17. | „ four leaves clover"

775 134 4
                                    

" Gimana? Seru? " Ucap Ciel yang sudah memasang raut wajah yang mengerikan sesaat setelah kami pulang larut, Aku hanya bisa terbata-bata saat menjelaskan apa yang terjadi.

" Seru sekali! Tapi sayang, Cordellia tadi sempat tersesat, tetapi untunglah ada dua lelaki yang menjaga Cordellia. Benarkah begitu? " Ucapnya Elizabeth sambil melirik kearah ku.

" I-iya.. " Aduh Elizabeth, kenapa sih malah diberi tahu?! Kan nanti bisa tambah memperbesar masalah.

" Apa? Tersesat?! "

" Sudahlah Ciel, toh Cordellia juga sudah ditemani oleh seseorang bahkan ditungguin lho sampai larut! " Lanjut Elizabeth sambil menggenggam tangan Ciel.

" Benarkah? Siapa itu? "

Aku menggelengkan kepala,
" Tidak tahu. "

Lantas ciel hanya menghela nafas dan menyuruh kami untuk membersihkan diri dan bersiap untuk makan malam. Yahh, setidaknya aku sudah pulang dan bisa beristirahat lagi.

Keesokan harinya...

" Sampai jumpa lagi, Cordellia! " Pamit elizabeth yang sudah didepan pintu manor Phantomhive. Ya, hari ini dia pulang, setelah 3 hari menginap.

" Sampai jumpa, " Dengan pelan ku lambaikan tangan kanan ku diudara untuk membalas pamitan elizabeth.

Klotak klotak klotak

" Ugh.. " Rintih ciel sambil merenggangkan tubuhnya.

" Ada apa, ciel? Apakah kau over-worked lagi? Lembur lagi? " Tanyaku sambil memegangi punggung ciel.

" Uhh.. Sebenarnya aku sedang menyelidiki tentang dalang dari kematian ayahku, " Jawabnya.

Dahiku berkerut, kematian ayahnya?
" Lalu, apakah kau sudah menemukan clue? "

Tampak wajah letih yang telah ia pasang sejak tadi pagi, dan juga, dinilai dari respon mimik wajahnya, ciel masih belum menemukan petunjuk sama sekali.

" Hmm... Ciel, jangan terlalu memaksakan dirimu, aku bisa memberimu bantuan, jangan terlalu memaksakan dirimu sendiri, gunakanlah orang sekitarmu untuk membantu mu, walaupun bantuan itu tidak seberapa. "

" Terima kasih, tapi, ini sudah menjadi tanggung jawab seorang penerus Phantomhive untuk menyelesaikan masalah keluarga ku sendiri. "

Aku hanya bisa tersenyum pahit, jika begitu maunya, aku bisa apa? Berhubung ciel memang anaknya sedikit keras kepala, jadi percuma saja.

Kemudian ciel langsung kembali ke tempat kerja nya dan melanjutkan aktivitas, begitupula dengan diriku, aku sedang latihan bela diri didalam kamar ku dan rose kujadikan samsak :)

" Nona, anda sangat berkembang pesat dalam latihan bela diri ini, sejujurnya saja, tangan saya sedikit abu karena latihan bersama anda. "

" M-m-maafkan aku!!! "

Rose menggeleng cepat, " Tidak apa apa!! Gunakan saya dengan sebaik mungkin, bekas ini bukan lah suatu masalah yang besar. "

" Uh.... "



4 jam setelahnya...

" Rose, lama lama aku bisa mati bosan... " Ucapku sambil membentangkan tangan ku dikasur dan menatap ke langit-langit kamar dengan tatapan kosong.

" H-hah...?! E-ehm... B-bagaimana jika nona belajar merajut~? "

" Apakah muka ku terlihat tertarik dengan hal seperti itu? " Tatapan ku masih kearah langit-langit kamar.

Protect Her. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang