21

123K 14.2K 1.7K
                                    

GAESS, BANTU RAMEIN KOMEN DI IG DONGG😙 (@penerbitgrassmedia atau @lalae_mtrsr) maaciw^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

GAESS, BANTU RAMEIN KOMEN DI IG DONGG😙 (@penerbitgrassmedia atau @lalae_mtrsr) maaciw^^

***

Happy reading 💜

Aurora berlari ke parkiran, lantas dengan buru-buru menancapkan gas motornya, tanpa menunggu lama gerbang terbuka saat Aurora menunjukan kartu identitas yang membuat satpam mati kutu.

Aurora mengendarai motornya dengan sangat ugal-ugalan. Otaknya dipenuhi dengan berbagai macam hal yang tidak biasa orang normal pikirkan. Tujuannya sekarang adalah mansion, setelah beberapa menit sampai. Aurora segera berlari menuju ke ruang rahasia.

"SIALAN LO, ALARES!!" Teriakan Aurora menggelegar di penjuru ruangan itu.

Pecahan kaca dimana mana, darah yang sangat banyak  mengucur ke lantai. Seorang gadis meringsut ke pojok dengan menenggelamkan wajahnya ke lututnya.

"Hahahaha." Suara tawa mengerikan juga mengisi setiap penjuru ruangan minim cahaya itu.

"Mati lo Ares." Aurora tertawa terbahak bahak dengan sekujur tubuhnya bermandikan darah.

"Ehh jangan itu kan pangerannya Rara," ucap Aurora dengan raut wajah sendu, tak lama sebelum ia kembali tertawa.

"Hahaha pangeran ya? Arghhh..." Tawa Aurora diakhiri dengan teriakan, tangan gadis itu menjambak rambutnya sampai kusut.

Penampilannya sungguh mengenaskan, sekujur badannya mengeluarkan darah akibat dia tubrukan beberapa kali ke kaca. Rambutnya acak acakan dan mata memerah.

Siapa yang tau bahwa selama ini Aurora mengalami gangguan mental, Dissociative identity disorder.

Akibat dari kejadian masa lalu dimana Aurora mengalami depresi berat karena kehilangan seluruh keluarganya, Aurora seperti memiliki dua kepribadian, bukan alter ego, karena tidak ada sosok lain dalam dirinya.

Aurora mendongak dengan tatapan tajam dan tangan mengepal. Dia seperti menahan suatu hasrat yang sangat kuat. Satu sudut bibir gadis itu terangkat saat sebuah pemikiran gila melintas di otaknya.

Tanpa mengobati lukanya, Aurora segera mengganti pakaian menjadi serba gelap, tak lupa memakai masker juga.

Berhubung hari sudah malam, Aurora mengendarai motornya dengan santai sambil sesekali menelisik sekeliling dengan mata amber yang menyorot tajam.

Mata Aurora berbinar melihat sesonggok daging manis di depannya. Terlihat seorang wanita dengan pakaian kurang bahan sedang berjalan sendirian. Sepertinya dia sedang mencari Taxi.

Aurora menghampiri wanita itu. "Permisi," sapa Aurora.

"Ah, iya?" Wanita itu sedikit kaget.

"Boleh minta tolong nggak, Mbak?" tanya Aurora basa-basi.

Secret Crazy Girl [Terbit]Where stories live. Discover now