Stay (Away)

By hazelaice

198K 21.5K 3.5K

⚠️Cerita Mengandung Bawang⚠️ "Lo maunya apa sih?!" Prilly mengeluarkan seringai menggodanya. Tangannya terulu... More

P R O L O G
1. Kemelekatan Terhadap Ali
2. Kekacauan Yang Tercipta
3. Peluang Yang Menipis
4. Tamu Yang Terlupakan
5. Kesalahan Pembawa Kebahagiaan
6. Perjuangan, Bukan Ekspetasi
7. Terluka, Selalu.
8. Kado Yang Tertukar
SPECIAL PART : VALENTINE'S DAY
9. Bertabrakan Dengan Hati
10. Pahitnya Terasingkan
11. Realita Rasa Pahit
12. Permohonan Yang Tidak Akan Terkabul
13. Obsesi Yang Disalah-Artikan
14. Perbedaan Rasa Yang Kontras
15. Rasa Yang Tidak Pernah Luntur
SPECIAL PART : GHINA'S BIRTHDAY
16. Kesepian Yang Merundung
17. Kebiasaan Akan Tersakiti
18. Kamu Adalah Patah Hati Terbaikku
19. Baik-Baik Saja
20. Korban Yang Saling Menyakiti
21. Kekhawatiran Tidak Berdasar
22. Waktu Bukanlah Jawaban
23. Pemeran Pendatang Baru
24. Perasaan Yang Cukup Tau Diri
25. Hal Baik Di Penghujung Hari
26. Sisi Yang Tidak Pernah Terlihat
27. Hubungan Sebatas Profesionalitas
28. Hidup Saling Berdampingan
29. Perasaan Tidak Berdaya
30. Kekeliruan Seorang Penjahat
31. Pencarian Jawaban Hati
32. I Need You
33. Perasaan, Logika, dan Cinta
34. Permulaan Untuk Kebahagiaan
35. Jurang Penuh Luka, Cinta Namanya
36. Keadaan Yang Terbalik
37. Seandainya Yang Tidak Berlaku Lagi
38. Penantian Yang Menyembilu
39. Waktu Untuk Berbahagia
40. Sebuah Jaminan Kepastian
41. Kepedulian Yang Tersirat
42. Do You Still Love Me?
43. Terlambat, Selalu.
44. Korban Yang Berjatuhan
45. Kehilangan Harapan
46. Keinginan Untuk Bahagia
47. Rasa Yang Tak Pernah Usai
48. De Javu
49. Tebusan Kebahagiaan
50. Officially Yours.
51. Kencan Pertama
52. Renjana Yang Amerta
53. Rumah Untuk Prilly
54. Euforia Yang Membuncah
55. Akhir Dari Segalanya?
57. But Away From You
58. Bunga Terakhir
E P I L O G
EXTRA PART : PRILLY'S LAST MESSAGE
New Story: BUANA (AliandoPrilly)

56. I Will Stay With You

1K 120 11
By hazelaice

Pagi-pagi sekali, Ali telah datang ke rumah Prilly. Ia datang dengan sebuah kotak makan di tangannya, "Ini masakan Bunda, katanya buat calon mantu."

Prilly tertawa pelan, "Titip makasih ya ke calon mertua." Ali mengangguki ucapan Prilly.

Prilly menarik tangan Ali menuju kamarnya, Ali mengikuti langkah Prilly tanpa berkomentar apapun. Prilly mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah muda.

Ali mengerutkan dahinya, "Apa ini?"

"Kotak," jawab Prilly.

"Aku juga tau, Sayang. Maksudnya, kenapa ngasih aku kotak?" Tanya Ali menjelaskan.

Prilly menggelengkan kepalanya, "Ini, kotak ini, isinya tentang kita."

"Jadi, aku nulis banyak hal tentang kamu di kotak ini. Coba kamu buka deh," ujar Prilly.

Tangan Ali membuka kotak merah muda itu, tatapannya jatuh pertama kali pada puluhan polaroid dirinya yang diambil diam-diam.

"Paparazzi," cibir Ali yang membuat Prilly tertawa lebar.

"Emangnya kalo aku minta langsung kamu bakal ngasih? Nungguin kamu baik-baikin aku aja susah banget, apalagi minta foto." Balas Prilly sendu.

Ali mengeluarkan ponselnya, "Kalo gitu, sini kita foto bareng. Dan ke depannya, kamu bebas minta foto aku kapanpun. Kita harus banyak ngeabadiin momen kita."

Prilly mengangguk kemudian tersenyum cerah, tangannya berpose di depan kamera. Ali yang melihat hal itu gemas bukan main, kini gantian ia yang mengecup pipi Prilly tiba-tiba. Merasakan pipi kanannya dicium oleh Ali, wajah Prilly memanas hingga ke telinga.

"Nakal," gantian Prilly yang mengatai Ali.

"Nakal sama pacar sendiri kok," ujar Ali santai.

"Ih...Ali," ujar Prilly dengan geraman gemas.

"Kenapa?" Tanya Ali polos.

"Aku jadi pengen bawa kamu ke KUA," lanjut Prilly sambil tersenyum mesem-mesem.

Ali tertawa, "Coba aja kalo bisa."

Prilly mencebikkan bibirnya, "Kamu jangan nantangin aku ya!"

"Jadi, gak beli bunganya?" Tanya Ali.

