Trouble Hacked ✔️

By yuntae61

13.6K 1.5K 188

Comedy-tragedy-romance. Nauna Rosengel mahasiswi yang 2 bulan kedepan akan menjalankan sidang skripsi. Sialn... More

Sinopsis
Blurb
Harapan di depan mata
bukan update
Rusuh
Awal kehancuran
He is danger
Ruh melayang
Mencari
Wake up
Bengek
Wonder
Bernapas lega
Acociation
You!?
He
She
Mission complete
Ternyata oh ternyata
Tersadar
Terungkap
Let u know
Crying
Where are u?
Ungkapan
Pecahan.
Memory
One step closer
Sosok tertampan di dunia.
Success
Datang.
Little things
What do you think?

Truth and With u

279 37 7
By yuntae61

Jangan lupa teken bintangnya 👀

.

Typo bertebaran? Maapkan.

.

"Lo bilang apa? Lo pacaran sama wajah manekin itu?" Tanya Didi sekali lagi, tak menyangka dengan perkataan Nauna. Kini ia berdiri dari duduknya, menatap nyalang Nauna yang sedang manyantap makanannya dengan santai.

"Didi duduk!" Ujar mamah Nauna tegas. "Jangan berdebat di meja makan, apalagi kita kedatangan tamu." Lalu tersenyum manis pada Rans. "Maaf ya Rans, pasti kamu terganggu dengan kedua anak ini."

Rans yang tadi hanya menyimak, kini membuka suara, "tidak apa-apa."

"Didi duduk!" Tegur mamah Nauna kembali saat melihat tak ada tanda-tanda Didi yang berencana untuk duduk.

Masih menatap nyalang Nauna, "saya tidak setuju tante, kalau Nauna pacaran sama lelaki itu," jari telunjuknya terangkat menunjuk Wajah datar Rans.

Nauna menghela napas kasar, lalu mendongak, "Didi! Lo tau gak? Lo gak sopan banget disini. Duduk sekarang!" Ucap Nauna pelan dengan sedikit bentakan. Ia sedang berusaha sabar menghadapi Didi yang emosinya sudah menguar dan terasa oleh Nauna. Lantas Ia menekan kekeras kepalaan-nya agar Didi sekali ini bisa mendengarnya. Hanya saja jika orang tuanya tidak ada disini, entah apa yang dilakukan Didi pada Rans.

Lima detik kemudian Didi menurut karena wajah penuh harap Nauna berhasil meluluhkannya. Didi pun melanjutkan makannya sembari menatap tajam Rans dihadapannya.

Sesaat kemudian Nauna bernapas lega. Hingga matanya bertabrakan dengan mata tenang Rans, lama saling tatap, barulah ia menyadari perkataannya barusan.

Memutuskan ikatan matanya, sambil merutuki kebodohannya. Apa yang tadi sedang ia katakan? Pacaran? Sama Rans? Haduhh gara-gara ingin menyelamat dirinya, ia malah memasukkan Rans juga. Inilah sebab dan akibat dari berbohong.

Apa yang harus ia katakan jika berhadapan dengan Rans. Jujur ia memang menyukai Rans, tapi apakah Rans menyukainya? Dilihat dari sikap tenangnya sekarang sepertinya tidak. Sial bagaimana ini? Apakah Rans marah dia berbicara blak-blakan seperti tadi?

Meremas kursi yang ia duduki, menyalurkan rasa cemasnya. Ya sepertinya benar-benar marah. Siapa coba yang mau sama perempuan yang berbicara blak-blakan seperti tadi? dan berbagai pertanyaan yang berkelebatan di kepalanya, mengumpat, mengutuk, dan segala sumpah serapah ia tujukan pada dirinya akibat kebodohan yang ia lakukan.

Dengan harap-harap cemas, semoga ia tidak dibenci oleh Rans, dan sebanyak mungkin Nauna tidak boleh ketahuan melihat Rans. Walaupun ia rasa Rans sedang menatapnya maka disaat itu juga Nauna menghindari tatapan dari Rans di meja makan.

"Lo udah selesaikan?" Tanya Didi. setelah semuanya telah berberes di meja

Sedangkan Rans kini telah diajak bercerita dengan ayahnya entah membahas apa. Rans sekali-sekali menoleh pada Nauna, sejak Didi menghampirinya.

Reflek Nauna tersentak yang sedang membantu mamahnya berberes  di meja makan. Menatap Didi, "lo kagetin gue, Didi!"

Berdecak malas, Didi menumpukan tangannya pada meja makan, "gue butuh penjelasan!" sambil melirik Rans yang sejak tadi hanya terdiam kini telah asyik berbicara pada ayah Nauna.

"Ya..yah seperti yang lo dengar tadi," ucap Nauna ragu.

"Jadi bener lo pacaran?" Tanya Didi memperjelas.

"Iya Didi! Lo kenapa sih! Aneh tau gak!"

"Walaupun gue bilang, gue gak setuju lo tetep mau akuin lo pacaran sama lelaki yang mirip manekin itu?"

"Dia gak mirip manekin Didi! Ya emang wajahnya begitu."

"Hah? Jawab gue!"

Nauna pun tersenyum sedih
Beberapa menit berlalu ia baru bernapas lega tetapi, kini Didi lagi-lagi datang mengampirinya, meminta penjelasan.

"Iya gue pacaran." Jawab Nauna pelan. "Emang kenapa kalau gue pacaran? Lo aja pacaran gue gak pernah ganggu-ganggu." Ketus Nauna.

