56 // Siapa Dia?

2.9K 279 24
                                    

Malam ini kelas XII IIS 4 mengadakan acara kecil-kecilan di sebuah kedai angkringan. Selain katanya, menambah tingkat solidaritas, mereka merayakan kedatangan teman baru. Karena ini pertama kalinya buat kelas mereka yang kedatangan murid baru.

Satu kelas ikut tanpa terkecuali. Para cewek ada dikubu sebelah kanan, mengumpul di sekitaran meja panjang. Sedangkan para cowok duduk dikubu sebelah kiri.

"Sapi, Sapi apa yang bisa ngomong?" tanya Pahlevi memulai dengan tebakan.

"Sapi ajaib!" jawab Meyka semangat.

"Sapi moo ...."

"Sapi jaman now."

"Sapi—kir aja sama lo sendiri, emangnya ada yang bisa ngomong!" celetuk Ocha ngegas.

Semua yang ada di sana terbahak.

Ocha sebenarnya sangat malas untuk ikut acara malam kali ini. Semua karena paksaan Rangga yang mengharuskan dirinya untuk ikut, memang dasar cowok menyebalkan.

"Yee, sewot aja lo, Tante girang," protes Pahlevi dongkol. Pacar sahabatnya memang laknat, menghancurkan acara tebak-tebakkannya.

"Jawabannya adalah ...." Pahlevi sengaja menggantungkan ucapannya. "Sapi—ra Anastasya," lanjutnya kemudian.

"Yee, sialan!" celetuk cewek berambut gelombang, yang ternyata adalah si pemilik nama.

"Tuh 'kan bisa ngomong," kata Pahlevi yang diikuti gelak tawa dari semuanya.

"Ciki, ciki apa yang berhadiah?" tanya Awil memulai tebak-tebakkan miliknya.

"Ciki panser."

"Ciki komo."

"Salah," sahut Awil cepat.

"Apa dong?"

"Jawabannya adalah, ciki jayguar!" seru Awil.

"Ciki jaguar, bego ... Ciki Jayguar mah nama gue." Jay si ketua kelas berucap ketus, lalu sebelah tangannya ia gunakan untuk memiting leher Awil yang kebetulan duduk di sebelah kanannya.

"Jangan-jangan emang bener lagi kalau emak lo, dapet lo itu dari ciki jaguar," celetuk yang lain membuat semua tertawa.

"Eh, gue sekarang!" seru Meyka, "Bentuknya keriting kayak mie, tapi gak bisa dimakan. Apa itu?"

"Hah?"

"Apa ya?"

"Apa sih? Nyerah deh."

"Oke, jawabannya itu ... rambut Awil," kata Meyka sambil terkekeh menunjuk rambut Sang pacar.

Mereka semua bergeming mendengar jawaban Meyka.

Sedangkan Awil memberi pelototan tajam kepada Meyka, membuat cewek itu hanya menyengir dan melayangkan tanda peace pada cowok berambut ikal itu. Menimbulkan gelak tawa dari semuanya.

"Gue sekarang! Satu kata yang menyeramkan dapat menghantui bayang-bayang pikiran. Apa itu?" Kali ini cowok bernama Ismail mengangkat suara, menyerukan tebak-tebakan miliknya.

"Hantu."

"Iblis."

"Setan," jawab Cara ketus, seluruh atensinya ia tunjukkan untuk Pahlevi.

"Weh, selow dong, Mah," sahut Pahlevi.

"Salah semua, jawaban yang bener itu ... jeng ... jeng ... jeng." Ismail menyuarakan seakan-akan membuat backsound penegang.

"Mantan," lanjutnya sambil menekankan kata itu.

"Ismail bin Mail, si manusia galon," celetuk Rangga yang baru mengangkat suara.

Married with Enemy [TERBIT]Where stories live. Discover now