"Ih, gak romantis banget. Harusnya tuh kamu dateng dengan buket bunga, terus surprise gitu loh." Ali hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar ekspetasi gadis itu.

"Ayok," ajak Ali sambil merangkul Prilly. Prilly mengangguk dan mengikuti Ali.

* * *

Sejak keluar dari toko bunga, bibir Prilly tidak berhenti mengembang dan tersenyum. Matanya bahkan menyipit karena tidak bisa menahan buncahan kebahagiaan di dalam perutnya.

"Kemarin, kenapa kamu ngasih aku bunga matahari?" Tanya Ali kepada Prilly.

Prilly mengangguk dan kemudian menjelaskan, "Bunga matahari itu identik sama kesetiaan. Aku berharap kamu bisa setia sama aku, Li."

Ali mengangguk, "I will."

"Bunga matahari juga melambangkan kebahagiaan dan keceriaan, persis seperti rasa yang kamu kasih ke aku. Selalu buat aku ngerasa full of happiness." Lanjut Prilly.

"Dan, kamu juga selalu ngebuat aku seperti hidup kembali. Ngasih aku semangat dan rasa optimis." Prilly memeluk lengan Ali dari samping. Tangannya satu lagi memegang erat buket bunga yang dibelikan Ali.

"Aku juga ngerasain hal yang sama, Pril. Kamu itu ibarat matahari yang menghangatkan dunia aku yang terlalu dingin ini. Kamu juga ngasih aku cahaya dan kesilauan, supaya aku bisa ngelihat sisi-sisi lain dari diri kamu," balas Ali dengan tulus.

Prilly tersenyum sambil mencium bunga yang berada di pelukannya itu. Kemudian, senyumnya mengembang sekali lagi.

"Tolong jangan tinggalin aku ya?" Tanya Prilly yang diangguki oleh Ali.

"Aku gak akan pernah ninggalin kamu." Balas Ali kemudian mengecup lama puncak kepala Prilly.

"Pril, kamu tunggu bentar ya disini. Biar aku ngambil motor dulu di seberang," ujar Ali kepada Prilly.

"Gapapa, kita barengan aja," balas Prilly menolak.

"Sayang, kamu tunggu disini ya? Aku bentar doang kok." Ali tau, Prillynya akan luluh dan menuruti ucapannya apabila ia menggunakan panggilan 'Sayang'.

Kemudian, Prilly mengangguk sambil tersenyum kecil. Ia melepas pelukan di lengan Ali, dua tangannya memeluk erat buket bunga yang dibeli Ali tadi. Ini adalah kado terindah yang pernah ia terima sepanjang hidupnya.

Mawar merah dari seseorang yang sangat ia cintai.

Tin.

Tin.

Tin.

Suara klakson mobil dari jalan raya membuat Prilly mendongakkan kepalanya. Ia melihat Ali berjalan dengan cukup cepat ke tepian jalan di seberang sana. Mobil itu, mobil itu, melaju dengan sangat kencang!

"Ali, awas!" Prilly berteriak sambil menahan napasnya.

Prilly berlari sekuat tenaga, menangkap tubuh Ali dari belakang. Buket bunganya terhimpit di dalam pelukannya. Semuanya terjadi begitu cepat.

Braaaakkk...

Tubuh mereka terpental cukup jauh setelah dihantam oleh mobil tadi. Bahkan Prilly terguling beberapa langkah dari Ali, kepalanya membentur tepi jalan dengan cukup kuat.

"A...Ali, maaf ya, bunganya rusak."

"Tapi kamu gapapa 'kan?" Setelah menanyakan hal itu.

Dunia Prilly menggelap.

Ali yang tergeletak bersimbah darah di dekat Prilly, tidak dapat menggerakkan tubuhnya. Sudut matanya mengeluarkan air, bibirnya terasa kelu dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Dengan sisa tenaga yang dimiliki, Ali menyeret tubuhnya. Ia mengesot mendekati tubuh Prilly yang terkapar tidak berdaya. Tangannya berusaha meraih tangan Prilly.

"Pril...Ly," Ali berbisik dengan lirih.

"Tolong bertahan," ujar Ali dengan napas tercekat.

"Jadi ya, emang bener adanya kalo gue pacaran sama Ali, bahkan udah tahap suami-istri gitu loh. Jadi, bagi yang masih berharap sama my prince charming unyu-unyu Ali, tolong mundur teratur ya! Tau diri dikit dong, awas aja kalo kalian ketahuan berharap sama suami orang. Gue cakar, rawr..."

Ali tersenyum tipis mengingat awal mula ia menolak Prilly, kepalanya mulai berdenyut tidak karuan. Matanya memandang langit biru kemudian menutup dengan pelan. Ia menjatuhkan tubuhnya di sebelah Prilly.

"I will..."

"Stay with you."

Setelah itu, dunia Ali juga ikut menggelap.

* * *

Finally, cerita ini udah di penghujung banget.

Sisa 2 part lagi, setelah itu epilog:)

Continue Reading

You'll Also Like

18.4M 47.9K 11
Follow dulu sebelum membaca. Bagaimana jadinya kalau bad girl yang tak sengaja di pertemukan dengan bad boy? Pertemuan pertama di pantai yang begitu...
17K 2.2K 159
Di tengah malam, melihat wanita di pelukannya, dia tersenyum jahat, "Dengan ketidakpuasanmu, apakah kamu ingin aku melanjutkan?" "Ketidakpuasan?" Wan...
862K 52.7K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
159K 25.6K 47
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...