Unpredictable (Niall Horan)

By noviatika

72.6K 3.7K 210

More

London!! i'm Coming!!
Part 2 : Oh My God!!
Part 3 : First Day
Part 4 : I Met Niall Horan
Part 5 : The Boys Concert
Part 6 : Backstage
Part 7 : Broken Heart
Part 8 : The Fight
Part 9 : He is Back
Part 10 : Scared
Part 11 : i Love Him
Part 13 : Attack by Fanatic Fans
Part 14 : Holy Moly is it Real?
Part 15 : Believe it
Part 16 : Something Wrong with Him
Part 17 : The Fact
Part 18 : MissUnderstanding
Part 19 : The Competition Day
Part 20 : Public
ANNOUNCEMENT
Part 21 : New World
Part 22 : The Lie
Part 23 : Panic
Part 24 : Awake
Part 25 : Jealousy
Part 26 : i'm Afraid
Part 27 : Goes to New York
Check this Out!
Part 28 : New Year Eve
Is it The End of Everything?
Bad
Book 2 is out !!!
Announcement

Part 12 : Best Idol

2.1K 136 4
By noviatika

Tak terasa liburan musim panas telah terlalui. dengan malas aku segera menuju ke kamar mandi untuk membasahi tubuhku dengan air hangat. Setelah hampir 15 menit aku bersemedi di dalam kamar mandi akhirnya aku keluar dari tempat persembunyianku. Segera ku memakai seragam sekolahku, memoleskan bedak tipis dan lipgross (eh apa bener begini tulisannya?) dan keperluan lainnya . Setelah selesai aku segera pergi ke lantai bawah untuk breakfast bersama mom and dad. Ya walaupun mereka super duper sibuk, tapi kebiasaan untuk makan bersama tak boleh terlewatkan. Oh yeah mereka sudah pulang sejak empat hari yang lalu, jadi ya aku tidak sendirian lagi. Otomatis sih, ah bodoh.

"Mom, dad aku berangkat dulu ya. bye" Ucapku pada mereka setelah menjabat tangan mereka dan setelah mereka menyelesaikan ritual mereka. Apalagi kalau bukan mencium keningku? hahaha. Kan aku sudah bilang, itu sudah kebiasaan mereka yang tak pernah hilang walau sampai aku mempunyai anak nanti-mungkin. Aku segera mengambil tasku yang kuletakkan di sofa tadi, dengan sedikit berlari aku menuju ke pintu depan, ya karena jarak antara pintu depan dan ruang makan cukup jauh.

"Ah itukan bukan mobil Luke. Itu mobil sport milik Niall. Ngapain dia disini? Mau digosipkan lagi seperti dulu?" Ucapku dalam hati seletah membuka pintu dan berjalan ke halaman, tapi aku diam mematung setelah melihat mobil Niall. entahlah aku terus bermain-main dengan pikiranku sendiri dan yang pasti jantungku tidak berdetak dengan normal-lagi .

*Flashback*

Silau matahari yang masuk melalui jendela kamarku membuat tidur nyenyakku terganggu, aku menggeliat di atas tempat tidur sambil mengumpulkan nyawaku yang belum terkumpul seutuhnya. Melihat jam di depanku dan Wahhh mataku melotot ketika menyadari jam berapa sekarang. Sial .aku kesiangan. Aku segera melangkahkan kakiku menuju kamar mandi hanya untuk menggosok gigi dan mencuci mukaku. Aku lupa kalau hari ini aku ada janji untuk bermain Tennis bersama Kira. Cepat-cepat aku memakai baju yang telah kusiapkan dari kemarin, sesekali juga aku melihat ke arah jam dinding. Oh my god im so fuckin dead . Aku sudah terlambat 15 menit. Aku langsung berlari keluar rumah dan membuka garasiku, segera aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan yang bisa dibilang di atas batas. Wow aku tak menyangka aku berani melaju dengan kecepatan seperti ini, mengingat jalan London yang tak begitu ramai, jadi ya tambah ku cepatkan. Okay ini tidak penting sama sekali. Kenapa pikiranku jadi mengacu pada kecepatan? seharusnya aku memikirkan untuk mencari-cari alasan yang tepat untuk kusiapkan sebelum terkena damprat dari Kira.

