47 // Katakan Putus

3.3K 329 17
                                    

VOTE DAN KOMEN YAW

MAKASIH SUPPORT-NYA. ILYGUYS.

——————

HAPPY READING! 💞

🐁🐈

Suasana sekolah sudah lumayan sepi, bel pulang sekolah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Sebelum keluar dari kelas, Rangga meminta Ocha untuk menunggu di mobil milik cowok itu.

Ocha mengernyit heran saat dirinya melangkah untuk menuju parkiran, seketika terlihat Rangga berbelok menuju koridor gedung kelas sebelas. Cowok itu cukup jauh dari keberadaan Ocha. Tapi, apa tujuan Rangga ke sana?

Dengan rasa penasaran yang membuncah, Ocha diam-diam mengikuti Rangga hingga cowok itu menghilang dari pandangannya setelah memasuki salah satu ruang kelas.

Langkahnya semakin mendekat, Ocha melihat plang kelas yang bertuliskan XI MIPA 4. Bukankah itu kelas Gladis? Cewek yang sekarang menjadi pacar suaminya. Ocha berdiri di dekat pintu kelas yang tertutup sebelah. Sepertinya di kelas itu hanya ada Rangga dan Gladis. Entah mau berbuat apa dua sejoli itu.

"Gue mau ngomong penting."

Itu suara Rangga. Terdengar jelas karena jaraknya tidak begitu jauh, serta pintu kelas yang sebelahnya masih terbuka lebar.

"Kenapa harus di sini, Kak? Kita 'kan bisa ketemuan di luar sekolah."

"Gue maunya sekarang."

"Oke," putus Gladis seraya tersenyum manis.

"Gue mau—"

"Mau ngajak aku kencan?" potong Gladis dengan rasa percaya dirinya yang tinggi.

Rangga menggeleng, malas.

Gladis manggut-manggut. "Terus kalau enggak, apa dong?"

"Putus."

Gladis mengernyit heran, lalu tertawa sumbang. "Ini bukan awal bulan april loh, Kak."

"Ya terus?"

"Gak mungkin april mop 'kan?" Kali ini raut wajah Gladis terlihat serius.

"Ya emang enggak."

"Kak." Gladis menggenggam sebelah tangan Rangga, mendekapnya.

"Gak ada yang perlu gue jelasin lagi." Rangga berusaha melepas tangannya, tapi masih ditahan oleh Gladis.

"Kenapa? Kenapa putusin aku? Aku ada salah apa sama Kak Rangga?" Mata Gladis sudah berkaca-kaca.

Ocha yang sedikit mengintip hanya geleng-geleng kepala melihatnya. "Sadis bener si Rangga, kasian anak orang," katanya bermonolog dengan suara yang sangat pelan.

"Gue gak suka sama lo," jawab Rangga dengan muka flat, cowok itu juga sudah menjauhkan tangannya dari genggaman Gladis.

"Kamu ini berdosa banget, tapi suka nih gue yang kayak gini," timpal Ocha berdecak kagum.

"Terus kenapa Kak Rangga terima aku?" Pertanyaan Gladis menimbulkan keheranan dibenak Ocha juga.

"Gue cuma gak mau bikin lo malu di depan banyak orang," sahut Rangga enteng.

Gladis menggelengkan kepala, tak percaya. "Terus menurut Kakak, dengan cara putusin aku gini, gak bikin aku malu?"

"Setidaknya, gak lebih malu daripada gue tolak lo di depan semua orang."

Married with Enemy [TERBIT]Where stories live. Discover now