Masa Lalu || Haikyuu x Reader

rentukanghalu tarafından

185K 27.4K 3.4K

[Name] kembali ke Jepang, negara tempat dimana ia telah dipukul, dihina, dan juga dikhianati. Dia kembali ke... Daha Fazla

#1 - Sebelum ke Jepang
#2 - First day of school.
#3 - Cari klub
#4 - Sepupu lain
#5 - Jadi manager
#6 - Hyogo
#7 - Pencuri Onigiri
#8 - Manjat
#9 - Jatuh
#10 - Pingsan
#11 - Bodyguard?
#12 - Terharu
#13 - Tengah malam dan pagi hari
#14 - Lagi sial
#15 - Penyelesaian
#16 - Bertemu teman lama
#17 - Lari, lari, lari, dan lari
#18 - Hari Minggu pun tetap di ganggu
#19 - Fans baru dan... pacar?
#20 - Pacar Kanibal
#21 - Si Kanibal Merepotkan
#22 - Diam diam aku curiga
#23 - Kembali
#24 - Hari yang sial, lagi
#25 - Festival...?
#26 - Festival (2) - Hari sial yang biasa
#27 - Festival (3) - Konser dan... fans
#28 - Festival (4) - Tidur bareng?!
#29 - Festival (5) - Drama
#30 - ...Sial
#31 - Tokyo Training camp - To Tokyo
#32 - Tokyo Training camp (2) - Mimpi sialan!
#33 - Tokyo Training camp (3) - Oh...
#34 - Tokyo Training camp (4) - Dumb Plan
#35 - Tokyo Training camp (5) - Dumb Plan (2)
#36 - Tokyo Training camp (6) - The Dumb Game
#37 - Tokyo Training camp (7) - Hilangnya Cahaya
#38 - Tokyo Training camp (8) - Hilangnya Cahaya (2)
#40 - Tidak penting ya...?
#41 - Cara Jadi Mata Mata yang Benar
#42 - ...Kau... masokis?
#43 - Fakta Mengejutkan
#44 - Dijual...
#45 - Kecelakaan...
#46 - Woo! Semangat!
#47 - Kakak Sialan!
#48 - Japan!
#49 - Refleks...
#50 - The Not Really Deep Talk
#51 - Day 4 dengan Para Maniak
#52 - Hei! Fokus!
#53 - Jadi kau Queen!?
#54 - Pesta Ulang Tahun
#55 - Lapangan di Bawah Tanah
#56 - To Tokyo, again
#57 - Dumb Old... Friend
#58 - Yang mana sih?
#59 - Uh... Suprise?
#60 - Just A Normal Meeting
#61 - 'Itu'?
#62 - VS Inarizaki
#63 - ...Frustasi?
#64 - Reporter ya..?
#[Halu Story - 001] - Zombie...?
#[Halu Story - 002] - Paintball game
#[Halu story - 003] - Happy Birthday...?
#[Halu story - 004] - Meeting the Clean Freak.
#[Halu Story - 005] - The Untitled Story
#[Halu story - 006] - The Untitled Story (2)
#[Halu Story - 007] - Night Out
#[Chat story - 000] - Chatting... or calling?
#[Chat story - 001] - Huh... Pacar?
#[Ryo's side - 001] - That Day.
#[Ryo's side - 002] - Just a Scratch
#[Halu Story - 008] - Toodler?
#[Ryo's side - 003] - Bug Bite?

#39 - Tokyo Training camp (9) - Reaction

2.1K 314 47
rentukanghalu tarafından

Warning!!!
Tolong untuk berhati hati karena adanya banyak kata kasar.
Maapkeun karna ceritanya gaje🖤
Jangan lupa vote n komen <3
Kalo ad yg mirip maap ya :(
Oiya another warning, karakternya bisa OOC (Out of Character).

Peace out✌

🏐🏐🏐

"Oke selesai." [Name] menyelesaikan ceritanya, ia mendongak, tatapannya menyorot ke arah anggota tim Karasuno, Kuroo, Kenma, Lev, Bokuto, dan Akaashi. Sebagian dari mereka matanya berkaca kaca, sebagian sudah menangis, seketika ia tersentak, ceritanya tidak sesedih itu.

"Tunggu tunggu, kenapa kalian menangis!?"

"Ha-habisnya, [Name]-chan kasihan!" ujar Bokuto yang kini menangis di pundak Akaashi.

"Bokuto-san jangan menempel padaku," tegur Akaashi, berusaha menjauhkan kepala Bokuto dari pundaknya.

"[Name]-chan! Kamu boleh cerita apa saja! Kami tidak akan mengusirmu!" ujar Tanaka yang sedang menangis bersama Nishinoya. Nishinoya mengangguk setuju, "Itu benar! Ceritakan semuanya pada kami!"

"Kau sudah berusaha keras [Name]." Kenma tersenyum hangat.