Aku tiba di tempat yang telah kita sepakati- tentu saja di lapangan Tennis sekitar 10 menit kemudian. Wow ini rekor terbaru, biasanya aku harus menempuh 20 menit perjalanan. Asal kalian tahu, Kira sedari tadi menelfonku dan mengirimiku sms berkali-kali, tapi tak satupun aku angkat. ahaha jujur aku takut kawan-kawan. Aku segera memarkirkan mobilku di tempat parkir terdekat lapangan Tennis, aku segera melangkahkan kakiku menjahui mobil dan tentu saja aku tak lupa membawa raket Tennisku. Aku berjalan dengan langkah cepat, merasakan iPhoneku bergetar-lagi dan dengan was-was akhirnya aku mengangkatnya dan yah kalian pasti tahu siapa yang menelfonku.

Seperti perkiraanku Kira marah-marah, aku dengan sabar menerimanya karena ini juga salahku, well atau lebih tepatnya iPhoneku kujauhkan dari telingaku,jadi aku tak tahu apa yang dia bicarakan. Sungguh aku pintar sekali. Aku hanya mengatakan bahwa aku sedang berjalan kearahnya lalu mematikan sambungan telfonnya. Baru memasukkan iPhoneku ke tasku aku mendengar suara gadis yang berteriak dan tentunya itu membuatku berhenti seketika, berhenti untuk mencari sumber suara.

"Heyyy guys! Look! That's Olivia Holt" Setidaknya itulah suara teriakan yang kudengar tadi. Aku menemukan siapa yang meneriakkan namaku, gadis berambut blonde yang sedang berjalan dengan teman-temannya. Mereka langsung berlari ke arahku. Wow wow ada apa ini? pikirku dalam hati. Mereka aneh.

"Hey please can we take photo with you?" ujar seorang gadis

"Yeah.. pleasee..pleasee..pleasee" Ucap seseorang lagi dan aku hanya diam membisu tak mengerti

"We love you" Ucap satunya lagi

"Ergh. aku?" Tanyaku memastikan, sungguh aku terlihat atau terdengar sangat bodoh saat mengatakan itu. Jelas jelas tadi salah satu dari mereka memanggilku dan mereka semua menghampiriku.

"Yeah of course. May i? please? "Ucap si rambut blonde.

"Oh okay" Jawabku dengan seadanya dan jujur saja aku masih bingung. Kenapa mereka meminta foto denganku? apakah karena aku berpakaian seragam Tennis? Apa mereka fikir aku atlit Tennis? padahal aku kan tidak-

"We really support you with Niall. We are Nivia shipper" Ucap seseorang yang berada di depanku saat aku berfoto dengan temannya. Aku tersenyum menatapnya, oalah. ternyata karena ini. Mengapa mereka semua menganggap aku berpacaran dengan Niall?

Mau aku menjawabnya tapi kenapa aku merasa sekarang malah banyak orang? i mean its really much. too much. Mereka terus berbicara, atau mungkin berkomat-kamit? entahlah aku tak cukup mendengar apa yang mereka bicarakan karena mereka berbicara saling bersautan. dengan risih, akhirnya aku berniat pergi meninggalkan mereka, namun ya beginilah Directioners. Yang artis siapa yang dimintai foto siapa. Batinku. Aku bahkan sekarang tidak bisa bergerak, aku hanya bisa berjalan satu langkah itupun membutuhkan waktu yang lama karena mereka terus berdesakan dan meminta foto denganku. Ini semakin gila. Bisa-bisa aku pingsan jika terus didesak seperti ini. Tiba-tiba sorotan dan kilatan flash-flash menyerangku. Sial itu paparazzi. Kenapa mereka selalu saja membuntutiku? Paparazzi itu terus mendorong maju ke depan, akhirnya fanspun terdorong ke belakang.

"Olivia, can you please confirming to us what is your relationship with Niall?"

"Olivia are you dating Niall Horan?"

"Olivia since when you dating Niall?"

"Olivia are you have good time dating Niall in restaurant?"

Olivia,. Olivia,. Olivia.. Olivia..

Entahlah mereka terus menanyaiku berkali-kali pertanyaan, dan tak satupun yang kujawab. karena aku sedang tidak ingin menjawab. haha alasan yang masuk akal bukan? kilatan flash terus menusuk mataku, bisa bisa aku buta ini. huaa.

