Chap. 4

1.6K 148 2
                                    

Masih di kisah cinta pertama Naruto & Hinata saat masa SMA.

°°°°°

"Sa-sakura, bo-boleh aku bertanya sesuatu ?" tanya Hinata dengan rasa gugup yang luar biasa bercampur malu.

Ia ingin bertanya mengenai hal yang tabu dengan sahabat pinknya itu. Mereka berada di bawah pohon Akasia belakang kantin. Beruntung, masih sepi, saat ini ada jam pelajaran kosong karena sang guru sedang sakit. Dan mereka juga sudah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru piket. Jadi, mereka bisa lebih banyak menghabiskan waktu luang dengan mengobrol di luar.

Sakura menoleh ke Hinata dan menatapnya lembut,"Ada apa, Hinata ? bicaralah,"

Hinata menghela napas dan mengembuskannya perlahan,
"Hmm..ano,Mmmm... a-apakah Sakura pernah mmmm me-melakukan i-itu ?" Hinata terbata, ia juga memelankan suaranya dan bergerak gelisah. Gadis mungil itu meremas rok sekolahnya dan menggelengkan kepalanya.

Sakura menatap lekat lekat sahabat indigonya itu. Sakura mengerti arah pertanyaan Hinata. Ah, dia ternyata masih polos.

Gadis musim semi itu menghela napas pelan dan menjawab,"Ya, aku pernah melakukan itu dengan Sasuke, beberapa kali," jawabnya tenang sembari tersenyum.

Hinata terperangah dengan jawaban dari Sakura. Jantungnya memompa berkali kali lipat. Ia terus menggelengkan kepalanya. Ia sedang membayangkan dirinya yang sedang begitu bersama Naruto. Ehh..
"Be-berapa ka-kali ?"

Sakura mengangguk,"Kenapa ? Apakah kau tidak pernah melakukan itu bersama Naruto hmm ?"

Hinata menggeleng keras, entah kenapa suasana di sekitarnya mendadak membuat dadanya pengap,"Ti-tidak,ha-hanya saja...---," Hinata menjeda kalimatnya, ia mencengkram kuat kancing seragam tepat di bagian dadanya. Dan itu terlihat oleh sorot emerald Sakura. Sakura pun tersenyum kecil.

"Oh, itu ? Menyusui maksudmu ya ?" ucapan frontal Sakura makin membuat wajah Hinata memerah. Rona wajahnya semakin memekat hingga ke telinga.

Hinata mengangguk kaku,
"U-Uhm,"

"Kupastikan sebentar lagi pasti ia akan meminta itu padamu. Apakah kau tidak merasa ketagihan ? Hmm, maksudku, ada sebuah perasaan ingin mengulangnya kembali," ujar Sakura, sorot emeraldnya mencoba menerawang apa yang pernah ia rasakan saat melakukan hal itu dengan Sasuke.

Hinata membuang wajahnya, ia ingin menjawab IYA tapi malu. Ia mencoba untuk mengenyahkan pikiran mesumnya sendiri.

Sejak kejadian di rooftop itu, sebenarnya Hinata ingin mengulang kembali. Tapi ia sangat malu, yang ada ia selalu menghindari Naruto. Sungguh, itu adalah hal yang memalukan yang pernah ia perbuat. Dan itu sangat bertolak belakang dengan isi hatinya. Ada sebuah rasa yang aneh bersarang di benaknya, sebuah rasa manis yang bernama rindu, rindu ingin disentuh lagi.

"Sudah berapa kali ia menyusui padamu, Hinata ?" ekor emerald Sakura masih melirik ke Hinata yang masih membuang wajahnya.

Perlahan, Hinata menoleh dan kembali menunduk. Ia hanya memasang kode jari angka 1. Tanpa menatap Sakura.

Kali ini Sakura yang terperangah kaget,"Haa ? hanya satu kali ? kupikir beberapa kali, setahuku dia seorang playboy dan dia pasti berpengalaman di bidang itu,"

Pernyataan dari Sakura membuat hatinya mencelus, ia sudah memberikan apa yang kekasihnya mau, tapi apa ? ternyata ia seorang player.

"Play-playboy ?"

"Iya," balas Sakura mengangguk yakin. Padahal jelas itu salah.

Hinata tengah berpikir keras. Rongga dadanya terasa perih saat mendengar pernyataan Sakura barusan.

Never Say Goodbye (End) √Where stories live. Discover now