"Lo tanya kenapa?" Rahang Didi mengetat tanda marah, lalu menghimpit Nauna di meja makan, menatap Nauna tajam, "itu gak usah dipertanyakan lagi Nauna!" Ucap Didi dengan suara tertahan.

Wajah Nauna mulai mengkerut, ia sedih Didi tak pernah membiarkannya bebas, "bisa gak sih lo berenti bersikap begini? Lo tau gak gue muak. Muak banget. Setiap ada cowo yang deketin gue lo habisin saat itu juga. Gue mengerti kalau lo gak mau gue terluka, tapi ada batasnya Didi. Ada batasnya..sekarang gue bener-bener suka sama seseorang. Gue suka sama Rans. Dan gue pacaran sama dia, tapi...tapi...kenapa lo begini sama gue? Kenapa!" Jelas Nauna tanpa sadar air matanya mulai menggenang di pelupuk matanya.

Didi terkesiap ketika melihat cairan bening mengalir di pipi Nauna. "Naa..gue gak ada maksud, tapi cowo itu sama sekali gak bisa dipercaya, daritadi dia hanya diam aja dengan wajah tenangnya itu."

Terlambat kini Nauna terisak dalam tangis, air mata yabg tadi hanya tergenang kini mengguyur pipinya, sambil sesegukan ia berucap, "di-dia gak begitu—,"

"Lo bisa gak, bicara baik-baik aja?" Ucapan Nauna terpotong karena, Rans akhirnya datang menengahi. Menarik Nauna dalam dekapannya, sambil menghapus air matanya yang bercucuran lalu beralih menatap tajam Didi.

"Emangnya lo siapa? Hah?" Didi melangkah maju hingga wajahnya bersitatap satu sama lain.

"Lo lupa? Gue pacarnya."

"Baru ngaku lo sekarang?" Lalu melirik Nauna yang sedang menangis tersedu-sedu di dekapan Rans, Mendengus kasar lalu berucap, "Lo jaga baik-baik sepupu gue! Dia sepupu kesayangan gua, lo buat dia ngeluarin air mata setitik biji pun, gue habisin lo saat itu juga." Ancam Didi lalu berbalik memunggungi.

"Lo yang seharusnya sadar, sudah berapa kali lo buat dia nangis seperti ini." Brengsek umpat Rans dalam hatinya tapi ia pendam karena bagaimanapun itu Status Didi adalah sepupu Nauna. Coba aja bukan udah sedari tadi Rans akan melempar golok di kepala lelaki itu.

Didi Menghiraukan ucapan Rans lalu berlalu meninggalkan mereka, mau pamit dengan saudara kandung mamahnya, tapi entah kenapa seketika keberadaannya tidak ada. Tak mau ambil pusing ia pun kembali kerumahnya.

Disatu sisi, Akhirnya Rans bisa menatap Nauna lebih dekat lagi,
"Na—,"

"Didi udah pergi pergi gak?" Tanya Nauna cepat membuat Rans tertegun, karena ucapannya terpotong. Mata Nauna yang membulat dengan sisa-sisa air mata di pelupuknya, cukup lucu buat Rans.

"Udah," jawab Rans pelan, mendekat sambil menghapus sisa air mata Nauna. "pura-pura ya?"

Menangkap maksud pertanyaan Rans, "yaiyalah! Yakali gue tangisin laki-laki dungu kek Didi. Kalau gak gini dia gak bakal pergi!"

Lalu menatap Mata Rans yang berada tepat diwajahnya, masih sibuk menghapus air matanya, "untung lo datang bantuin gue, kalau gak, gue gak tau apa Didi bakal pergi atau tidak,"

Sesaat Iris mata mereka bertemu, Nauna semakin tidak tahan mengungkapkan perasaannya. Ia mencengkram pakaian Rans, jantung Nauna mulai berdebar, "dan gue serius kalau gue s—," ucapan Nauna tertahan, sadar akan wajah mereka yang kian mendekat, debaran jantung Nauna makin kencang, wajahnya semerah tomat, "suka lo."

Nauna sempat melihat senyum miring Rans, dan itu membuat jantungnya makin tak karuan, dan merutuki kebodohannya, sambil berpikir akan pasrah kalau ungkapannya nanti ditolak oleh Rans.

"Realisasikan aja yang tadi." Ungkap Rans akhirnya setelah semenitan mereka terdiam saling baku tatap.

Menganga tak percaya, "maksudnya?"

Gemas melihat wajah Nauna yang tak percaya, ia pun mengecup pipi Nauna pelan, "apa dengan itu lo bisa paham?"

Semburat rona merah di pipi Nauna muncul setelahnya. "Rans gue malu tau."

Rans hanya mengendikkan bahu, dan hanya mendekap erat tubuh Nauna.

Disatu tempat yang berbeda, tampak orang tua Nauna sedang cekikikan senang. Melihat putrinya di mabuk asmara.

En———

.

End gak yaa~
komennn!

Wkwkwk.

.

Jangan lupa VOMENT-nya Zeyenk~

Continue Reading

You'll Also Like

583K 105K 52
Author: CORAZON Sequel Devil For Rent 18+ (warning!! Ada adegan ciuman!! Kekerasan, dan kata-kata kasar!!) *** Setelah kejadian delapan tahun lalu, t...
1.3M 61.6K 68
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
1.6M 23.2K 25
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
4.6K 385 20
-Seperti Angkasa yang dibalik keindahannya menyimpan banyak bahaya- Mengandung unsur fakta 😊 COPY? DOSAA WOYY!! -Start 2019 [12.7.20] rat 1 on Klate...