Dengan sangat berhati-hati aku terus mencari celah untuk berjalan menjauh dari kerumunan dan menundukkan kepalaku serta menutupi wajahku dengan kedua tanganku,aku tak ingin karena kilatan flash mataku jadi tidak normal. dan ketika aku terus berjalan, aku mendengar satu pertanyaan wartawan yang membuatku terdiam di tempat dan menatapnya dengan garang. Hey pertanyaanmu sungguh menyakitiku
"Apa kau dekati Niall hanya untuk mengincar uang dan ketenarannya?" Sungguh ironi. Pertanyaan macam apa itu. akhirnya kuputuskan untuk mengangkat bicara dengan wartawan yang satu ini. Ingin sekali aku menonjok mukanya.

"Aku dekat dengan Niall tidak ada maksud apa apa, aku dekat bukan untuk mencari ketenarannya atau hanya mengincar uangnya. Aku dan Niall bersahabat dekat, kami tidak ada hubungan apapun, sekarang tolong beri aku jalan" Ucapku dengan tegas tapi tak menghilangkan sisi kegadisanku yang lembut. ciaa

Aku melangkahkan kakiku pergi, tapi para wartawan masih saja mengikutiku dan memfotoku berkali-kali. Hey aku sih sebenarnya mau saja difoto dan fotoku masuk ke dunia maya, tapi aku juga tidak ingin fotoku yang masuk ke dunia maya dengan model seperti ini. Maksudku lihatlah, aku hanya memakai rok pendek, tanktop, sepatu kets dan tas tempat Tennis dan ya pokoknya baju olahraga Tennis. Ugh aku tidak nyaman apabila nanti fotoku akan tersebar seperti ini. Maksudku hey bagaimana nanti bila banyak laki-laki yang mencintaiku karena kecantikan dan keseksianku? haha lupakan.

****

Hari ini sungguh melelahkan, aku merebahkan diriku di sofa rumahku. Untung saja tadi Kira menyelamatkanku dari kejaran papz dan fans, jadi aku bisa sampai rumah dengan keadaan utuh. Aku meraih remote tv dan mencari saluran yang setidaknya enak untuk kulihat dan tidak lupa aku juga berjalan ke arah dapur terlebih dahulu untuk mengambil orange juice dan beberapa snack di Almari Es.

"Kenapa selalu tak ada yang menarik di sore hari sih" Gerutuku karena sedari tadi aku hanya memindah-mindah channel tak berhenti. Akhirnya kuputuskan untuk menyalakan apa saja dan aku tiduran di sofaku sambil memainkan iPhoneku, jadi aku hanya mendengarkan TV tidak melihat TV.

'Seorang penyanyi superstar berambut blonde yang berasal dari Ireland, Niall Horan ternyata sedang menjalin kasih dengan gadis blonde bernama Olivia Holt'

Melepaskan iPhoneku secara tak sengaja sehingga menimpa tubuh bagian depanku, uh okay ini sakit. Aku segera memalingkan wajahku menatap layar TV yang sedang membicarakan aku dengan Niall. Shit kenapa mereka bisa tahu namaku sih. Dan tak lama muncullah fotoku dan Niall kemarin malam. Disaat Niall memberhentikan mobilnya di depanku, disaat Niall berlari dari mobilnya ke arahku, disaat aku hanya terdiam di trotoar jalan menatap Niall, disaat Niall memelukku dan disaat Niall menciumi puncak kepalaku. ehh emang kemarin dia menciumi puncak kepalaku? Wahh aku senyum senyum sendiri. ehh tapi ini berita tidak benar sekali, dan tak kalah fotoku tadi pagi serta jawabanku ketika ditanyai papz.. argg aku bisa gila
*Flashback off*

"Hey ayo berangkat apa tidak?" Tanya Niall mengagetkanku, Ternyata dia sudah masuk halaman rumahku dan berada di depanku tanpa kusadari. Kurasa aku sudah terlalu lama melamun karena memflashback kejadian waktu itu.

"Ah ngapain kamu disini?" Tanyaku dengan menaikkan alisku pertanda minta jawaban darinya.

"Woww sinis banget neng, Good morning too Olivia" Ujarnya sambil tersenyum kecut. Aku melihatnya dengan penuh rasa bersalah. Sebenarnya aku senang dia menjemputku, aku cuman heran saja kenapa dia tiba-tiba berada di sini tanpa memberitahuku terlebih dahulu.

