3. | Wait...What?

1.7K 212 4
                                    



" Bobbert? " Ucapku sambil berjalan mendekat ke kasurnya.

" Cordellia... Maaf membuatmu melihat ku seperti ini... "Ucapnya bersalah.

" Tidak masalah... Yang penting kau sembuh dulu, dan ini, aku memberikan mu ini. "

Aku memberikan sebuah kotak yang lumayan kecil,
" Buka lah. "

" Oh oke, " Ia membuka bungkusan kado itu dengan perlahan.

" Wah! Aku dapet hadiah juga gak? " Tanya Ciel.

" Tentu dong, ini untuk mu. "

Aku memberikan sebuah saputangan yang terdapat permata batu emerald kecil di bagian knuckle nya.
" Wuahahaha! Hebat! Ini sangat indah! Benar tidak , mama papa? " Girang Ciel.

" Iya nak, indah bukan? Kamu juga harus simpan itu dengan baik ya, Ciel, " ucap tuan Vincent.

" Wa-wah... I-ini benar benar indah... " Bobbert langsung memakainya, entah kenapa itu membuat ku sedikit senang, " Benar benar indah... "

" Benar, Tanzanite digolongkan sebagai salah satu 'Big Five Gem' bersama dengan berlian, rubi, safir, dan zamrud. Jenis batu permata yang langka dan hanya ditemukan pada satu tempat di dunia. "

" Kemampuan berbicara mu sudah diatas anak umur 9 tahun, coba katakan pada ku, siapa guru Cordellia ? " Tanya tuan Vincent.

" Guruku adalah buku ku. "

Wajah mereka sangat terpukau dengan jawaban ku, sedikit sombong sedikit tak apa kan? Aku ini memang cerdas dan cerdik.


Kami berbincang sedikit lama, dan aku juga tak bisa berhenti senang melihat bobbert memakai kalung itu.
" Baiklah, Terima kasih atas hari ini, kami akan pamit pulang ya, " Ucap daddy.

" Yah...Aku masih ingin ngobrol dengan Cordellia... " Gumam bobbert.

" Masih ada hari esok, bobbert... " Ucapku.

" Tapi.... Bolehkah aku berbicara padamu, hanya berdua saja? " Tanya nya.

" Why not? ."

" Oke... Kemari lah, " Bobbert menyuruh ku untuk mendekatkan telinga ku pada mulutnya.

" Cordellia... Jika terjadi sesuatu dengan kakak ku, ciel, tolong jaga dia, jangan sampai dia terluka atau bagaimana ya...? "

Hah? Kenapa dia mengucapkan seperti itu? Dia takkan mati kan.
" Tentu saja akan kujaga.... Tapi... Kenapa begitu tiba tiba kau bilang itu? "

" Itu karena aku memiliki penyakit asma ini, aku juga takut tak bisa menjaga nya... "

" Bobbert, kau ini masih kuat, tidak mungkin mati cepat karena asma mu ini, dasar bodoh, "ucapku sambil mengetuk kepala nya.

" Huum.... "

" Yaudah, kalau begitu cordellia pulang dulu ya, selamat tinggal, sampai jumpa lagi. "

" Bye bye!!! "





"...... "







" Bagaimana dengan kondisi tuan muda Bobbert, nona? " Tanya rose yang sedang menyisiriku.

" Bobbert baik baik saja, namun badan nya sedikit panas. "

" Semoga Tuhan memberikan kasihnya pada tuan muda bobbert, amin... " Rose berdoa untuk bobbert, hmm... Rose anaknya religius sekali.

" Rose, berapa umur mu? " Tanyaku.

" Eh.. Ehm... Umur ku 19 tahun, " Ucapnya.

" Sebenarnya, apa yang terjadi pada... Mama? "

Protect Her. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang