng tanda belum tahu.

"gak lo gebukin ampe pingsan kan tuh cewek?" Ibo mendudukan diri di samping Raja, menatap lelaki itu penuh tanya. Raja berdecak.

"aneh lo." Jawabny kemudian menoleh pada Aldi yang hanya diam saja, tumben. Biasanya lelaki itu akan rusuh.

"kenapa dia?"

Ibo menoleh pada Aldi.

"kucing nya mati." Jawabnya lalu menyandarkan diri pada tembok.

"lebay lo!" Raja berseru.

Aldi menghela nafas dan memilih duduk menyendiri, ia lebih ingin meratapi kesedihan di banding harus mendapat caci maki dari temannya.

"permisi, dengan keluarga Zara?"

Dorongan pintu dan suara dokter sukses mengalihkan atensi Raja, lelaki itu berdiri dan berjalan mendekat.

Dokter tersenyum ramah.

Raja memasang wajah khawatir. "gimana dok?" tanyanya langsung.

Dokter tampak berdehem, merapikan jas dan mendongak menatap Raja.

"pasien baik-baik saja, saya sarankan untuk lebih banyak istirahat dan memakan makanan yang sehat, usia kehamilannya sangat rentan. Jadi saya sarankan untuk lebih memperhatikan pola hidup pasien agar ibu dan anak yang di kandung baik-baik saja." Dokter menjelaskan secara sopan.

Raja bergeming, begitupun dengan ketiga temannya di belakang.

"maksud dokter?" Kenan mendekat. Dokter menoleh padanya.

"pasien Zara tengah mengadung, usia kehamilannya baru menginjak dua minggu kurang." Dokter tetap menjelaskan secara sopan.

"saya permisi dulu." setelahnya dokter itu pun pamit, meninggalkan ke empat remaja yang bergeming.

"enggak, ini mimpi kan?" Raja menoleh pada Kenan.

"Ja, gue gatau ini bener atau ngga, yang jelas gue yakin kalo itu bukan anak lo." Kenan balik menoleh.

"bangsat!!" Raja meninju tembok, nafasnya memburu.

"anjing!!!" ia kembali memukul membabi buta.

"Ja!" Kenan mencoba menenangkan.

Raja mendorong Kenan, berjalan tergesa memasuki ruangan Zara, amarahnya membuncak saat ini.

Raja mendudukan diri di samping ranjang, menatap Zara yang tengah melamun.

Raja menetralkan emosinya.

Ia menarik nafas.

"Ra?" panggilnya, Zara menoleh kemudian tersenyum.

Raja mengepalkan tangannya. Ia menatap perut Zara yang terlihat rata, tangannya bergerak menyentuh perut itu.

"hai, ini ayah." Ia bersuara pelan, menatap dalam perut Zara yang berada di depannya.




Tbc...

Mlm pngn up tpi gatau kalian pada mau lanjut kaga.

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

365K 24.8K 28
Regan, laki - laki yang mudah depresi dan menganggap hidupnya sebagai sesuatu yang menjijikkan. Rasa sakit. Kebencian. Kekecewaan. Dia terlahir dari...
751K 53.4K 33
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
748K 55K 31
"Kau istriku!" kata laki-laki itu dengan tegas. Ia mengcengkeram tangan Gesya dengan kuat. "AKU BUKAN ISTRIMU, TUAN!" Gesya meronta. Start 12 April 2...
717K 42.9K 51
Berawal dari Anna yang menunggu sang kakak menjemputnya di taman, peristiwa kecelakaan tiba-tiba menimpa mereka berdua. Pasca kecelakaan, Anna terba...