60 // Kolam Renang

4.2K 270 29
                                    

"Woi, Pak Bruce Lee gak ada!" teriakan Jay menggema di seluruh kelas yang mendadak menjadi sepi. Seketika kelas kembali ramai karena luapan gembira dari para murid.

Mereka senang bukan main karena akan melewati jam kosong di akhir pelajaran. Apalagi itu jam olahraga.

"Ke mana tuh Pak Bruce Lee?" sahut Awil mewakili.

Bruce Lee adalah panggilan sayang dari kelas XII IIS 4 untuk guru olahraga yang bernama asli Kasyanto. Mereka memanggil itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, Pak Kasyanto suka memakai baju ala Bruce Lee di film tendangan si Madun.

"Gak tau, gue cari di kantor gak ada," jawab Jay.

"Yaelah, Jaynudin! Lo jangan cari di kantor, tuh guru 'kan suka banget nongkrong di pohon beringin pinggir lapangan," timpal yang lain.

"Udah, gak ada."

"Asik jam kosong," kata Meyka semringah. "Hari ini kita mau gibah apa?" tanyanya sambil menatap Ocha dan Cara bergantian.

"Gibahin aja diri lo sendiri," jawab Cara malas. "Gue mau belajar aja."

"Yaelah, gak asik lo! Belajar mulu hidupnya." Meyka beralih menatap Ocha. "Hambar hidup sehari tanpa gibah."

"Lo aja, gue mah enggak," sahut Ocha.

"Yaelah, lo berdua kenapa sih? Pms ya? Biasa juga asik-asik aja kalau gue ajak gibah," keluh Meyka. "Yaudahlah, gue tidur aja."

Semua murid melakukan aktivitasnya masing-masing. Ada yang membuat lingkaran kecil untuk saling bercerita, kejar-kejaran, membaca novel, belajar, tidur, dan ada pula yang mengkhayal.

Satu jam berlangsung aman, hingga kedatangan seseorang dengan teriakan membahana membuat seisi kelas kicep dibuatnya.

"KENAPA BELUM PADA GANTI BAJU INI?"

"Loh kok Bapak bisa ke sini?" tanya Jay refleks.

"Saya guru di sini, ya jelas mau ngajar kalian olahraga. Di tungguin gak dateng-dateng, taunya pada ngerem di kelas," kata Pak Bruce Lee dengan nada tegasnya.

"Saya cari Bapak di kantor sama di pohon beringin gak ada," sahut Jay.

Pak Bruce Lee berkacak pinggang. "Ya cari di pohon lain."

"Terus tadi Bapak di pohon mana?" tanya Jay berusaha agar kelasnya tidak mendapat hukuman.

"Di pohon kelor deket parkiran."

"Dih, mangkalnya malah di situ. Mau lunturin susuk kali ya," bisik Meyka pada Ocha.

Ocha hanya mengendikkan kedua bahunya.

"Ke lapangan sekarang! Gak usah ganti baju. Yang sampe ke lapangannya ke duluan saya, nanti saya hukum!" teriak Pak Bruce Lee membuat seisi kelas berhamburan keluar untuk sampai lebih dulu di lapangan.

Untung saja, kelasnya tidak begitu jauh dari lapangan. Hingga semua murid sampai tepat waktu sebelum Pak Bruce Lee sampai.

"Pak, ini kita olahraga kok gak ganti baju?" tanya Jay mewakili.

"Siapa bilang mau olahraga, saya mau hukum kalian semua!"

"HAH?" sahut sekelas serempak.

"Absen genap di sebelah kanan saya, absen ganjil di sebelah kiri saya!"

"Ngegas mulu ngomongnya heran, udah kayak cewek lo, Ga," celetuk Awil.

Rangga hanya terkekeh.

"Yaampun, kenapa mesti ada lo berdua sih?" kesal Ocha melihat Awil dan Pahlevi ada dikubu yang sama dengannya.

Married with Enemy [TERBIT]Where stories live. Discover now