Part 13

49 37 4
                                    

"nasi goreng dua bang. Sama air mineralnya juga dua. Telornya setengah matang" ucap Revan pada penjual nasi goreng.

"Oke. Pesanan segera di proses" kata Abang penjual nasi goreng sembari menuntaskan pesanan demi pesanan.

Setelah aksi pemukulan Raka, Revan mengajak Athala untuk makan malam. Rencananya lelaki itu akan mengantar Athala pulang. Sedari tadi Revan hanya diam. Dia hanya mengucapkan sepatah dua patah kata apabila diperlukan.

Athala mencari kursi yang kosong untuk di tempati dirinya dan Revan. Gadis itu menemukan tempat kosong dibagian pinggir. Revan menghampiri Athala yang tengah duduk di kursi kosong. Suasana kedai pinggir jalan ini nampak tidak begitu ramai. Dengan demikian Athala dan Revan dapat berbincang secara intensif.

"Lo kenapa Van? Marah sama gue?" Tanya Athala memecah keheningan diantara dirinya dan Revan.

"Nggak"

"Bohong. Lo cemburu sama Raka? Yaelah gue kan Uda bilang... Gue nggak suka sama Raka." Athala mencoba meyakinkan Revan. Sepertinya Revan benar benar cemburu melihat kedekatan Athala dan Raka di ruang OSIS.

"Bisa aja kan lama lama saling suka karena terbiasa bareng di ruang osis"

"Oh ceritanya Revan si atlet basket paling oke di SMA Garuda jealous sama Raka?" Athala menggoda Revan.

"Nggak" sergah Revan menanggapi pertanyaan Athala. Mana mungkin Revan mau mengakui hal itu. Ia paling anti dikatakan jealous dan bucin.

"Gue mau tanya sama lo. Tapi tolong jawab jujur"tanya Revan dengan nada cukup serius.

"Apa?"

"Apa ada seseorang yang Lo jaga perasaannya?" Pertanyaan Revan cukup membuat athala tertegun. Bagaimana mungkin ia menanyakan hal hal yang sebenarnya terjadi dalam hidup Athala?

Athala terdiam.

"Gue cuma nggak pengen pacaran. Ada banyak hal yang perlu Lo tau tentang hidup gue. Gue punya alasan disetiap tindakan yang gue lakukan" jawab Athala dengan singkat.

"Gue pengen tau apa alasan itu. Gue pengen tau kenapa Lo ngga mau terima perasaan gue. Dan gue pengen tau siapa cowok yang Lo jaga perasaannya sekarang ini."

Kedua kalinya Revan membuat athala tertegun. Lagi lagi ia menanyakan hal hal yang begitu sensitif pada diri Athala. Bingung. Itulah yang athala rasakan sekarang. Ia tidak tau apakah dirinya akan menceritakan seluruh kisah hidupnya pada Revan atau terus menyembunyikannya.

"Jawab Thal, gue pengen tau." Ucap Revan.

"Gue nggak bisa cerita sekarang. Intinya gue cuma nggak mau kita pacaran. Saling menyakiti. Saling meninggalkan. Dan pada akhirnya kita sama sama terluka. Sama sama tidak bisa menerima kenyataan. Apa itu menyenangkan?" Tanya Athala pada Revan.

Pertanyaan Athala cukup membuat Revan terdiam selama beberapa menit. Meskipun Revan tau, banyak hal yang disembunyikan oleh Athala perihal kehidupannya. Akan tetapi, hari ini setidaknya Revan mendapatkan jawaban dari Athala.

"Kita bisa sama sama terus thal. Gue sayang sama Lo. Kenapa ? Lo nggak percaya itu?" Tanya Revan

"Van.. ini nggak semudah yang Lo bayangin. Pendekatan. Pacaran. Dan bahagia selamanya. Naif rasanya kalo kita cuma mikir hubungan hanya perihal kebahagiaan doang." Ucap Athala.

"Bisa aja Lo sayang sama gue. Gue sayang sama Lo. Tapi, apa Lo mau ngerti apa yang terjadi dalam kehidupan gue? Apa Lo mau ngerti kenapa gue memilih untuk terluka dan menyelamatkan orang lain untuk tidak terluka? Apa Lo mau menoleransi semua kesalahpahaman yang nantinya akan Lo lihat? Mungkin sekarang Lo nggak paham yang gue omongin. Tapi gue yakin pelan tapi pasti Lo bakal paham semua ucapan gue."

Mendengar semua penjelasan Athala membuat Revan semakin ingin memahami apa yang sebenarnya terjadi pada Athala. Gadis itu benar benar misterius dan sulit diduga. Sepertinya Revan perlu mencari tahu lebih dalam tentang kehidupan Athala. Meskipun sebenarnya Revan merasa kebingungan hendak memulainya dari mana.

"Dua nasi goreng dengan telur setengah matang dan dua air mineral dingin sudah datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dua nasi goreng dengan telur setengah matang dan dua air mineral dingin sudah datang. Silahkan menikmati" ucap Abang penjual nasi goreng dengan ramah. Gayanya yang khas membuat pengunjung berbondong bondong untuk membeli dagangannya.

"Makasih bang" ucap athala dengan lembut.

"Van serius porsinya sebanyak ini? Gue nggak habis" ucap Athala pada Revan. Kini, Athala mencoba untuk terlihat akrab dan menepis kecanggungan antara dirinya dan Revan.

"Yaelah gitu doang nggak abis"

"Gue kan bukan serigala spesies omnivora kayak Lo" ucap Athala

"Biar dikata gue serigala, lo tetep suka kan sama gue" tanya Revan dengan candanya. Ia senang sekali menggoda athala hingga gadis itu diam dan tersipu malu.

"Dih najis." Jawab Athala

"Van.. besok Lo ada acara nggak?"

"Besok gue ada barbeque party di rumah temen gue. Kenapa? Lo mau ikut?" Tanya Revan ditengah kesibukannya melahap telor mata sapi.

"Emang dimana rumah temen Lo?"

"Deket rumah Lo. Sekalian gue main ya ke rumah Lo"

"Hah Deket? Siapa?"

"Verrel. Temen SMP gue. Besok dia ulang tahun"

Verrel? Revan dan Verrel berteman? Seketika jantung Athala berhenti berdetak.

Deg.

Athala tersendak ketika Revan mengucapkan nama Verrel. Hal itu sontak membuat Revan keheranan. Namun, lelaki itu berfikir bahwa Athala mungkin tersendak karena ia berbicara sambil makan.

Athala [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang