[35] Partner

235K 24.3K 3.2K
                                    

Cowok itu mengantar Bella sampai ke basement apartemen. Setelah mesin mobil mati, Bella tak langsung turun, dia menoleh ke cowok itu.

"Thanks udah bantuin gue."

.
.

Flash back.

"Hmmppp..."

Cowok itu membekap mulut Bella, namun dengan cepat Bella menyikut perutnya. Bella dan cowok itu terlibat perkelahian cukup sengit. Di basement parkiran gedung milik Puspita ini cukup sepi sehingga gak ada yang melerai mereka.

Cowok itu cukup terkejut dengan kemampuan bela diri Bella.

Greb...

Bella berhasil menarik slayer cowok itu. Melihat wajah cowok itu untuk beberapa saat Bella terdiam. Terkaget ternyata cowok itu sangat tampan. Dia seperti keturunan bule.

"Lo harus fokus Bella."

Greb...

Cowok itu menyeringai lalu menahan tangan Bella dan memaksa Bella masuk ke dalam mobil lalu membekap mulut Bella dengan tangannya.

"Diam."

Bella menatap mata cowok itu yang setajam elang. Mendadak Bella jadi takut.

"Gue ada di pihak lo."

Perlahan cowok itu menurunkan tangannya yang membekap mulut Bella.

"Kenapa lo ada di pihak gue."

"Karena gue benci liat orang bodoh."

"Lo ngatain gue bodoh?"

"Lo bodoh karena terlalu percaya dengan sahabat lo."

"Febby?" Mata Bella membulat, "Jangan bilang kalau Febby yang nyuruh lo mata-matain gue."

Cowok itu mengangguk, "Keluar. Gue cuma mau ngasih tau itu. Setelah ini kita gak ada urusan lagi."

Cowok itu turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Bella. Namun Bella masih diam di tempat.

"Gue butuh bantuan lo."

Cowok itu mengernyit, "Apa?"

Flashback off

.
.

"Gue penasaran gimana reaksi Febby saat dia bangun melihat Rey ada di sana."

Iya semua ini adalah rencana Bella menjebak balik Febby dan Kevin. Setelah Kevin mengirim pesan pada Rey untuk datang ke apartemen. Lalu Kevin ingin menyentuh Bella saat itu juga mata-mata itu membekap Kevin dan Febby hingga pingsan.

Lalu Bella melepas baju Febby dan Kevin seolah-olah mereka baru berhubungan intim. Dengan begitu Rey akan mengira Febby bukan wanita baik-baik.

"Setelah ini Rey pasti jijik dengan Febby."

Bella tertawa, namun perlahan tawanya memudar dan kini matanya berkaca-kaca. Dia mengusap dadanya yang terasa sesak. Lalu perlahan air matanya mengalir.

"Oh sial kenapa juga gue nangis. Air mata gue terlalu berharga untuk orang seperti Febby."

Bella mengusap air matanya dengan cepat, menarik napas dan mengeluarkan perlahan.

"Sorry ya gue malah nangis di depan lo. Sekali lagi gue mau ngucapin makasih. Oh ya nama lo siapa?"

Bukannya menjawab, cowok itu tiba-tiba mencondongkan tubuhnya membuat Bella menahan napas.

Ketua BEM and His Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang