Cinta Tiada Akhir (TAMAT)

By New_Kiishu21

396 79 0

"Aku mungkin bisa menguatkan diriku untuk melihat dirimu bersanding dengan yang lain, tapi aku tidak bisa mel... More

Prolog..
BAB 1 ( JAUH DARI KELUARGA )..
BAB 2 ( FIRST MEET )..
BAB 3 ( ACCIDENT )..
BAB 4 ( PERKENALAN )
BAB 5 ( TEH HANGAT )
BAB 6 ( AJAKAN MORRA )..
BAB 7 ( MAKAN BERSAMA )
BAB 8 ( JOGING )
BAB 9 ( KESERUAN BERDUA )
BAB 10 ( TUDUHAN UNTUK MORRA ).
BAB 11 ( TELL ME YOUR PROBLEM )
BAB 12 ( HIBURAN KECIL UNTUK MORRA )
BAB 14 ( SALAH PAHAM )..
BAB 15 ( ACCIDENT )..
BAB 16 ( I LOVE YOU )..
BAB 17 ( PERHATIAN MORRIS )..
BAB 18 ( KEBERSAMAAN )
BAB 19 ( REKAN MORRA )
BAB 20 ( AKU HARUS PERGI MORRA )..
BAB 21 ( PAMIT )
BAB 22 ( BERTAHAN TANPA KABAR )..
BAB 23 ( I NEED YOU MORRIS )
BAB 24 ( KEMENANGAN MORRIS DAN KESEDIHAN MORRA )..
BAB 25 ( KESERIUSAN MORRIS )..
BAB 26 ( KEMBALINYA MORRIS )..
BAB 27 ( BERTEMU SETELAH SEKIAN LAMA )..
BAB 28 ( CEMBURU )...
BAB 29 ( KEMARAHAN MORRIS )...
BAB 30 ( KAMPUNG HALAMAN MORRIS )..
BAB 31 ( PERBEDAAN )..
BAB 32 ( KEPERGIAN MORRA )..
BAB 33 ( BERTEMU SESEORANG )
BAB 34 ( TERUNGKAPNYA KEPERGIAN MORRA )..
BAB 35 ( KEHILANGAN )..
BAB 36 ( BERTEMU KEMBALI )...
BAB 37 ( PERMINTAAN IBU MORRIS )...
BAB 38 ( MELEPAS RINDU )
BAB 39 ( PEMULIHAN MORRIS )
BAB 40 ( BICARA )..
BAB 41 ( KEPUTUSAN YANG MENYIKSA )..
BAB 42 ( KESEDIHAN )..
BAB 43 ( MENJALANI KEHIDUPAN MASING-MASING )..
BAB 44 ( BERTEMU MORRA )
BAB 45 ( BERTEMU MARUNA )
BAB 46 ( PERJODOHAN )..
BAB 47 ( BICARA DENGAN MARUNA )
BAB 48 ( MENCOBA BATANG ROKOK )
BAB 49 ( KEMBALI BERTEMU )
BAB 50 ( DOUBLE DATE )
BAB 51 ( KONFLIK )
BAB 52 ( DI KEJAR ORANG ASING)
BAB 53 ( TEROR UNTUK MORRA )
BAB 54 ( TERBAWA SUASANA ? )
BAB 55 ( PENCULIKAN MORRA )
BAB 56 ( PERCOBAAN PEMBUNUHAN )
BAB 57 (PENYELAMATAN DRAMATIS )..
BAB 58 ( KEPERGIAN MORRA )
CAST
BUNGA TERAKHIR

BAB 13 ( CEMBURU ? )

7 2 0
By New_Kiishu21

"Morra kamu lihat deh keluar si Ria dan Morris mereka duduk berdua" ucap Rezha yang membuat Morra cukup terkejut

"Ya wajar saja lah mas kan hari ini jadwal vaksin si Ria dan kebetulan mungkin si Morris yang ditugaskan untuk mengamankan vaksin hari ini" jelas Morra yang masih berpikir positif

"Tapi kamu tau tidak berita mengenai mereka ?" Tanya Rezha yang dijawab gelengan kepala oleh Morra "ada yang bilang jika Ria itu suka sama Morris kau tahu kan jika Ria sudah suka sama seseorang tidak lama lagi orang itu bakal bertekuk lutut di hadapan Ria"

Deg!

Kali ini perkataan Rezha membuat Morra sangat terkejut, dia tidak tahu mengapa namun hatinya merasa sangat sakit dadanya juga bahkan terasa sedikit sesak

"O-oh ya ? Mas Rezha kata siapa ?" Tanya Morra "sebenarnya Ria sendiri yang cerita sama aku dia emang mengincar Morris sudah sejak lama"

Deg!