"Lagipula Queen-chan, berbeda dengan Kageyama, julukan itu kan cocok untukmu." Tsukishima ikut ikutan menghibur [Name], hmm... tumben sekali. Kageyama mengalihkan pandangannya ke arah Tsukishima, "Hah? Apa maksudnya itu?" (OOC BGT WKWKWK)

"Kau kan mendapat julukan itu karena kau egois, berbeda dengan Queen-chan," balas Tsukishima yang malah menggaram, [Name] mengerjapkan matanya beberapa kali, cukup terkejut dengan reaksi mereka, "Haha, terima kasih."

Mereka yang disana tertegun dan langsung memerah, termasuk Tsukishima tentunya, bahkan Kiyoko yang sangat cantik itu juga memerah karena senyum manismu <3. (Jadi senyum selalu gaes <3)

Tes.

Tiba tiba air mata [Name] terjatuh, air mata mengalir di pipinya.

"Eh?" [Name] mengusap wajahnya dan melihat tangannya yang basah karena air mata. Mereka yang disana langsung terlihat panik tentunya, ada apa dengannya? Kenapa tiba tiba meneteskan air mata?

"Hoi senyum bukan nangis!" Kuroo berteriak histeris.

"Kau kenapa!?" tanya Bokuto panik.

"Aku kenapa?" tanya [Name] balik. Ribut. Keadaan menjadi ribut karena [Name] tiba tiba meneteskan air mata.

"Emm, aku punya pertanyaan," ucap Asahi, memotong keributan mereka. [Name] menoleh ke arah Asahi, "Apa?"

"Awalnya, dari mana mereka tau kau tidak fokus?" tanya Asahi. [Name] berpikir sejenak, lalu tangannya bergerak menunjuk matanya sendiri, "Ah itu. Mataku."

"Maksudnya?" tanya Asahi yang tidak mengerti. [Name] mengernyit, "Kalian belum pernah melihatnya ya?"

"Kau kan tidak pernah fokus," sindir Tsukishima. [Name] memiringkan sedikit kepalanya, tidak menyangka kalau tidak ada yang sadar akan perubahan warna matanya, "Berarti kalian tidak sadar?"

Mereka semua menatap bingung, kecuali Tsukishima, Yamaguchi, Akaashi, Kuroo, dan Kenma yang sudah mengetahui kelainan aneh mata [Name].

[Name] menutup matanya, membuat otaknya berkonsentrasi, memusatkan pikirannya pada sesuatu yang bisa membuat dia fokus, kemudian dia kembali membuka matanya, menampilkan matanya yang kini sudah berubah warna merah muda. Tangannya kembali menunjuk matanya, "Mereka tau aku fokus dari sini."

"Mataku berubah ketika aku sedang fokus." Penjelasan dari [Name] membuat semua yang belum tahu akan kelainan matanya memanggut manggut, "Masih ada satu warna lagi kan? Dulu warna itu yang selalu keluar."

[Name] menatap Kuroo sejenak, kemudian dia menghela napas, dia kembali menutup matanya, kembali membuat otaknya fokus dalam tingkat tinggi, dan ketika dibuka mata [Name] yang dari merah muda berubah menjadi warna biru safir. "Ini warna lain dari mataku."

"Ah, tapi ini hanya keluar saat aku sangat fokus saja," ujar [Name].

"Woah, [Name]-san keren!" puji Hinata. Bokuto menatap dengan tatapan berbinar, "Ya! Itu keren. Apa kau bisa mengajarkannya kepadaku?"

"Tentu saja tidak, Bokuto-san," sahut Akaashi. Mata [Name] kembali berubah menjadi warna abu abu lagi, dan secara tiba tiba kepala si gadis terasa sakit, 'Ukh, sakit.'

🏐🏐🏐

Sepulang nya mereka dari Shinzen High School, mereka langsung ke sekolah Karasuno. Hinata dan Kageyama berlomba lari menuju ke gym dan latihan, diikuti oleh anggota tim lain. Karena babak penyisihan Turnamen Musim semi sebentar lagi akan mulai. Saat [Name] masuk ke dalam gym, sekilas terputar memorinya bersama timnya.

"Kalau kita menang dua kali dalam babak penyisihan besok, kita akan jadi tim perwakilan di bulan Oktober," jelas Takeda-sensei sambil memegang sebuah kertas. Ia menatap murid muridnya, "Delapan sekolah yang berhasil melewati penyisihan akan menjadi delapan sekolah unggulan dan bermain di turnamen sebagai tim perwakilan pada bulan Oktober."

"Apa di penyisihan hanya ada dua pertandingan saja?" tanya Hinata. Sugawara yang berada di sampingnya membalas, "Karena kita masuk 16 besar dalam Interhigh kemarin, jadi kita mendapat pengecualian."

"Wow, kita hebat ya!" seru Hinata senang. Kemudian dilanjutkanlah dengan mereka latihan dalam gym itu.

🏐🏐🏐

Sebelum Babak Penyisihan

Tim Karasuno sedang berada di balkon dalam tempat pertandingan dimana mereka akan melakukan babak penyisihan, ada tiga orang yang sedang menatap mereka

"Itu mereka Karasuno," ucap yang berada di tengah. Pria yang disampingnya membalas, "Karasuno?"

