Ciel dan Sebastian terkejut.

" Bagaimana bisa anda mendapatkan bros itu? " Tanya Sebastian yang ingin mengambil bros yang ada ditangan ku, namun langsung ku tarik tangan ku sehingga Sebastian tidak bisa mengambilnya.

" Ijinkan aku ikut dulu, baru aku akan menjelaskan semua. "

" Tch. Baiklah, " Ucap Ciel langsung naik ke kereta dan duduk.

" Ayo, Rose. "

Kami berempat sudah duduk didalam.

" Tolong ceritakan apa yang telah terjadi, nona, " Ucap Sebastian yang ada disebrang tempat duduk ku.

" Saat perjalanan pulang dari tempat perbudakan, aku tidak sengaja melihat ada pedangan kaki lima dijalanan yang masih buka, kemudian penjual itu menyodorkan jimat anti sihir, walaupun sedikit mahal, aku masih membelinya...

....kemudian tadi siang aku mengunjungi Carmen--maksudku, Carmela Netherherts, dan memberikan jimat itu padanya sebagai tanda persahabatan, dan untung saja Janneth Laurance datang kemudian kami sambut. Tetapi, ia membawa bunga yang banyak, namun saat Carmela menghirup nya, ia batuk dan melemparkan nya jauh. "

" Jadi.. Di bunga itu terdapat sihir...? " Tanya Sebastian.

" Benar, dan Janneth menyuruh Kak stanley untuk menaruhnya di kamar tidurnya, dan Janneth menjamin kak stanley bisa tertidur pulas karena efek dari bunga itu. Dan singkat cerita, Janneth hendak pergi dan tidak sengaja bros nya jatuh dan kupungut. "

" Bolehkah saya melihat bros nya, nona? "

Aku memberikan bros itu pada Sebastian, kemudian ia melihatnya dengan teliti sekali,
" Sepertinya bekas goresan ini adalah bekas goresan dari masing masing orang. Bukan dari cetakan bros awal. "

" Benar, mereka membuat goresan itu sendiri. "

Ciel hanya termenung dan tidak membuka mulut sama sekali.

25 menit kemudian

" Sudah sampai. "

Sebastian dan ciel mengenakan topeng, kemudian rose menyodorkan ku sebuah topeng dan memakai nya. Karena aku sudah pernah kesini, aku mengarahkan mereka untuk mengikutiku kesebuah gang untuk diantarkan ke tempat tujuan.

" Isaac? " Panggil ku pada orang yang sedang duduk dan merokok di tanah, ia menoleh dan menyengir melihatku datang kembali.

" Selamat datang kembali, nona, " Ucapnya sambil mematikan rokoknya dan berdiri, kemudian ia melirik kearah belakang melihat ada Rose, Sebastian dan Ciel.

" Apakah itu kenalan anda, nona? "

" Ya, mereka kenalan ku, " Ucapku.

" Kenapa selalu ada anak kecil sih? " Protesnya saat melihat Ciel.

" Jangan banyak bicara, atau kau akan ku habisi lagi seperti teman-teman mu kemarin. "

" A-a-aku hanya bercanda saja! "

Sebastian menghampiriku,
" Nona, apakah nona kenal dengan nya? Sepertinya anda sangat dekat sekali dengan nya? " Ucapnya sambil berbisik.

" Benar, kenalkan, dia adalah Isaac, ia ditugaskan untuk mengantar para tamu untuk pergi ke tempat perbudakan. "

" Salam kenal, isaac, " Ucap Sebastian sambil menyodorkan tangan nya pada isaac, namun isaac tidak menggubris nya.

" Hey botak, dia ingin bersalaman dengan mu, " Ucapku.

Isaac kemudian bersalaman dengan Sebastian, namun tiba tiba isaac melihat kearah belakang dan mulai berdecak kesal.

" Baiklah, ayo semua naik ke kereta, karena semua orang telah berkumpul, " Ucap isaac.

Protect Her. Where stories live. Discover now