12. | let's play together.

1K 137 23
                                    

" Ciel Ciel, Aku dengar jika didekat sini ada yang jualan makanan yang enak sekali lho! " Ujar elizabeth yang sedari tadi mengoceh terus menerus, disamping itu, aku hanya bisa menutupi wajahku karena malu didalam kereta.

Kejadian sebelum nya,

" Tadi pagi...? " Ujar ku sembari melotot gugup kearah Sebastian.

" Iya, tadi pagi benar benar sangat mengejutkan, " Lanjutnya sambil tertawa kecil.

Tiba tiba wajah ku menjadi sangat merah dan langsung membungkuk sambil meminta maaf berkali kali, hal ini membuat Ciel berkerut dahi dan bertanya padaku apa yang telah terjadi. Tetapi aku masih tutup mulut dan tidak membiarkan Ciel tahu, jika Ciel tahu bisa gawat.

Begitu juga dengan Sebastian, Sebastian hanya terdiam, ia berkata bahwa ia(Sebastian) tidak ingin berbicara apa apa kecuali jika aku yang buka suara tentang ini dengan ciel duluan. Hal itu tentu saja sangat mengganggu Ciel sekali, bahkan ia cemberut mendengar jawaban kita berdua.

" Tidak apa apa nona, toh nona juga sudah remaja, bukan anak kecil lagi, " Ujar Sebastian sambil menahan tubuh ku yang dari tadi membungkuk.

Dasar bodoh, ucapan mu itu tambah membuatku menjadi cewek yang mesum banget, bodoh!!!!

Tetapi tetap saja, ucapan Sebastian tidak ku gubris sama sekali, aku tidak bisa menatap matanya.

Kemudian Sebastian mengangkat dagu ku,
" Nona, bukan kah itu tidak baik jika seorang lady memohon mohon seperti ini kepada lelaki yang bahkan berada dibawah anda? " Ujar Sebastian yang mendekatkan wajahnya padaku.

" E-egh... Shit.. " UPS! AKU KECEPLOSAN! B-b-bagaimana ini, aku keceplosan! Aku keceplosan karena wajah Sebastian yang sangat dekat dengan ku, wajah nya benar benar mematikan! Aaah!!!

Plak!

Ciel memukul kepala bagian belakang milik Sebastian,
" Jangan sentuh sentuh Cordellia, sebastian! Ingat posisimu! " Uca Ciel sambil menepis tangan Sebastian yang ada di dagu ku.

" Ah... Maafkan atas kelancangan saya, nona. "

" T-tidak apa apa, anggap saja permohonan maaf ku itu setimpal dengan permohonan maaf mu, j-jadi tidak apa apa, kok. "

" Saya akan berhati hati dalam berbuat sesuatu lagi di kedepan nya, " Ujar Sebastian.

" A-a-aku juga, aku akan mulai menjaga perilaku ku, Terima kasih. "

" Tch!" Dengus ciel yang masih penasaran dengan kita berdua.

Kembali ke semula


Wajah ku tampak suram sekali selama perjalanan, rasanya ingin invisible saja. Elizabeth terus menerus berbicara tentang toko makanan yang ia ucapkan berkali kali sedari tadi, sehingga Ciel menyuruh Sebastian untuk pergi ketempat itu sekarang. Terpaksa aku harus mengikuti mereka.

" Ciel, nanti temani aku beli baju juga ya! " Ucap Elizabeth sambil menggandeng tangan Ciel.

" Kan ada Cordellia, aku tidak tahu selera perempuan, kau bisa bertanya pada Cordellia. "

" He~eeh.... " Ucapnya kecewa, " Tapi jarang sekali kita pergi keluar seperti ini, Ciel! Aku juga ingin bersenang senang dengan mu berdua saja! "

" Lizzy, tapi kan hari ini ada Cordellia, untuk jalan jalan nya bisa lain hari saja, " Ujar Ciel sambil mendorong pelan tangan Elizabeth.

" Tapi~~" Elizabeth terus menerus merengek.

Apa yang sedang ku saksikan ini, kedua bucin yang sedang bermesraan didepan orang yang single itu adalah perbuatan yang hina! Aku merasa terhina sekali melihatnya! ᕕ(ಥʖ̯ಥ)ᕗ

Protect Her. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang