[3] Satu Ruangan Bersama

473K 42.6K 1.9K
                                    

Bella masih belum terbiasa dengan keberadaan Rey. Contohnya pagi ini... Seperti biasa Bella selalu telat bangun. Tanpa pikir panjang dia langsung masuk ke kamar mandi.

"Aaaarggg..."

Bella langsung nutup pintu lagi.

"Gue gak liat," Bella sungut-sungut, "Tapi gue udah liat..." Bella mengusap wajahnya dengan kasar merutuki dirinya karena lagi-lagi lupa dia udah nikah. Untung tadi baru liat dada Rey.

"KALAU MANDI PINTUNYA DI KUNCI DONG," Bella ngegas.

Sedangkan Rey sendiri juga terbiasa gak pernah ngunci saat mandi. Karena dulu kamar mandinya ada di dalam kamar.

"Ya kan lo bisa ngetuk," jawab Rey santai sambil menuangkan sampo di tangannya.

"Ck... Cepetan mandinya. Gue udah mau telat nih," galak Bella. Gadis itu mendengus untuk yang kesekian kalinya. Sebenarnya dia tak masalah absen, tapi masalahnya, untuk mata kuliah ini dia udah absen tiga kali, kalau dia absen sekali lagi nilainya otomatis E. FYI, peraturan di kampusnya, mahasiswa boleh absen maximal 4 kali.

"Lah bodo amat, bukan urusan gue."

Aishhh...

"Rey lo tuh, hih."

Di dalam sana Rey terkekeh, "Yaudah sini mandi bareng."

Bella terbelalak, "Yang bener lo. Gak."

"Ya gapapa, kan udah sah. Lagian juga lo gak inget waktu kecil kita sering mandi bareng."

"Kan waktu kecil, sekarang udah gede."

"Ya terserah. Gue mandinya lama. Jangan salahin gue kalau lo telat. Ha-ha-ha," Rey ketawa dengan dibuat-buat.

Bella membuat gerakan mencakar pintu. Seketika itu rasanya dia menceburkan Rey ke got. Sumpah ya kalau orang-orang tau sifat Rey sedevil ini mungkin anak-anak kampus gak akan ngefans lagi. Aishh...

Bella gak punya pilihan lain. Masih mengomel kesal dia melepas bajunya, lalu melilit tubuhnya dengan handuk.

Dia masuk ke kamar mandi dengan kepala menunduk.

Rey kaget Bella benar-benar masuk. Padahal tadi cuma iseng.

"Pake handuk lo."

"Gimana mandi pake handuk. Yaudah sih santai aja," Rey masih bersikap santai, dia mengusap tubuhnya dengan sabun.

"Rey please gue udah telat banget nih. Gue gak mau dapet nilai E."

Kasihan juga sih. Rey pun melilit pinggangnya dengan handuk. Sebenarnya dia udah selesai mandi, tapi pengen aja jahili teman kecilnya itu ahh atau lebih tepatnya musuhnya dari kecil.

Bella mensejajarkan tubuhnya dengan Rey. Rey menyalakan shower hingga air membasahi kepala Bella. Bella langsung mengusap tubuhnya dengan spons.

"Bel."

"Gak usah ngomong sama gue."

Rey terkekeh, dia memperhatikan Bella yang masih mengomel sambil menyabuni dirinya. Untuk pertama kalinya Rey memperhatikan tubuh Bella. Kulitnya putih, bersih. Badannya juga bagus, langsing, padat berisi. Dan Oh God... Wajah Bella saat natural seperti ini sangat cantik.

"Kulit lo bersih."

Bella yang sedang menyabuni dirinya pun mendongak, menatap Rey yang tengah memperhatikannya. Lalu pandangannya beralih menyusuri tubuh bagian atas Rey. Ini bukan pertama kalinya Bella melihat Rey bertelanjang dada, tapi sebelumnya gak pernah sedekat ini. Tubuh Rey bagus, karena dia rajin olahraga. Astaga kenapa pipi Bella jadi panas gini.

"Kenapa muka lo gitu?"

"Muka gue kenapa?"

Rey mencondongkan tubuhnya pada Bella, "Merah."

Bella langsung mendorong Rey, "Gue merah karena kedinginan."

Mana ada muka merah kedinginan, ini sih alasannya Bella doang dan Rey tau itu.

"Yaudah sini peluk."

Dengan jailnya, Rey narik Bella ke pelukannya. Bella mematung di tempat. Jantungnya berdetak sangat kencang. Ya kalian bayangkan kalau jadi Bella. Berduaan, dibawah shower dengan air menyala, pelukan dengan kain seadanya yang menutupi tubuh. Gimana gak grogi.

"Ihh apaan sih lo," Bella mendorong Rey menjauh.

"Tadi katanya dingin. Gue kan ngasih lo kehangatan."

"Ya mana ada kehangatan, orang airnya aja masih nyala."

Bella mendorong Rey agak menjauh dari shower sehingga seluruh air mengenai tubuhnya. Bella menutup mata, merasakan dinginnya air membasahi tubuhnya. Ahh segar.

Sedangkan Rey hanya dia memperhatikan. Tangannya terkepal. Jakunnya naik turun menahan gejolak dalam dirinya. Demi Tuhan Rey nahan diri untuk tidak menyentuh kulit Bella. Sial, dia jadi menyesal menyuruh Bella mandi bersamanya.

"Oke gue udah selesai."

Bella berbalik badan, berjalan keluar, namun begitu sampe di pintu dia berhenti, "Jangan kelamaan mandi. Ntar lo masuk angin."

Setelah itu...

Blam...

Pintu tertutup.

Rey terkekeh, "Perhatian banget istri gue."

Ketua BEM and His Secret WifeWhere stories live. Discover now