Perkataan Rezha kembali membuat dada Morra sesak, tidak mungkin dia menyukai orang yang sama dengan temannya kan ? Tidak itu tidak boleh terjadi

"Semoga mereka benar-benar disatukan ya" Morra hanya tersenyum ketika mendengar doa Rezha tidak bukan itu yang Morra inginkan

Yang dia inginkan adalah Morris bersamanya dan hanya akan bersamanya

Morra beranjak dari duduknya lalu dia berdiri tepat di depan jendela dimana jendela itu langsung menghadap ke kegiatan vaksinasi

Tidak ada pasien sama sekali disana hanya terlihat petugas vaksinasi dan juga Morris

Perhatian Morra hanya tertuju kepada dua orang yang tengah asyik bercanda tawa

Hati Morra tercelos ketika melihat hal itu, dia sangat tidak rela melihat Morris dan juga Ria bersama, apalagi saat ini posisi mereka berdua sangat dekat

Bahkan sesekali Ria mencubit pinggang Morris lalu pria itu hanya merespon dengan tertawa saja

"Apa yang kamu pikirkan Morra ? Kau ingin bersama dengan Morris ? Setidaknya lihatlah dirimu dulu! Kau itu jauh jika dibandingkan dengan Ria yang cantik, tidak hanya cantik bahkan Ria juga memiliki kemampuan komunikasi yang jauh lebih baik darimu sebelum rasamu ini terlalu dalam maka padamkan sekarang juga Morra" gumam Morra dari dalam hati

Pada saat yang bersamaan Morris melihat Morra yang berdiri di depan jendela lalu dia tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Morra

Sementara Morra gadis itu hanya tersenyum simpul lalu dia menjauh dari jendela itu dia tidak kuat jika terus melihat pemandangan manis yang Morris dan Ria sengaja buat

"Morra maukah kamu mengantarku ?" Tanya Rezha yang menghampiri Morra "kemana mas ?"

"Dengar sebentar lagi hari valentine kan ? Aku mau memberi hadiah bunga untuk kekasihku nah kebetulan kamu kan ngerti banget tuh masalah bunga jadi sekalian aku juga mau minta saran dari kamu, mau ya please" Morra tersenyum dan mengangguk "boleh"

"Tapi semuanya sudah beres kan ?" Rezha mengangguk "sudah dong, sekarang kita tinggal berangkat saja tanpa meninggalkan pekerjaan apapun" Morra mengangguk dan kembali tersenyum "mari" lalu mereka pergi dari sana

                                ***

"Perut kamu terlihat ramping ya Morris boleh kan aku periksa gini ?" Ria mencubit perut Morris hingga membuat pria itu tertawa sekaligus meringis kesakitan "kamu apa-apaan sih ? Perut aku memang ramping ngga kaya kamu ya udah makin buncit tuh perut" Ria meringis lalu dia menepuk bahu Morris sementara pria itu hanya tertawa

"Ini efek karena aku makan terlalu banyak, baiklah lain kali aku akan mengurangi porsi makanku agar perutku bisa ramping sama seperti kamu" Morris mengangguk lalu mereka kembali tertawa bersama

Di sela-sela canda tawanya bersama Ria Morris melihat Morra yang tengah menatap mereka berdua dari jendela

"Hai" ucap Morris dengan suara yang sangat pelan sebari tersenyum dan melambaikan tangannya

Morra hanya tersenyum simpul lalu dia pergi dari sana "aneh sekali kenapa dia tidak membalas sapaanku ya ? Maksudku kenapa dia tidak melambaikan tangannya juga ? Tidak biasanya dia seperti itu, apa ada masalah yang saat ini dia hadapi ya ? Tapi masalah apa ? Ckk.. yasudahlah mungkin dia memang sedang lelah karena itulah responnya juga tidak semangat tadi" gumam Morris dari dalam hati

Beberapa saat kemudian Morris melihat Morra keluar dengan teman laki-lakinya

"Mereka mau kemana ?" Gumam Morris dari dalam hati sebari terus melihat ke arah mereka

Morris merasa sangat tidak nyaman ketika melihat mereka berdua pergi bersama apalagi saat ini posisinya Morra di bonceng teman pria nya itu

Ssrreeettt...

Pria itu menghentikan laju sepeda motornya tepat di depan Morris dan juga Ria

"Eh lu pada mau kemana ?" Tanya Ria "mau ngedate lah" jawab singkat Rezha sebari di iringi tawaan ringan

"Cielah akhirnya jadian juga kalian ?" Ria tertawa namun Morris dia hanya diam emosinya tidak stabil saat ini

"Kau berhutang penjelasan kepadaku Morra!" Tukas Morris dari dalam hati sebari terus menatap Morra

"Doain lah" ucap Rezha yang berhasil di hadiahi pukulan pada bahunya "yasudahlah kita mau berangkat ya"

"Kalian mau kemana sih ?"