"Maaf. Good morning Niall" sapaku padanya sambil tersenyum ala pepsodent

"hm.." Jawabnya acuh

"Yeahh ngambek.. jangan gitu dong. Pipimu tambah chabi tuh!" Ujarku sambil mencubit pipi kanan-kiri Niall. Dia meringis kesakitan. Namun tiba-tiba di memelukku, dengan erat tak lama dia menggandeng tanganku untuk segera menuju ke mobilnya, Aku yang sedari tadi diam, karena terkejut saat dia memelukku, akhirnya aku berontak karena dia menggandeng tanganku dengan tidak sabaran. dia hanya melihatku dengan tatapan yang uhh seram, aku hanya mendengus dan memutar kedua bola mataku

"Aku menyerah" Ujarku bersikap tak berdaya karena mengingat tenaga Niall lebih besar dari tenagaku. Dia tersenyum lebar lalu mencubit kedua pipiku, uh kurasa dia balas dendam tentang mencubit pipi ini dan tak lupa dia juga membuka pintu mobilnya untukku.

Aku mengeluarkan iPhoneku dan segera mengirim pesan kepada Luke, aku menghidupkan Iphoneku dan ternyata ada 1 new message dan oh dari Luke. Ah bagaiman jika dia menungguku di rumah? ah nanti pasti dia akan marah padaku. bodoh kau Livv. Aku segera membuka pesan itu dan huhh kukeluarkan nafasku dengan lega . Ternyata isi pesan Luke adalah mengatakan bahwa dia tidak bisa menjemputku karena mobilnya sedang berada di bengkel. Untunglah jadi aku tidak merasa bersalah.

To : Luke
Hey yeah that okay! see you at school Lukey xx
-sent-

Aku memutuskan untuk membalas pesan Luke. Well dari pada aku tak ngapa-ngapain lebih baik aku bermain game yang ada di iPhoneku saja. Hening menyelimutiku dan Niall di mobil sportnya. Ya memang sih aku hanya sibuk dengan iPhoneku dan Niall yang sibuk dengan jalannya. Tapi aku merasa sedari tadi Niall memperhatikanku.

"Whatttt???" Tanyaku padanya dengan memalingkan wajahku ke Niall. Dia terlonjak kaget, well sangat terkejut sebenarnya, sampai tubuhnya tertarik kebelakang sedikit dan matanya yang melotot lalu mengedipkan matanya berkali-kali

"Eh maaf.. aku mengejutkanmu ya" Ujarku polos

"Tak apa. Kamu textingan sama siapa? keliatan asyik banget dari tadi. Sama pacar ya? hayoo ngakuuu" Godanya dengan senyuman yang penuh arti tapi entah ini perasaanku saja tau memang benar, terlihat kesedihan, kawatir, ketakutan di mata Niall saat dia bertanya seperti itu. Aku hanya memutar kedua bola mataku dan mendengus. Entah kenapa lagi-lagi aku teringat Justin, itu membuatku sedih.

"Hey kau kenapa? apa aku salah bicara? maafkan aku ya" Ucap Niall sambil sesekali melirikku karena dia juga harus fokus ke jalanan. Aku hanya menggeleng tapi masih menunduk, kurasa aku tak bisa memegang janjiku sendiri untuk tidak menangisi Justin.

"Ceritalah jika kau ingin berbagi. aku siap mendengarkan" Ucapnya lembut. Aku menatapnya nanar dan dia menatapku juga. dia langsung membelalakkan matanya tapi kemudian dia bersikap normal dan mengusap-usap rambutku. Kurasa dia baru sadar jika aku menangis.

"Aku -- "  ( singkat cerita) Aku menceritakan semuanya pada Niall. Semua mulai dari hubunganku dengan justin, keinginanku memberinya kejutan, tapi aku lah yang malah di beri kejutan yang sangat tak terduga olehku, menceritakan saat Justin bertengkar dengan Niall. dan sebagainya pokoknya ini semua berhubungan dengan Justin, dan sungguh ini air mata sedari tadi tak mau berhenti. Niall menepikan mobilnya, melepas seat belt nya lalu menghadapku dan menangkup kedua pipiku dengan tangan lembutnya

"Stt sudah kamu tidak pantas mengeluarkan air matamu yang berharga ini untuk dia, dia bodoh yang telah meninggalkanmu. dia terlalu bodoh untuk menyakiti wanita secantik dan sebaik kamu. Aku selalu ada disini bersamamu, aku tak pernah meninggalkanmu" Ucapnya dengan lembut sambil menghapus air mataku dan menarikku kedalam pelukannya. sungguh kenapa dia bisa mengerti bahwa aku sekarang butuh sekali pelukan? aku hanya terisak di dalam dekapannya dan membalas untuk memeluknya "Terima kasih" Ucapku yang masih ada di dekapannya dan dia malah memelukku dengan erat.