"Sekolah yang melawan Aoba Johsai full set pada penyisihan inter-High, bahkan mereka sampai nyaris menang," balas pria yang ditengah lagi. Kedua orang yang disampingnya terlihat terkejut, "Seriusan!?"

"Sepertinya si Raja Lapanan dari Kitagawa Daiichi ada di tim itu. Dan katanya ada NIshinoya dari SMP Chidoriyama," lanjut yang berada di tengah. Pria yang berada di sampingnya kembali merespon, "Anak yang dijuluki libero terbaik itu?"

"Benar. Tapi, ada satu lagi selain libero, kudengar dia adalah orang yang mampu menahan semua servisnya Oikawa, kalau tidak salah kaptennya." Pria yang ditengah itu mengangguk sambil membalas. Orang yang disampingnya kembali bertanya, "Tapi Karasuno orangnya tidak tinggi tinggi, seperti kekuatannya, ya?"

"Seharusnya ada satu orang yang tingginya nyaris 190cm, sayangnya di penyisihan InterHigh dia jarang turun," balas si tengah. Ia menatap Asahi dan Tanaka, "Terus juga, dua orang di kiri itu tampang preman sekali ya."

"Smashannya kerasa keras sekali," tambahnya lagi. Mereka bertiga mengalihkan pandangannya kepada dua manajer yang baru saja masuk sambil berbincang, "Tapi yang paling penting, manajernya cakep! Dua duanya lagi! Aku iri!"

"Selanjutnya yang tidak diragukan lagi, penjaga tengah pendek yang larinya cepat gila, nomor 10 dari Karasuno," ujarnya yang kini sudah mengalihkan pandangannya ke arah Hinata. Hinata berbalik menatap ketiga orang yang sedang membicarakan mereka, membuat salah satu dari mereka bereaksi, "Oi! Deskripsimu bagus oi! Kenapa malah jadi kulit dan tulang!?"

Hinata memegang perutnya mendekati Tsukishima yang sedang memeluk kedua lututnya, dan disampingnya ada Yamaguchi yang menunduk dengan gemetaran. [Name] mendekati Hinata, "Ada apa Hinata?"

"Tidak ada apa apa kok," balas Hinata sambil mengibaskan tangannya tanda dia tidak apa apa, "Aku mabuk perjalanan, tapi aku sudah lebih baik."

"Iyalah, mual. Sarapanmu itu kan nasi babi semangkuk penuh," sindir Tsukishima penuh garam. Hinata bereaksi kesal, "Perasaan makan sebanyak itu sebelum tanding biasa aja deh!?"

"Biasa apanya?" tanya Tsukishima bingung. Kageyama mendekati Hinata sebelum berteriak, "Dasar bego! Bego Hinata bego!"

"Hinaannya Kageyama ini, sepertinya hanya 'bego' saja ya?" komentar Daichi sambil terkekeh, Kageyama mengangguk, "A-aku akan usahkan menambahnya."

"Rasanya aku ingin muntah, saat ingat muntahnya Hinata." Yamaguchi menutup mulutnya. Tsukishima langsung mengalihkan pandangannya ke arah teman masa kecilnya, "Eh? Sana ke toilet, cepetan."

"Aku jadi gugup begini," jujur Asahi yang wajahnya terlihat sangat pucat. Sugawara langsung berkomentar, "Kupikir kau meditasi, ternyata nahan muntah toh!?"

"Shoyo, apa benar ini kedua kalinya kau mual setelah naik bus?" tanya Nishinoya yang disampingnya ada Tanaka yang menatapnya, ia memegang bahu si adik kelas, "Kau mampu menahan sampai bus berhenti, daripada muntah di celana orang. Kau sudah berkembang ya, Hinata!"

Si kedua kakak kelas menertawai si adik kelas yang masih saja mual. Sementara ketiga orang yang membicarakan mereka tadi mulai meragukan pemandangan di hadapan mereka, "Apa benar mereka yang hampir mengalahkan Seijo?

𝕋𝕠 𝕓𝕖 𝕔𝕠𝕦𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖𝕕...

Fix abis ini aku mau hiatus, krna aku males bikin jalan pertandingannya, susah soalnya. Tapi tapi tapi aku mau nanya juga, kalian lebih pilih:

Lanjut tapi jalan pertandingannya singkat aja? (FYI, singkat padat dan jelas si wkwk)

Atau

Hiatus dulu sampe aku selesai nulis semua jalan pertandingan pas babak penyisihan?

Mingdep aku hiatus dulu nunggu jawaban kalian~

tolong dijwb krna ini menyangkut sama kelanjutan cerita ini, kalau salah satu dari pilihan udah lebih dari 10, baru aku lanjut, klo gak yaa menunggu.

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

49K 4.6K 29
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
716K 56.2K 40
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
1.1M 61.5K 65
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...
143K 9.5K 41
KIM TAEHYUNG narenda, yaitu mafia yg terkenal dengn kekejamannya JEON KOOKIE liviendra, yaitu seorang namja cantik yg ditinggal mati kedua orang tua...