"Kepo"

"Yasudah nitip kopi dong, sayang kamu mau ngga ?" Ria menatap ke arah Morris hal itu juga membuat Morra sangat tidak nyaman gadis itu lebih memilih mengalihkan pandangannya

"Eh maksudnya kamu mau kopi ngga Morris ?" Tawar Ria "tidak aku tidak ingin apapun" jawab singkat Morris

Andai saja jika saat ini dia tidak sedang ditugaskan untuk mengamankan vaksinasi pasti dia sudah memilih untuk pergi dari sana daripada harus melihat Morra bersama pria lain

"Yasudah kita pergi dulu ya" Morra dan Rezha pergi dari sana

"Aku tidak tahu mengapa hatiku tidak nyaman melihat mereka berdua, aku tidak mengerti perasaan apa ini ? Karena sebelumnya aku belum pernah merasakan hal ini, aku ingin marah! Aku kesal! Semua terlihat tidak baik disini! Aku tidak bisa mengendalikan perasaanku! Perasaan apa ini Tuhan ?!" Gumam Morris dari dalam hati sebari menatap punggung Rezha dan Morra yang semakin menjauh

Dia juga mengepalkan kedua tangannya, dia tidak bisa mengontrol emosinya saat ini

"Ria aku permisi sebentar ya" pamit Morris ketika dia merasa bahwa dia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi

"Kamu mau kemana ?"

"Ada sesuatu yang tertinggal di kantor" jawab Morris lalu dia segera pergi dari sana

                                ***

"Jadi kamu pilih ini ?" Tanya Rezha yang dijawab anggukan oleh Morra "bagus juga, kekasihku pasti juga suka" Morra tersenyum simpul

"Kita langsung pulang saja ya" Rezha mengangguk lalu setelah dia membayar bunga itu mereka langsung pergi dari sana

Dalam perjalanan Morra hanya diam dia kembali mengingat kejadian dimana Morris dan juga Ria begitu dekat

Canda tawa mereka selalu terbayang dalam benak Morra "kenapa hatiku masih sakit ? Apakah aku memang jatuh cinta pada Morris ? Tidak Morra itu tidak boleh terjadi, Morris itu jauh lebih pantas dengan Ria, gadis itu juga mencintai Morris kan ? Mereka sangat serasi" sebulir airmata jatuh dari mata Morra dia segera menyeka airmatanya berharap Rezha tidak melihat dirinya menangis

                                ***

Morris menghentikan laju sepeda motornya ketika dia sudah sampai di tempat yang sama seperti Morra untuk menghabiskan waktu merenungi masalahnya

Iya sebuah jalan pintas menuju rumah Morra dimana di sekeliling jalan itu terdapat persawahan yang mengelilinginya

Morris duduk di bangku yang memang tersedia disana, matanya memandang jauh ke persawahan di hadapannya

Dia tersenyum simpul ketika mengingat kembali kebersamaannya dengan Morra disini

"Aku tidak tahu apakah kebersamaan kita akan bisa terulang kembali lagi atau tidak, kenapa Morra ? Kenapa kamu lebih memilih bersama dengannya ? Apakah kau tahu kenyataan itu membuat hatiku sakit, seumur hidupku aku belum pernah mencintai siapapun kecuali keluargaku namun ketika aku melihatmu ada sesuatu yang berbeda yang ada pada dirimu, aku ingin selalu berada di dekatmu dan menjadi pelindung sekaligus penghiburmu namun sepertinya untuk posisi itu kau sudah memilih orang lain, apa aku memang tidak pantas untukmu ? Katakan apa yang harus diperbaiki dari diriku agar aku bisa menjadi pantas untukmu ?" Morris menghela nafasnya

"Tapi bagaimanapun aku harus tetap mendukungnya, mendukung semua keputusannya, aku bukan siapa-siapa baginya kan ? Jadi aku tidak berhak marah ataupun kesal kepadanya" Morris memejamkan matanya dan berusaha menikmati semilir angin yang menerpa dirinya

"M-Morris.." ucap suara yang sudah tidak asing lagi Morris dengar

                                  ***

To be continued..

Continue Reading

You'll Also Like

157K 15.5K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
16.3K 2K 28
Ke Dataran Utara China, seorang keturunan ningrat Tanah Jawa yang akrab disapa Raden -sebagai gelar kehormatannya, melarikan diri dari pertikaian kel...
310K 11.2K 48
Kisah cinta yang sulit di percaya antara seorang followers dan idola. Seorang gadis manis begitu mengagumi seorang selebgram yang berprofesi sebagai...
102K 9.9K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...