*****

"Eh kenapa kamu menjemputku?" Tanyaku akhirnya untuk memecah keheningan setelah peristiwa tadi.

" Emang gak boleh?" Bodoh. aku bertanya dia malah balik bertanya , bukan malah menjawab pertanyaanku. mana ada seperti itu.

"Um yeah boleh sih. cuman aku heran saja, tumben sekali kamu menjemputku tanpa memberiku kabar pula"

"Yahh because i want. kebetulan aku juga sedang day off , jadi ya aku berniat menjemputmu dari pada bosan di basecamp. Mulai besok aku juga akan menjemputmu rutin setiap hari, boleh kan?" Tanyanya sambil menunjukkan puppy face andalannya itu. uhh sungguh ,bagaimana bisa kau ciptakan mahkluk sempurna seperti dirinya Tuhan?

"Um yeah boleh" Jawabku dan aku merasakan pipiku memanas. uh bodoh jangan blushing disini

"Heyy kenapa kau blushing?? wahh senang yaa dijemput sama orang terimut di dunia??" godanya.  Aku hanya mencubit lengannya pelan sambil mengerucutkan biburku dan dia tertawa lepas. Tawa yang sangat khas ,jadi aku ikut tertawa kan..

"Uhh siapa yang tidak suka dijemput sama penyanyi papan atas? aku tidak akan menghilangkan kesempatan emas ini" Ucapku dengan tertawa lebar dan diikuti oleh Niall. Lalu Niall berhenti tertawa , sehingga akupun ikut berhenti.

"Emm kalau aku bukan orang terkenal, masih mau kah kau jalan denganku?" Tanyanya dengan suara pelan. Aku jujur terkejut mendengar pertanyaannya, apa tadi kata-kataku menyakitkan?

"Bodoh! kau kira aku gadis gila harta dan kepopuleran?" Ucapku sambil memukul lengannya dan kami kemudian tertawa-lagi

Tak terasa mobil Niall sudah memasuki halaman sekolahku, aku tak lupa berterima kasih dan segera pergi meninggalkannya, tapi baru saja aku mau beranjak,Niall mencengkeram tanganku sehingga aku menatapnya. Eh ternyata dia cuman bertanya jam berapa aku akan pulang sekolah. Setelah menjawabnya aku segera pergi keluar , menunggu Niall memutar mobilnya. Dia membuka kacanya dan berteriak

"Aku akan menjemputmu nanti. byee" Teriaknya yang sontak menghentikan acara lambaian tanganku dan diam mematung di tempatku, sedangkan Niall sudah pergi.

Apa tadi bilang dia akan menjemputku??? ahhhh rasanya senang sekali bisa di antar jemput oleh idola tercinta.. dia memang best idol in the world. dia memang pantas dicintai banyak orang. dia benar benar baik..

YUooo chapther 12 is done.. sorry ya butuh waktu lama untuk nge post. sibuk banget sama sekolah.. huaaa capeknya minta ampun ngetik ini..

so jangan lupa vota dan komennya ya? aku juga butuh koment, jangan vote aja.. aku juga ingin tahu bagaimana cerita ini menurut kalian semua..

udah dehh gitu aja.. byee .. see you in the next chapther!!

WELCOME TO INDONESIA BOYSS

#1DMilikDirectionersBukanMilikPromotor

-atika-

Continue Reading

You'll Also Like

1M 62.5K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
Oase By NSL

Teen Fiction

7K 387 5
(18+) Percayalah... Dirimu jauh lebih berharga dari apapun. Kalimat itu selalu ia sebutkan berkali-kali sampai seseorang datang memeluknya dari belak...
82.8K 8.2K 28
Just story about me. Story about my heart. And story about how 'baper' i am.
Dilemma By Jullya

Fanfiction

31.2K 2.8K 14
❝What a surprise.❞ © 2015, Jullya.